Oleh:
KHOIRUL ANAM
084 911 8015
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya dalam menyusun dan menyelesaikan laporan observasi yang
penulis lakukan Di Mi Miftahul Ulum 02 Tegalwangi.
Laporan ini ditulis berdasarkan data dan reverensi yang penulis dapatkan selama
menjalankan obsevasi di Mi Miftahul Ulum 02 Tegalwangi.
Dalam pengumpulan data observasi ini penulis banyak mendapat bantuan dari Bapak
/ Ibu yang bersedia menerima dan memberikan informasi kepada penulis yaitunya :
1. Mi Miftahul Ulum 02 Tegalwangi Umbulsari dalam hal ini telah memberikan
kesempatan penulis untuk melakukan observasi di sekolah ini
2. Bapak Kepala Mi Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
3. Bendahara Madrasah Mi Miftahul Ulum 02 Tegalwangi .
4. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.
Terlepas penulis dalam tahap pembelajaran, maka penulis dengan terbuka menerima
kritik dan sarannya yang bersifat membangun. Semoga amal dan kebaikan seluruh
pihak dapat bermanfaat bagi penulis dan di terima oleh Allah SWT.
Amin ya robbal’alamin.
Hormat saya,
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oleh karena itu, peneliti memilih untuk mengangkat mini riset tentang
permasalahan, penyebab timbulya permasalahan, akibat dari permasalahan dan solusi
pemecahan permasalahan pengelolaan dana BOS di MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
tahun 2019, mudah-mudahan mini riset ini bisa memberikan gambaran bagi para
pembaca terkait dengan pelaksanaa dana BOS sehingga dapat memberikan
sumbangan pemikiran dari peneliti untuk perkembangan pendidikan di Indonesia.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah, dapat diidentifikasi
permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1. Terdapat permasalahan yang muncul dalam pengelolaan dana bos di MI Miftahul
Ulum 02 Tegalwangi
2. Terdapat penyebab timbulnya permasalahan yang muncul dalam pengelolaan dana
bos di MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
3. Terdapat akibat yang timbul dari permasalahan yang muncul dalam pengelolaan
dana bos di MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
4. Diperlukan solusi pemecahan permasalahan yang muncul dalam pengelolaan dana
bos di MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih
mendalam maka perlu pembatasan masalah yaitu: Penelitian ini berfokus pada
permasalahan, penyebab timbulya permasalahan, akibat dari permasalahan dan solusi
pemecahan permasalahan pengelolaan dana BOS di MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
D. Perumusan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan, peneliti menyusun beberapa rumusan masalah
dalam penyusunan mini riset ini, rumusan tersebut diantaranya:
1. Apa permasalahan yang muncul dalam pengelolaan dana bos di MI Miftahul
Ulum 02 Tegalwangi
2. Apa penyebab dari timbulnya permasalahan dalam pengelolaan dana bos di MI
Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
3. Bagaimana akibat dari permasalahan dalam pengelolaan dana bos di MI Miftahul
Ulum 02 Tegalwangi
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan dalam pengelolaan dana bos di
MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
E. Tujuan Penelitian
Peneliti menyusun mini riset ini dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan permasalah yang muncul dalam pengelolaan dana bos di
MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
2. Untuk mendeskripsikan penyebab dari timbulnya permasalahan dalam pengelolaan
dana bos di MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
3. Untuk mendeskripsikan akibat dari permasalahan dalam pengelolaan dana bos di
MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
4. Untuk mendeskripsikan solusi untuk mengatasi permasalahan dalam pengelolaan
dana bos di MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi.
F. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap mini riset ini bisa memeberikan manfaat baik bagi penyusun
khususnya dan juga pembaca pada umumnya, diantaranya:
1. Untuk menambah wawasan tentang ruang lingkup pegelolaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) di MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
2. Dapat mempelajari permasalahan dan penyebab permasalahan pengelolaan
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di MI Miftahul Ulum 02
Tegalwangi
3. Dapat mengetahui akibat permasalahan dan solusi pemecahan permasalahan
pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang terjadi di MI
Miftahul Ulum 02 Tegalwangi.
BAB II
A. Kajian Teori
c. Membebaskan seluruh siswa SD/MI negeri dan SMP/MTs negeri terhadap biaya
operasional sekolah.
d. Membebaskan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun,
baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta.
e. Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa SD/MI dan SMP/MTs
swasta.
Berdasarkan uraian tujuan dana BOS tersebut bisa dikatakan bahwa target utama
dari program dana BOS adalah pemberian fasilitas pada siswa untuk memperoleh
pendidikan wajib belajar secara layak dan merata.
Dana BOS pada prinsipnya agar bisa disalurkan kepada sekolah lebih efektif
dan efisien, dan pengelolaannya menjadi wewenang masing-masing sekolah dengan
pengawasan pihak Tim BOS kabupaten/kota. Dalam buku panduan BOS
(2010:2) Prinsip dasar dana BOS adalah sebagai berikut: (1) penyaluran Dana BOS
tidak mengubah prinsip dasar pengelolaan Dana BOS di sekolah. (2) BOS tidak
terlambat disalurkan ke sekolah setiap Triwulannya. (3) Penyaluran dana BOS dalam
bentuk uang tunai (tidak dalam bentuk barang), tepat jumlah, dan tepat sasaran. (4)
BOS tidak digunakan untuk kepentingan di luar BOS.
Petunjuk pelaksanaan/penggunaan tetap berpedoman pada Panduan
Kemendiknas. (5) Penyaluran Dana BOS ke Sekolah tidak perlu menunggu
pengesahan APBD. (6) Disamping menyediakan BOSDA (Bantuan
Operasional Sekolah di Daerah), Kab./Kota harus menyediakan dana untuk
manajemen Tim BOS Kab./Kota (termasuk monitoring dan evaluasi) (7) Kewenangan
mengelola dana BOS tetap berada di sekolah (prinsip Manajemen Berbasis Sekolah).
a. Tim Manajemen Pusat mengumpulkan data jumlah siswa tiap sekolah melalui Tim
Manajemen BOS Provinsi, kemudian menetapkan alokasi dana BOS tiap provinsi.
b. Atas dasar data jumlah siswa tiap sekolah, Tim Manajemen BOS Pusat membuat
alokasi dana BOS tiap provinsi yang dituangkan dalam DIPA provinsi.
Dari seluruh dana BOS yang diterima oleh sekolah, sekolah wajib
menggunakan sebagian dana tersebut untuk membeli buku teks pelajaran atau
mengganti yang telah rusak. Buku yang harus dibeli untuk tingkat SD adalah buku
mata pelajaran Pendidikan Agama, serta mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan, sedangkan tingkat SMP adalah buku mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial dan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.
c. Pembelian buku teks pelajaran lainnya (selain yang wajib dibeli) untuk dikoleksi
di perpustakaan.
e. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah, dan laporan hasil
belajar siswa.
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain
penelitian:
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Adalah metode yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah
daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini
lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu
mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat
suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari
metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap
suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan
hipotesis penelitian kualitatif. Ada lima karakteristik penelitian kualitatif yaitu;
a) Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data, b) Memiliki sifat deskriptif
analitik, c) ekanan pada proses bukan hasil, d) Bersifat induktif dan e) Mengutamakan
makna.
B. Seting Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2019 pada saat jam
istirahat dan jeda di sekolah.
Subjek Penelitian Kualitatif ini adalah kepala sekolah, bendahara Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) dan guru-guru MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi.
D. Data dan Sumber Data
1. Data
Data yang dikumpulkan dan direduksi untuk mendapatkan data yang valid berupa:
a. Data kualitatif yaitu data berupa kalimat yang diperoleh saat proses observasi dan
wawancara yang berhubungan dengan pengelolaan dana bos di MI Miftahul Ulum 02
Tegalwangi. Data jenis ini dapat dianalisis secara kualitatif.
2. Sumber Data
Sumber data menurut pendapat dari Sukidin (2010: 105) ‘sumber data dibedakan
menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder”.
a. Sumber data primer dalam mini riset ini adalah kepala sekolah, bendahara Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), dan guru-guru di MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi .
b. Sumber data sekunder adalah data yang tidak diambil secara langsung dari subjek
penelitian tetapi diperoleh dari dokumentasi pendukung seperti fot-foto, juknis
(petunjuk teknis pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan contoh
LPJ (Laporan Pertanggung jawaban pengelolaan dana BOS di MI Miftahul Ulum 02
Tegalwangi
Teknik yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data adalah dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi
2. Wawancara
F. Instrumen Penelitian
1. Pedoman Observasi
2. Lembar Wawancara
a. Visi
“Terbentuknya Siswa yang berakhlaqul karimah, unggul dan terampil melalui
pendidikan yang berkualitas”
b. Misi:
Indikator Bertakwa:
Mendidik siswa yang berilmu dan berbudi luhur.
Menjadikan siswa cerdas melalui pendidikan yang bermutu.
Melaksanakan pengamatan dan perenungan tentang alam.
Melaksanakan terjemah Al qu’ran dan Hadist.
Melaksanakan Sholat Wajib berjamaah.
Melaksanakan pembiasaan salam,do’a, jabat tangan.
Mendidik anak berakhlaqul karimah
Indikator Berkualitas
Mengajarkan Pengetahuan Teknologi dan Kominikasi
Komputer
Melaksanakan Life Skill (hidup yang terampil/pendidikan kecakapan
hidup)
Mengembangkan bakat dan minat
Kegiatan praktek pelajaran
Pembiasaan membaca
Mengikutkan berbagai lomba
Melaksanakan makan sehat di sekolah
Melaksanakan pembelajaran yang kontekstual
Melaksanakan karya wisata
c. Tujuan MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
Indikator bertaqwa:
Agar peserta didik mengetahui pencipta alam semesta.
Peserta didik bisa menghafal juz amma.
Agar Peserta didik berdisiplin dan melaksanakan perintah Alloh.
Agar peserta didik menjadi dermawan/ senang bersodaqoh.
Agar peserta didik menjadi sopan santun dan berakhlaq mulia.
Indikator Berkwalitas
Peserta didik mengenal dan memahami aplikasi dalam komputer
Agar peserta didik hidup mandiri
Agar peserta didik dapat menyalurkan bakat yang dimilikinya
Agar peserta didik dapat mempraktekkan pelajaran yang telah
diajarkan
Memperluas pengetahuan peserta didik
Peserta didik lebih berprestasi dan bisa bersaing dengan sekolah lain
Agar peserta didik bergizi tinggi
Agar peserta didik mempunyai pengetahuan sesuai dengan bidang
study yang diajarkan
Agar peserta didik mengenal mahkluq ciptaan Allah.
d. Tujuan Umum
“Menghasilkan anak didik yang berkwalitas dan mampu bersaing
dibidang ilmu agama dan umum dan Berguna Bagi Bangsa dan
Negara”
2. Profil MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
1. Nama dan alamat sekolah
Nama Lembaga : MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
Jalan : Jln. Gunung Agung No. 15
Desa : Tegalwangi
Kecamatan : Umbulsari
Kabupaten : Jember
No. Telp. : 085204218599
2. NSS : 111235090354
3. NPSN : 60715821
4. Nomor Rekening Bank : 0392035346
5. Alamat dan alamat yayasan/
Penyelenggara sekolah : Jln. Gunung Agung No.15
6. Status Sekolah : Swasta
7. Status Akreditasi Sekolah : B
terdaftar/diakui/disamakan/A/B/C*)
8. Tahun didirikan : 20 Maret 1978
9. Tahun beroperasi : 1978
10. Ijin Operasional : Nomor 3717 Tahun 2016
11. Status Tanah : HM
12. Surat Pelepasan/HGB/HM/Hak Pakai *)
13. Jumlah siswa dan Nilai Rata-rata Mata Pelajaran /Ujian Sekolah dalam 3 (tiga)
tahun terakhir :
Jumlah Siswa Nilai Rata-rata Mata Pelajaran / Ujian Sekolah/
Tahun Seluruhnya UAS
L P Jumlah PKn B. Ind. B. Ing. Mat IPA
2016/2017 39 42 81 76,00 85,00 80,00 83,00 85,00
2017/2018 41 42 83 75,00 80,00 79,00 76,00 80,00
2018/2019 43 43 86 78,00 81,00 83,00 78,00 84,00
14. Jumlah Rombongan Belajar
a. Kelas 1 : 1 Rombongan belajar
b. Kelas 2 : 1 Rombongan belajar
c. Kelas 3 : 1 Rombongan belajar
d. Kelas 4 : 1 Rombongan belajar
e. Kelas 5 : 1 Rombongan belajar
f. Kelas 6 : 1 Rombongan belajar
15. Data Ruang :
Kondisi
No. Jenis Ruang Jumlah Rusak
Baik
Berat Sedang Ringan
1 Ruang Kelas 6 6
2 Ruang Guru 1 1
3 Ruang Kepala Sekolah 1 1
4 Ruang Perpustakaan 1 1
5 Ruang Tata Usaha 1 1
6 Ruang Laboratorium 1 1
7 Ruang Keterampilan
dst
Akibatnya, kepala sekolah harus mencari berbagai sumber pinjaman untuk mengatasi
keterlambatan itu. Bahkan, ada yang meminjam kepada pihak-pihak pain untuk
mengatasi keterlambatan pencairan dana tersebut karena kebutuhan siswa yang harus
segera dipenuhi. Selain kepala sekolah guru juga ikut kesulitan mencari berbagai
sumber pinjaman untuk mengatasi keterlambatan pencairan dana BOS di MI Miftahul
Ulum 02 Tegalwangi.
E. Solusi Pemecahan Permasalahan Pengelolaan Dana BOS di MI Miftahul
Ulum 02 Tegalwangi
1. Guru terutama bendahara BOS harus pandai memanajemen dana BOS yang telah
dialokasikan untuk per siswa per bulannya.
2. Para stakeholder pendidikan (guru, kepala sekolah, siswa, orang tua murid,
masyarakat) harus ikut mengawasi dan berpartisipasi aktif dalam proses pengelolaan
dana BOS.
3. Kepala sekolah dan semua guru harus pandai mencari berbagai sumber pinjaman
untuk mengatasi kekurangan dan keterlambatan pencairan dana BOS untuk
memenuhi seluruh kegiatan siswa di MI Miftahul Ulum 02 Tegalwangi
Selain itu solusi pemecahan masalah dapat juga dilakukan oleh pemerintah
pusat untuk mengatasi supaya tidak bisa terjadi dan tidak ada kesempatan oknum
untuk keluar dari aturan yang sudah berlaku. Menghapuskan kebijakan pendidikan
yang bersubsidi jelas bukan menjadi solusi, karena memang pada intinya pendidikan
adalah kebutuhan primer yang harus terpenuhi, dan juga Undang-Undang kita telah
mengamanatkan untuk memberikan layanan gratis untuk pendidikan dasar. Oleh
karena itu, penghapusan sama sekali kebijakan BOS bukan merupakan solusi bagi
kemelut pengelolaan dana BOS.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mekanisme pencairan BOS pada awalnya berasal dari pusat, tapi sejak
pertengahan 2010 dana BOS ditransfer ke pemerintah daerah yang akan menjadi
sumber APBD. Shingga saat ini sekolah-sekolah tidak menerima langsung dari
rekening pusat, tapi bersumber pada APBD. Penggunaan dana BOS diperuntukan bagi
seluruh biaya operasional ruti sekolah, sedangkan untuk biaya pembangunan tidak
berasal dari BOS.
B. Saran
Dari pemaparan mini riset penulis ini bisa sedikit memberikan saran kepada
beberapa pihak antara lain sebagai berikut:
1. Para stakeholder pendidikan (guru, kepala sekolah, siswa, orang tua murid,
masyarakat) harus ikut mengawasi dan berpartisipasi aktif dalam proses pengelolaan
dan BOS.
2. Para pelaku pendidikan atau pihak lembaga pendidikan untuk bisa kooperatif
dan terbuka, asas tranparansi dan akuntabilitas harus dijadikan patokan dalam
pengelolaan dana BOS.
DAFTAR PUSTAKA
H.A.R. Tilaar dan Riant Nugroho. 2008. Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN PEMBUKUAN DAN PELAPORAN