Anda di halaman 1dari 3

Untuk bisa mempertahankan hidupnya, manusia tidak dapat lepas dari makanan.

Setiap
hari kita memerlukan makanan untuk memperoleh sumber energi, memperbaiki sel-sel yang
rusak, untuk pertumbuhan, dan sebagai pertahanan agar badan tidak terserang penyakit. Untuk
mencapai semua fungsi itu, tentu saja makanan yang di butuhkan adalah makanan yang sehat.

Sehat tidaknya suatu makan tidak bergantung kepada ukuran, bentuk, warna, kelezatan,
aroma atau kesegarannya, tetapi bergantung kepada kandungan zat yang di perlukan oleh tubuh.
Namun, tidak dapat di pungkiri acapkali kita memilih makanan karena alasan - alasan tersebut.
Seringkali kita menambahkan bahan - bahan tambahan ( zat aditif ) kedalam makanan yang kita
olah

Apakah zat aditif itu ?

Zat aditif merupakan bahan tambahan makanan yang berguna sebagai pelengkap
pada produk makanan dan minuman. Bahan ini umumnya di perlukan untuk menambah rasa,
memberi warna, melembutkan tekstur dan mengawetkan makanan.

Apa saja jenis - jenis zat aditif itu ?

Zat aditif pada umumnya terbagi menjadi 2 yaitu

1. Zat aditif alami yang di peroleh oleh alam, baik tumbuh tumbuhan maupun hewan
contohnya, kunyit, gula, garam, dan lain lain .

2. Zat aditif sintetis merupakan zat tambahan makanan yang di peroleh melalui sintetis
baik di laboratorium atau industri zat aditif.

Menurut BPOM ada dua katagori zat aditif (sintetis) makanan yaitu zat aditif yang
di ijinkan untuk di gunakan dengan jumlah penggunaan maksumum dan zat aditif yang di
larang untuk di gunakan pada pangan karena memang bersifat berbahaya untuk di
gunakan.

Adapun jenis zat aditif yang boleh di gunakan untuk makanan menurut versi BPOM :

1. Zat pengawet makanan


2. Zat pemberi warna ( zat pewarna )
3. Zat pemanis
4. Zat penyedap rasa
5. Zat emulsi yang berbahan lemak dan air
6. Zat stabil dan pemakat
7. Zat peningkatan nutrisi
8. Zat pengembang kue
1. Zat pewarna

Penambahan zat pewarna sintetis pada makanan umumnya untuk mengembalikan warna yang
hilang atau rusak selama pengolahan serta membuat makanan terlihat lebih menarik.
Berikut merupakan hasil uji beberapa jenis makanan oleh BPOM telah ditemukan kandungan
bahan berbahaya dalam bahan makanan tersebut, antara lain :

a. Rhodamin B
Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstik dan kertas.
Pengaruh buruk bagi kesehatan antara lain menimbulkan iritasi pada saluran
pernapasan, kulit, mata dan salura pencernaan serta berpotensi terjadinya kanker
hati.
b. Methanil yellow
Penyalahgunaan methanil yellow paa makanan banyak ditemukan antara lain didalam
mie, kerupuk serta jajanan lain dengan warna kuning mencolok. Dampak kesehatan
yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernapasan, iritasi kulit, iritasi mata,
dan kanker.
2. zat Pengawet
Zat pengawet adalah zat –zat yang sengaja ditambahkan agar makanan dan minuman
tersebut tetap segar, bau dan rasanya tidak berubah, serta tidak cepat rusak atau
membusuk. Berikut ini zat pengawet non pangan dalam bahan makanan yang tidak boleh
digunakan :

a. Formalin
Formalin biasanya digunakan sebagai pengawet mayat dan organ – organ makhluk
hidup. Pengaruh buruk bagi kesehatan antara lain pusing, kulit terbakar, mual,
muntah, kerusakan hati, dan gagal ginjal.

b. Boraks
Boraks banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan, terutama industi kertas,
gelas, pengawet kayu dan keramik. Pengaruh buruk bagi kehatan seperti pusing,
muntah, kejang perut, kerusakan ginjal dan gangguan otak.

3. zat pemanis
Zat pemanis berfungsi untuk menambahkan rasa manis pada makanan dan minuman.
Adapun jenis pemanis sintetis yang diizinkan penggunaanya di indonesia antara lain :
a. Sakarin
Sakarin sampai saat ini masih diizinkan penggunaanya dihampir semua negara, kecuali di
amerika yang penggunaanya dalam produk pangan tidak diperbolehkan.

b. Siklamat
Siklamat tidak boleh digunakan sembarangan pada produk makanan dan minuman
untuk bayi, balita, serta ibu hamil dan menyusui tidak boleh menggunakan
siklamat.

3. zat penyedap dan penguat cita rasa


Salah satu penyedap rasa dan aroma yang sudah dikenal dan banyak digunakan
diindonesia adalah MSG. Penggunaan MSG yang berlebihan diduga menjadi penyebab
suatu penyakit yang disebut Chinese Restaurant Syndrome(CRS). Gangguan
kesehatannya antara lain, kepala terasa pusing, sesak dada, kesemutan pada
punggung, leher bagian bawah terasa panas.

5. zat pemutih dan pematang tepung


Yang dimaksud dengan zat pemutih dan pematang tepung adalah bahan yang dapat
mempercepat proses pemutihan sekaligus pematangan tepung biasanya digunakan dalam
pembuatan roti, cracker, biskuit, dan kue.
a. Kalium bromat
Kalium bromat digunakan untuk memperbaiki kualitas tepung sehingga dapat
mengeraskan kue. Menurut hasil penelitian penggunaan kalium bromat dapat
membahayakan kesehatan karena bersifat karsinogenik serta menyebabkan
muntah, mual, diare, dan kerusakan ginjal.
b. Kalium klorat
Kalium klorat yang sering digunakan sebagai sebagai pemutih dalam obat kumur dan pasta giigi,
klorin juga di sinyialir digunakan sebagai pemutih pada kertas pengemas teh celup. Jika dimakan
bersamaan dengan produk pangan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan,
dengan gejala berupa muntah, mual, serta diare.

Tips agar terhindar dari bahan kimia yang diguanakan pada makanan
1. Usahakan untuk menggunakan bahan kimia alami dari pada bahan kimia buatan
2. Gunakan bahan kimia, baik bahan kimia alami maupun buatan, sesuai dengan
aturan, takaran, atau dosis pemakaian.
3. Jika membeli bahan makanan dalam kemasan, pilih yang mencantumkan dengan
jelas komposisi bahannya. Bila ada pewarna dan pengawet, pastikan bukan
termasuk bahan tambahan yang dilarang. Bila tidak mengetahui bahan tersebut
termasuk jenis bahan tambahan pangan yang dilarang atau tidak, perhatikan
apakah ada izin edar dari BPOM atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai