2 0.06800 0.5230
3 0.09387 0.3550
4 0.10648 0.3500
5 0.16302 0.3660
6 0.15414 0.3700
7 0.12833 0.4390
8 0.04647 0.3750
9 0.06019 0.3930
2 0.015593 0.425
3 0.017226 0.450
4 0.018577 0.480
5 0.021912 0.495
V. Pengolahan Data
y = 0.0024x + 0.0097
0.02 R² = 0.9606 ∆I sebagai fungsi
∆I (A)
dari konsentrasi
0.01
Linear (∆I sebagai
fungsi dari
0 konsentrasi)
0 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi (mM)
VI. Pembahasan
Pada percobaan ini, kadar parasetamol dalam tablet ditentukan dengan metode
voltametri. Voltametri merupakan metode analisis kuantitatif yang didasari dengan
kurva antara arus dengan potensial yang disebut voltammogram. Jenis
voltammogram yang digunakan adalah voltammogram DPV (Differential Pulse
Voltammogram). Pada voltametri ini digunakan 3 buah elektroda, yaitu elektroda
pasta karbon yang berperan sebagai elektroda kerja, elektroda Ag/AgCl yang
berperan sebagai elektroda pembanding dan terakhir elektroda platina yang
berperan sebagai elektroda pembantu.
VII. Kesimpulan
Konsentrasi kafein dengan metode kurva luas terhadap konsentrasi pada sampel
teh botol adalah 61.023 ppm dan pada sampel coca-cola adalah 92.8938 ppm,
sedangkan dengan metode kurva tinggi terhadap konsentrasi, pada sampel teh botol
konsentrasi kafein sebesar 122.6172 ppm dan pada coca-cola sebesar 94.6878 ppm.
VIII. Daftar Pustaka
Putra, Effendy D.L., 2004. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Dalam Bidang
Farmasi. Jurusan Famasi Fakultas dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara.
Scott, R.P.W. Liquid Chromatography for The Analyst. Marcel Dekker Inc. New
York. 1994.
Adamovics. J.A., “Chromatographic analysis of Pharmaceuticals”, Marcel
Dekker Inc. New York. 1990.
Johson, E.l. and Stevenson R. Basic Liquid Chromatography. Varian Associate.
Inc. California. 1977.
Blister, D.M., 2006. Validating Chromatographic Methods a Practical Guide, John
Wiley & Sons, Inc., Hoboken, 1-55.