Anda di halaman 1dari 2

ROBERT FIKRI AHMADA/160341606050/C

UTS Manajemen Sumber Daya Manusia

Soal:

1. Upaya konservasi SDA dan lingkungan tidak dapat dipisahkan dengan peningkatan
managemen SDM. JELASKAN !
2. Sebutkan dan jelaskan alasannya terhadap karakter yang harus dimiliki oleh
fasilitator!
3. Duduk bersama, berfikir setara, adalah jargon dari fasilitasi. Jelaskan maksudnya!
4. Jelaskan perbedaan mendasar dari metode PRA dan ZOOP!
5. Sebutkan metode - metode dalam PRA dan jelaskan peruntukannya!
6. Kapan PRA dan ZOOP tepat untuk diterapkan! Alasannya !
7. Berikan alasannya mengapa seorang fasilitator perlu melakukan observasi terlebih
dahulu terhadap suatu kondisi sebelum melakukan proses sosialisasi untuk
membangun motivasi dan partisipasi!
8. Dalam melakukan observasi, metode apa yang dapat digunakan?
9. Program dapat dinyatakan baik jika bagaimana?
10. Dalam penerapan ZOOP perlu mempertimbangkan heterogenitas peserta yang hadir,
jelaskan !

Jawab:

1. Konservasi SDA bukan merupakan hal sepele yang hanya dilakukan dengan orang-
orang tanpa pertimbangan. Ini yang menjadi benang merah kenapa sumber daya
manusia yang semakin meningkat mampu membuat konservasi terbias nyata dan tidak
hanya baur dan buram. Berbekal pengalaman dari SDM yang tinggi membuat
kegiatan dan pelestarian SDA berjalan sesuai apa yang ditujukan, karen SDM unggul
mampu men-set Goal mereka dengan pertimbangan yang matang. SDM ini mampu
mengupayakan bagaimana konservasi itu dapat dilakukan dengan beragam alternative
pilihan yang sama-sama berujung pada terwujudnya tujuan.
2. FASILITATOR itu dibentuk, bukan dilahirkan. Ada beberapa karakter yang menjadi
landasan awal seorang fasilitator :
 Sifat kongruen : menggambarkan kejujuran dan kerendahan diri sendiri dan
sifat pendengar
 Sifat Empati : satu sifat fasilitator dimana ia berusaha menempatkan dirinya ke
dalam keadaan orang lain. Kemampuan mendengar dan bersikap positif atau
sikap menerima masukan dan sikap menerima umpan balik.
 Sifat Respect : sikap ini mampu memvisualisasikan dan memberi pengakuan
bahwa peserta telah memiliki banyak pengalaman.
3. R
4. 4
5. Jj
6. Ty
7. Hal ini dilakukan agar fasilitator sudah menegtahui kondisi tempat tinggal warga dan
kepribadian/pengetahuan awal warga sebelum aktifitas fasilitasi berlangsung. Dengan
adanya kegiatan ini, fasilitator sudah bisa menguasai audience dan kondisi
permasalahan masyarakat tersebut.
8. Metode yang tepat untuk kegiatan observasi adalah survey dan wawancara. Survey
dilakukan untuk meninjau langsung kondisi masyarakat. Sedangkan wawancara
dilakukan untuk mengetahui perspektif warga secara langsung.
9. Suatu program dikatakan baik jikaprogram tersebut sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masyarakat tanpa ada pihak masyarakat yang di rugikan
10. Karena semakin heterogen masyarakat (peserta) maka masalah yang ditemukan akan
semakin beragam dan mampu merujuk pada masalah utama. Selain itu, semakin
heterogen maka ide penyelasain juga semakin beragam dan semakin merujuk pada
rencana program terbaik.

Anda mungkin juga menyukai