Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL INOVASI

GRIYA INSANI
UPTD. PUSKESMAS DAWAN I
1). Nama inovasi

Inovasi ini bernama Griya Insani yang merupakan inovasi dari Program
Kesehatan Jiwa di UPTD. Puskesmas Dawan I.

2). Latar Belakang Inovasi dan Permasalahannya

Jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Dawan I sampai dengan Tahun 2017 yaitu 74 orang. Angka tersebut
termasuk cukup tinggi karena mengingat keterbatasan waktu dan tenaga yang ada
dalam penanganan ODGJ berat di UPTD Puskesmas Dawan I yang masih kurang. Dari
74 orang penderita ODGJ berat tersebut, 55 orang diantaranya yaitu sekitar 74%
berada pada usia produktif, dari 55 orang tersebut, 29 orang diantaranya (52,72 %)
tidak bekerja dan tidak ada aktivitas di rumahnya sehingga diperlukan pemberdayaan
dan kreativitas bagi penderita yang sudah stabil sehingga bisa memberikan dampak
positif bagi penderita dan lingkungan sekitarnya. Untuk itu dibentuklah suatu inovasi
yaitu Griya Insani.

3). Tujuan dan Manfaat


a. Tujuan
- Untuk mempermudah memantau ODGJ berat yang sudah stabil
- Pemberdayaan pada ODGJ berat yang sudah stabil
- Membantu penyembuhan dan meminimalkan risiko kekambuhan ODGJ berat
- Membentuk dan membangkitkan kreativitas ODGJ berat yang sudah stabil
b. Manfaat
- mempermudah pemantauan ODGJ sehingga dapat mengefektifkan waktu, SDM dan
dana untuk memantau karena Griya Insani berada di dalam gedung UPTD.
Puskesmas Dawan I
- membangkitkan kreatifitas ODGJ sehingga dapat membantu penyembuhan dan
membantu ODGJ untuk berproduktifitas sehingga dapat membantu perekonomian
keluarga
- ODGJ dapat bersosialisasi dengan ODGJ lainnya sehingga dapat membantu
penyembuhan ODGJ dan meminimalkan resiko kekambuhan

4). Waktu mulai inovasi


Inovasi Griya Insani mulai dibahas pada akhir tahun 2017 pada Lintas Program dan
Lintas Sektor, dan mulai berjalan secara efektif pada bulan Januari 2018.

5). Hasil Inovasi


Berdasarkan data ODGJ berat UPTD Puskesmas Dawan I Tahun 2017 terdapat
ODGJ berat sebanyak 74 orang. Dari 74 penderita ODGJ berat tersebut, 55 orang
diantaranya yaitu sekitar 74% berada pada usia produktif, dari 55 orang tersebut, 29
orang diantaranya (52,72 %) tidak bekerja dan tidak ada aktivitas di rumahnya. Setelah
adanya inovasi Griya Insani didapatkan hasil berdasarkan data Tahun 2018 yaitu
terdapat 60 orang ODGJ berat, dimana 47 orang diantaranya (78,33 %) merupakan
usia produktif. Dari 47 orang tersebut, 21 orang diantaranya (44,68 %) tidak bekerja dan
tidak ada aktivitas di rumahnya. Hal ini terjadi peningkatan/keberhasilan dari tahun
sebelumnya yaitu dimana dari 29 orang sebelumnya tidak bekerja, di tahun 2018 sudah
mempunyai aktivitas atau bekerja sebanyak 8 orang.

6). Regulasi Inovasi

Inovasi Griya Insani sudah memiliki regulasi berupa SK Kepala UPT. Puskesmas
Dawan I No 37 Tahun 2017 tentang Pelayanan Griya Insani di UPT. Puskesmas Dawan
I yang direvisi pada tahun 2019 yaitu SK Kepala UPT. Puskesmas Dawan I No 04
Tahun 2019 tentang Pelayanan Inovasi Griya Insani di UPT. Puskesmas Dawan I.

7). Ketersediaan SDM terhadap Inovasi


Inovasi Griya Insani merupakan kerja Tim yang sudah ditetapkan berdasarkan SK
Kepala UPT. Puskesmas Dawan I dimana Tim yang terlibat merupakan staf UPT.
Puskesmas Dawan I.
8). Dukungan anggaran
Untuk kegiatan kuratif (pengobatan) dalam Inovasi Griya Insani sudah didukung dari
anggaran BPJS. Sedangkan untuk kegiatan rehabilitatif merupakan hasil donasi dari
staf UPT. Puskesmas Dawan I.

9). Penggunaan IT
Untuk kegiatan Griya Insani, teknologi sangat diperlukan melalui penggunaan media
sosial berupa laman/akun Facebook (UPT Puskesmas Dawan I) untuk
memperkenalkan dan mensosialisasikan kegiatan-kegiatan di Griya Insani.

10). Sosialisasi Kebijakan


Kebijakan Inovasi Griya Insani sudah disosialisasikan melalui Lintas Program dan
Lintas Sektor yang tercantum dalam notulen rapat Lintas Sektor dan Lintas Program.

11). Bimtek Inovasi


Bimtek Inovasi Griya Insani dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung
dan Kepala UPT. Puskesmas Dawan I secara berkala.

12). Program dan Kegiatan di Renstra OPD

13). Jejaring Inovasi


Pembentukan Jejaring Inovasi Griya Insani direncanakan dibentuk Bulan Juli 2019.

14). Replikasi Kualitas Inovasi


Inovasi Griya Insani sangat bagus apabila bisa diadopsi oleh Puskesmas lain karena
mengingat tujuan dan manfaatnya yang sangat baik, baik terhadap Puskesmas, pasien
itu sendiri, keluarganya maupun masyarakat sekelilingnya.

15). Pedoman Teknis


Inovasi Griya Insani berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan dan SK Dinkes
kabupaten Klungkung No 454 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja dan
Mutu Puskesmas di Kabupaten Klungkung dimana Pelayanan Kesehatan Jiwa
merupakan salah satu indikatornya.

16). Pengelola Inovasi


Inovasi Griya Insani dikelola oleh Tim Griya Insani yang sudah tercantum dalam SK
Kepala UPT. Puskesmas Dawan I dimana penanggung jawabnya adalah Kepala
Puskesmas dan Ketua Timnya merupakan Penanggung Jawab Program Kesehatan
Jiwa UPT. Puskesmas Dawan I.

17). Ketersediaan Informasi Layanan


Ketersediaan informasi layanan Griya Insani tersedia dalam bentuk Leaftlet dan
informasi yang ditempatkan di papan pengumuman UPT. Puskesmas Dawan I.

18). Penyelesaian Layanan Pengaduan


Untuk keluhan dan umpan balik dari pengguna layanan Inovasi Griya Insani maupun
masyarakat sudah disediakan dalam bentuk kotak saran, kotak kepuasan dan keluhan
secara langsung yang sebelumnya ditanggapi awal kemudian dibahas oleh Tim
Keluhan dan Umpan Balik UPT. Puskesmas Dawan I untuk mendapatkan
penyelesaian.

19). Tingkat Partisipasi Stakeholder


Inovasi Griya Insani tidak terlepas dari dukungan dan keterlibatan berbagai pihak
yaitu dari bidan desa dan aparat desa (kadus dan kader desa/kader Posbindu) yang
mengarahkan ODGJ datang ke Griya Insani dan ikut serta memantau dan melaporkan
kepada petugas apabila terjadi kekambuhan atau ditemukan pasien baru.

Anda mungkin juga menyukai