Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan Pengobatan Tuberculosis pada Keadaan Khusus

Catatan:

H (isoniazid), R (Rifampisin), Z (Pirazinamid), S (Streptomisin), E (Ethambutol)

Pengobatan Tuberculosis (TB) pada keadaan:

• Kehamilan

1. Prinsip pengobatan tidak berbeda dengan pengobatan TB pada umumnya

2. (WHO) hampir semua OAT bisa digunakan kecuali S karena bersifat permanent ototoxic dan

menembus barrier placenta à gangguan pendengaran dan keseimbangan permanen pada bayi

3. Perlu keberhasilan pengobatan sehingga proses kelahiran berjalan lancar dan bayi terhindar TB

• Ibu menyusui dan bayinya

1. Prinsip pengobatan tidak berbeda dengan pengobatan TB pada umumnya

2. Semua jenis OAT aman digunakan

3. Ibu dan bayi tidak perlu dipisah dan bisa disusui langsung

4. Ibu harus mendapat OAT secara adekuat sehingga bayi tidak tertular

5. Pengobatan pencegahan dengan H diberikan pada bayi sesuai BB-nya

• Pasien TB pengguna kontrasepsi

1. R berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal (pil KB, suntikan KB, susuk KB) à menurunkan efekvitas

kontrasepsi

2. Pasien TB sebaiknya menggunakan kontrsepsi non-hormonal atau kontrasepsi yang mengandung

estrogen dosis tinggi (50 mg)

• Pasien TB dengan infeksi HIV/AIDS

1. Tata laksana pasien TB-HIV/AIDS sama seperti pasien TB lain dan efek OAT tetap sama pada pasien

TB-HIV/AIDS

2. Prinsip pengobatan dengan mendahulukan pengobatan TB. Pengobatan ARV (Anti Retro Viral)

dimulai berdasar stadium klinis HIV sesuai standar WHO

3. S harus memperhatikan prinsip Universal Precaution

4. Pasien TB yang beresiko tinggi terhadap HIV perlu dirujuk ke pelayanan VCT (voluntary Councelling

and Testing)

• Pasien TB dengan Hepatitis akut dan/atau Klinis ikterik

1. Pemberian OAT ditunda sampai Hepatitis akut dan/atau klinis ikterik sembuh

2. Keadaan dimana pengobatan TB sangat diperlukan, dapat diberikan S dan E maksimal 3 bulan

sampai hepatitis sembuh dan dilanjutkan H dan R selama 6 bulan.

• Pasien TB dengan kelainan Hepar kronik

1. Bila curiga ada kerusakan faal hepar, dianjurkan pemeriksaan faal hepar sebelum pengobatan TB

2. Bila SGOT/SGPT meningkat >3x normal, OAT tidak boleh diberikan dan bila telah dalam

pengobatan, harus dihentikan

3. Kalau peningkatannya <3x normal, pengobatan dapat diteruskan dan dalam pengawasan ketat
4. P tidak boleh dipakai bila terdapat kelainan hati
5. Paduan OAT: 2HRES/6HR atau 2HES/10HE

• Pasien TB dengan Gagal Ginjal

1. H,R,Z dapat dipakai dalam dosis standar pada pasien gangguan ginjal karena diekskresi melalui

empedu dan dapat dicerna menjadi senyawa tidak toksik

2. S dan E diekskresi melalui ginjal, sehingga harus dihindari apabila ada kelainan ginjal. Bila ada

fasilitas pemantauan faal ginjal, S dan E dapat diberikan dengan dosis sesuai faal ginjal.

3. Paduan OAT: 2HRZ/4HR

• Pasien TB dengan DM

1. Penggunaan R mengurangi efektivitas obat oral anti diabetes (sulfonil urea) sehingga perlu

penambahan obat anti diabetes

2. Insulin dapat digunakan untuk mengontrol gula darah setelah selesai pengobatan TB, dilanjutkan

dengan anti diabetes oral.

3. Hati-hati penggunaan E karena mempengaruhi retinopati diabetika (komplikasi DM)

• Pasien TB yang perlu tambahan kortikosteroid

1. Kortikosteroid hanya diberikan pada keadaan khusus yang membahayakan jiwa, seperti meningitis

TB, TB Milier dengan/tanpa Meningitis, TB dengan Pleuritis Eksudativa, TB dengan Perikarditis

Konstriktiva

2. Selama fase akut, Prednison diberi dengan dosis 30-40 mg/hari, kemudian diturunkan secara

bertahap. Lama pemberian sesuai jenis penyakit dan kemajuan pengobatan

• Indikasi Operasi (reseksi paru)

1. Untuk TB Paru: (1) pasien batuk darah berat yang tidak dapat diatasi dengan cara konservatif; (2)

pasien dengan fistula bronkopleura dan empiema yang tidak dapat diatasi secara konservatif

2. Untuk TB Ekstra Paru: pasien TB Ekstra Paru dengan komplikasi (misal TB tulang dengan kelainan

neurologik)

Dikutip dari

Prof. Pasiyan Rahmatullah, Sp. PD

Konsultan Pulmonologi, Divisi Pulmonologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam, FK UNDIP/RSUP Dr. Kariadi,

Semarang

Anda mungkin juga menyukai