Anda di halaman 1dari 6

Mekanisme Kerja CIX-PAC sebagai inovasi Periodontal Dressing dalam mengoptimalkan

proses tissue repair post ekstraksi

Kalsium karbonat (CaCO3) merupakan komponen penting pada sistem biologis, salah satunya
yaitu sebagai penyusun utama cangkang telur ayam. CaCO3 tersusun dari tiga unsur utama, yaitu
Karbon sebesar 12 %, Kalsium 40,04 %, dan Oksigen 47,96 % (Mahmoud et al,2016). Kalsium
yang terkandung dalam senyawa CaCO3 dapat digunakan oleh tubuh untuk mendukung berbagai
macam proses homeostasis, salah satunya yaitu proses tissue repair (Muhammad et al,2013).
Tissue repair merupakan proses penyembuhan jaringan dengan cara pemulihan arsitektur
jaringan dan fungsinya pasca cedera. Tissue Repair mencakup dua proses terpisah, yaitu
regenerasi dan penggantian (Kristine, 2010). Pada kondisi post ekstraksi, biasanya akan terjadi
cedera pada jaringan sekitar dan disertai perdarahan (Pederson, 1996). Dalam proses tissue repair
post ekstraksi dibutuhkan peran kalsium untuk proses pembekuan darah dan regenerasi tulang
alveolar yang mengalami cedera (Muhammad et al,2013; Fadhilah et al,2013). Apabila
dibandingkan dengan sumber kalsium alami lainnya, kalsium yang diperoleh dari senyawa
CaCO3 pada cangkang telur ayam memiliki kandungan kontaminasi logam berat yang lebih
rendah sehingga aman untuk digunakan oleh tubuh (Mony et al, 2015).

Kalsium berperan sebagai aktivator faktor VIII dalam sistem pembekuan darah intrinsik.
Faktor VIII yang telah teraktivasi (VIIIa) akan memicu aktifnya faktor X menjadi Xa yang
selanjutnya akan mengaktivasi faktor V menjadi Va. Pengaktifan faktor V menjadi Va ini juga
memerlukan intake kalsium. Faktor Va akan memicu Protrombin sebagai prekursor terbentuknya
Trombin. Selanjutnya, trombin akan mengkatalisis perubahan fibrinogen menjadi benang-benang
fibrin sehingga luka pada jaringan yang mengalami cedera post ekstraksi dapat kembali pulih
(Ganong, 2008). Secara skematis, mekanisme pembekuan darah dan peran kalsium dapat dilihat
pada bagan berikut
Gambar 1. Mekanisme pembekuan. a, bentuk aktif faktor pembekuan. TPL, tromboplastin
jaringan; TFI, inhibitor jalur faktor jaringan. (Ganong, 2008)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad et al (2013), terdapat perbedaan


waktu durasi pembekuan darah antara kontrol dan kelompok yang diberi bubuk cangkang telur
ayam ras dan kampung pada tikus Rattus norvegicus (Gambar 2)

Gambar 2. Data Rata-Rata Setiap Kelompok (Muhammad et al, 2013)


Berdasarkan Gambar 2, didapatkan durasi rata-rata pembekuan darah pada kelompok
yang tidak diberi bubuk cangkang telur ayam adalah 12,234 menit, pada kelompok dengan
perlakuan pemberian bubuk cangkang telur ayam ras sebesar 5,471 menit dan kelompok dengan
pemberian bubuk cangkang telur ayam kampung sebesar 8,096 menit. Hal ini menunjukkan
adanya efektivitas pemberian bubuk cangkang telur ayam dalam mempercepat proses
pembekuan darah (Muhammad et al, 2013)
Tulang memiliki kemampuan terbatas untuk melakukan self-repair. Oleh karena itu,
diperlukan suatu upaya untuk terapi regenerasi tulang alveolar post ekstraksi (Damayanti et al,
2016). Kalsium yang bersumber dari CaCO3 yang terkandung dalam cangkang telur ayam
merupakan komponen yang dapat digunakan untuk mensintesis hidroksiapatit (A. Nurlaela et al,
2014). Hidroksiapatit (HA) dapat merangsang sel-sel mesenkim untuk berproliferasi dan
berdiferensiasi pada proses regenerasi tulang. HA akan membentuk ikatan antar tulang yang
sangat kuat sehingga akan mempercepat proses vaskularisasi. Selanjutnya, osteoblas akan
berpenetrasi pada HA sehingga menjadi media yang baik untuk menempel. Proses penempelan
akan berlangsung perlahan-lahan dan menyebar ke permukaan material. Fase ini disebut dengan
fase adhesi. Sel osteoprogenitor lalu akan berproliferasi dan berdiferensiasi untuk menstimulasi
proses osteogenesis. Osteoblas akan mengalami pematangan dan proses mineralisasi sehingga
osteoblas dapat mendeposisi tulang yang baru. Osteoblas akan disertai oleh pembuluh darah
sehingga terbentuklah matriks tulang yang baru. Matriks – matriks tersebut lalu akan membentuk
Sistem Havers. Selanjutnya osteoblas akan terus memineralisasi osteoid hingga kavitas akibat
cedera tulang alveolar post ekstraksi dapat terisi kembali (Ardhiyanto, 2015).
Kalsium yang diperoleh dari senyawa CaCO3 pada cangkang telur ayam dapat
ditambahkan sebagai salah satu komposisi periodontal dressing sehingga jaringan rongga mulut
yang mengalami cedera post ekstraksi dapat menggunakan kalsium tersebut sebagai unsur
pendukung proses tissue repair. Penambahan CaCO3 dalam bentuk bubuk cangkang telur ayam
kedalam periodontal dressing akan memberikan intake kalsium bagi jaringan rongga mulut yang
mengalami cedera post ekstraksi. Hal ini akan membantu mengoptimalkan sistem pembekuan
darah dan proses regenerasi tulang sehingga proses tissue repair dapat berjalan lebih cepat.
Mekanisme kerja CIX-PAC dalam mengoptimalkan proses tissue repair post ekstraksi dapat
dilihat pada Gambar 3
Gambar 3. Mekanisme kerja CIX-PAC sebagai periodontal dressing

Pembuatan CIX-PAC diawali dengan pembuatan bubuk cangkang telur ayam sebagai bahan
tambahan periodontal dressing. Dibutuhkan dua jenis bubuk cangkang telur ayam dengan
kandungan yang berbeda, yaitu bubuk cangkang telur ayam dengan kandungan Hidroksiapatit
dan Ca. pembuatan bubuk cangkang telur ayam dengan kandungan Hidroksiapatit dilakukan
dengan metode kalsinasi dan presipitasi. Pertama-tama cangkang telur ayam dibersihkan dengan
air mengalir dan dipisahkan dengan membrannya. Setelah itu, cangkang telur ayam dikeringkan
dalam suhu ruangan dan selanjutnya dikalsinasi dengan suhu 1000˚C selama 5 jam untuk
mengeliminasi komponen organik dan mengubah CaCO3 menjadi CaO. Tahap selanjutnya ialah
sintesis Hidroksiapatit dengan metode presipitasi. Larutan CaO (0,3M) ditambahkan dengan
larutan KH2PO4 (0,5M) lalu diaduk dengan magnetic stirer dengan suhu dijaga konstan 37˚C.
Setelah proses presipitasi, dilanjutkan pengadukan selama 30 menit dan dialnjutkan dengan
proses aging (penyimpanan) selama 12 jam. Selanjutnya, larutan disaring dengan kertas saring
untuk mendapatkan endapan putih. Endapan lalu dipanaskan dengan furnace dalam suhu 110˚C
selama tiga jam untuk memperoleh serbuk hidroksiapatit (A. Nurlaela et al, 2014).

Pembuatan bubuk cangkang telur ayam dengan kandungan Ca diawali dengan pembersihan
cangkang telur ayam dan pengecilan ukuran. Selanjutnya, dilakukan perendaman dalam aquades
dengan suhu 100˚C selama 15 menit. Setelah itu, dilakukan perendaman menggunakan pelarut
yaitu CH3COOH di dalam water bath dengan suhu 60˚C selama tiga jam dengan perbandingan
cangkang dan pelarut (1:2) dalam satuan berat per volume. Selanjutnya cangkang didinginkan
dan dibersihkan menggunakan aquades lalu dipindahkan ke loyang untuk selanjutnya
dikeringkan menggunakan cabinet dryer dengan suhu 50˚C selama tiga jam. Cangkang yang
telah kering ditepungkan menggunakan mixer kemudian diayak menggunakan ayakan hingga
didapatkan bubuk dengan ukuran 80 mesh (Wardani et al, 2015)
Dua jenis bubuk cangkang telur ayam yang telah disintesis selanjutnya dicampurkan dengan zinc
sulfat, zinc oksida, polimetil metakrilat, etilen glikol, dan asam askorbat dengan perbandingan
pelarut dengan bahan terlarut sebesar 1:4 lalu diaduk secara homogen hingga terbentuk pasta
periodontal dressing (Baghani et al, 2013). Selanjutnya dilakukan pengemasan dalam tube
dengan ukuran 16 cm x 4 cm x 2 cm. Desain kemasan menggunakan perpaduan warna kuning,
oranye dan coklat dengan logo produk di bagian depan, pada kemasan tercantum komposisi dan
prosedur pemakaian. Paste tube akan dimasukkan dalam cover box agar terlindung dari paparan
cahaya (Gambar 4)

CIX-PAC digunakan dengan cara mengeluarkan pasta periodontal dressing dari dalam tube ke
glass plate. Selanjutnya, menggunakan spatula yang kering dan steril periodontal dressing
diaplikasikan pada daerah luka post ekstraksi untuk selanjutnya dilakukan contouring. Perlu
diperhatikan bahwa sebelum memegang pasta, operator mengulasi tangan dengan vaseline agar
pasta tidak lengket pada tangan operator pada saat dilakukan contouring periodontal dressing.
Selanjutnya dilakukan penekanan sepanjang gingiva dan interproksimal. Penekanan pada
permukaan vestibular, dilakukan dengan menekan pipi atau bibir pasien sehingga pasta
periodontal dressing tidak menempel pada jari operator. Penekanan di daerah interproksimal
dilakukan dengan bantuan alat plastis, sementara pada permukaan oral dilakukan dengan jari
tangan. Pengaplikasian periodontal dressing harus membalut sebagian gigi dan gingiva. Perlu
diperhatikan bahwa pembalut pada daerah gigi tidak sampai menghalangi oklusi agar tidak
mudah pecah dan lepas, serta tidak meluas terlalu jauh ke arah lipatan mukosa bukal agar tidak
terjadi iritasi setelah mengeras.

Keunggulan dari CIX-PAC ialah memiliki efek mempercepat tissue repair dengan cara
mengoptimalkan proses pembekuan darah dan regenerasi tulang alveolar pada daerah yang
mengalami cedera post ekstraksi. Selain itu, penggunaan bahan cangkang telur ayam membantu
mengurangi limbah. Pengemasan CIX-PAC yang berupa one tube memudahkan dalam
pengaplikasiannya

Kesimpulan

CIX-PAC merupakan periodontal dressing yang memiliki kandungan bubuk cangkang telur
ayam yang mengandung Hidroksiapatit dan kalsium. CIX-PAC memiliki keunggulan yaitu dapat
mempercepat proses tissue repair pada jaringan post ekstraksi dan berasal dari bahan yang
ramah lingkungan. Pengemasan CIX-PAC dalam one tube mempermudah dalam
pengaplikasiannya. Oleh karena itu, CIX-PAC berpotensi digunakan sebagai inovasi periodontal
dressing yang membantu mempercepat tissue repair serta bersifat ramah lingkungan
Burley, R. W., and D. V. Vadehra. 1989. The egg shell and shell membranes: Properties and
synthesis. Pages 25–64 in The Avian Egg, Chemistry and Biology. John Wiley, New York.

M.M.H, Al Omari et al. 2016. Profiles of Drug Substances, Excipients and Related Methodology,
Vol. 41, Academic Press, Burlington

J.Krafts, Kristine P. 2010. Tissue Repair, The Hidden Drama, Department of Pathology;
University of Minnesota School of Medicine; Duluth Campus; Duluth, MN USA

D. Wray, D. Stenhouse, D. Lee and A.J.E. Clark. 2003.“Textboolk Of General And Oral
Surgery, Churchil Livingstone, Edinburgh, London, New York, Philadelphia, St.Louis, Sydney,
Toronto

Majedi, Muhammad Aminullah et al. Effectiviteness of Hen Eggshell's Powder and Frrerange
Eggshell's Powder influent the Duration of Bleeding (In Vivo). 2013; 98(74) : 2252-9764

R.N, Fadhilah et al. A Comparison Of Teri Fish (Stolephorus Sp.) And Soybean Milk Dietary
For Mandibular Density Of Male Wistar Rats. 2013; 98(19) : 2252-9764

Ganong, W.F. Review of Medical Physiology. 22nd ed. San Fransisco: The McGraw-Hill
Companies, Inc; 2008. p. 562-27

Damayanti, Meta Maulida and Yuniarti. Review Jurnal : Pengaruh Pemberian Platelet-Rich
Fibrin Dalam Mempercepat Proses Penyembuhan Luka Pascaekstraksi Gigi. 2016; 6(1) : 2477-
2356

A. Nurlaela et al.The Use Of Hen’s And Duck’s Eggshell As Calsium Source To Synthesis Bone
Mineral. 2014; 81-85 : 2355-3812

Ardhiyanto, Hengky B. 2015. Stimulasi Osteoblas Oleh Hidroksiapatit Sebagai Material Bone
Graft Pada Proses Penyembuhan Tulang. Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi ,
Universitas Jember; Jember

Wardani, Novika S et al. Sintesis Hidroksiapatit dari Cangkang Telur dengan Metode Presipitasi.
2015; 1-6

Baghani, Zahra et al. Periodontal Dressing: A Review Article. 2013; 7(4): 183–191

Anda mungkin juga menyukai