Anda di halaman 1dari 4

IKTERUS NEONATORUM

IKTERUS NEONATORUM

1. TINJAUAN TEORI

a. Prinsip Dasar
Ikterus pada bayi baru lahir terdapat pada 25-50% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi lagi
pada neonatus kurang bulan. Ikterus pada bayi baru lahir dapat merupakan suatu gejala fisiologis
atau dapat merupakan hal yang patologis, misalnya pada inkompatibilitas Rhesus dan ABO,
sepsis, penyumbatan saluran empedu, dan sebagainya.

Ikterus Fisiologis Adalah;


1. ikterus yang timbul pada hari ke-2 dan ke-3
2. tidak mempunyai dasar patologis
3. kadarnya tidak melampaui kadar yang menmbahayakan
4. tidak mempunyai potensi menjadi kern-ikterus
5. tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi
Ikterus Patologis Adalah ;
1. ikterus yang mempunyai dasar patologis
2. kadar bilirubinnya mencapai nilai hiperbilirubinemia.
Ikterus dapat dikatakan fisiologis apabila sesudah pangamatan dan pemeriksaan selanjutnya
tidak menunjukkan dasar patologis dan tidak mempunyai potensi berkembang menjadi kern
ikterus.
Kern ikterus (ensefalopati biliaris) ialah suatu kerusakan otak akibat perlengkatan bilirubin
indirek pada otak.
b. Penilaian
Menilai kadar bilirubin, pengamatan ikterus kadang – kadang agak sulit, apalagi dalam
cahaya buatan. Paling baik pengamatan dilakukan dalamcahaya matahari dan dengan menekan
sedikit kulit yang akan di amati untuk menghilangkan warna karena pengaruh sirkulasi darah.
Ada beberapa cara untuk menentukan derajat ikterus yang merupakan resiko terjadinya kern-
ikterus, misalnya kadar bilirubin bebas, kadar bilirubin 1 dan 2, atau secara klinis (kramer,lihat
lampiran penilaian ikterus) dilakukan di bawah sinar biasa (day-light).
Tabel Rumus Kramer
DAERAH LUAS IKTERUS KADAR BILIRUBIN
( MG % )
1 Kepala dan Leher 5
2 Daerah 1 + Badan Bagian Atas 9
3 Daerah 1, 2 + Badan Bagian Bawah dan 11
Tungkai
4 Daerah 1, 2, 3 + Lengan dan Kaki di Bawah 12
Dengkul
5 Daerah 1, 2, 3, 4 + Tangan dan kaki 16

c. PENANGANAN
Mencegah terjadinya kern-ikterus (ensefalopati biliaris)
 dalam hal ini yang penting ialah pengamatan yang ketat dan cermat perubahan peningkatan
kadar ikterus / bilirubin bayi baru lahir, khususnya ikterus yang kemungkinan besar menjadi
patologis, yaitu :
- ikterus yang terjadi pada 24 jam pertama.
- Ikterus dengan kadar bilirubin > 12,5 mg % dan pada neonatus cukup bulan atau > 10 mg %
pada neonatus kurang bulan.
- Ikterus dengan kadar peningkatan bilirubin > 5 mg% / hari.
Mengatasi hiperbilirubinemia
 melakukan Dekomposisi biliirubin dengan foto terapi
 transfuse tukar darah.
Indikasi transfuse tukar darah
 Pada semua keadaan dengan kadra bilirubin indirek > 20 mg %.
 Kenaikan kadar bilirubin indirek yang cepat, yaitu 0,3 – 1 mg % / jam.
 Anemia yang berat pada bayi baru lahir, dengan gejala gagal jantung.
 Kadar HB < 14 gr % dan uji Coombs direk positif.
Ikterus disertai kotoran (tinja) warna dempul, segera dirujuk.
Table pedoman pengelolaan ikterus menurut waktu timbulnya, dan kadar billirubin :
Bilirubin (mg %) < 24 Jam 24 – 48 Jam 49 – 72 Jam 72 Jam
<5 Pemberian makanan yang dini
5–9 Terapi sinar bila Kalori cukup
hemolisis
10 – 14 Transfuse tukar Terapi sinar
bila hemolisis
15 – 19 Transfuse tukar Transfuse tukar Terapi sinar
bila hemolisis
> 20 Transfuse tukar

BAGAN PENANGANAN IKTERUS BAYI BARU LAHIR


Tanda - Tanda Warna kuning pada kulit dan sclera mata (tanpa
hepatomegali, perdarahan kulit, dan kejang - kejang)
Kategori Normal Fisiologik Patologik
Penilaian
 Daerah ikterus 1 1+2 1–4 1–5 1–5
(rumus kramer)
 Kuning hari ke – 1–2 >3 >3 >3 >3

 Kadar bilirubin < 5 mg % 5-9 mg % 11-15 > 15-20 > 20 mg


mg% mg % %
Penanganan
Bidan 
atau Terus diberi Jemur di matahari pagi jam 7-9 + Rujuk
Puskesmas ASI selama 10 menit ke RS
+  Badan bayi telanjang, mata ditutup +
Rumah Sakit  Terus diberi ASI Banyak

 Banyak minum minum

Rumah Sakit Terus diberi Sama Terapi Terapi


ASI sinar Sinar
 Periksa golongan darah Ibu dan
bayi
 Periksa kadar bilirubin
Nasihat Waspasai Tukar
bila bila kadar darah
semakin bilirubin
kuning naik > 0,5
kembali mg%/jam
Coombs
test

Anda mungkin juga menyukai