Anda di halaman 1dari 2

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalah


Realita terjadi di masyarakat Indonesia adalah tiga kelompok pangan utama, yang harus
tersedia sebagai sarapan, yaitu nasi (pangan pokok), lauk, dan sayur. Kedelai sebagai komponen
pangan dalam bentuk olahan berperan sebagai lauk nasi yang murah, bergizi dan disenangi, berupa
bentuk tahu, tempe, tauco, dan kecap. Tidak ada produk tanaman lain kecuali kedelai yang
memilki permintaan konsumen tertinggi karena produk olahan kedelai, khususnya tempe sangat
diterima baik masyarakat indonesia. Selain sebagai lauk, kedelai juga dapat berfungsi sebagai
bahan sayuran (kecambah kedelai, biji kedelai muda), dan camilan (snack) dalam bentuk kedelai
goreng, kedelai rebus, dan peyek kedelai.
Kedelai juga dapat dikonsumsi dalam bentuk susu (SuLe : Susu Kedelai). Oleh sebab itu,
kedelai merupakan bahan pangan yang banyak digemari dan dicari sehingga kebutuhannya selau
meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita. Oleh
karena itu, pemerintah mensuplai kedelai tambahan yang harus diimpor karena produksi dalam
negeri belum dapat mencukupi kebutuhan tersebut. Selain itu, permintaan yang tinggi harus
diimbangi ketersediannya secara berkelanjutan, dan karenanya sudah seharusnya sistem produksi
kedelai diposisikan sangat penting, sejajar dengan padi.
Progam intensifikasi dan ekstensifikasi pun ditingkatakan dalam meningkatkan kuantiatas
dan kualitas kedelai. Keberhasilan pencapaian progam diperlukan pengenalan mengenai tanaman
kedelai yang lebih mendalam. Berdasarkan progam swasembada kedelai yang dicetuskan presiden
RI pertama, direkomendasi memperluas penanaman kedelai pada wilayah yang belum biasa
menanam kedelai, walaupun disadari akan berhadapan dengan banyak kesulitan seperti: (1)
petani belum mengenal dan belum biasa bercocok tanam kedelai; (2) petani sering kecewa bila
sekali mencoba bertanam kedelai menemui kegagalan; (3) pemasaran kedelai tidak lancar dan
harganya rendah.

Pertanian intensif merupakan alternatif sitem pertanian yang diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas kedalai. Pertanian intensif harus memerhatikan sistem budidaya yang baik, seperti
persiapan dan pemilihan lahan, pemilihan varietas, pengolahan lahan, penaman, pemeliharan
yang mencankup pemupukan, penyiangan, pengendalian OPT, serta panen dan pasca panen.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan mempelajari teknik budidaya pada tanaman kedelai.
2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menentukan komponen-komponen budidaya yang
baik bagi tanaman kedelai.

Anda mungkin juga menyukai