Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoadmojo, 2018).

Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk

mengingat kembali kejadian yang pernah di alami baik secara sengaja maupun tidak

sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap

suatu objek tertentu (Wawan, 2011).

Menurut Notoadmodjo (2018) pengetahuan yang tercakup dalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Termasuk ke dalam pengetahuan tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall)

sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan sesuatu hal

secara benar tentang objek yang diketahui serta dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).


4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi, dan

masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingi diukur dari subjek penelitian atau

responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat

disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2018) yaitu :

1) Social Ekonomi

Lingkungan social akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang, sedang

ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, ekonomi baik tingkat pendidikan akan

tinggi sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi juga.

2) Kultur (budaya, agama)

Budaya sangat berpengtuh terhadap tingkat pengetahuan seseorang, karena

informasi yang baru akan diaring kira-kira sesuai tidak dengan budaya yag ada

dan agama yang dianut.

3) Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan

mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut.

4) Pengalaman

Berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, bahwa pendidikan yang tinggi

maka pengalaman akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka

pengalaman akan semakin banyak.

c. Cara Mengukur Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

responden (Wawan, 2011).

Menurut Wawan (2011), cara memperoleh pengetahuan menempuh cara

sebagai berikut :

1) Cara Tradisional atau Non Ilmiah

Cara tradisional terdiri dari empat cara yaitu :

a) Trial and Error

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin

sebelum adanya peradaban. Pada waktu ini bila seseorang menghadapi

persoalan atau masalah, upaya yang dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan

tersebut tidak berhasil, maka dicoba kemungkinan yang lain sampai

berhasil. Oleh karena itu cara ini disebut dengan metode Trial (coba) dan

Error (gagal atau salah) atau metode coba-salah adalah coa coba.

Metode ini telah banyak jasanya terutama dalam meletakkan dasar-

dasar untuk menemukan teori-teori dalam berbagai ilmu pengetahuan. Hal

ini juga merupakan pencerminan dari upaya memperoleh pengetahuan,


walaupun ada taraf yang masih primitive. Pengalaman yang diperoleh

melalui penggunaan metode ini banyak membantu perkembangan berfikir

dan kebudayaan manusia ke arah yang lebih sempurna.

b) Kekuasaan atau Otoritas

Prinsip ini adalah menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang

yang mempunyai otoritas, tanpa lebih dahulu menguji serta membuktikan

kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan

penalaran sendiri. Sumber pengetahuan ini data berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal ataupun informal, ahli agama, pemegang

pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan tersebut

diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas

pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli pengetahuan.

c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman merupakan guru yang terbaik, demikian kata pepatah. Ini

mengandung arti bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan.

d) Jalan Pikiran

Dalam memperoleh pengetahuan, manusia telah banyak menggunakan jalan

pikirannya.

2) Cara Ilmiah atau Cara Modern

Dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini menggunakan cara yang sistematis,

lebih logis dan ilmiah dibandingkan dengan cara tradisonal. Pengatahuan

tentang kesehatan adalah mencakup apa yang telah diketahui seseorang terhadap

cara-cara memelihara kesehatan. Pengetahuan cara memelihara kesehatan

meliputi :
a) Pengetahuan tentang penyakit enular dan tidak menular (jenis penyakit dan

tanda-tandanya atau gejalanya, penyebabnya, cara penularannya, cara

pencegahnya, cara mengatasi atau menangani sementara).

b) Pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi

kesehatan.

c) Pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang professional

maupun tradisional.

d) Pengetahuan untuk menghindari kecelakaan baik kecelakaan rumah,

maupun kecelakaan lalu luntas, dan tempat-tenpat umum. (Notoadmodjo,

2018).

d. Kategori Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2013) tingkat pengetahuan dapat dibedakan menjadi 3 kategori

yaitu :

1) Baik : Bila subyek mampu menjawab dengan benar <75% - 100% dari seluruh

pertanyaan.

2) Cukup : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 56% - 75% dari seluruh

pertanyaan.

3) Kurang : Bila subyek mampu menjawab dengan benar <56% dari seluruh

pertanyaan.

Anda mungkin juga menyukai