Anda di halaman 1dari 11

sumber:www.oseanografi.lipi.go.

id

Oseana, Volume XXV, Nomor 1, 2000 : 31-41 ISSN 0216- 1877

PENGENALAN BACILLUS SPP.

oleh

Ariani Hatmanti *)

ABSTRACT

INTRODUCTION TO BACILLUS SPP. Bacillus spp is one group of bacteria


that has highly potential used for industrial biotechnology. The Genus Bacillus
consists of 57 species from many kind of habitats. Common Bacillus spp occurred in
marine and marshes habitats are B. badius B. firmus B. marinus B.
psychrosaccharolyticus however it is not impossible for other Bacillus may isolated
from that habitats. Bacillus spp included in sporeforming bacteria It is easy to distin-
guish Bacillus from other sporeforming bacteria, because of their aerobic nature and
catalase production. In addition Bacillus is also easily separated from other
endosporeformers, but it is difficult to distinguish between species of Bacillus spp.
There are two kind of methods to identify Bacillus spp, which are by phenotype test
and phylogenetic approach.

PENDAHULUAN
kemampuan yang dimilikinya seperti
Bakteri merupakan organisme yang amilolitik, proteolitik, lipolitik, antibiosis,
mempunyai penyebaran terluas di alam. Hal selulolitik, dan sebagainya. Potensi ini dapat
tersebut karena bakteri mampu hidup pada dimanfaatkan untuk industri pangan, minuman,
berbagai habitat dan mampu menguraikan obat-obatan dan penanganan limbah.
senyawa-senyawa kompleks menjadi Penelitian-penelitian mengenai potensi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana untuk tersebut pada saat ini lebih didominasi oleh
memperoleh zat-zat tertentu yang dibutuhkan penelitian mengenai bakteri asal daratan, baik
dalam rangka mempertahankan hidupnya. Se- pada tanah, tumbuhan maupun perairan darat.
lain itu bakteri dengan kemampuannya tersebut Dibandingkan dengan bakteri asal darat,
menjadi organisme terpenting yang berperan pemanfaatan bakteri asal laut masih sangat
dalam proses penguraian dan dekomposisi. terbatas. Oleh karena itu perlu dilakukan
Bakteri mempunyai potensi besar untuk penelitian-penelitian dan pengembangan untuk
dikembangkan dalam industri bioteknologi. menemukan dan mengembangkan potensi-
Potensi tersebut berhubungan dengan potensi bakteri asal laut ini.

*) Balitbang Lingkungan Laut, Puslitbang Oseanologi-LIPI, Jakarta.

31

Oseana, Volume XXV no. 1, 2000


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Marga Bacillus merupakan salah satu Karakteristik Bacillus spp.


bakteri yang mempunyai berbagai macam
kemampuan yang dapat dikembangkan dalam Bacillus spp. digolongkan ke dalam
skala industri. Menurut ATLAS & BARTHA kelas bakteri heterotrofik, yaitu protista bersifat
(1987), Bacillus spp. sangat potensial untuk uniseluler, termasuk dalam golongan
dikembangkan dalam industri bioteknologi mikroorganisme redusen atau yang lazim
karena mempunyai sifat-sifat seperti, memiliki disebut sebagai dekomposer. Sebagian besar
kisaran suhu pertumbuhan yang luas, bakteri laut termasuk dalam kelompok bakteri
pembentuk spora, kosmopolit, tahan terhadap bersifat heterotrofik dan saprofitik
senyawa-senyawa antiseptik, bersifat aerob atau (RHEINHEIMER 1980).
fakultatif anaerob, memiliki kemampuan Marga Bacillus merupakan bakteri
enzimatik yang beragam, dan beberapa yang berbentuk batang dapat dijumpai di tanah
diantaranya mampu melakukan biodegradasi dan air termasuk pada air laut. Beberapa jenis
terhadap banyak senyawa rekalsitran dan menghasil enzim ekstraseluler yang dapat
xenobiotik. Selain itu yang utama adalah Bacillus menghidrolisis protein dan polisakarida
spp tidak membutuhkan faktor tumbuh yang kompleks. Bacillus spp membentuk endospora,
relatif mahal. merupakan gram positif, bergerak dengan
Bacillus spp. semula dikenal sebagai adanya flagel peritrikus, dapat bersifat aerobik atau
bakteri asal daratan, seperti halnya Micrococ- fakultatif anaerobik serta bersifat katalase positif
cus namun ROSENFELD & ZOBELL dalam (PELCZAR et al. 1976).
EFFENDI (1998) menemukan bahwa bakteri ini Marga Bacillus merupakan salah satu
ternyata merupakan penghuni laut sejati yang dari enam bakteri penghasil endospora.
dapat menghasilkan antibiotik. Bacillus spp asal Endospora tersebut berbentuk bulat, oval, elips
laut telah diteliti oleh ahli-ahli peneliti kelautan atau silinder, yang terbentuk di dalam sel
dan terbukti mempunyai beberapa kemampuan, vegetatif. Endospora tersebut membedakan
diantaranya adalah mampu menghasilkan zat Bacillus dari tipe-tipe bakteri pembentuk
antibiotik yang dapat melawan bakteri eksospora. Spora Bacillus pertama kali
patogen Vibrio cholerae (ROSENFELD & dideskripsikan oleh Cohn pada tahun 1872
ZOBELL dalam EFFENDI 1998), sebagai pada B. subtilis yang semula disebut Vibrio
bakteri pemecah minyak (THAYIB 1982), subtilis oleh Ehrenberg pada 1835 (GORDON
sebagai penghasil enzim pemecah senyawa 1981). Cohn menunjukkan bahwa spora
glukan yaitu Bacillus circulans No. MT-G2 tersebut mempunyai resistensi yang lebih
(OKAMI dalam EFFENDI 1998), mampu dibandingkan sel vegetatifnya.
menguraikan minyak mentah dan hidrokarbon Terdapat enam marga bakteri penghasil
lain (AL MALAH dalam EFFENDI 1998, endospora yaitu Bacillus, Sporolactobacillus,
EFFENDI & FELIATRA dalam EFFENDI Clostridium, Desulfotomaculum, Sporo-
1998). FELIATRA (1998) menyatakan bahwa sarcina, Thermo actinomy cetes. Sebelum
enzim yang dihasilkan oleh Bacillus telah digolongkan menjadi enam marga, bakteri
diproduksi dalam skala industri diantaranya enzim penghasil endospora dibagi menjadi dua
alanin dan formiat, α-amilase, isoamilase, β- kelompok, yaitu termasuk Marga Bacillus jika.
amilase, glukoamilase, chitinase, dan merupakan gram positif, dan termasuk Marga
cholesterol oxydase. Bahkan B. subtilis Clostridium jika merupakan gram negatif.
digunakan sebagai inang pada studi mengenai Menurut DOI & McGLOUGHLIN (1992), dua
DNA rekombinan (DOI & McGLOUGHLIN sifat utama yang membedakan Bacillus dari
1992). bakteri pembentuk endospora lainnya adalah

32

Oseana, Volume XXV no. 1, 2000


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

kemampuan Bacillus untuk hidup aerob SANDLER 1983). Daur hidup Bacillus dapat
(walaupun beberapa bersifat fakultatif dilihat pada Gambar 1.
anaerob) dan mayoritas jenisnya memproduksi Jenis Bacillus spp. menunjukkan bentuk
katalase (bersifat katalase positif). koloni yang berbeda-beda pada medium agar
Endospora yang dihasilkan oleh Bacil- cawan Nutrien Agar. Warna koloni pada
lus mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap umumnya putih sampai kekuningan atau putih
faktor kimia dan fisika, seperti suhu ekstrim, suram, tepi koloni bermacam-macam namun
alkohol, dan sebagainya. Jenis-jenis tersebut pada umumnya tidak rata, permukaannya kasar
seluruhnya mengandung Dipicolinic Acid dan tidak berlendir, bahkan ada yang
(DPA) dan mereka mempunyai derajat cenderung kering berbubuk, koloni besar dan
dormansi unparalel pada bentuk kehidupan tidak mengkilat. Bentuk koloni dan ukurannya
yang lain. Spora tersebut membawa siklus sangat bervariasi tergantung dari jenisnya.
perkembangan dimana sel vegetatif dapat Selain itu setiap jenis juga menunjukkan
membentuk spora dan spora kemudian dapat kemampuan dan ketahanan yang berbeda-beda
tumbuh berkecambah menjadi sel vegetatif. dalam menghadapi kondisi lingkungannya,
Proses tersebut pertama kali ditunjukkan pada misalnya ketahanan terhadap panas, asam,
tahun 1876 oleh Koch pada B. anthracis dan kadar garam, dan sebagainya.
oleh Cohn pada B. subtilis (KEYNAN &

Gambar 1.Daur hidup tipe bakteri pembentuk spora (dimodifikasi dari SLEPECKY &
HEMPHILL. 1992)

33

Oseana, Volume XXV no. 1, 2000


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Marga Bacillus mampu tumbuh pada khemoautotrof yang dapat tumbuh pada
temperatus 10-50° C, merupakan saprofit metanol, metilamine atau format, tetapi tidak
ringan yang tak berbahaya, mudah tumbuh dapat tumbuh pada metana.
dalam kerapatan tinggi dan mampu Jenis dari marga Bacillus spp. ini juga
membentuk endospora yang tahan panas berbeda dalam sifat pertumbuhanny a, beberapa
(SALLE 1984). Letak endospora di dalam sel diantaranya bersifat mesofilik misalnya B.
serta ukuran selama pembentukannya tidak subtilis, termofilik fakultatif misalnya B.
sama bagi setiap jenis Bacillus spp., artinya coagulans, bersifat termofilik misalnya B.
ada yang terletak di sentral (di tengah sel), di stearothermophillus. Selain itu juga
terminal (di ujung sel) dan adapula yang sub- mempunyai kemampuan enzimatik yang
terminal (di bagian dekat ujungsel). Diameter berbeda-beda dalam menghasilkan enzim,
sporanya pun dapat lebih besar atau lebih kecil diantaranya dalam menghasilkan enzim
dari diameter sel vegetatifnya, oleh karena itu amilase, protease, dan lipase, seperti B.
terdapatnya endospora, letak endospora, dan licheniformis, B. cereus, B. subtilis, B.
ukuran endospora dapat dipergunakan untuk stearothermophillus, B. amyloliquefasciens, B.
mengindentifikasi marga Bacillus ini alginoliticus, B. chondrotimus, B. amithii, B.
(PELCZAR & CHAN 1986). Bentuk spora thermoleovorans, B. brevis, B. thuringiensis,
yang dihasilkan oleh Bacillus spp. pun B. papilliae, dan sebagainya (RAHAYU 1990).
bermacam-macam tergantung jenisnya. Bacil-
lus subtilis dan B. cereus memproduksi spora Klasifikasi dan Jenis-jenis Bacillus spp.
bentuk silinder yang tidak membengkak. Ba- Klasifikasi bakteri yang sampai saat ini
cillus polymixa dan B. spaericus memproduksi diapakai adalah Bergey's Manual of Determi-
spora yang membengkak (lebih besar dari sel native Bacteriology. Tatanamanya diatur
vegetatifnya). Selain itu Bacillus spp. berdasarkan "International Code of
membentuk tidak lebih dari satu endospora Nomenclatur of Bacteria and Viruses", yang
untuk tiap sel dan sporulasinya tidak ditetapkan tahun 1947 oleh International Com-
tergantung pada udara terbuka. mittee on Bacteriological Nomenclature.
Marga Bacillus mempunyai sifat Berdasarkan aturan teresebut maka menurut
fisiologis yang menarik karena tiap-tiap jenis Bergey's Manual of Determinative Bacteriol-
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, ogy, 8 th editions dalam Hadioetomo (1985)
diantaranya : (1) mampu mengdegradasi kalsifikasi Bacillus spp. adalah sebagai berikut:
senyawa organik seperti protein, pati, selulosa, Kingdom : Procaryotae
hidrokarbon dan agar, (2) mampu Divisi : Bacteria
menghasilkan antibiotik; (3) berperan dalam Kelas : Schizomycetes
nitrifikasi dan dentrifikasi; (4) pengikat nitro- Bangsa : Eubacteriales
gen; (5) pengoksidasi selenium; (6) Suku : Bacillaceae
pengoksidasi dan pereduksi mangan (Mn); (7) Marga : Bacillus
bersifat khemolitotrof, aerob atau fakutatif Jenis : Bacillus spp.
anaerob, asidofilik atau alkalifilik,
psikoprifilik, atau thermofilik (NORRIS et al. Jenis-jenis Bacillus spp. terdiri dari
1981; CLAUS & BARKELEY 1986). beberapa jenis dan tersebar pada beberapa
MADIGAN et al. (1997) menyatakan bahwa habitat, namun paling banyak tanah. Jenis-jenis
Bacillus spp. termasuk marga yang bersifat ini dapat dilihat pada Tabel 1.

34

Oseana, Volume XXV no. 1, 2000


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Tabel 1. Jenis Bacillus, habitat isolasi dan karakternya

35

Oseana, Volume XXV no. 1, 2000


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Tabel 1 (Lanjutan)

36

Oseana, Volume XXV no. 1, 2000


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat dalam tersebut. Organisme diklasifikasikan


diketahui bahwa jenis Bacillus yang berhasil dalam Marga Bacillus pada umumnya karena
diisolasi dari habitat laut dan rawa diantaranya membentuk spora dan menunjukkan
meliputi B. badius, B. firmus, B. marinus, B. karakteristik pada beberapa tes fenotip.
psychrosaccharolyticus. Keempat jenis Pembagian grup dalam Marga Bacillus
tersebut diisolasi dari sedimen maupun air laut didasarkan pada bentuk spora dan letak spo-
atau rawa. Meskipun demikian tidak menutup rangium. Pembagian tersebut dapat dilihat
kemungkinan terdapatnya Bacillus jenis lain pada Tabel 2.
yang dapat diisolasi dari habitat tersebut, baik Suatu variasi teknik tambahan telah
pada sedimen, air, biota maupun pada produk dilakukan untuk memberikan penekanan dari
makanan yang berasal dari perairan tersebut. tes manual/tradisional klasifikasi jenis dari
Hal ini ditunjukkan dengan diperolehnya enam Marga Bacillus. Teknik ini didasarkan pada
jenis pada hasil penelitian dari perairan Pantai perbedaan komposisi asam amino dan
Meru Betiri JawaTimur, yaitu B. licheniformis, distribusi polar l ipid dari masing- masing
B. macquariensis, B. apiarius, B. macerans, jenis (KANEDA 1977; MINNIKIN &
B. marinus, dan B. circulans. Keenam jenis GOODFELLOW 1981). Bacillus
tersebut diisolasi dari daerah hutan, semak, acidocaldorius dapat dikarakterisasi oleh
pantai berpasir, serta estuarin (HATMANTI kehadiran menaquinon (MK9), asam lemak
1998). sikloheksil, triterpen dan cairan kompleks.
Marga Bacillus mudah dibedakan dari Komposisi dinding sel telah ditunjukkan
kelompok bakteri penghasil endospora lain, untuk membedakan beberapa jenis
namun sulit untuk membedakan jenis-jenis (STACKEBRANDT et al. 1987).

Tabel 2. Penggolongan Bacillus berdasarkan morfologinya (SLEPECKLY dalam DOI


& McGLOUGHLIN 1992)

37

Oseana, Volume XXV no. 1, 2000


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Metode taksonomi kimia seperti telah dicapai, diantaranya pada : B.


elektroporesis rumus protein sel (JACKMAN megaterium, b.thuringiensis, B. lichenniformis,
1985) ataurumusenzim (BAPTIST et al. 1978; B. cereus, B. coagulans, B. brevis, B.
SHARP et al. 1980) telah digunakan untuk sphaericus, dan b. stearothermophilus.
membedakan karakter lain. Kromatografi Interaksi genetik ini memberikan pengaruh
pirolisis gas cair (O'DONNELL et al. 1988) pada identifikasi isolat dari berbagai habitat.
dan Spektrometri curiepoint massa pirolisis Bacillus spp seperti disebutkan di atas
(SHUTE et al. 1984) telah diaplikasikan untuk mempunyai banyak potensi sebagai sumber
memecahkan permasalahan taksonomi dan daya hayati laut yang dapat menunjang
identifikasi Bacillus. Cara sederhana untuk bioteknologi bakteri laut. oleh karena itu
mengidentifikasikan jenis-jenis dalam Marga sebaiknya dilakukan penelitian yang lebih
Bacillus dapat digunakan Gambar 2. intensif untuk mengembangkan bakteri ini
Selain identifikasi menggunakan hingga dapat menghasilkan bahan-bahan aktif
pendekatan fenetik seperti di atas, telah bermanfaat.
dilakukan pula identifikasi melalui pendekatan
filogenetik. Pendekatan ini menggunakan
analisis bagian 16 S rRNA bagian DAFTAR PUSTAKA
oligonukleotida (FOX et al. 1977;
STACKEBRANDT & WOESE 1979). Studi ini
ATLAS, R.M. and R. BARTHA 1987. Micro-
menggunakan metode ini menunjukkan
bial Ecology, Fundamentals and Appli-
hubungan yang sangat dekat atara Bacillus,
cation, 2nd sdition. The Benjamin/
Planococcus, Staphylococcus, dan
Cumming publishing Company, Inc.
thermoactinomycetes (STCKEBRANDT &
Menlo Par, California : 560 pp.
WOES 1979). STACKEBRANDT et al.
(1987) menbandingkan beberapa jenis Bacil- BAPTIST, J.N., M. MANDEL, and R.I.
lus yang membentuk spora elipsoidal dengan GHERNA 1978, Microbial Enzym. In-
jenis Bacillus yang membentuk spora ternational jurnal of bacteriology 28 :
elipsoidal dengan jenis Bacillus yang 229 - 244.
membentuk spora bulat atau sperikal (Tabel 2).
CLOUS, D. and R.C.W. BERKELEY 1986.
Bacillus subtilis, B. cereus, B. megaterium, dan B.
Genus Bacillus, In : Bergeys Manual
pumilus dari grup pembentuk spora sperikal, B.
of Systematic Bacteriology, vol 2
sphaericus, B. globisporus, dan B. (SNEATH, P.H.A., ed.), Williams and
aminovorans tidak terkelompokkan. Secara Wilkins, Baltimore : 1105 - 1139.
filogenetik, ketiganya lebih dekat
hubungannya kepada organisme yang tidak CLOUS, D. and D. FRITZE 1989, Bacillus
membentuk spora, seperti: B. sphaericus dekat Enzym Product, in : Bacillus
kepada Carophanan latum, B. globisporus (HARWOOD, C. R., ed.), Plenum Pub-
kepada Filibacter limicola, B. pasteurii kepada B. lishing Corp., New York : p 5 - 26.
aminovorans kepada planococcus citreus, B.
DOI, RAY, H. and MARTINA
stearothermophilus, yang tidak termasuk dalam
McGLOUGHLIN 1992, Biology of
grup utama Bacillus menunjukkan hubungan
Bacilli : Applications to industry,
dekat dengan Thermoactinomycete vulgaris.
Butterworth-Hcinemann, Boston, Lon-
Transfer interspesifik dan intraspesifik
don, Oxford, Singapore, Sydney
pada DNA di antara beberapa jenis Bacillus
Toronto, Wellington : 370 pp.

38

Oseana, Volume XXV no. 1, 2000


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Gambar 2. Kunci sederhana untuk identifikasi strain Bacillus tipikal. Dimodifikasi dari
tabel sebelumnya (NORRIS et al. 1981; SLEPECKY & HEMPHILL 1992).

39

Oseana, Volume XXV no. 1, 2000


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

EFFENDI, IRWAN 1998. Prospek ganism, 8th editions. Willians and


Bioteknologi Bakteri laut. Dalam : Wilkins Co., Baltimore : 110 pp.
Strategi Pembangunan Perikanan dan
MINNIKIN, D.E., and M. GOODFELLOW
Kelautan Nasional dalam
1981. The Bacilli. In : The Aerobic
meningkatkan Devisa Negara
Endospore - Forming Bacteria (BER-
(FELIATRA, ed.) Universitas Riau
KELEY, R.C, and GOODFELLOW,
Press, Riau, Indonesia : 225 pp.
M., eds.). Academic Press, London : 59
FOX, G.E., K.R. PECHAN and C.R. -90.
WHOESE 1977. Filogenetics Ap-
NORRIS, J.R., R.C.W. BERKELEY,
proach of Bacilli. International Jour-
N.A.LOGAN, and A.G. O'DONNELL
nal Systematics of Bacteriology 27 :44
1981. The Genera Bacillus and
-57.
Sporalactobacillus. In : The Prokary-
GHERNA, R.E., 1981, Bacilli, In : The Aero- otes, vol 2 (STARR, M.P., STOLP, A.,
bic Endospore - Forming Bacteria TRUPER, A.G., BALOWS, A., and
(BERKELY, R.C. and M. SCHLEGEL, H.G., eds). Springer
GOODFELLOW, eds.) Academic -Verlag, New York : 1711 - 1742.
Press, London : 1 - 15.
O'DONNELL, A.G., H.J.H. MACFIE, and
HADIOETOMO, R. S. 1985. Mikrobiologi J.R. NORRIS 1988. The Genera of
Dasar dalam Praktek : Teknik dan Bacillus, Journal of Genetics Microbi-
Prosedur Dasar Laboratorium. ology 134 : 743 - 749.
Gramedia, Jakarta : 163 pp. PELCZAR, M.J., E.C.S. CHAN, and N.R.
HATMANTI, ARIANI 1998. Isolasi dan KRIEG 1976, Microbiology. Me Graw
Identifikasi Bacillus spp Penghasil Hill Book Company, New York : 896
Enzim Amilase di Taman Nasional pp.
Meru Betiri JawaTimur. Laporan Kerja
PELCZAR, M.J., and E.C.S. CHAN 1986. Mi-
Praktek. Fakultas Biologi-Universitas
crobiology, MC Graw Hill Book Com-
Jenderal Sudirman, Purwokerto : 46
pany, New York : 889 pp..
hal.
PRIENST, F.G. 1989. Sporoformers Familia.
JACKMAN, P.J.H 1985. Electrophoretic
Bacillus (HARWOOD, C.R., ed) Ple-
Protein Paterns. Chemical Method in
num Publishing Corp., New York : 27
Baccteriology Systenatics. Academic
-56.
Press, London : 115-129.
PRIEST, F.G. M. GOODFELLOW, and C.
KANEDA, T.E. 1977. Polar Lipid Distribution TODD 1988. Bacillus Heterogenety,
in Bacillus. Bacteriological Journal of genetics Microbiology 134 :
Revolutioner 41 : 391 - 418. 1847-1882.
KEYNAN, A. and N. SANDLER 1983. The RAHAYU, K. 1990. Enzim Mikroba.
Bacterial Spore, vol 2. (HURST, A. and Departemen Pendidikan dan
GOULD, G. W., eds). Academic Press, Kebudayaan, PAU Pangan dan Gizi.
New York: 107 pp. Institut Pertanian Bogor, Bogor : 108
MADIGANS, M.T., J.M. MARTINKO, and J. hal.
PARKER 1998, Biology of Microor-

40

Oseana, Volume XXV no. 1, 2000


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

RHEINHEIMER 1980. Aquatic Microbiology, A. (BALLOWS, A. TRUPER, H.G.,


willey Inter Science Publication DWORKIN, M., HARDER, W., and
Chichester: 225 pp. SCHLEIFER, K.H., eds.). Springer
Verlag, New York : 1663 - 1696.
SALLE, A.J., 1984. Fundamental of Principle of
Bacteriology. McGraw Hill Publishing STACKEBRANDT, E., W. LUDWIG, and M.
Company, New Delhi: 812 pp. WEIZENEGGER 1987. Cell Wall
Composition. Journal of Genetics Mi-
SHARP, R.J., BROWN, K.J., and A.
crobiology 133 : 2523 - 2529.
ATKINSON 1980. Electrophoretic
Enzym Patern. Journal of Genetic Mi- STACKEBRANDT, E. and C.R. WOESE
crobiology 117:201-210. 1979. Oligonicleotide Sequencing
Technic. Current Microbiology 2 : 317
SHUTE, L.A., GUTTERIDGE, S.E.,
- 322.
NORRIS, J. R., and BERKELEY,
R.C.W. 1984. Currie-Point Pyrolysis THAYIB, SOEMINARTI, S 1982.
Mass Spectrometry, Journal of Genetics Mikrobiologi Laut. Dalam : Kondisi
Microbiology 130 : 343 - 355. Lingkungan Pesisir dan Laut di Indonesia.
SLEPECKLY, R.A. and A.G. HEMPHILL (K. ROMIMOHTARTO dan S. THAYIB
1992. Bacillus, The Sporoforming Bac- eds.). Lembaga Oseanologi Nasional -
teria. In: The Prokaryotes, 2nd editions LIPI, Jakarta : 246 hal.

---------*****---------

41

Oseana, Volume XXV no. 1, 2000

Anda mungkin juga menyukai