Oleh :
KEBIDANAN A
S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Kasus 1 :
Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2P00100 hamil 8-10 minggu datang ke UGD RS
diantarkan suaminya dengan keluhan keluar flek kecoklatan dari kemaluan disertai kram perut
yang terasa hangat nyeri pada bagian bawah. Mengalami mual dan muntah selama hamil, Hasil
pemeriksaan : KU cukup, TD 100/60 mmHg, N 88 x/menit, S 37,4oC, P 20 x/menit. Konjungtiva
pucat, nyeri tekan perut bagian bawah. Darah nampak berwarna gelap, terdapat nyeri goyang
porsio.s
Analisis kasus :
2. PATOFISIOLOGI
Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi berimplantasi
dan tumbuh tidak di tempat yang normal yakni dalam endometrium kavum uteri.
Sementara tanda-tanda dini kehamilan yang biasa didapati pada serviks muncul,
uterus menjadi sedikit membesar dan agak melunak pada kehamilan ektopik.
Endometrium berisi desidua (tapi tidak ada trofoblas) dan mempunyai gambaran
mikroskopik yang khas. Pada kehamilan ektopik, korpus luteum kehamilan berfungsi,
amenorea terjadi akibat produksi HCG oleh trofoblas dan sekresi progesterone oleh
korpus luteum. Biasanya terjadi perdarahan endometrium ringan, dipekirakan karena pola
hormonal yang tidak normal, setelah suatu interval amenore yang bervariasi. Lepasnya
endometrium dan perdarahan terjadi ketika trofoblas berkurang (akibat rupture). Hanya
pada kehamilan interstisial yang tidak lazim, darah dari tuba mengalir melalui uterus ke
vagina. Nyeri abdomen bagian bawah, pelvis, atau punggung bawah dapat terjadi
sekunder akibat distenci atau rupture tuba. Kehamilan ismus biasanya rupture dalam
waktu sekitar 6 minggu dan perdarahan akibat kehamilan ampula terjadi pada 8-12
minggu. Kehamilan kornu paling sering mencapai trimester kedua sebelum rupture.
Kehamilan intra abdominal dapat berakhir setiap waktu disertai dengan perdarahan.
Massa pelvis disebabkan oleh pembesaran hasil konsepsi, pembentukan hematoma,
distorsi usus akibat adhesi atau infeksi. Jika janin meninggal tanpa perdarahan hebat,
mungkin dapat menjadi terinfeksi, termumifiksasi, terkalsifikasi (litopedioon) atau
menjadi adiposera (penggantian oleh lemak).
3. PENATALAKSANAAN BIDAN
REFERENSI :
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT.
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Cunningham FG, Gant NF, dkk. 2013. Obstetri Williams Volume 1 Edisi 23. Jakarta:
EGC
Winkjosastro, Hanifa, dkk. 2014. Letak Sungsang, dalam Ilmu kebidanan, edisi keenam.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
5. PATHWAY
LETAK SUNGSANG
Presentasi kepala,
letak sungsang
Air ketuban ↑
Janin beradaptasi
di uterus
: klasifikasi
: Penatalaksanaan
: Patofisiologi