Anda di halaman 1dari 2

TUGAS SENI BUDAYA

NAMA: M. Zaki firmasnyah

1. Apa perbedaan teater modern yang pertama dengan yang kedua


2. Tuliskan perbedaan umum pementasan teater dan teater tradisional
3. Tuliskan cerita singkat mengenai hikayat putri hijau

JAWABAN
1. Perbedaan nya:
- teater pertama menggunakan dialog sedangkan yang kedua tidak
- situasi yang di tampilkan berbeda
2. perbedaan teater tradisional dan modern:
-cerita yang dimainkan pada teater tradisional adalah cerita yang berkembang secara turun-
menurun di masyarat pendukungnya. sedangkan cerita yang dimainkan pada teater modern
adalah cerita tentang masalah-masalah yang menjadi fenomenal saat ini.
-penataan panggung pada teater tradisional adalah pementasan dilakukan di ruang terbuka,
seperti di panggung, dengan dekorasi tradisional yang lengkap. Sedangkan penataan panggung
pada teater modern adalah dilakukan di ruangan tertutup, seperti auditorium, dengan dekorasi
yang seadanya.
-fungsi teater tradisional adalah sebagai sarana hiburan, sedangkan fungsi teater modern
adalah sebagai sarana media ekspresi.

3. Menurut legenda, dahulu di Kesultanan Deli Lama, sekira 10 km dari Medan, hidup seorang
putri cantik bernama Putri
Hijau. Kecantikan sang putri ini tersebar sampai telinga Sultan Aceh sampai ke ujung utara
Pulau Jawa. Sang pangeran
jatuh hati dan ingin melamar sang putri. Sayang, lamarannya ditolak oleh kedua saudara Putri
Hijau, yakni Mambang
Yazid dan Mambang Khayali. Penolakan itu menimbulkan kemarahan Sultan Aceh.

Maka, lahirlah perang antara Kesultanan Aceh dan Deli. Konon, saat perang itu seorang saudara
Putri Hijau menjelma
menjadi ular naga dan seorang lagi menjadi sepucuk meriam yang terus menembaki tentara
Aceh. Sisa
“pecahan” meriam itu hingga saat ini ada di tiga tempat, yakni di Istana Maimoon, di Desa
Sukanalu
(Tanah Karo) dan di Deli Tua (Deli Serdang).

Pangeran yang seorang lagi yang telah berubah menjadi seekor ular naga itu, mengundurkan
diri melalui satu saluran
dan masuk ke dalam Sungai Deli disatu tempat yang berdekatan dengan Jalan Putri Hijau
sekarang. Arus sungai
membawanya ke Selat Malaka dari tempat ia meneruskan perjalanannya yang terakhir di ujung
Jambo Aye dekat
Lhokseumawe, Aceh.

Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat ke dalam kapal untuk
seterusnya dibawa ke
Aceh. Ketika kapal sampai di ujung Jambo Aye, Putri Hijau mohon diadakan satu upacara
untuknya sebelum peti
diturunkan dari kapal. Atas permintaannya, harus diserahkan padanya sejumlah beras dan
beribu-ribu telur.
Permohonan tuan Putri itu dikabulkan.

Tetapi, baru saja upacara dimula, tiba-tiba berhembus angin rebut yang maha dahsyat disusul
oleh gelombanggelombang
yang sangat tinggi. Dari dalam laut muncul abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu
dengan
menggunakan rahangnya yang besar itu, diambilnya peti tempat adiknya dikurung, lalu
dibawanya masuk ke dalam laut.
Lagenda ini sampai sekarang masih terkenal dikalangan orang-orang Deli dan malahan juga
dalam masyarakat Melayudi Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai