MAKALAHKGDDISOLKASISENDI Dikonversi
MAKALAHKGDDISOLKASISENDI Dikonversi
1 PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 2 Januari 2017
Jam : 08.00
Dx : Dislokasi sendi
1 BIODATA
a. Identitas klien
Nama : Tn. S
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Grab
Pendidikan : SMA
Penanggung jawab
Nama : Ny. T
Umur : 35
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan pasien : Istri
1. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama
Pada pasien Dislokasi sendi mengeluh nyeri pada lutut akibat tertimpa benda berat
saat duduk di bawah benda.
1
c. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien tidak menderita penyakit menular sebelumnya.Pasien belum pernah
mengalami pembedahan dan kecelakaan sebelumnya.
Pola aktivasi latihan pasien Dislokasi sendi lutut tergantung pada tingkat keparahan
Dislokasi sendi lutut, dengan keterangan :
: Mandiri
1 : Menggunakan alat Bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang dan alat
4 : Tergantung penuh / total
2
c. Pola Istirahat Tidur
Pada pasien Dislokasi sendi lutut mengalami susuah tidur karena merasakan nyeri
pada lututnya. Pasien tidur siang sekitar kurang lebih selama 1 jam paling lama,
sedangkan saat malam pasien hanya tidur sekitar 4 jam.
e. Pola Eliminasi
Pasien tidak mengalami gangguan eliminasi baik urin maupun bowel. BAB pasien
normal tidak ada konstipasi, sedangkan BAK pasien normal sekitar 4 sampai 10 kali
dalam sehari, IWL eliminasi pasien berkisar 300-400 ml per hari.
h. Pola koping
Bila pasien punya masalah pertama kali menceritakan pada ibunya.
3
k. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien beragama Islam taat beribadah
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 140x/menit
Suhu : 36ₒC
RR : 21x/menit
b. Keadaan umum
Kesan umum : Baik
Wajah : Menahan nyeri lutut
Kesadaran : CM
Pakaian, Penampilan dan kebersihan baik
2. Mata
- Inspeksi : Penglihatan baik, kunjungtiva tidak anemis, tidak sekret, simetri kiri
dan kanan, pupil miosis, sklera tidak ikterus
- Palpasi : Tidak ada peningkatan tekanan intra okuler, tidak ada nyeri tekan
3. Telinga
- Inspeksi : Pendengaran baik, ada serumen, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
4
4. Hidung
- Inspeksi : Penciuman baik, pernapasan cuping hidung tidak ada, tidak ada
sekret, distribusi rambut mereta hidung merata, tidak ada polip, septum
lurus
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
5. Mulut
- Inspeksi : Gigi lengkap, lidag bersih, mulut bersih, bibir kering.
6. Leher
- Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis
- Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid.
7. Dada
- Inspeksi : Ekspansi paru baik, bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada
kelainan
- Palpasi : Tidak ada masa
Paru-paru
- Inspeksi : Pola napas teratur, pergerakan simetris kiri dan kanan, pergerakan teratur
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
- Perkusi : Bunyi resonan
- Auskultasi : Bunyi napas vaskuler
Jantung
- Inspeksi : Terlihat iktus kortis
- Palpasi : Tidak ada cardiomegali
- Perkusi : Bunyi pekak
- Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2
8. Abdomen
- Inspeksi : Terlihat lemas, dan datar, umbilikus terletak di tengah
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa, tidak ada asites.
- Perkusi : Abdomen kembung
- Auskultasi : bising usus ada
5
9. Genetalia
- Inpeksi : Tak ada kelainan, kebersihan baik
10. Anus
- Inspeksi : Tidak ada kelainan, tidak ada hemoroid.
13. Kulit
- Inspeksi : Kulit sawo matang.
- Palpasi : Turgor kulit baik
6
untuk tidur Deformatis Tulang
7
2 : Pergerakan sendi,
namun tidak melawan
gravitasi
3 : Pergerakan melawan
gravitasi, namun tidak
melawan tahanan
4 : Pergerakan melawan
tahanan, namun kurang
dari normal
5 : Kekuatan otot normal
Ketidaknyamanan akibat
bentuk yang tidak normal
4. DS : Trauma Ketidak seimbangan
-Klien mengatakan nyeri nutrisi kurang dari
pada sendi kebutuhan tubuh
-Klien mengatakan Dislokasi pada sendi
mengeluh gangguan
sensasi rasa
8
DO : Trauma Joint Dislocation
- Klien tampak kelemahan
otot pada sendi
-Klien tampak membran Deformatis tulang
mukosa pucat
Berat badan pasien
Gangguan bentuk dan
sebelum sakit 70 kg dan
pergerakan
setelah sakit berat badan
pasien menurun menjadi
55 kg.
Porsi makan pasien 2-3
Rasa tidak nyaman karena
perhari.
inflamasi
9
3.4. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Noc Nic
1. Nyeri akut Pain Level, Pain Management
berhubungan dengan Pain control, - Lakukan
cedera fisik. Comfort level pengkajian nyeri
Definisi :pengalaman Kriteria Hasil : secara
sensori dan emosional Mampu mengontrol komprehensif
yang tidak nyeri(tahu penyebab termasuk lokasi,
menyenangkan yang nyeri, mampu karakteristik,
muncul akibat kerusakan menggunakan tehnik durasi, frekuensi,
jaringan yang aktual atau nonfarmakologi untuk kualitas dan faktor
potensial atau mengurangi nyeri, presipitasi.
digambarkan dalam hal mencari bantuan) - Observasi reaksi
kerusakan sedemikian Melaporkan bahwa nonverbal dari
rupa(International nyeri berkurang dengan ketidaknyamanan
Association for the study menggunakan - Gunakan teknik
of pain): awitan yang manajemen nyeri komunikasi
tiba-tiba atau lambat dari Mampu mengenali terapeutik untuk
intensitas ringan hingga nyeri (skla, intensitas, mengetahui
berat dengan akhir yang frekuensi dan tanda pengalaman nyeri
dapat diantisipasi atau nyeri) pasien.
diprediksi dan Menyatakan rasa - Kaji kultur yang
berlangsung <6 bulan. nyaman setelah nyeri mempengaruhi
berkurang. respon nyeri.
- Evaluasi
pengalaman nyeri
masa lampau
- Kaji tipe dan
sumber nyeri untuk
menentukan
intervensi
- Evaluasi
10
keefektifan kontrol
nyeri
- Kolaborasikan
dengan dokter jika
ada keluhan dan
tindakan nyeri
tidak berhasil
- Monitor
penerimaan pasien
tentang
manajemen nyeri
Analgesic
Administration
- Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan
derajat nyeri
sebelum
pemberian obat.
- Tentukan pilihan
analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
- Berikan analgesik
tepat waktu
terutama saat nyeri
hebat
- Evaluasi
efektivitas
analgesik, tanda
dan gejala
11
2. Gangguan mobilitas Joint Movement : Exercise therapy :
fisik berhubungan Active ambulation
dengan Mobility Level - Monitoring vital
ketidakmampuan Self care : ADLs sign
beraktifitas(gangguan Tranfer performance sebelum/sesudah
sendi). Kriteria hasil : latihan dan lihat
Klien menngkat dalam respon pasien saat
Definisi:Keterbatasan aktivitas fisik latihan
pada pergerakan fisik Mengerti tujuan dari - Bantu klien untuk
tubuh atau satu atau peningkatan mobilitas menggunakan
lebih ekstremitas secara Memverbalisasikan tongkat saat
mandiri dan terarah. perasaan dalam berjalan dan cegah
meningkatkan kekuatan terhadap cedera
dan kemampuan - Kaji kemampuan
berpindah pasien dalam
Memperagakan mobilisasi
penggunaan alat - Latih pasien dalam
Bantu ntuk pemenuhan
mobilisasi(walker) kebutuhan ADLs
secara mandiri
sesuai kemampuan
- Damping dan
bantu pasien saat
mobilisasi dan
bantu penuhi
kebutuhan ADLs
ps
- Berikan alat bantu
jika klien
memerlukan
- Ajarkan pasien
bagaimana
merubah posisi dan
12
berikan bantuan
jika diperlukan.