Metode Kanstin
Metode Kanstin
Nyaris seluruh proses pembuatan jalan umumnya menggunakan drainase sebagai saluran
pembuangan air yang cukup solutif. Sehingga apabila penerapannya dilakukan secara
benar dan tepat maka genangan air dapat dikurangi dengan baik jalan pun menjadi tahan
terhadap kerusakan atau berlubang. Diperlukan jarak 150 sampai 100 mm untuk proses
pemasangan kanstin yang dilakukan dari tepi jalan atau tembok. Dengan demikian maka
air dapat mengalir turun melewati saluran paving. Pembenahan drainase pada
sebuah fasilitas Jalan seringkali menimbulkan gangguan pada para pengguna jalan yang
akan melewati, umumnya jalan-jalan akan ditutup dan dialihkan ke jalan alternatif yang
jaraknya lebih jauh. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah teknis desain drainase berupa
longitudinal fall atau cross fall yang mana diarahkan keluar, bisa juga dengan
mengarahkannya ke rerumputan atau taman. Sudut kemiringan untuk pembuatan
drainase yang paling proporsional adalah 1,5 sampai 2 derajat.
Tahap awal yang harus anda kerjakan sebelum memulai peletakan kantin pada sebidang
tanah adalah pembuatan alasnya terlebih dahulu menggunakan rabat beton. Dibutuhkan
kurang lebih 150 mm sebagai tingkat ketebalan alas. Penggunaan dari rabat beton ini tak
lain sebagai bahan struktural yang mampu menunjang tingkat stabilitas kanstin. Oleh
karena itu anda sudah tidak perlu lagi ragu apabila kanstin permukaannya tenggelam
atau turun ke dalam tanah. Apabila dipadukan dengan rabat beton tentu saja akan
menimbulkan susunan yang lebih kokoh antara kanstin yang satu dengan kanstin
berikutnya.
Jika langkah-langkah sebelumnya telah sukses dilakukan, maka anda berhak melaju ke
langkah berikutnya. Nyaris sama dengan proses pergerakan beton pada umumnya, dimana
1 buah benang digunakan untuk meluruskan posisi kantin yang akan diletakkan. Jika
untuk lebih mudahnya anda bisa menggunakan waterpass atau kayu berbentuk lurus
guna mengetahui apakah kanstin telah diletakkan lurus atau tidak.
Pembuatan haunching
Proses berikutnya yang tak kalah penting adalah membuat haunching. Proses ini dikenal
dengan metode mengunci kanstin yang biasanya mudah bergeser atau berpindah tempat
jika terkena hantaman kendaraan. Apabila kanstin sedikit saja bergeser maka hampir
dipastikan proses pembangunan penutup Jalan akan menjadi lebih rusak. Apabila proses
haunching telah selesai, maka bisa diletakkan pada sisi luar atau belakang kanstin.
Seperti halnya pada jalan-jalan jadi Perumahan ukuran yang digunakan adalah setebal
minimal 75 mm sementara untuk jalan-jalan ketebalannya mencapai 100 mm. Terakhir,
jalan raya membutuhkan 150 mm.
Proses ini merupakan proses terakhir pada pemasangan kanstin, yakni dengan cara
mengandalkan mortar guna melapisi kanstin yang berikutnya akan digunakan sebagai
perekat. Mortar sendiri memiliki tingkat ketebalan yang kurang lebih 12 sampai 20 mm.
Instalasi kanstin yang berbekal mortar sendiri hanya dapat berjalan apabila kanstin
memiliki dimensi yang lebih besar dengan pembangunan penutup jalan yang juga lebih
besar. Tidak hanya mengandalkan mortar saja namun proses terakhir ini juga
memerlukan sebuah besi dowel yang nantinya akan berfungsi sebagai pengait plat beton.