Alkaloid merupakan senyawa yang bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen dan biasanya berupa sistem siklis
4. Alkaloid terbagi menjadi 8 kelompok yaitu: opium, barbital, xanthin, pyrazolon, chinae
cortex, solanaceae, anilin dan amin aromatik dengan inti artomatik
Cari 2 contoh obat yang masuk ke dalam kelompok di atas dan cari reaksi khusus untuk setiap
kelompok alkaloid tersebut
1. EPHEDRINI HYDROCHLORIDUM
Tuliskan pustakanya!
1. Asam salisilat
2. Metampiron
3. Hiosiamin HBr
- Tuliskan pustakanya
1. ASAM SALISILAT
a. Berdasarkan materi
b. Berdasarkan pustaka
Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau atau hampir
tidak berbau; rasa asam
Kelarutan : agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol (95%) P;larut dalam
kloroform P dan dalam eter P
Identifikasi :
- Didihkan 200 mg dengan 4 ml larutan natrium hidroksida P 8% b/v selama 3 menit,
dinginkan. Tambahkan 5 ml asam sulfat encer P; terbentuk endapan hablur putih asam
salisilat, saring, gunakan filtrat untuk Identifikasi B. Keringkan hablur pada suhu 100°
sampai 105°; suhu lebur hablur lebih kurang 158°.
- Panaskan filtrat yang diperoleh pada Uji Identifikasi A dengan etanol (95%)P dan 2ml
asam sulfat P; terjadi bau etilasetat
2. METAMPIRON
a. Berdasarkan materi
b. Berdasarkan farmakope
Pemerian : serbuk hablur; putih atau putih kekuningan
Identifikasi :
A. Pada 3 ml larutan 10% b/v tambahkan 1 ml dan 2 ml asam klorida encer P dan 1 ml
larutan besi (III) klorida P 10% b/v; terjadi warna biru yang jika dibiarkan berubah
menjadi merah, kemudian tidak berwarna.
B. Panaskan 2 ml larutan 10% b/v yang telah diasamkan dengan asam klorida encer P;
terjadi gas belerang dioksida. Natrium bisulfit larutkan 100mg dalam 10ml air;
larutan berwarna jernih dan jika ditambahkan larutan biru bromtimol P berwarna
hijau.
c. Reaksi/interpretasi data
3. HIOSIAMIN HBr
a. Berdasarkan materi
b. Berdasarkan farmakope
Pemerian : hablur rombik tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau; sangat
pahit, sangat beracun
Kelarutan : larut dalam lebih kurang 2 bagian air, dalam lebih kurang 20 bagian etanol
P(95%) P; sangat sukar larut dalam kloroform P; praktis tidak larut dalam eter P.
Identifikasi :
A. Memenuhi Identifikasi A yang tertera pada Atropini Sulfas.
B. Pada 5 ml larutan 2% b/v tambahkan 1 ml eter P kemudian 6 ml larutan trinitofenol
P sambil dikocok. Dinginkan, gores dengan batang kaca untuk mempercepat
penghabluran, saring. Cuci hablur dengan air, keringkan pada suhu 105°, suhu lebur
hablur lebih kurang 192°.
C. Menunjukkan reaksi Bromida yang tertera pada Reaksi Identifikasi.
c. Reaksi/interpretasi data
d. Pustaka : farmakope III hal 367,