Anda di halaman 1dari 8

Jam Biologis

TUMBUHAN
Jam Biologis
TUMBUHAN
Jam biologis merupakan suatu isolator internail yang mengikuti waktu. Jam
biologis kelihatannya merupakan citi umum organisme eukariotik, dan bukti
pertama kita mengenal irama biologis datang dari kajian-kajian pada tumbuhan.
Pembungaan, pembuahan, dan set biji merupakan peristiwa-peristiwa penting
dalam produksi tanaman. Proses-proses ini dikendalikan baik oleh lingkungan
terutama fotoperiode dan temperatur, maupun oleh faktor-faktor genetik atau
internal. Salah satu proses perkembangan yang harus tepat waktu adalah
proses pembungaan. Tumbuhan tidak bisa berbunga terlalu cepat sebelum
organ-organ penunjang lainnya siap, misalnya akar dan daun lengkap.
Sebaliknya tumbuhan tidak dapat berbunga dengan lambat, sehingga buahnya
tidak sempurna misalnya datangnya musim dingin.
Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat erat berhubungan kehidupan
tanaman, yang akan mempengaruhi proses-proses fisiologi dalam tanaman. Semua
proses fisiologi akan dipengaruhi oleh suhu dan beberapa proses akan tergantung
dari cahaya dan temperatur. Penyinaran cahaya terhadap tanaman merupakan salah
satu faktor eksternal yaitu faktor dari luar yang mempengaruhi pembungaan.
Kejadian musiman sangat penting dalam siklus kehidupan sebagian besar tumbuhan.
Perkecambahan biji, pembungaan, permulaan dan pengakhiran dormansi tunas
merupakan contoh-contoh tahapan dalam perkembangan tumbuhan yang umumnya
terjadi pada waktu spesifik dalam satu tahun. Stimulus lingkungan yang paling
sering digunakan oleh tumbuhan untuk mendeteksi waktu dalam satu tahun adalah
fotoperiode, yaitu suatu panjang relative malam dan siang. Respons fisologis
terhadap fotoperiode, seperti pembungaan, disebut fotoperiodisme (photoperiodism).
Penemuan fotoperiodisme merangsang banyak
sekali ahli fisiologi tanaman untuk mengadakan
penyelidikan tentang proses itu lebih jauh dalam
usahanya untuk menentukan mekanisme aksi.
Mereka segera menemukan bahwa istilah hari
pendek dan hari panjang merupakan salah
kaprah (misnomer). Interupsi periode hari
terang dengan interval kegelapan tidak
mempunyai efek mutlak pada proses
pembungaan.
Faktor temperatur sangat berpengaruh
terhadap tanaman, karena umumnya temperatur
mengubah atau memodifikasi respons terhadap
fotoperiode pada spesies dan varietas (Thomas
dan Raper, 1982). Banyak sepesies
membutuhkan periode dingin atau
temperaturnya mendekati pembekuan selama 2
sampai 6 minggu agar dapat berbunga pada
waktu fotoperiode panjang pada musim semi.
Menurut Lakitan (1994) Beberapa tumbuhan akan memasuki fase generatif (membentuk
organ reproduktif) hanya jika tumbuhan tersebut menerima penyinaran yang panjang >14
jam dalam setiap periode sehari semalam, sebaliknya ada pula tumbuhan yang hanya akan
memasuki fase generatif jika menerima penyinaran singkat <10 Jam (Mader, 1995).

Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kurang dari
12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek contohnya krisan, jagung, kedelai, anggrek, dan bunga
matahari yang pada umumnya berbunga pada akhir musim panas, musim gugur, atau musim
dingin.
Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran lebih dari 12
jam (14 16 jam) sehari. Tumbuhan hari panjang, contohnya kembang sepatu, bit gula,
selada, dan tembakau. Umumnya berbunga pada akhir musim semi atau awal musim panas.
Bayam, misalnya, memerlukan panjang siang hari 14 jam ata lebih lama.
Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kira-kira 12
jam sehari. Tumbuhan hari sedang contohnya kacang dan tebu.
Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsif terhadap panjang hari untuk
pembungaannya ,tidak dipengaruhi oleh fotoperiode. Tumbuhan hari netral contohnya
mentimun, padi, wortel liar, dan kapas yang berbunga ketika mereka mencapai tahapan
pematangan tertentu, tanpa memperdulikan panjang siang hari pada waktu itu (Haryanto,
2010).
Variasi Respon Fotoperiodisme (Salisbury, 1995)
1. Hari Netral Sejati
2, 3, 4, Hari Panjang Kuantitatif
5. Hari Panjang Kualitatif
6. Hari Pendek Kualitatif
7. Hari Pendek Kuantitatif
Terkait dengan fase perkembangan tumbuhan tersebut maka pembungaan
berkaitan pula dengan umur.Diperlukan umur minimal agar bunga responsif
terhadap Fotoperiodisme. Sebagai contoh:
nKedelai setelah umur 6 minggu
nTembakau ditandai munculnya 5-6 daun
nPinus setelah berumur 5 tahun
nTahapan tersebut dikatakan sebagai fase juwana, sebagai tahap vegetatif
dasar(Basic Vegetatif Phase, BVP)apabila BVP terpenuhi maka tanaman
memasuki tahap induksi foto periode(Photoperiod Induced Phase, PIP)
Peran
HORMON
TUMBUAHAN
Dalam

FOTOPERIODISME

Anda mungkin juga menyukai