Anda di halaman 1dari 3

Berliana Salsabila Aprilia Putri

185070600111036

EMBRIOLOGI RESPIRATORIUS

Definisi Embriologi

Embriologi merupakan bagian dari kajian biologi perkembangan (developmental of


biology). Biologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan progresif
struktur dan fungsi tubuh dalam hidup makhluk hidup. Sedangkan embriologi adalah studi
mengenai embrio dengan penekanan kepada pola-pola perkembangan embrio (Haviz, 2016).

Sadler (2012:xii) mengilustrasikan embriologi dengan sebuah contoh adanya perubahan


sebuah sel menjadi seorang bayi saat masih dalam kandungan ibu, yaitu suatu proses yang
menggambarkan bahwa telah terjadinya suatu fenomena besar dan kompleks. Sadler (2012:xii)
menamakan kajian tentang fenomena ini dengan embriologi. Pada proses ini termasuk juga kajian
tentang aspek-aspek molekuler, seluler, dan struktural yang saling berkontribusi untuk membentuk
organisme.

Tahapan Perkembangan Manusia

Tahap perkembangan manusia dijelaskan secara terperinci oleh Sadler (2012) yang membagi
perkembangan manusia menjadi lima tahap, yaitu:

1. Tahap gametogenesis, terjadinya pembentukan gamet laki-laki dan perempuan atau konversi
germ cell sperma dan sel telur.
2. Tahap perkembangan minggu ke-1, terjadinya proses ovulasi sampai implantasi
3. Tahap perkembangan minggu ke-2, terjadinya pembentukan bilaminar germ disc (embrio dua
lapis)
4. Tahap perkembangan minggu ke-3 sampai 8, disebut juga dengan periode embrionik,
terjadinya pembentukan sistem tubuh.
5. Tahap perkembangan bulan ke-3 sampai kelahiran, adalah masa fetus dan berperannya
plasent.

Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Tumbuh kembang manusia dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:

1. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang
anak. Melalu instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat
ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Faktor genetik terdiri dari berbagai faktor
bawaan yang normal dan patologis dan jenis kelamin.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,
sedangkan lingkungan yang kurang baik akan menghambatnya.
a. Faktor Lingkungan Prenatal
Faktor lingkungan prenatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari
konsepsi sampai lahir, antara lain adalah:
a) Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang buruk sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang
hamil, sering melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah, selain itu juga
dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru
lahir, infeksi pada bayi.
b) Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan
pada bayi yang dilahirkan.
c) Toksin/zat kimia
Masa organogenesis dalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen,
misalnya obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, methadion, obat-obat anti
kanker dapat menyebabkan kelainan bawaan. Ibu hamil yang perokok
berat/peminum alcohol kronis dapat melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah, cacat atau retardasi mental.
d) Endokrin
Cacat bawaan sering terjadi pada ibu penderita diabetes yang hamil dan tidak
mendapat pengobatan pada trimester I kehamilan, umur ibu kurang dari 18
tahun/lebih dari 35 tahun dan defisiensi yodium pada waktu hamil.
e) Radiasi
Radiasi pada ibu hamil sebelum umur 18 minggu kehamilan dapat menyebabkan
kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya.
f) Infeksi
Infeksi intrauterine yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH
(Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex), varisela,
Coxsackie, Echovirus, malaria, HIV, polio, campak, listeriosis, leptospira,
mikroplasma, virus influenza dan virus hepatitis.
g) Stres
Stres yang dialami ibu saat kehamilan dapat mempengaruhi tumbuh kembang
janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
b. Faktor Lingkungan Postnatal
Masa perinatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah
dilahirkan, merupakan masa rawan dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya
tumbuh kembang otak. Trauma pada kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar
dan dapat meninggalkan cacat yang permanen pada anak.

Pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, dapat
dipengaruhi dari fase prenatal dan postnatal. Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
memiliki banyak proses yang kompleks. Secara umum, fase perkembangan dibedakan atas masa
preimplantasi atau proliferasi (ovum) dimana pembentukan cakram mudigah dan struktur aksial
pertama (hari ke-4 sampai hari ke-6), masa embrional sampai akhir minggu ke-8 ketika bakal
sistem organ besar akan dibentuk. Pada akhirnya masa fetal mulai minggu ke-9 sampai saat
kelahiran ketika proses diferensiasi utama dan pematangan organ berjalan.

Haviz, M., 2016. Konsep dasar embriologi: tinjauan teoretis. Sainstek: Jurnal Sains dan
Teknologi, 6(1), pp.96-101.

Sadler TW. 2012. Langmans’s Medical Embryology, 12thEd. Philadelphia: Lippincot Williams &
Wilkins

Chiego D J. Essentials of oral histology and embryology: a clinical approach. 4th ed.
Missouri: Elsevier. 2014:37-60.

Anda mungkin juga menyukai