Bacillus Dikonversi
Bacillus Dikonversi
id
oleh
Ariani Hatmanti *)
ABSTRACT
PENDAHULUAN
kemampuan yang dimilikinya seperti
Bakteri merupakan organisme yang amilolitik, proteolitik, lipolitik, antibiosis,
mempunyai penyebaran terluas di alam. Hal selulolitik, dan sebagainya. Potensi ini dapat
tersebut karena bakteri mampu hidup pada dimanfaatkan untuk industri pangan, minuman,
berbagai habitat dan mampu menguraikan obat-obatan dan penanganan limbah.
senyawa-senyawa kompleks menjadi Penelitian-penelitian mengenai potensi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana untuk tersebut pada saat ini lebih didominasi oleh
memperoleh zat-zat tertentu yang dibutuhkan penelitian mengenai bakteri asal daratan, baik
dalam rangka mempertahankan hidupnya. Se- pada tanah, tumbuhan maupun perairan darat.
lain itu bakteri dengan kemampuannya tersebut Dibandingkan dengan bakteri asal darat,
menjadi organisme terpenting yang berperan pemanfaatan bakteri asal laut masih sangat
dalam proses penguraian dan dekomposisi. terbatas. Oleh karena itu perlu dilakukan
Bakteri mempunyai potensi besar untuk penelitian-penelitian dan pengembangan untuk
dikembangkan dalam industri bioteknologi. menemukan dan mengembangkan potensi-
Potensi tersebut berhubungan dengan potensi bakteri asal laut ini.
31
32
kemampuan Bacillus untuk hidup aerob SANDLER 1983). Daur hidup Bacillus dapat
(walaupun beberapa bersifat fakultatif dilihat pada Gambar 1.
anaerob) dan mayoritas jenisnya memproduksi Jenis Bacillus spp. menunjukkan bentuk
katalase (bersifat katalase positif). koloni yang berbeda-beda pada medium agar
Endospora yang dihasilkan oleh Bacil- cawan Nutrien Agar. Warna koloni pada
lus mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap umumnya putih sampai kekuningan atau putih
faktor kimia dan fisika, seperti suhu ekstrim, suram, tepi koloni bermacam-macam namun
alkohol, dan sebagainya. Jenis-jenis tersebut pada umumnya tidak rata, permukaannya kasar
seluruhnya mengandung Dipicolinic Acid dan tidak berlendir, bahkan ada yang
(DPA) dan mereka mempunyai derajat cenderung kering berbubuk, koloni besar dan
dormansi unparalel pada bentuk kehidupan tidak mengkilat. Bentuk koloni dan ukurannya
yang lain. Spora tersebut membawa siklus sangat bervariasi tergantung dari jenisnya.
perkembangan dimana sel vegetatif dapat Selain itu setiap jenis juga menunjukkan
membentuk spora dan spora kemudian dapat kemampuan dan ketahanan yang berbeda-beda
tumbuh berkecambah menjadi sel vegetatif. dalam menghadapi kondisi lingkungannya,
Proses tersebut pertama kali ditunjukkan pada misalnya ketahanan terhadap panas, asam,
tahun 1876 oleh Koch pada B. anthracis dan kadar garam, dan sebagainya.
oleh Cohn pada B. subtilis (KEYNAN &
Gambar 1.Daur hidup tipe bakteri pembentuk spora (dimodifikasi dari SLEPECKY &
HEMPHILL. 1992)
33
Marga Bacillus mampu tumbuh pada khemoautotrof yang dapat tumbuh pada
temperatus 10-50° C, merupakan saprofit metanol, metilamine atau format, tetapi tidak
ringan yang tak berbahaya, mudah tumbuh dapat tumbuh pada metana.
dalam kerapatan tinggi dan mampu Jenis dari marga Bacillus spp. ini juga
membentuk endospora yang tahan panas berbeda dalam sifat pertumbuhanny a, beberapa
(SALLE 1984). Letak endospora di dalam sel diantaranya bersifat mesofilik misalnya B.
serta ukuran selama pembentukannya tidak subtilis, termofilik fakultatif misalnya B.
sama bagi setiap jenis Bacillus spp., artinya coagulans, bersifat termofilik misalnya B.
ada yang terletak di sentral (di tengah sel), di stearothermophillus. Selain itu juga
terminal (di ujung sel) dan adapula yang sub- mempunyai kemampuan enzimatik yang
terminal (di bagian dekat ujungsel). Diameter berbeda-beda dalam menghasilkan enzim,
sporanya pun dapat lebih besar atau lebih kecil diantaranya dalam menghasilkan enzim
dari diameter sel vegetatifnya, oleh karena itu amilase, protease, dan lipase, seperti B.
terdapatnya endospora, letak endospora, dan licheniformis, B. cereus, B. subtilis, B.
ukuran endospora dapat dipergunakan untuk stearothermophillus, B. amyloliquefasciens, B.
mengindentifikasi marga Bacillus ini alginoliticus, B. chondrotimus, B. amithii, B.
(PELCZAR & CHAN 1986). Bentuk spora thermoleovorans, B. brevis, B. thuringiensis,
yang dihasilkan oleh Bacillus spp. pun B. papilliae, dan sebagainya (RAHAYU 1990).
bermacam-macam tergantung jenisnya. Bacil-
lus subtilis dan B. cereus memproduksi spora Klasifikasi dan Jenis-jenis Bacillus spp.
bentuk silinder yang tidak membengkak. Ba- Klasifikasi bakteri yang sampai saat ini
cillus polymixa dan B. spaericus memproduksi diapakai adalah Bergey's Manual of Determi-
spora yang membengkak (lebih besar dari sel native Bacteriology. Tatanamanya diatur
vegetatifnya). Selain itu Bacillus spp. berdasarkan "International Code of
membentuk tidak lebih dari satu endospora Nomenclatur of Bacteria and Viruses", yang
untuk tiap sel dan sporulasinya tidak ditetapkan tahun 1947 oleh International Com-
tergantung pada udara terbuka. mittee on Bacteriological Nomenclature.
Marga Bacillus mempunyai sifat Berdasarkan aturan teresebut maka menurut
fisiologis yang menarik karena tiap-tiap jenis Bergey's Manual of Determinative Bacteriol-
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, ogy, 8 th editions dalam Hadioetomo (1985)
diantaranya : (1) mampu mengdegradasi kalsifikasi Bacillus spp. adalah sebagai berikut:
senyawa organik seperti protein, pati, selulosa, Kingdom : Procaryotae
hidrokarbon dan agar, (2) mampu Divisi : Bacteria
menghasilkan antibiotik; (3) berperan dalam Kelas : Schizomycetes
nitrifikasi dan dentrifikasi; (4) pengikat nitro- Bangsa : Eubacteriales
gen; (5) pengoksidasi selenium; (6) Suku : Bacillaceae
pengoksidasi dan pereduksi mangan (Mn); (7) Marga : Bacillus
bersifat khemolitotrof, aerob atau fakutatif Jenis : Bacillus spp.
anaerob, asidofilik atau alkalifilik,
psikoprifilik, atau thermofilik (NORRIS et al. Jenis-jenis Bacillus spp. terdiri dari
1981; CLAUS & BARKELEY 1986). beberapa jenis dan tersebar pada beberapa
MADIGAN et al. (1997) menyatakan bahwa habitat, namun paling banyak tanah. Jenis-jenis
Bacillus spp. termasuk marga yang bersifat ini dapat dilihat pada Tabel 1.
34
35
Tabel 1 (Lanjutan)
36
37
38
Gambar 2. Kunci sederhana untuk identifikasi strain Bacillus tipikal. Dimodifikasi dari
tabel sebelumnya (NORRIS et al. 1981; SLEPECKY & HEMPHILL 1992).
39
40
---------*****---------
41