Anda di halaman 1dari 4

Bab 2

tinjauan pustaka

2.1 pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan

bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu

dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap

dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Arends, 2007).

Sedangkan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yakni:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2.2 pembelajaran

Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar

mengajar. Istilah media merupakan bentuk jamak dari medium yang secara

harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar (Azhar Arsyad, 2004). Secara

lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung di

artikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Azhar Arsyad,

2004).

Pada pembahasan tentang media, istilah media pendidikan dan media

pembelajaran pada beberapa literatur menunjukkan makna yang sama dan dapat
digunakan secara bergantian (Yusufhadi Miarso, 2004). Gagne dalam Yusufhadi

Miarso (2004), menyatakan bahwa media pendidikan adalah berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Selanjutnya Yusufhadi Miarso (2004) menyatakan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan

pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan

siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja,

bertujuan dan terkendali.

2.3 E-learning

2.3.1 Pengertian

E-learning merupakan sebuah bentuk teknologi informasi yang

diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk dunia maya. Istilah e

learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah

transformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah atau perguruan tinggi

ke dalam bentuk digital yang dijembatani teknologi internet (Munir,

2009: 169).

Soekartawi (2008) menyebutkan bahwa e-learning atau electronic

learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi

masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun di negara yang

sedang berkembang. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda

dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah

pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya.

2.3.2 E-learning Berbasis Web

Learning Management System (LMS) diciptakan pada tahun 1999


sebagai aplikasi e-learning berbasis web. Learning Management

System (LMS) adalah suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan

administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar

mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), e-learning dan

materi-materi pelatihan, dan semua itu dilakukan dengan online (Ellis,

2009).

2.3.3 Penyampaian Pembelajaran E-learning

Pembelajaran dengan e-learning merupakan pembelajaran dengan

memanfaatkan teknologi internet untuk meningkatkan lingkungan belajar

dengan konten yang kaya dengan cakupan yang luas. E-learning

merupakan pemanfaatan media pembelajaran menggunakan internet,

untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan.

Setiap metode pembelajaran harus mengandung rumusan

pengorganisasian bahan pelajaran, strategi penyampaian, dan pengelolaan

kegiatan dengan memperhatikan faktor tujuan belajar, hambatan belajar,

karakteristik siswa, agar dapat diperoleh efektivitas, efisiensi, dan daya

tarik pembelajaran (Yusufhadi Miarso, 2004: 550).

2.4 Minat Siswa

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada

suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu diluar diri (Slameto, 2010: 180).

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat adalah


kecenderungan yang tinggi untuk merasa tertarik, suka dan senang serta sebagai

sumber pendorong atau motivasi untuk memperhatikan sesuatu. Hal itu

dimulai dengan adanya unsur pengenalan, kemauan dan emosi terhadap suatu

kegiatan atau pekerjaan. Kemauan ini benar-benar tumbuh dari dalam hati

nuraninya sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain dan pada akhirnya

dapat mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan tertentu.

2.5 Definisi Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya

adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris

berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa (Sudjana,

Nana 2005). Hasil belajar dalam hal ini berhubungan dengan tujuan

instruksional dan pengalaman belajar. Adanya tujuan instruksional

merupakan panduan tertulis akan perubahan perilaku yang diinginkan

pada diri siswa (Nana Sudjana, 2005)

Anda mungkin juga menyukai