Anda di halaman 1dari 23

148

Lampiran 7
LAPORAN
PELAKSANAAN SENTRALISASI OBAT PRAKTIK MANAJEMEN
KEPERAWATANDI RUANG MAWAR KUNING BAWAH
RSUD KABUPATEN SIDOARJO
Periode 6 Januari – 1 Februari 2020
Disusun Sebagai Syarat
Dalam Mencapai Kompetensi Manajemen Keperawatan

Penanggung Jawab :
Mifta Nurul .A., S.Kep
Anggota:
1. Aisyah Kartika.,S.Kep
2. Farida Putri C., S.Kep
3. Fitri Andriani., S.Kep
4. HeniMuttaharoh., S.Kep
5. Insaniyatul Q., S.Kep
6. Jaka Fadillah., S.Kep
7. Lailatul Safitri., S.Kep
8. MiftaNurul A., S.Kep
9. Mukoddimah Putri., S.kep
10. NovitaAndiyani., S.Kep
11. Riki Dwi Ambarwati., S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2020
149

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang prima
dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus segera direspon oleh perawat. Respon
yang ada harus bersifat kondusif dengan mempelajari langkah-langkah konkrit dalam
pelaksanaannya (Nursalam,2002). Salah satunya adalahpengelolaan sentralisasi obat,
pengecekan terhadap penggunaan dan konsumsi obat, sebagai salah satu peran
perawat, perlu dilakukan dalam suatu pola atau alur yang sistematis sehingga resiko
kerugian baik secara materiil dapat dieliminir. Kegiatan sentralisasi obat meliputi
pembuatan srategi persiapan sentralisasi obat, persiapan sarana yang dibutuhkan dan
membuat petunjuk teknis penyelenggaraan sentralisasi obat serta pendokumentasian
hasil pelaksanaan sentralisasi obat. Pengelolaan sentralisasi yang optimal merupakan
salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mengelola obat pasien: pemberian obat secara tepat dan benar sesuai dengan
prinsip 6T dan 1 W ( tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu, tepat
cara pemberian, tepat dokumentasi dan waspada efek samping obat).
2. Mampu meningkatkan pemahaman perawat katim dan perawat pelaksana
dalam menerapkan pemberian obat secara tepat dan benar sesuai dengan
prinsip 6 T dan 1 W (tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu, tepat
cara pemberian, tepat dokumentasi dan waspada efek samping obat).
3. Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga atas asuhan keperawatan yang
diberikan
4. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam
pengelolaan sentralisasi obat.
5. Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program terapi.
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Klien
1. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan
2. Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat
150

1.3.2. Bagi perawat


1. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal
2. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang dikonsumsi klien
3. Meningkatkan kepercayaan klien dan keluarga kepada perawat.
1.3.3. Bagi institusi
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat
2. Terciptanya model asuhan keperawatan professional.
151

PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI


NERSSTIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO
DI RUANG MAWAR KUNING BAWAH
RSUD KABUPATEN SIDOARJO

BAB II
MATERI SENTRALISASI OBAT

2.1 Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolahan obat dimana seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat
(Nursalam,2012)
2.2 Tujuan pengelolaan obat
Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan
menghindarkan pemborosan sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat
terpenuhi.
Hal-hal berikut adalah beberapa alasan yang paling sering mengapa obat perlu
di sentralisasi.
1. Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien
2. Menggunakan obat yang mahal dan bermerek, padahal obat standar yang lebih
murah dengan mutu yang terjamin memiliki efektifitas dan keamanan yang sama.
3. Meresepkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat”hanya untuk mencoba”
4. Menggunakan dosis yang lebih besar daripada yang diperlukan.
5. Memberikan obat kepada pasien yang tidak mempercayainya, dan yang akan
membuang atau lupa untuk minum
6. Memesan obat lebih daripada yang dibutuhkan sehingga banyak yang tersisa
sesudah batas kedaluarsa.
7. Tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan obat menjadi tidak efektif
8. Eletakkan obat ditempat yang lembab, terkena cahaya atau panas.
Mengeluarkan obat dari (tempat penyimpanan) terlalu banyak pada suatu waktu
sehingga dipakai berlebihan atau dicuri.
2.3 Pengorganisasian peran
1. Kepala ruangan
1) Memberikan perlindungan pada pasien terhadap tindakan mal praktek
2) Memotivasi klien untuk mematuhi program terapi
3) Menilai kepatuhan klien terhadap program terapi
152

2. Perawat primer
1) Menjelaskan tujuan dilaksanakan sentralisasi obat
2) Menjelaskan manfaat dilaksanakan sentralisasi obat
3) Melakukan tindakan kolaborasi dalam pelaksanaan program terapi.
3. Perawat Associate
Melakukan pencatatan dan kontrol terhadap pemakaian obat selama klien dirawat.
2.4 Pelaksanaan
Kegiatan sentralisasiobat dilaksanakan pada minggu kedua sampai dengan
minggu ketiga selama mahasiswa praktek di Ruang Mawar Kuning Bawah RSUD
Kabupaten Sidoarjo. Ruangan yang digunakan dalam mengelola sentralisasi obat
adalah ruang nurse station dan ruang perawatan. Metode yang digunakan adalah
pendekatan secara langsung dengan klien dan keluarga dengan komunikasi terapeutik
untuk menyakinkan klien agar bersedia mengikuti pengelolaan sentralisasi obat.
2.5 Teknik Pengelolahan Sentralisasi Obat
Teknik pengelolahansentralisasi obat adalah pengelolahan obat dimana seluruh
obat yang diberikan kepada pasien baik obat oral maupun obat injeksi diserahkan
sepenuhnya kepada perawat.Penanggung jawab penggelolahan obat adalah kepala
ruangan yang secara operasional dapat didelegasikan kepada staf yang ditunjuk.
Pengeluaran dan pembagian obat tersebut dilakukan oleh perawat dimana pasien atau
keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat tersebut.
2.7.3 Penerimaan Obat
1. Obat yang telah diresepkan dan dibeli oleh keluarga pasien diserahkan kepada
perawat disertai dengan lembar serah terima obat yang mana sebelumnya
mengisi dan menandatangani surat persetujuan rekontruksi obat ( informed
consent)
2. Perawat menuliskan nama klien, nomer registrasi, jenis obat, jumlah dan
sediaan obat ( bila perlu) dalam kartu control dan diketahui atau
ditandatangani oleh klien/ keluarga dalam buku penerimaan obat
pasien/keluarga selanjutnya mendapatkan penjelasan kapan obat tersebut akan
habis
3. Obat yang telah diserahkan oleh klien/ keluarga selanjutnya disimpan perawat
di dalam kotak obat.
2.7.4 Pembagian Obat
1. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya dicatat dalam buku daftar
pemberian obat
2. Obat-obatan yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat
dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian
153

obat dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi yang diistruksi


dokter(status rekam medik)
3. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan obat,
jumlah obat, dan efek samping obat . Usahakan tempat obat kembali ke
perawat setelah obat dikonsumsi oleh klien dan observasi adanya efek
samping setelah minum obat.
4. Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap shift oleh petugas yang
ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat. Obat yang hampir
habis akan diinformasikan kepada pasien/keluarga dan kemudian dimintakan
kepada dokter penanggung jawab klien.
2.7.5 Penambahan Obat Baru
1. Bila terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau jadwal pemberian
obat, maka informasi ini akan dimasukkan dalam buku obat masuk dan
sekaligus dilakukan dalam kartu sediaan obat.
2. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin ( sewaktu saja), maka
dokumentasi hanya dilakukan pada buku obat masuk dan selanjutnya
diinformasikan kepada keluarga/klien dengan control obat.
2.7.6 Obat Khusus
1. Obat disebut khusus apabila sediaan yang memiliki harga yang cukup mahal,
memiliki jadwal pemberian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang
cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu atau sewaktu saja
2. Pemberian obat khusus dilakukan dengan menggunakan kartu obat khusus
yang dilakukan oleh perawat primer
3. Informasi yang diberikan kepada klien/keluarga meliputi nama obat,
kegunaan, waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab pemberian dan
tempat obat, sebaiknya diserahkan atau ditunjukkan kepada keluarga setelah
pemberian obat. Usahakan terdapat saksi dari keluarga pada saat pemberian
obat.
2.7.7 Pengembalian Obat
Bila klien pulang dan obat masih sisa maka untuk obat resep umum dapat
ditukarkan oleh klien/keluarga ke depo farmasi, dan untuk obat resep askes jika ada
sisa obat tetap disimpan di ruangan.
154

2.6 Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat

DOKTER Koordinasi
dengan
perawat

Perawat

Umum BPJS

Keluarga Perawat

FARMASI / APOTEK

-Surat Persetujuan Sentralisasi obat


dan perawat.
-Lembar Serah Terima Obat
-Buku Serah Terima/Masuk Obat
PASIEN / KELUARGA

PERAWAT KATIM/ PERAWAT YANG MENERIMA

PENGATURAN DAN PENGELOLAAN OLEH PERAWAT

PASIEN /KELUARGA

Gambar 2 : Alur pelaksanaan sentralisasi obat


155

PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI


NERSSTIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO
DI RUANG MAWAR KUNING BAWAH
RSUD KABUPATEN SIDOARJO

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN SENTRALISASI OBAT

3.1 Pengorganisasian
Penanggung Jawab : MiftaNurul A., S.Kep
Kepala ruangan : Farida Putri C, S.Kep
Perawat Primer : Mukodimmah Putri W, S.Kep
Perawat Associate : Lailatul Safitri, S.Kep
Pasien : Fitria Andriani, S.Kep
Keluarga Pasien : Riki Dwi Ambarwati, S.Kep
3.2 Sasaran
Klien dan Keluarga yang MRS di Ruang Mawar Kuning Bawah RSUD Kabupaten
Sidoarjo.
3.3 Pelaksanaan
Hari : Jumat
Tanggal : 17 Januari 2020
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Di Ruang Mawar Kuning Bawah RSUD Kabupaten Sidoarjo.
3.4 Instrumen
1. Informed consent / surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat.
2. Format serah terima obat dari farmasi.
3. Format pemberian obat oral dan injeksi.
4. Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat.
3.5 Mekanisme kegiatan
No Tahap Kegiatan Tempat Waktu Pelaksana
1 Persiapan PP ke Karu Kantor 5 menit PP
1. PP mengucapkan Perawat/nur
salam dan se station
melaporkan
kegiatan sentralisasi
kepada Karu untuk
pasien baru yang
belumsentralisas
obat
156

2. Karu menanyakan Karu


persiapan
sentralisasi obat
3. PP menyebutkan hal- PP
hal yang sudah
disiapkan
4. Karu memeriksa Karu
kelengkapan
administrasi sentral
sentralisasi obat
(meliputi : informed
consent, format
pemberian obat oral
dan injeksi, lembar
serah terima obat)

2 Pelaksan 1. Karu, PP dan PA ke Nurse 10 Karu,


aan kamar pasien untuk StationKam menit PP,PA
melaksanakan ar pasien
sentralisasi obat
2. Karu memberi
salam pada klien/ Karu
keluarga dan
mempersilahkan PP
untuk menjelaskan
tentang sentralisasi
obat
3. PP menjelaskan
tentang tujuan,
manfaat sentralisasi PP,
obat serta inform keluarga
concent, format pasien
serah terima, format
pemberian obat.
4. Dan PP
menjelaskan tentang
obat dan memberi
kesempatan
keluarga bertanya.
5. PP meminta
persetujuan pada
keluarga untuk
dilakukan PP
sentralisasi obat.
6. PP dan keluarga
pasien menghitung
jumlah obat dibantu
PA kemudian PP dan PA
didokumentasikan.
7. Karu,PP dan PA
kembali ke nurse
station sambil
menbawa obat- Karu,PP,
obatan yang telah di PA
sentralisasi.
157

8. PP dan PA
menyiapkan obat
sesuai program
terapi: PP dan PA
 Obat oral
 Obat injeksi
3 Evaluasi Karu mengecek Nurse 5 menit Karu
kembali kelengkapan Station
dokumentasi obat ,
inform consent dan
memberi reward kepada
PP dan PA

3.6 Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
1) Persiapan dilakukan pada saat klien MRS di Ruang Mawar Kuning Bawah
RSUD Kabupaten Sidoarjo.
2) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
3) Penyusunan proposal
2. Evaluasi Proses
1) Kelancaran kegiatan
2) Peran serta perawat yang bertugas
3. Evaluasi hasil
1. Klien dapat mempercayakan pengaturan dan pemberian obat kepada petugas
2. Mampu mengelola obat klien dengan tepat dan benar
3. Meningkatkan kepatuhan klien terhadap program terapi
4. Klien dan keluarga merasa puas dengan pengelolahan sentralisasi obat
158

2.7 Dialog Role Play


DIALOG ROLE PLAY SENTRALISASIOBAT

Penanggung Jawab : Mifta Nurul A., S.Kep


Kepala ruangan : Farida Putri C., S.Kep
Perawat Primer :Mukodimmah.,S.Kep
Perawat Associate : Lailatul Safitri, S.Kep
Pasien : Fitria Andriani., S.Kep
Keluarga Pasien : RikiDwi Ambarwati., S.Kep
Setelah melakukan anamnesa, perawat primer kembali ke nurse station dan
meminta ijin kepada karu untuk melaksakan sentralisasi obat pasien.
PP (Mukod) : “selamat pagi bu Farida”
Karu (Farida) : “iya selamat pagi mbak Mukod, ada apa mbak?”
PP (Mukod) : “bu, bagaimana jika sekarang dilakukan sentralisasi obat untuk
pasien Ny. F tadi?”
Karu (Farida) : “oh, ya silahkan. Bagaimana tindakan pelaksanaan dan keperluan
instrumennya?”
PP (Mukod) : “instrumen yang dibutuhkan diantaranya ;
1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
2. Lemari atau kotak sentralisasi obat, tempat obat dan
nampan (kita sudah memiliki)
3. Tanda bukti serah terima dari farmasi
4. Format pemberian obat oral dan injeksi”
Karu (Farida) : “untuk formatnya bisa saya lihat?”
PP (Mukod) : “ini bu” (menunjukkan format)
Karu (Farida) : “baik saudari mukod, saya rasa persiapannya sudah lengkap dan
bisa dilakukan sekarang, jangan lupa nanti minta tanda tangan dan
memberitahu jadwal obat yang akan di berikan,obatnya apa
aja,dan untuk berapa hari obatnya nanti di jelaskan ya”
PP (Mukod) : “baik bu , nanti saya akan jelaskan terima kasih atas ijinnya”
Perawat primer memanggil perawat assoiate
PP (Mukod) : “saudari Ela?”
PA (Ela) : “iya bu Mukod”
PP (Mukod) : “bagaimana jika segera dilakukakn sentralisasi obat pada pasien
baru Ny. F?’
PA (Ela) : “ya bu, apa yang harus saya lakukan sekarang?”
PP (Mukod) : “kita bagi tugas, saya siapkan lembar persetujuannya dan mbak
Ela yang memanggil keluarga pasien”
PA (Ela) : “baik bu, segera saya lakukan”
PP (Mukod) : “terima kasih”
PA (Ela) : “sama-sama” (jalaln menuju ruangan)
Setelah itu perawat associate berjalan menuju ruang kelas III
PA (Ela) : “selamatsiang dengan keluarga pasien Nn.F ?”
KPx (Riki) : “Iya sus, saya anak dari Ny.F, ada apa ya sus?”
PA (Ela) : “sesuai dengan prosedur keselamatan dan kenyamanan pasien
selama dirawat di ruang mawar kuning bawah, maka saya akan
meminta persetujuan untuk pengaturan dan pengelolaan obat
159

pasien, tujuan pengelolaan obat adalah untuk menggunakan obat


secara bijaksana dan menghindari pemborosan.
KPx (Riki) : “Baik, saya setuju. Selanjutnya bagaimana sus? Kami belum
memiliki obat apapun sus.”
PA (Ela) : “baik bu, nanti akan kami jelaskan lebih rinci di ruangan, sekarang
ibu ikut saya ke ruangan, Nanti Perawat Mukod yang akan
menjelaskannya”
KPx (Riki) : “baiklah....” (sambil mengikuti PA ke Nurse station)
Di nurse station telah ada PP yang sudah siap dengan data-data yang harus dijelaskan
kepada keluarga pasien.
PP (Mukod) : “silahkan duduk ibu...”(sambil mengikuti PA ke Nurse station)
K Px (Riki) : “iya terima kasih” (sambil duduk)
PP (Mukod) : “iya bu, tolong disimak baik-baik dan jika ada yang kurang
dimengerti silahkan ditanyakan. Sesuai dengan prosedur standart
keselamatan dan kenyamanan pasien kami akan melaksanakan
prosedur sentralisasi obat. Sentralisasi obat adalah pengelolaan
obat, yaitu seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien
diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat. Tujuan dari
pengelolaan obat adalah untuk menggunakan obat secara
bijaksanadan mengindari pemborosan. sehingga kebutuhan asuhan
keperawatan pasien dapat terpenuhi. Apakah ibu setuju? Nah di
sini Ny.F mendapatkan obat injeksinyaondansentron3x1
jumlahnya 2amp obat ini berfungsi untuk mual muntah,Ranitidine
3x1 jumlahnya 2amp obat ini untuk mual,antrain 3x1 dan
infusnyaSodium Chloride0.9% 1000cc/24 jam jumlahnya 2. Jadi
nanti jadwal pemberiannya Ny.F akan dapat 3x suntikan dari
masing-masing obat dan 2x penggantian infus ya ibu? Sampai di
sini apakah ada yang mau di tanyakan ibu? “
KPx (Riki) : “apakah setiap pembelian obat saya harus datang langsung ke
apotek bu?”
PP (Mukod) : “tidak bu, tetapi alurnya yaitu resep yang sudahdituliskan oleh
dokter akan diantrikan oleh petugas obat untuk diantrikan ke
apotik, kemudian dari apotik jika obat sudah siap maka akan
diantarkan ke ruangan. Setelah itu ruangan menyimpannya dengan
baik di ruang obat tersendiri. Dan di letakkan sesuai nomor bed
Ny.FSehingga obat tidak mungkin tertukar dengan obat orang
lain, dan ibu tidak usah binggung dengan masalah obat.”
KPx (Riki) : “oh, jadi begitu ya bu, terima kasih atas bantuan dan
penjelasannya.”
PP (Mukod) : “sama-sama ibu, apakah ada yang perlu ditanyakan?”
KPx (Riki) : “sudah sangat jelas bu, terima kasih”
PP (Mukod : “jika sudah mengerti, saya bantu untuk mengisi berkas format
persetujuan. Ini berkasnya, silahkan dibaca terlebih dahulu.”
(sambil menyerahkan berkas)
KPx (Riki) : “iya terima kasih” (sambil melihat berkas dan menyetujuanya)”
160

1. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT SURAT PERSETUJUAN


SENTRALISASIOBAT(INFORMED CONSENT)

1) Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien sendiri,
anak, istri, suami,orang tua, dan lain-lain.
2) Nama klien, umur, jenis kelamin, alamat, no reg diisi sesuai data klien yang
bersangkutan.
3) Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.
4) Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent (yaitu
diawal klien MRS).
5) Format ditandatangani oleh perawat yang menerangkan dan klien yang
menyetujui dilakukan tindakan sentralisasi obat, disertai para saksi-saksi.

2. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PEMBERIAN OBAT


1) Pengisian nama pasien, no register, umur, ruangan.
2) Kolom nama obat diisi sesuai dengan obat yang diberikan sesuai dosis, dan
cara pemberian.
3) Kolom tanggal diisi tanggal pemberian obat secara horizontal.
4) Kolom jumlah sediaan awal diisi jumlah obat yang diterima dari kelg/depo
farmasi
5) Kolom pemberian obat diisi sesuai jam berapa obat diberikan beserta nama
perawat atau paraf.
6) Kolom sisa diisi oleh perawat shift malam yaitu jumlah obat yang masih ada
setelah pemberian beserta nama perawat/paraf.
3. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN TANDA BUKTI SERAH TERIMA
OBAT
1) Kolom tanggal penerimaan obat diisi sesuai dengan tanggal serah terima
obat.
2) Pengisian nama pasien, umur, No. Register ruangan.
3) Kolom nama obat, dosis dan jumlah (sediaan) diisi sesuai dengan nama obat,
frekuensi pemberian dan jumlah yang diterima.
4) Kolom TT dan nama terang yang menyerahkan diisi oleh keluarga.
5) Kolom TT dan nama terang yang menerima diisi oleh perawat yang
menerima.
161

PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI NERS


STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTODI MAWAR KUNING BAWAH
RSUD KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV
PENUTUP

Demikianlah proposal ini disusun, kami yakin bahwa terlaksananya semua


agenda Role Play Sentralisasi Obat, sepenuhnya menuntut partisipasi dan kerjasama
semua pihak, atas dasar itulah kami mengajak semua pihak untuk dapat terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat
demi mengurangi beban pemerintah dan meningkatkan pembangunan daerah melalui
pelayanan prima melalui manajemen keperawatan. Atas perhatian dan kerja samanya,
kami sampaikan terimakasih.
162

DAFTAR PUSTAKA

Naswir (2009).Mekanisme Distribusi Obat di Rumah Sakit, Jakarta:EGC.

Nursalam (2014) Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam praktek


KeperawatanProfesional, Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam (2015).Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam praktek Keperawatan


Profesional, Jakarta : Salemba Medika.

Gillies (1989), Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem.Edisi Terjemahan.


Alih Bahasa
163

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSMANAJEMEN


KEPERAWATANSTIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO
DI RUANG MAWAR KUNING BAWAH RSUD SIDOARJO

LEMBAR PERSETUJUAN
DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Riki L/P P*)
Umur :20 tahun
Alamat : Kesambi, Porong
Adalah istri / anak / orang tua *) dari pasien :
Nama :Ny. F
Umur : 40 tahun
Alamat : Kesambi,Porong
Ruang : Mawar Kuning Bawah
No. Reg. : 0142 45324

Menyatakan setuju/tidak setuju *) untuk dilakukan sentralisasi obat,


setelah mendapatkan penjelasan tentang sentralisasi obat yaitu pengaturan pemakaian
obat yang diatur atau dikoordinir oleh perawaat sesuai ketentuan dosis yang diberikan
dokter.
Sentralisasi obat ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
 Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam pengelolaan
sentralisasi obat.
 Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepada petugas farmasi untuk
dilakukan pengadaan obat.
 Obat dari depo farmasi diserahkan kepada perawat berdasarkan dosis per harinya
 Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah terima dan
ditandatangani oleh petugas farmasi dan perawat yang menerima.
 Obat akan disimpan di kantor perawatan.
 Setiap hari perawat membagi obat sesuai dosis atau aturan minum dan diberikan
pada pasien.
 Bila pasien pulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan diberikan
pada pasien/keluarga.
Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Sidoarj0, 17 Januari 2020
Perawat Primer Yang membuat Persetujuan

Mukoddimah Putri.,S.Kep Riki Dwi Ambarwati

Saksi-saksi
1.
2.
164

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSMANAJEMEN


KEPERAWATANSTIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO
DI RUANG MAWAR KUNING BAWAH RSUD SIDOARJO

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT SURAT PERSETUJUAN


SENTRALISASI OBAT
1) Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien sendiri,
anak, istri, suami,orang tua, dan lain-lain.
2) Nama klien, umur, jenis kelamin, alamat, no reg diisi sesuai data klien yang
bersangkutan.
3) Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.
4) Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent
(yaitu diawal klien MRS).
5) Format ditandatangani oleh perawat yang menerangkan dan klien yang
menyetujui dilakukan tindakan sentralisasi obat, disertai para saksi-saksi.
B. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PEMBERIAN OBAT
1) Pengisian nama pasien, no register, umur, ruangan.
2) Kolom nama obat diisi sesuai dengan obat yang diberikan sesuai dosis, dan
cara pemberian.
3) Kolom tanggal diisi tanggal pemberian obat secara horizontal.
4) Kolom terima diisi jumlah obat yang diterima dari depo farmasi
5) Kolom penerima diisi nama perawat yang menerima, kemudian paraf
6) Kolom pemberian obat diisi sesuai jam berapa obat diberikan beserta nama
perawat atau paraf.
7) Kolom sisa diisi oleh perawat shift malam yaitu jumlah obat yang masih ada
setelah pemberian beserta nama perawat
C. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN TANDA BUKTI SERAH TERIMA
OBAT (UNTUK FARMASI)
1) Kolom tanggal penerimaan obat diisi sesuai dengan tanggal serah terima
obat.
2) Pengisian nama pasien, umur, No. Register ruangan.
3) Kolom nama obat, dosis dan jumlah (sediaan) diisi sesuai dengan nama obat,
frekuensi pemberian dan jumlah yang diterima.
4) Kolom TT dan nama terang yang menyerahkan diisi oleh petugas farmasi.
5) Kolom TT dan nama terang yang menerima diisi oleh perawat yang
menerima.
165

C. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMULIR INTRAVENA


1. PENERIMAAN CAIRAN INTRAVENA
a. No. : diisi sesuai urutan
b. Jenis cairan : diisi berdasarkan jenis cairan yang diterima oleh perawat
c. Jumlah : sesuai dengan jumlah yang diterima
d. Diterima : tgl dan jam ( sesuai dengan tgl dan jam pada saat menerima),
pengirim (nama dan paraf yang mengirim) dan penerima ( nama dan paraf
perawat yang menerima
2. PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA
a. No. : diisi sesuai urutan
b. Nama cairan : sesuai dengan nama cairan yang diberikan kepada pasien
c. Tgl dan jam : sesuai dengan tgl dan jam pemberian kepada pasien
d. Pemberi dan paraf : diisi nama terang dan paraf perawat yang memberikan
D. PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) SENTRALISASI OBAT
1) Perawat menjelaskan tujuan dan manfaat dari sentralisasi obat (diawal MRS)
2) Pasien/ keluarga mengisi format persetujuan sentralisasi obat (diawal MRS)
3) Perawat menerima obat dari farmasi
4) Perawat menyimpan obat yang telah diterima dan disimpan di kotak obat
5) Perawat meletakkan obat di tempat obat saat memberikan obat pada pasien
sesuai dengan jadwal pemberian obat yang telah ditentukan.
166

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSMANAJEMEN


KEPERAWATANSTIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO
DI RUANG MAWAR KUNING BAWAH RSUD SIDOARJO

FORMULIR CAIRAN INTRAVENA


PENERIMAAN CAIRAN INTRAVENA
No. Jenis Cairan Jumlah DITERIMA
Tgl Jam Pengirim Penerima
1. Ringer Laktat II 17-01- 09.00 Farmasi Perawat
2020

PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA

No Jenis Tgl Jam Pemberi Paraf No Jenis Tgl Jam Pemberi Paraf
Cairan Cairan
1, RL 17- 09.0 Peraw
01- 0 at
20
167

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSMANAJEMEN


KEPERAWATANSTIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO
DI RUANG MAWAR KUNING BAWAH RSUD SIDOARJO

LEMBAR SERAH TERIMA OBAT


Nama Pasien :Ny.FNo. Kamar :K 3
Umur :40 tahun No. Reg:0142 45324

No. Tanggal Nama Obat Jumlah TTD / TTD/ Keteranga


nama terang nama n
petugas terang
farmasi perawat
168

17-01- Cefazoline 1gram III


1. 2020 Antrain 500 mg III
Ondancentron III
4mg
169

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSMANAJEMEN


KEPERAWATANSTIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO
DI RUANG MAWAR KUNING BAWAH RSUD SIDOARJO

TANDA BUKTI SERAH TERIMA OBAT


Pada hari : jum’at , Tanggal : 17 Bulan : Januari Tahun : 2020
Telah diterima obat-obatan untuk :
Nama Pasien : Ny. F Ruangan: Mawar Kuning Bawah
Umur : 40 tahun No. Reg: 0142 45324
Adapun obat-obatan yang diserahkan adalah sebagai berikut :
No. Nama Obat Dosis Jumlah Sediaan
1 Cefazoline 1 gram III
2. Antrain 500 mg III
3. Ondancentron 4 mg III

Sidoarjo,17 Januari 2020


Yang menyerahkan, Yang menerima

(………………………..) (………………………)
170

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSMANAJEMEN KEPERAWATANSTIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO


DI RUANG MAWAR KUNING BAWAH RSUD SIDOARJO

Obat Injeksi
Nama Dosis Cara Terima Penerima Tgl PUKUL sisa sisa sisa sisa
obat pemberian (jumlah) jadwal P S M
Cefazolin 1 IV III 17-01- 09. 18. 23,
gram 2020 00 00 00 -

Pemberian obat oral: Pemberian obat injeksi : Keterangan :


1. Tidak ada persediaan
1X1 : 06.00 1X1 : 09.00
2. Obat dihentikan
2X1 : 06.00-18.00 2X1 : 09.00-21.00 3. Ganti dosis
3X1 : 06.00-14.00-22.00 3X1 : 09.00-17.00-21.00 4. Pasien tidak mau minum
4X1 : 06.00-12.00-18.00- 4X1 : 09.00-15.00-21.00-03.00 obat
5. Ganti rute pemberian
24.00

Anda mungkin juga menyukai