Anda di halaman 1dari 3

Rencana Perawatan Primary Herpetic Gingivo Stomatitis dan Periodontitis

Kronis

Rencana Perawatan Primary Herpetic Gingivostomatitis

Perawatan Primary Herpetic Gingivostomatitis terdiri dari terapi dasar dan terapi lanjutan. Terapi
dasar terdiri dari terapi suportif dan terapi paliatif. Terapi lanjutan dibagi atas terapi kausatif dan
pencegahan rekurensi penyakit.

1. Terapi Suportif
Terapi suportif pada penderita herpes labialis meliputi pemberian antipiretik untuk
menurunkan demam, hidrasi yang cukup untuk menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh, serta istirahat
2. Terapi Paliatif
Terapi paliatif ditujukan untuk mengurangi keluhan fase prodromal. Pada terapi ini
diberikan analgesic, antipiretik, dan covering agent. Pemberian anastesi topikal maupun
obat kumur antiinflamasi juga dapat dilakukan apabila penderita kesulitan makan/minum.
3. Terapi Kausatif
Terapi ini meliputi keadaan umum pasien dan pemberian asyclovir untuk mencegah
infeksi lebih lanjut dan mempercepat penyembuhan. Pasien juga diinstruksikan untuk
mengkonsumsi makanan lunak/cair.
4. Pencegahan Rekurensi
Untuk mencegah terjadinya rekurensi, diperlukan penigkatan imunitas selular dengan
cara pemberian imunomodulator, imunostimulator, atau asiklovir secara berkala.
Antiviral yang digunakan dalam terapi herpes labialis dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1. Antivirus untuk Terapi Oral HSV Infection ( Paolo G, dkk., 2008)
Pengobatan secara topikal maupun sistemik juga dilakukan dalam terapi Primary
Herpetic Gingivostomatitis. Obat obatan topikal maupun sistemik yang dipakai dalam terapi
Primary Herpetic Gingivostomatitis dapat dilihat dalam tabel 2 dan 3

Tabel 2. Obat Topikal untuk Terapi Oral HSV Infections (Eric T. Stoopler, 2013)

Tabel 3. Obat Sistemik Terapi Primary Herpetic Gingivostomatitis (Eric T. Stoopler, 2013)
Rencana Perawatan Periodontitis Kronis

Perawatan periodontitis kronis terdiri dari perawatan mekanik dan pemberian antibiotik

dengan cara mengeliminasi bakteri dan kalkulus subgingiva maupun supragingiva baik dengan

instrumen tangan, atau perangkat ultrasonik, dilakukan baik secara bedah atau non-bedah,

bersama dengan kontrol plak yang ketat. Pelaksanaan perawatn mekanik dengan cara Scalling

dan Root Planning (SRP)

Pasien periodontitis kronis yang tidak memberikan hasil yang positif terhadap

perawatan mekanik, penggunaan tambahan antibiotik mungkin bermanfaat. Sayangnya, tidak

ada satu pun antibiotik yang dianggap ampuh untuk digunakan dalam pengobatan tambahan

periodontitis kronis. Karena itu, dokter harus mengambil keputusan obat mana yang digunakan

secara individual, dengan mempertimbangkan faktor yang berkontribusi terkait dengan

nonresponse, pasien alergi, dan jenis penyakit

Referensi :
Paolo G. Arduino, Stephen R. Porte. Herpes Simplex Virus Type 1 infection: overview on
relevant clinico-pathological features. J Oral Pathol Med (2008) 37: 107–121

Eric T. Stoopler. Topical and Systemic Therapies for Oral and Perioral Herpes Simplex Virus
Infections. 2013. CDA Journal vol 14 no. 14

Luciana M, Clay Walker. Treating chronic periodontitis: Current status, challenges, and future
directions. Clinical, Cosmetic and Investigational Dentistry 2010:2

Anda mungkin juga menyukai