Akpri PDF
Akpri PDF
AKUNTANSI KEPERILAKUAN
SAP 2
“Tinjauan terhadap Ilmu Keperilakuan : dalam Perspektif Akuntansi”
OLEH KELOMPOK 5 :
Peningkatan ekonomi pada suatu organisasi dapat digunakan sebagai dasar dalam
memilih informasi yang relevan terhadap pengambilan keputusan. Saat ini, keterampilan
matematis telah berperan dalam menganalisis permasalahan keuangan yang kompleks.
Demikian pula halnya dengan kemajuan dalam teknologi komputer akuntansi yang
memungkinkan informasi dapat tersedia dengan cepat. Kesempurnaan teknis tidak pernah
mampu mencegah orang untuk menyadari bahwa tujuan akhir jasa akuntansi organisasi
bukan sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas dari pelaksanaan segala prosedur
akuntansi, tetapi juga bergantung pada bagaimana perilaku orang-orang didalam perusahaan,
baik sebagai pemakai maupun pelaksana, dipengaruhi oleh informasi yang dihasilkan.
Dari pengalaman dan praktik, banyak manajer dan akuntan telah memeperoleh suatu
pemahaman yang lebih dari sekedar aspek manusia dalam tugas mereka. Masih banyak
sistem akuntansi yang dihadapkan pada berbagai kesulitan manusia yang tidak terhitung,
bahkan terkadang samapai menyebabkan penggunaan dan penerimaan seluruh sistem
akuntansi menjadi meragukan. Para manajer terbiasa bebas memanipulasi laporan informasi
sistem akuntansi karena pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan dilakukan hanya
berdasarkan hasil yang mereka laporkan dan bukan berdasarkan kontribusi mereka yang lebih
luas terhadap efektivitas organisasi. Prosedur dapat menjadi tujuan akhir jika semata-mata
dibandingkan dengan teknik organisasi yang lebih luas.
Akuntansi adalah mengenai akuntansi. Orang yang optimis dengan hal tersebut akan
membantah bahwa terdapat banyak reaksi perilaku yang tidak menguntungkan terhadap
sistem akuntansi. Untuk membuat pandangan ini menjadi adil, cara pandang akuntan harus
mengandung beberapa pandangan yang terintegrasi. Pengetahuan akuntan, sebagaimana
diketahui bersama, cenderung bersifat parsial, terbatas oleh waktu, sementara mereka bekerja
dalam organisasi yang kompleks, sehingga adalah tidak realistis untuk mengharapkan semua
aspek dari kehidupan organisasi dapat dihubungkan satu sama lain tanpa tekanan. Namun,
sebagai petunjuk tindakan, pandangan ini juga siap menghadirkan suatu kompromi, dan
bertindak sebagai suatu pendekatan yang memungkinkan akuntan untuk tidak berdampingan
dengan hal-hal yang tidak bertanggung jawab.
Dalam pandangan ini, pengertian yang lebih mendalam dan berharga dapat diperoleh
dari pemahaman atas perilaku dan ilmu-ilmu sosial. Dengan menganalisis secara sistematis
hubungan antara sistem akuntansi, bentuk pengendalian, sikap manusia, dalam pengambilan
keputusan, serta tingkatan sosial dan perilaku, akuntan dapat memusatkan perhatiannya
keluar. Dengan demikian, hal tersebut tidak menjadi dasar bagi munculnya konflik dan
pertentangan dari banyaknya permasalahan akuntansi, serta tidak menyebabkan potensi
organisasi dan akuntansi itu sendiri diragunkan.
Apabila suatu anggaran telah ditetapkan untuk dilaksanakan oleh suatu unit kerja
dalam organisasi, maka anggaran itu akan berinteraksi dengan para individu dalam organisasi
tersebut. Dimana masing-masing individu tersebut mempunyai tujuannya masing-masing dan
sekaligus bertanggungjawab mencapai tujuan organisasi. Keselarasan tujuan antara individu
dan organisasi diperlukan untuk mewujudkan terjadinya sinergi antara individu dan
organisasi. Keselarasan tersebut akan dapat lebih diwujudkan manakala individu memahami
dan patuh pada ketetapan-ketetapan yang ada di dalam anggaran.
2.2 Dimensi Akuntansi Keperilakuan
Para akuntan pada masa lalu hanya fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya
yang mempelajari kinerja perusahaan di masa lalu untuk memprediksi masa depan. Mereka
mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan
kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi perilaku di
masa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu
organisasi harus diawali dengan memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-
cita individu yang saling berhubungan dalam organisasi.
Akuntan keperilakuan berpusat pada hubungan antara perilaku dan sistem akuntansi.
Mereka menyadari bahwa proses akuntansi melibatkan ringkasan dari sejumlah kejadian
ekonomi makro yang dihasilkan dari perilaku manusia dan akuntansi iru sendiri, serta dari
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku yang pada gilirannya secara bersama-
sama akan mementukan semua keberhasilan peristiwa ekonomi. Akuntan keperilakuan
melihat bahwa perusahaan yang melakukan penjualan terlebih dahulu mempertimbangkan
perilaku juru tulis yang mencatat pesanan pelanggan melalui telepon. Juru tulis tersebut
menyadari bahwa tujuan mereka melakukan pekerjaannya adalah untuk kelangsungan hidup
organisasi. Selain itu, para akuntan keperilakuan juga menyadari dapat dengan bebas
mendesain sistem informasi untuk mempengaruhi motivasi, semangat dan produktivitas
karyawan. Akuntan keperilakuan percaya bahwa tujuan utama laporan akuntansi adalah
untuk mempengaruhi perilaku dalam rangka memotivasi tindakan yang diinginkan. Sebagai
contoh, suatu perusahaan bisa berhasi; dalam merundingkan kerja sama dengan kelompok
organisasi lainnya dengan baik, atau mungkin akan menjadi gagal karena orang-orang di
organisasi tersebut berjalan ke arah tujuan yang berlawanan.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bahwa ilmu keprilakuan merupakan bagian
dari ilmu sosial, akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan
pengetahuan keprilakuan. Akuntansi keprilakuan diterapkan dengan praktis menggunakan
riset ilmu keprilakuan untuk menunjukkan dan memperediksi perilaku manusia.
REFRENSI
Suartana Wayan, 2010,Akuntansi Keperilakuan Teori dan Implementasi,Penerbit Andi,
Yogyakarta
Lubis, Arfan Ikhsan, 2010, Akuntansi Keprilakuan, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta
http://wirasagala92.blogspot.co.id/2013/01/akuntansi-keperilakuan.html diakses pada tanggal
13/09/2017
http://akuntansikeperilakuan.blogspot.co.id/2009/07/pengantar-akuntansi-
keperilakuan_9945.html diakses pada tanggal 13/09/2017
https://accounting.binus.ac.id/2017/06/15/aspek-aspek-penting-dalam-akuntansi-
keperilakuan/ Diakses pada tanggal 13/09/2007
1