Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SITOHISTOTEKNOLOGI
Sitologi Dan Jenis-Jenis Jaringan

Disusun oleh:
Dyah Larassaty

Siti Rohmah

Siti Nurhasanah

JURUSAN ANALIS KESEHATAN KELAS PEGAWAI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
2018/2019

1
A. Pengertian sitologi
Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos, “wadah”) adalah
ilmu yang memepelajari tentang sel. Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel
merupakan hal mendasar bagi semua bidang ilmu biologi. Pengetahuan akan
persamaan dan perbedaan di antara berbagai jenis sel merupakan hal penting khususnya
bagi bidang biologi sel dan biologi molekuler. Ilmu ini semakin berkembang setelah
ditemukannya mikroskop elektron. Dengan mikroskop elektron, para ahli dapat
mempelajari lebih jauh apa sebenarnya yang terdapat di dalam sel.

Robert Hooke, seorang saintis Inggris, pertama kali menerangkan dan


menemukan sel pada tahun 1665, ketika ia meneliti suatu irisan dari gabus (kulit batang
dari pohon Oak dengan menggunakan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali
(30x). Walaupun meyakini bahwa kotak kecil atau “sel”, yang ia lihat hanya dimiliki
oleh potongan gabus tersebut, Hooke tidak pernah menyadari betapa penting
penemuannya ini. Penerusnya seorang saintis Belanda bernama Anton van
Leeuwenhock, menemukan organisme yang sekarang kita kenal sebagai organisme
bersel tunggal. Dengan menggunakan butiran-butiran pasir yang telah ia ubah menjadi
kaca pembesar berkekuatan 300x, Leeuwenhock menemukan suatu dunia mikroba di
dalam tetesan-tetesan air kolam dan juga meneliti sel-sel darah dan sel sperma hewan.
Pada tahun 1839, hampir dua abad setelah penemuan Hooke dan Leeuwenhock, sel
akhirnya diakui sebagai unit kehidupan yang terdapat di mana saja oleh Matthias
Schhciden dan Thoodor Schwann, dua ahli biologi Jerman.

B.Jaringan-Jaringan

Histologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Histos yang berarti jaringan atau
anyaman dan Logos yang berarti Ilmu Pengetahuan. Jadi, histologi adalah ilmu

2
pengetahuan yang mempelajari tentang jaringan.Yang disebut dengan jaringan adalah
gabungan daripada sel-sel, substansi intraseluler dan cairan jaringan. Istilah jaringan
pertama kali dikemukakan oleh sarjana anatomi dari perancis yang bernama Bichat
(1771-1802), yang mengatakan bahwa tubuh manusia terdiri dari dua puluh macam
jaringan lebih. Penelitian yang dilakukannya berdasarkan pada ditemukannya
bermacam-macam jaringan dalam satu organ.

Istilah histologi kemudian dikembangkan pada tahun 1819 oleh Meyer sekitar 17
tahun setelah Bichat meninggal dunia. Dengan menggunakan mikroskop, meyer
menemukan bahwa jaringan tubuh manusia terdiri dari empat jaringan dasar
yaitu:Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang sejenis baik struktur maupun
fungsinya berikut zat interselulernya. Meskipun sangat kompleks, pada mamalia
diketahui 4 jenis jaringan utama, yaitu:

Macam-Macam Jaringan

1. Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya,
baik di sebelah luar maupun sebelah dalam (kulit, dinding usus, pembuluh darah),
berupa lapisan meristematik. Jaringan epitel tidak mempunyai pembuluh darah.
Pembuluh darah yang berfungsi sebagai pensuplai nutrien/zat makanan dan
mengeluarkan sampah metabolisme terletak pada jaringan ikat yang berada
dibawahnya.
Jaringan epitel memiliki fungsi antara lain:
a. Menutupi dan melapisis permukaan (misalnya kulit)
b. Absorpsi (misalnya dinding bagian dalam dari usus)
c. Sekresi (misalnya sel epitel kelenjar)
d. Sensoris (misalnya neuroepitel)
e. Kontraktil (misalnya sel mioepitel).
Jenis-Jenis Jaringan Epitel:

3
A .Epitel selapis pipih, terdiri dari selapis sel yang bentuknya pipih sehingga sangat
baik untuk proses difusi, osmosis dan filtrasi. Epitel jenis ini terdapat antara lain
pada alveoli paru-paru, glomerulus ginjal, lapisan terdalam pembuluh darah dan
jantung. Epitel jenis ini terdapat pada bagian tubuh yang terlindung dan jarang
mengalami pergesekan yang kuat.
B Epitel selapis kuibus, merupakan epitel selapis dengan bentuk selnya berupa kubus.
Antara lain terdapat pada saluran ginjal, permukaan saluran pernafasan dan kelenjar-
kelenjar. Fungsinya untuk sekresi dan absorpsi.
C Epitel selapis silindris, merupakan epitel selapis dan silindris dengan inti sel terletak
agak ke basal. Terdapat pada usus dan empedu. Berfungsi sebagai sel sekresi,
proteksi, dan absorpsi.

D Epitel pipih berlapis, merupakan epitel yang berlapis-lapis dan epitel yang paling
luar berbentuk pipih, sel-sel pada lapisan dalam berbentuk kubus atau silindris.
Karena berlapis-lapis maka tahan terhadap lingkungan luar dan terhadap gesekan.
Sel-sel dibagian basal membelah secara mitosis dan mendorong sel-sel lama ke arah
permukaan, makin terdorong ke arah permukaan makin jauh dari pembuluh darah,
maka sel-sel akan keilngan air, akibatnya sel menjadi keras dan pipih, mati,dan bila
telah mencapai permukaan tubuh akhirnya terkelupas. Pada permukaan kulit tubuh
kita, lapisan epitel terluar mengandung keratin, suatu protein yang kuat, liat, dan

kedap air untuk melindungi tubuh kita. Sedangkan pada permukaan-permukaan


basah misalnya mulut, lidah, esofagus, dan vagina lapisan luar tidak berkeratin.

E Epitel berlapis kubus, sel-selnya terdiri atas 1-2 lapisan dan berbentuk kubus.
Terdapat pada kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang,
berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.

F Epitel berlapis silindris, selnya berlapis-lapis dan sel-sel yang paling atas berbentuk
silindris. Terdapat pada saluran uretra pria dan kelenjar mammae wanita. Berfungsi
sebagai proteksi dan sekresi.

4
G Epitel transisional, merupakan epitel berlapis-lapis tetapi sel paling atas cenderung
berbentuk bulat dan besar, bila direnggangkan sel-sel tersebut tidak robek dan
menjadi pipih. Terdapat pada kantung kemih. Berfungsi sebagai proteksi.

2. Jaringan Ikat(jaringan penyambung)


Pengertian jaringan ikat adalah jaringan tubuh yang tersusun dari substansi dasar
dan sel sel lainnya. Dimana pada jaringan ikat ini terdapat banyak pembuluh darah,
terkecuali pada tulang rawan yang hanya memiliki sedikit pembuluh darah. Tingkat
populasi pada jaringan ikat ternyata tersebar didalam matriks.
Fungsi utama dari jaringan ikat tidak lain adalah sebagai pengikat dan penyokong
bagi jaringan yang lainnya. Sebagai pengikat, jaringan ikat nantinya mengikat antara
jaringan satu dengan yang lainnya agar saling terhubung. Saling terikatnya jaringan
satu dengan yang lainnnya ini sangat penting pada organisme uniseluler ataupun pada
organisme multiseluler. Selain sebagai pengikat, jaringan ikat juga berfungsi sebagai
jaringan penyokong yang menyokong jaringan lain. Cara jaringan ikat menyokong
jaringan lain adalah dengan membukusnya kedalam bentuk sistem rangka tubuh.

Macam-Macam Jaringan Ikat

Jaringan ikat dibagi menjadi beberapa macam yang didasarkan pada fungsi dan
penyusunnya. Berikut adalah pembagiannya:
1. Jaringan Ikat Sejati
 Jaringan Ikat Longgar
Merupakan jaringan yang tersusun atas serabut yang longgar, dimana dalam jaringan
ini terdapat sel fibroblas dan makrofag. Masing-masing sel tersebut memiliki fungsi
tersendiri seperti yang telah dibahas sebelumnya. Selain itu, jaringan ikat longgar ini
juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan glukosa, air dan garam untuk sementara
waktu.
 Jaringan Ikat Padat

5
Merupakan jaringan yang tersusun atas serabut dari kolagen dan fibroblas. Pada
jaringan ikat padat ini dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu teratur dan tidak teratur.
Dimana yang teratur nantinya akan menjadi penghubung antara otot dengan tulang dan
penghubung antara tulang dengan tulang. Sedangkan yang tidak teratur nantinya dapat
ditemukan di kulit kita.

2. Jaringan Ikat Khusus

 Jaringan Adiposa

Merupakan jaringan yang tersusun atas sel adiposit, dimana jaringan ini memiliki
fungsi sebagai tempat cadangan lemak dalam tubuh. Selain itu, lemak yang disimpan
tersebut nantinya akan digunakan sebagai isolator panas. Jaringan ini dapat ditemukan
dibawah lapisan kulit makhluk hidup.

 Jaringan Darah

Jaringan darah merupakan jaringan yang terdiri atas sel darah merah, sel darah putih
dan trombosit. Dimana ketiga sel tersebut memiliki fungsi tugas masing masing yang
sudah dijelaskan pada materi komponen darah. Nah, pada jaringan darah ini memiliki
tugas yang penting, yaitu untuk menopang kelangsungan hidup manusia.

3. Jaringan Ikat Penyokong

 Tulang Rawan

Tulang rawang merupakan bentuk lain dari jaringan ikat padat dimana pada tulang
rawan ini memiliki matriks yang sangat elastis dan tebal dan dapat ditemukan pada
kantung matriks. Ketebalan dan kelenturan tulang rawan ini didapatkan dari
penggabungan antara kolagen dan matriks yang bercampur dengan kondrin. Jika
didasarkan pada susunan serabutnya, jaringan tulang rawan terbagi atas tulang rawan
hialin, tulang rawan elastik dan tulang rawan firbosa.

 Tulang Sejati

Tulang sejati merupakan tulang keras dengan kandungan kalsium yang tinggi sehingga
membentuk suatu kepadatan tulang. Pada tulang sejati ini terdapat sebuah pembungkus
bernama lakuna untuk menghindari retakan pada tulang apabila terjadi suatu benturan
keras. Jaringan tulang sejati berfungsi sebagai jaringan penyokong dari tulang rawan
agar dapat berfungsi secara maksimal.

3. Jaringan otot

6
Jaringan otot bertanggung jawab untuk gerakan tubuh. Jaringan otot mengandung
sel-sel khusus yang hanya memerankan satu fungsi utama yaitu kontraksi. Berbeda
jaringan epitel atau jaringan ikat yang mempunyai berbagai fungsi.
Jaringan otot meliputi 40-50% berat badan dan mempunya 4 sifat yaitu: elastis
dapat diregangkan, dapat dirangsang, dan dapat berkontraksi. Dengan fungsi utama
yaitu kontraksi, otot dapat menghasilkan pergerakan ( gerakan anggota badan,denyut
jantung, peristaltik usus), menahan postur tubuh untuk posisi tertentu dan
menghasilkan panas untuk mempertahankan temperatur tubuh

Berdasarkan lokasi, struktur otot, dan kontrol dari syaraf jaringan otot menjadi
otot polos, otot lurik dan otot jantung.

a. Otot polos, dikenal juga dengan otot visceral ( alat-alatdalam ).terdiri dari kumpulan
sel fusiformis,setiap sel memiliki satu inti yang pipih yang terletak dibagian tengah
sel, memiliki mikrofilame aktin dan miosis yang letaknya tidak beraturan sehingga
tidak terlihat lurik. Terdapat pada alat-alat seperti pada saluran pencernaan, hati dll.
b. Otot lurik, dikenal juga sebagai otot rangka.terdiri atas berkas-berkas sel silindris
sangat panjang,berinti banyak yang terletak dipinggir ,memiliki mikrofilame aktin
dan miosis yang tersusun secara teratur sehingga terlihat urik,kontraksinya cepat
dan tidak tahan lama,serta dibawah pengendalian kemauan yang disadari (
volunter).terdapat pada tulang.
c. Otot jantung, seperti sel-sel otot rangka ,dengan aktin dan miosis yang tersusun
teratur. Sel otot jantung berbentuk segi empat dengan satuinti dibagian tengah sel,
sel-selnya bisa bercabang , mengandung sarkoplasma ( sitoplasma sel otot tanpa
miofibrin / mikrofilamen )yang jelas.satu sel dengan sel yang lainnyadibatasi oleh
sarkolemma ( membran sel ) tebal yang melintang yang disebut dengan cakram
interkalar, struktur ini hanya ditemukan pada otot jantung, berperan memperkuat
otot jantung dan membantu dalam konduksi implus. Kontraksinya tidak dibawah
kemauan secara sadar ( involunter ) kuat dan berirama.

7
4.Jaringan Saraf

Jaringan saraf berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh. Tersusun


sari: sel saraf (neuron) dan sel penyokong (Neuroglia).

1. Sel saraf
Berperan untuk menerima, mengintegrasikan, dan menghantarkan pesan
elektrokimiawi.Struktur sel saraf : Badan sel saraf (soma) tempat sintesis dan integrasi
impuls saraf : Dendrit mengumpulkanpesan yang datang dan menuju ke soma (input,
processing) : Neurit (akson) menghantarkan impuls saraf ke sel saraf lain (output).
2. Sel penyokong (neuroglia)
Berfungsi sebagai penopang struktural dan nutrisional bagi neuron, menaikkan
konduksi impuls di sepanjang akson. Ada 2 jenis sel glia: Sel glia pada sistem saraf
pusat (astrocytus,oligodendrocytus, sel ependima, mikroglia) dan Sel glia pada sistem
saraf tepi (sel schwan dan sel satelit).
Berdasarkan tonjolan, sel saraf dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis sel
saraf,yaitu:
1. Sel saraf multipolar: mempunyai lebih dari dua tonjolan sel. Yang satu adalah akson
dan sisanya merupakan dendrit nya.
2. Sel saraf bipolar: dengan satu dendrit dan satu akson dan sisanya merupakan
dendritnya.
3. Sel saraf pseudounipolar: mempunyai tonjolan tunggal dekat badan sel tetapi
kemudian bercabang dua.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bacha WJ,Bacha LM.2000.Color Atlas of Veterinary Histology.Edisi ke-


2.Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.

Bakhtiar S.Biologi.2011. Jakarta:Pusat Kurikulum dan Pembukuan Kementrian


Pendidikan Nasional.

Ferdinand F,Ariebowo.2009.Praktis Belajar Biologi 2. Jakarta: Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai