Anda di halaman 1dari 21

BAB V

ANALISIS KEGIATAN

A. Identifikasi Masalah
Subbagian PEP sangat banyak dokumen Perencanaan, dokumen Evaluasi
dan pelaporan kegiatan yang harus dibuat dan dilaporkan. Dalam membuat
dokumen Perencanaan, dokumen Evaluasi dan pelaporan kegiatan banyak
mengalami permasalahan. Salah satunya dalam penyusunan dan pembuatan
LKj IP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah).
LKj IP Dinas Kesehatan Tahun 2014 merupakan bentuk komitmen nyata
Dinas Kesehatan dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 8
Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang
diatur kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis diatur
dalam Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah .
LKj IP adalah wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada
masyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun anggaran.
Kinerja Dinas Kesehatan telah diukur, dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan
dalam bentuk LKj IP Dinas Kesehatan.
Tujuan penyusunan LKj IP adalah untuk menggambarkan penerapan
Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
organisasi di masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian
sasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja
yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan LKj IP
juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,
yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingukungan
pemerintah.

27
Masalah yang terjadi ketika pembuatan dan penyusunan LKj IP
mengalami keterlambatan saat pengumpulan,laporan kepada pihak Pemerintah
Kota Surakarta bahkan saat dibukukan pun masih mengalami kesalahan
sehingga perlu dilakukan penggantian data dari indikator kinerja. Masalah-
masalah tersebut seharusnya bisa diminimalisir bahkan dihilangkan agar LKj
IP dapat dilakukkan pengumpulan secara tepat waktu dengan data yang valid
atau sesuai.

B. Identifikasi Penyebab Masalah


Penyebab masalah atau hambatan yang terjadi dalam penyusunan dan
pembuatan LKj IP adalah sebagai berikut:
1. Terlambatnya pengumpulan data pendukung LKj IP baik dari bidang dan
UPTD jajaran Dinas Kesehatan Kota Surakarta ke Subbagian Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan.
2. Indikator kinerja Dinas Kesehatan yang terlalu banyak yaitu 127 indikator
membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan dan validasi data.
Tabel Indikator Kinerja
INDIKATOR TARGET CAPAIAN
No SASARAN REALISASI
KINERJA 2014 (%)
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya Terpenuhinya 94% 96,79% 102,97%
ketersediaan obat jumlah dan jenis
esensial di puskesmas obat esensial di
dari 90% tahun 2009 UPTD Puskesmas
menjadi 95% pada
tahun 2015
2 Mempertahankan Persentase 100% 94,90% 94,90%
Persentase pengadaan ketersediaan obat
dan ketersediaan obat generik
generik 100% tahun
2015
3 Mempertahankan Cakupan 100% 93,94% 93,94%
pengadaan obat pengadaan obat
esensial 100% tahun esensial (%)
2015
4 Mempertahankan Cakupan 100% 95,18% 95,18%
pengadaan pengadaan obat
obatgenerik 100% generik (%)
tahun 2015

28
5 Meningkatnya Persentase 93% 100,00% 107,53%
Puskesmas memenuhi Puskesmas
syarat pengelolaan memenuhi syarat
kefarmasian 80% pengelolaan
tahun 2009 menjadi kefarmasian
95% ditahun 2015
6 Meningkatnya sarana Cakupan sarana 93% 97,00% 104,30%
kefarmasian yang kesehatan
memenuhi ketentuan memenuhi syarat
perundangan dari pelayanan
90% tahun 2009 kefarmasian
menjadi 95% ditahun
2015
7 Meningkatnya Persentase 68% 95,24% 140,06%
distributor makmin distributor
yg memenuhi syarat mak.min
dari 60% tahun 2009 memenuhi
menjadi 70% pada syarat/aman
tahun 2015
8 Meningkatnya IRTP Persentase IRT 93% 96,54% 103,80%
yg memenuhi syarat memenuhi syarat
kesehatan dari 82,5%
tahun 2009 menjadi
95% tahun 2015
9 Meningkatnya pangan Persentase 85% 84,02% 98,85%
yang beredar keamanan pangan
dipasaran yg yang beredar di
memenuhi syarat dari pasaran
80% tahun 2009
menjadi 85% tahun
2015
10 Meningkatkan Cakupan industri 95% 100,00% 105,26%
cakupan Industri kecil obat
Kecil Obat tradisional yg
Tradisional (IKOT) memenuhi
berijin yg memenuhi CPOTB
CPOTB tetap 100%
pada tahun 2015
11 Mempertahankan Persentase 18,8% 33,66% 179,05%
pelayanan rawat jalan kunjungan baru
Puskesmas sebesar rawat jalan di
18,8% sampai dengan Puskesmas
tahun 2015
12 Meningkatnya jumlah Jumlah 175 143,34 81,91%
kunjungan Puskesmas Kunjungan
dari 156 org/hr tahun puskesmas orang
2009 menjadi 180 per hari
orang/hari th 2015

29
13 Mempertahankan Persentase 100,00% 100,00% 100,00%
kualitas pelayanan kemampuan gawat
gawat darurat di darurat
Puskesmas dan rumah
sakit yang telah
tersedia 100%
14 Tercapainya Persentase 0,48% 0,26% 53,13%
pelayanan rawat inap pelayanan rawat
Puskesmas 0,5% inap
tahun 2015
15 Mempertahankan Persentase 100,00% 100,00% 100,00%
penanganan penanganan
pelayanan rawat jalan pelayanan rawat
maskin 100% tahun jalan Maskin
2015
16 Mempertahankan Persentase 100% 100,00% 100,00%
penanganan penanganan
pelayanan rawat inap pelayanan rawat
maskin 100% tahun inap Maskin
2015
17 Peningkatan Persentase 7% 0,86% 12,26%
pelayanan kesehatan pelayanan
jiwa dari 0.13% tahun kesehatan jiwa di
2009 menjadi 10% Puskesmas dan
tahun 2015 RS diluar RS Jiwa
18 Mempertahankan Persentase RS dan 100% 100,00% 100,00%
Persentase pelayanan PMI yang
transfusi darah 100% menyediakan
tahun 2015 darah
19 Mempertahankan Cakupan akses 100% 100,00% 100,00%
Cakupan akses terhadap
terhadap ketersediaan ketersediaan darah
darah untuk untuk menangani
menangani rujukan rujukan bumil dan
bumil dan neonatus neonatus (%)
100% tahun 2015
20 Mempertahankan Cakupan 100% 100,00% 100,00%
Cakupan pelayanan pelayanan rujukan
rujukan pasien miskin pasien miskin (%)
100% tahun 2015
21 Mempertahankan Cakupan 100% 100,00% 100,00%
Cakupan pelayanan pelayanan Gawat
Gawat darurat level 1 darurat level 1
yang harus diberikan yang harus
rumah sakit 100% diberikan rumah
tahun 2015 sakit (%)

30
22 Meningkatnya jumlah Persentase 48% 100,00% 208,33%
Puskesmas kegiatan UKK
menyelenggarakan Puskesmas
UKK dari 40% tahun
2009 menjadi 50%
tahun 2015
23 Cakupan pelayanan persentase 67% 84,89% 126,71%
kesehatan remaja dari pelayanan
48,3% menjadi 70% kesehatan remaja
tahun 2015
24 Meningkatnya jumlah Jumlah kelompok 6 6,25 104,25%
kelompok remaja per remaja per
kalurahan yang diberi kalurahan yang
penyuluhan KRR dari dibina
2 menjadi 6 tahun
2015
25 Meningkatnya Persentase remaja 3,7% 7,31% 197,68%
cakupan remaja yang yang mendapat
mendapat konseling konseling di
KRR di Puskesmas puskesmas
sebesar 4 % dari
jumlah remaja pada
tahun 2015
26 Meningkatnya Persentase kader 5,00% 9,71% 194,14%
persentase cakupan kesehatan SMP
kader kesh remaja dan SMA
SMP dan SMA
sebesar 5% pada
tahun 2015
27 Mempertahankan Persentase 100,00% 100,00% 100,00%
cakupan penjaringan penjaringan
kesehatan siswa SD kesehatan siswa
100% SD
28 Meningkatkan Persentase 67% 87,96% 131,28%
cakupan SMP yg penjaringan
melaksanakan kesehatan siswa
penjaringan kesehatan SMP
dari 8% tahun 2009
menjadi 25 % pada
tahun 2015
29 Meningkatkan Persentase 67% 81,95% 122,31%
cakupan SMA yg penjaringan
melaksanakan kesehatan siswa
penjaringan kesehatan SMA
dari 8.5% tahun 2009
menjadi 25 % pada
tahun 2015

31
30 Meningkatkan persentase 80,00% 80,96% 101,20%
cakupan akseptor KB cakupan akseptor
Aktif dari 72% tahun KB aktif
2009 menjadi 80%
tahun 2015
31 Mempertahankan Tersedianya 100% 100,00% 100,00%
tersedianya dokumen dokumen
perencanaan terpadu perencanaan
di Dinas Kesehatan terpadu
100% tahun 2015
32 Mempertahankan Tersedianya 100% 100,00% 100,00%
tersedianya laporan laporan
akuntabilitas kinerja akuntabilitas
100% tahun 2015 kinerja
33 Mempertahankan Persentase 100% 110,77% 110,77%
pencapaian retribusi pencapaian
100% dari target Realisasi target
tahun 2015 retribusi
34 Tercapainya Dinas Tercapainya Dinas 100% 100,00% 100,00%
Kesehatan & UPT Kesehatan & UPT
yang melakukan yang melakukan
analisa pemanfaatan analisa
barang 100% tahun pemanfaatan
2015 barang
35 Mempertahankan Persentase UPT 100% 100,00% 100,00%
cakupan UPT yang yg membuat
membuat dokumen dokumen
perencanaan 100% perencanaan
tahun 2015
36 Meningkatnya Persentase 13,00% 13,24% 101,81%
anggaran kesehatan angggaran
dari 8,08% tahun kesehatan
2009 menjadi 15% terhadap APBD
tahun 2015 kota
37 Tercapainya cakupan Cakupan rumah 72,50% 91,31% 125,94%
rumah tangga sehat tangga Sehat
utama & paripurna utama & paripurna
75% th 2015
38 Meningkatnya Cakupan SD 100% 99,29% 99,29%
persentase cakupan dengan PHBS
SD dengan PHBS tatanan sehat
tatanan sehat utama utama dan
dan paripurna dari paripurna
92% pada tahun 2009
menjadi 100% pada
tahun 2015

32
39 Meningkatkan Cakupan SLTP 30% 89,02% 296,75%
persentase cakupan dengan PHBS
SLTP dengan PHBS tatanan sehat
tatanan sehat utama utama dan
dan paripurna dari 2% paripurna
pada tahun 2009
menjadi 40% pada
tahun 2015
40 Meningkatkan Cakupan SLTA 30% 91,46% 304,88%
persentase cakupan dengan PHBS
SLTA dengan PHBS tatanan sehat
tatanan sehat utama utama dan
dan paripurna dari paripurna
1,4% pada tahun
2009 menjadi 35%
pada tahun 2015
41 Meningkatnya Cakupan 12,5% 14,65% 117,19%
persentase cakupan penyuluhan P3
penyuluhan P3 Napza
NAPZA dari 3,7% di
tahun 2009 menjadi
15% pada tahun 2015
42 Meningkatnya Persentase 53% 91,36% 172,38%
persentase posyandu posyandu mandiri
dengan strata mandiri
dari 51% tahun 2009
menjadi 55% pada
tahun 2015
43 Persentase 40% 8,31% 179,23%
posyandu
purnama (%)
44 Meningkatnya Cakupan balita 80,0% 79,19% 98,99%
persentase cakupan yang ditimbang
balita ditimbang (D/S) (%)
menjadi 80% pada
tahun 2015
45 Meningkatnya Persentase 80% 100,00% 125,00%
persentase kelurahan kalurahan siaga
siaga aktif dari 60% aktif
pada tahun 2009
menjadi 80% pada
tahun 2015
46 Meningkatnya Persentase dokter 13% 14,75% 113,45%
persentase cakupan kecil terlatih
dokter kecil terlatih
dari 7,62% pada
tahun 2009 menjadi
14% pada tahun 2015

33
47 Meningkatnya Persentase 99% 100,00% 101,01%
Persentase kelurahan Kalurahan bebas
bebas rawan gizi pada rawan gizi
dari 96,08% tahun
2009 menjadi 100%
tahun 2015
48 Menurunnya Persentase balita 0,025% 0,00% 200,00%
Persentase balita gizi gizi buruk
buruk dari 0,05 %
tahun 2009 menjadi
0,02% tahun 2015
49 Mempertahankan Persentase balita 100% 100,00% 100,00%
Persentase balita gizi gizi buruk
buruk mendapat mendapat
perawatan 100% perawatan (%)
tahun 2015
50 Menurunnya Persentase balita 5,3% 2,58% 151,32%
Persentase balita gizi gizi kurang
kurang dari 6,8%
tahun 2009 menjadi
5% Tahun 2015
51 Meningkatnya Persentase balita 79% 77,69% 98,34%
Persentase balita naik naik berat badan
berat badan dari
69,1% tahun 2009
menjadi 80% tahun
2015
52 Menurunnya Persentase ibu 3,3% 2,82% 114,55%
Persentase Bumil hamil KEK
KEK dari 4,42%
tahun 2009 menjadi
3% tahun 2015
53 Meningkatnya Persentase gizi 79% 81,07% 102,61%
Persentase anak SD baik anak SD
dengan gizi baik dari
76,03% tahun 2009
menjadi 80% tahun
2015
54 Meningkatnya Persentase 85% 3,20% 3,77%
Persentase pemberian pemberian
makanan pendamping makanan
ASI pada Anak Usia pendamping ASI
6 - 24 bln keluarga pada Anak Usia 6
miskin dari 30% - 24 bln keluarga
tahun 2009 menjadi miskin
100 % tahun 2015

34
55 Mempertahankan Persentase bayi 100% 100,00% 100,00%
Persentase bayi mendapat kapsul
mendapat kapsul vitamin A dosis
vitamin A 100% tinggi
tahun 2015
56 Mempertahankan Persentase Balita 100% 100,00% 100,00%
Persentase balita mendapat vitamin
mendapat kapsul A dosis tinggi 2x
vitamin A 100% setahun
tahun 2015
57 Meningkatnya Persentase ibu 98% 94,47% 96,40%
Persentase ibu nifas nifas mendapat
mendapat kapsul kapsul vitamin A
vitamin A dari 90,5% dosis tinggi
tahun 2009 menjadi
100% tahun 2015
58 Meningkatnya Cakupan ibu 98% 96,74% 98,71%
Persentase ibu hamil hamil mendapat
mendapat Fe90 dari tablet Fe 90 tablet
90,1% tahun 2009
menjadi 100% tahun
2015
59 Meningkatnya Cakupan garam 86% 87,07% 101,25%
Persentase garam beredar memenuhi
beredar memenuhi syarat
syarat dari 78,23%
tahun 2009 menjadi
90% tahun 2015
60 Meningkatnya Cakupan ASI 47% 67,72% 144,08%
Persentase ASI Eksklusif
Eksklusif dari 30,6%
tahun 2009 menjadi
50% tahun 2015
61 Meningkatnya Cakupan 96,5% 97,85% 101,40%
Persentase masyarakat
masyarakat mengkonsumsi
mengkonsumsi yodium cukup
yodium dari 94,97%
tahun 2009 menjadi
97% tahun 2015
62 Meningkatnya Cakupan 80,9% 100,00% 123,61%
Persentase kelurahan kalurahan dengan
dengan yodium cukup yodium baik
dari 66,7% tahun
2009 menjadi 90%
tahun 2015

35
63 Menurunnya angka Angka kesakitan 5 5,04 99,20%
kesakitan DBD dari demam berdarah
13,2 tahun 2009 per 10.000
menjadi 4 tahun 2015 penduduk
64 Menurunnya angka Angka kematian 1% 1,56% 45,00%
kematian DBD dari demam berdarah
1,02 tahun 2009
menjadi 1% tahun
2015
65 Mempertahankan Penanganan kasus 100% 100,00% 100,00%
Penanganan kasus demam berdarah
DBD 100% tahun
2015
66 Menurunnya angka Angka House <5% 5,89% 82,20%
HI nyamuk di Indeks
pemukiman sebesar Pemukiman < 5
8.1 tahun 2009 (%)
menjadi < 5 tahun
2015
67 Menurunnya angka Angka House 0% 2,04% 97,96%
House Indeks Indeks nyamuk di
nyamuk di sekolah Sekolahan
sebesar 15,2 tahun
2009 menjadi 0
tahun 2015
68 Menurunnya angka Angka House 0% 0,94% 99,06%
HI Tempat - tempat Indeks tempat -
umum sebesar 5.5 % tempat umum
tahun 2009 menjadi 0
tahun 2015
69 Meningkatnya angka Angka penemuan 88% 62,58% 71,11%
penemuan TB Paru dr penderita TB paru
76,2 tahun 2009
menjadi 80 tahun
2015
70 Mempertahankan Angka 98% 89,20% 91,02%
angka kesembuhan kesembuhan TB
TB Paru 98 % tahun paru
2015
71 Mempertahankan Cakupan 100% 100,00% 100,00%
Cakupan penanganan penanganan
penyakit TB paru 100 penyakit TB paru
% tahun 2015 (%)
72 Meningkatnya Penemuan kasus 0,9% 0,01% 1,42%
Penemuan kasus HIV HIV
dari 0,35% tahun
2009 menjadi 1%
tahun 2015

36
73 Mempertahankan Cakupan klien 100,0% 100,00% 100,00%
Cakupan klien yang yang mendapatkan
mendapatkan penanganan
penanganan HIV/AIDS (%)
HIV/AIDS 100 %
tahun 2015
74 Mempertahankan Cakupan 100,0% 100,00% 100,00%
Cakupan pengobatan pengobatan
penderita infeksi penderita infeksi
menular seksual 100 menular seksual
% tahun 2015 (%)
75 Dua (2) Puskesmas Jumlah puskesmas 2 4 200,00%
menyelenggarakan menyelenggarakan
pelayanan VCT tahun pelayanan VCT
2015
76 100% puskesmas Persentase 100% 100,00% 100,00%
melakukan sosialisasiPuskesmas
PTM tahun 2015 melakukan
sosialisasi PTM
tahun 2015
77 100% puskesmas Persentase 100% 100,00% 100,00%
melakukan deteksi puskesmas
dini PTM tertentu melakukan deteksi
tahun 2015 dini PTM tertentu
tahun 2015
78 Mempertahankan Cakupanbalita 100% 100,00% 100,00%
Cakupanbalita dengan dengan
pneumonia yang pneumonia yang
ditangani 100 % ditangani (%)
tahun 2015
79 Mempertahankan Cakupan 100% 100,00% 100,00%
Cakupan penanganan penanganan
penyakit diare 100 penyakit diare (%)
% tahun 2015
80 Mempertahankan Cakupan 100% 100,00% 100,00%
Cakupan penanganan penanganan
penyakit kusta 100 penyakit kusta (%)
% tahun 2015
81 Mempertahankan kel Persentase 100% 100,00% 100,00%
UCI 100% tahun kalurahan
2015 mencapai UCI
82 Meningkatnya angka Angka penemuan >2 0,86 43,14%
penemuan AFP dr 1,6 AFP per 100.000
menjadi ≥ 2 pada penduduk < 15
tahun 2015 tahun
83 Mempertahankan Persentase 100% 100,00% 100,00%
penanganan KLB < kalurahan KLB
24 jam 100% tahun ditangani < 24 jam

37
2015

84 Meningkatnya Persentase 90,0% 90,81% 100,90%


kepemilikan jamban keluarga dengan
dari 88% tahun 2009 kepemilikan
menjadi 90% tahun jamban
2015
85 Meningkatnya Persentase 90,0% 94,85% 105,39%
kepemilikan SPAL keluarga dengan
dari 86% tahun 2009 dengan
menjadi 90% tahun kepemilikan
2015 SPAL
86 Meningkatnya Persentase 98,0% 100,00% 102,04%
keluarga dg akses Air keluarga dengan
Bersih dari 80% akses air bersih
tahun 2009 menjadi
100% tahun 2015
87 Meningkatnya Persentase 74,0% 71,38% 96,45%
keluarga dg rumah keluarga dengan
sehat dari 70,7% rumah sehat
menjadi >75% tahun
2015
88 Meningkatnya angka Persentase rumah 95,0% 94,11% 99,06%
bebas jentik dari dengan angka
91,9% tahun 2009 bebas jentik >95%
menjadi 95% tahun
2015
89 Mempertahankan Persentase TTU 80% 95,90% 119,88%
TTU MS 80% tahun memenuhi syarat
2015
90 Meningkatnya TPM Persentase TPM 89% 94,16% 105,80%
Memenuhi Syarat memenuhi syarat
(MS) dari 84% tahun
2009 menjadi >90
tahun 2015
91 Meningkatnya Air Persentase air 80% 65,34% 81,68%
Bersih Memenuhi bersih memenuhi
Syarat (AB MS) syarat
bakteriologis dari 49 bakteriologis
tahun 2009 menjadi
80 tahun 2015
92 Mempertahankan Persentase jamban 85% 89,08% 104,80%
jamban Memenuhi memenuhi syarat
Syarat (MS) 85%
tahun 2015

38
93 Mempertahankan Persentase Rumah 100% 96,62% 96,62%
cakupan Rumah Makan memenuhi
Makan memenuhi syarat
syarat 100% tahun
2015
94 Meningkatnya Persentase DAM 95% 82,95% 87,31%
cakupan Depot Air memenuhi syarat
Minum Memenuhi
Syarat (DAM MS)
dari 76% tahun 2009
menjadi 100% tahun
2015
95 Mempertahankan Cakupan 70% 95,03% 135,75%
Cakupan pembinaan pembinaan
tempat-tempat umum tempat-tempat
(TTU) 70% tahun umum (TTU) (%)
2015
96 Menurunkan Angka Jumlah kematian 71 71,35 99,51%
kematian ibu dari dari ibu per 100000
157 per 100000 klh KLH
tahun 2009 menjadi
50 pada tahun 2015
97 Mempertahanankan persentase 100% 98,07% 98,07%
Cakupan pelayanan pelayanan ibu
ibu hamil K1 100% hamil K1
tahun 2015
98 Meningkatkan persentase 100% 96,58% 96,58%
cakupan pelayanan pelayanan ibu
ibu hamil K4 dari hamil K4
96% tahun 2009
menjadi 100% tahun
2015
99 Mempertahanankan Persentase 100% 94,50% 94,50%
Cakupan pertolongan pertolongan
persalinan tenaga persalinan tenaga
kesehatan 100% kesehatan
tahun 2015
100 Mempertahanankan persentase 100% 100,00% 100,00%
Cakupan penanganan penanganan ibu
ibu hamil/ibu bersalin hamil risti
risti 100% tahun 2015
101 Mempertahanankan Cakupan 80% 19,20% 24,00%
Cakupan komplikasi komplikasi
kebidanan yang kebidanan yang
ditangani 100% tahun ditangani (%)
2015

39
102 Mempertahanankan Cakupan 90% 94,45% 104,95%
Cakupan Cakupan Pelayanan Nifas
Pelayanan Nifas 90% (%)
tahun 2015
103 Menurunkan Angka Jumlah kematian 0,16 0,51 -118,75%
kematian balita dari balita per 1000
dari 0,2 per 1000 klh KLH
tahun 2009 menjadi
0,15 pada tahun 2015
104 Menurunkan Angka Jumlah kematian 4,2 4,79 85,95%
kematian bayi dari bayi per 1000
dari 5,7 per 1000 klh KLH
menjadi 4 pada tahun
2015
105 Mempertahanankan Cakupan 100% 100,00% 100,00%
cakupan pelayanan pelayanan
neonatal (KN1) 100% neonatal (KN1)
tahun 2015
106 Cakupan pelayanan Cakupan 99,5% 99,80% 100,30%
neonatal (KN3) dari pelayanan
97.7% menjadi 100% neonatal (KN3)
tahun 2015
107 Mempertahanankan Cakupan 90,0% 17,87% 19,86%
Cakupan Kunjungan Kunjungan
Neonatus (dengan Neonatus (dengan
komplikasi ) komplikasi )
ditangani 90% tahun ditangani (%)
2015
108 Mempertahankan Cakupan 90,0% 96,36% 107,07%
Cakupan kunjungan Kunjungan bayi
bayi 90% tahun (%)
2015
109 Mempertahanankan Cakupan 90,0% 82,58% 91,75%
Cakupan pelayanan pelayanan anak
anak balita 90% tahun balita
2015
110 Meningkatkan Cakupan deteksi 95% 92,11% 96,96%
cakupan deteksi dini dini tumbuh
tumbuh kembang kembang balita
balita menjadi 100 %
tahun 2015
111 Mempertahankan persentase 100% 100,00% 100,00%
cakupan penanganan penanganan
Berat Bayi Lahir BBLR
Rendah 100% tahun
2015

40
112 Meningkatkan persentase 55% 53,33% 96,96%
cakupan pelayanan pelayanan
usila dari 11,23% kesehatan pra
menjadi 60% pada usila dan usila
tahun 2015
113 Meningkatnya Jumlah Puskesmas 12 12 100,00%
Puskesmas yg yang mengalami
mengalami peningkatan
peningkatan fisik dari
6 pd th 2009 mjd 13
pd th 2015
114 Meningkatnya Jumlah Puskesmas 14 14 100,00%
Puskesmas pembantu Pembantu yang
yg mengalami mengalami
peningkatan fisik dari peningkatan
4 th 2009 mjd 16 th
2015
115 Meningkatnya jumlah Jumlah Pusling 17 17 100,00%
pusling yang yang berfungsi
berfungsi dengan baik dengan baik
116 Mempertahankan Persentase 100% 100,00% 100,00%
puskesmas dengan Puskesmas dengan
alkes sesuai standar alkes sesuai
100% tahun 2015 standar
117 Meningkatnya jumlah Jumlah Rumah 3 2 66,67%
rumah dinas yang Dinas yang
berfungsi dengan baik mengalami
dari 33 rumah dinas peningkatan
yang ada menjadi 52
tahun 2015
118 Meningkatkan jumlah Jumlah Puskesmas 16 17 106,25%
Puskesmas memiliki
bersertifikat ISO dari sertifikasi ISO
7 tahun 2009 menjadi 2000:9001
17 tahun 2015
119 Mempertahankan persentase 100% 100,00% 100,00%
Persentase cakupan pelayanan
perijinan nakes dan perijinan tenaga
sarkes 100% pada kesehatan
tahun 2015
120 persentase 100% 100,00% 100,00%
pelayanan
perijinan sarana
kesehatan

41
121 Meningkatnya Persentase 85% 80,00% 94,12%
persentase institusi Institusi
mengumpulkan data mengumpulkan
profil kesehatan data profil kesh
secara tepat waktu secara tepat waktu
dari 70% pada tahun
2009 menjadi 90%
pada tahun 2015
122 Tersedianya sistem Tersedianya Ada Ada
informasi kesehatan sistem informasi
yang terintegrasi di kesehatan yang
Dinas kesehatan pada terintegrasi di
tahun 2015 Dinas kesehatan
100% 100% 100%
123 Meningkatnya Persentase 90% 82,35% 91,50%
persentase pelaporan pelaporan
simkesda secara on- simkesda secara
line dari 50% pada on-line
tahun 2009 menjadi
100% pada tahun
2015
124 Meningkatkan Persentase capaian 79% 83,67% 105,92%
Persentase capaian SPM untuk tiap
SPM untuk tiap indikator ≥ 80 %
indikator dari 75%
tahun 2009 menjadi
80 % tahun 2015
125 Mempertahankan Terpenuhinya 100% 100,00% 100,00%
pelayanan dasar Pelayanan Dasar
ASKES PNS 100 % ASKES PNS
126 Tersedianya tenaga Persentase tenaga 85% 85,89% 101,04%
kesehatan fungsional fungsional yang
tersertifikasi dari bersertifikat
63,60 th 2009 mjd 90
tahun 2015
127 Mempertahankan Presentase UPT 100% 84,21% 84,21%
optimalnya fungsi yang memenuhi
pelayanan di 19 UPT target pendapatan
Dinas Kesehatan

3. Banyaknya UPTD di jajaran dinas kesehatan yaitu 20 UPTD menyebabkan


waktu yang dibutuhkan untuk melakukan rekapitulasi dan pengolahan data
menjadi lama.
UPTD yang ada di jajaran Dinas Kesehatan Kota Surakarta :
 UPTD Puskesmas Pajang

42
 UPTD Puskesmas Penumping
 UPTD Puskesmas Purwosari
 UPTD Puskesmas Jayengan
 UPTD Puskesmas Kratonan
 UPTD Puskesmas Gajahan
 UPTD Puskesmas Sangkrah
 UPTD Puskesmas Purwodiningratan
 UPTD Puskesmas Ngoresan
 UPTD Puskesmas Sibela
 UPTD Puskesmas Pucangsawit
 UPTD Puskesmas Nusukan
 UPTD Puskesmas Manahan
 UPTD Puskesmas Gilingan
 UPTD Puskesmas Banyuanyar
 UPTD Puskesmas Setabelan
 UPTD Puskesmas Gambirsari
 UPTD PKMS
 UPTD Instalasi Farmasi
 UPTD Laboratorium Kesehatan
4. Definisi Operasional indikator kinerja belum begitu di pahami oleh semua
pemegang program, baik pemegang program di Dinas Kesehatan Kota
Surakarta maupun di UPTD jajaran Dinas Kesehatan.
5. Belum semua bidang dan UPTD melakukan analisa hasil indikator kinerja
sebagai bahan pendukung dalam pembuatan LKj IP
Identifikasi penyebab masalah menggunakan metode Fishbone.
a. Pengertian
Diagram fishbone disebut juga diagran Ishikawa. Diagram fish bone
merupakan alat visual untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan secara
grafik menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan
dengan permasalahan. Konsep dasar dari diagram fishbone adalah
permasalahan mendasar diletakkan pada bagian kanan dari diagram atau
bagian kepala dari kerangka tulang ikannya. Penyebab permasalahan

43
digambarkan pada sirip dan durinya. Kategori penyebab permasalahan
yang sering digunakan sebagai start awal meliputi materials (bahan baku),
machine dan equipment (mesin dan peralatan), man power (sumber daya
manusia), Method (metode), dan measurment (pengukuran).
b. Manfaat Diagram Fishbone
1. Memudahkan ilustrasi atau gambaran singkat dari suatu permasalahan
2. Memfokuskan individu, tim atau organisasi pada permasalahan utama
Penggunaan fishbone akan membantu memfokuskan permasalahn pada
prioritas masalah.
3. Memudahkan visualisasi hubungan antara penyebab dengan masalah
c. Langkah-langkah :
1. Membuat kerangka diagram fishbone
meliputi kepala ikan pada bagian kanan. Kepala ikan ini yang akan
digunakan untuk menyatakan masalah utama. Bagian kedua
merupakan sirip, yang akan digunakan untuk menuliskan kelompok
penyebab permasalahan. Bagian ketiga merupakan duri yang akan
digunakan untuk menyatakan penyebab masalah.
2. Merumuskan masalah utama
Masalah merupakan perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi
yang diinginkan. Masalah utama ditempatkan pada bagian kanan dari
diagram fishbone atau ditempatkan pada kepala ikan.
3. Mencari faktor-faktor yang berpengaruh atau berakibat pada
permasalahan.
4. Menemukan penyebab untuk masing-masing kelompok penyebab
masalah.
Penyebab masalah ini ditempatkan pada duri ikan.
5. Setelah masalah dan penyebab masalah diketahui, selanjutnya
menggambar diagram fishbone.

44
Man6.
Methode

Pemegang program dari dinas


dan di UPTD yang belum
sepenuhnya memahami
Belum semua definisi operasional
bidang dan UPTD
melakukan
analisa hasil
indikator kinerja

Keterlambatan
Pengumpulan LKj IP ke
Pemerintah Pusat Kota
Surakarta
Banyaknya
indikator kinerja
yaitu 127 indikator

Terlambatnya
pengumpulan data
pendukung LKj IP
Banyaknya
UPTD yang ada
di Dinas
Kesehatan

Material
Machine atau peratalatan

Diagram Fishbone

Keterangan:

1. Masalah Utama
Keterlambatan saat pengumpulan,laporan kepada pihak Pemerintah Kota
Surakarta bahkan saat dibukukan pun masih mengalami kesalahan
sehingga perlu dilakukan penggantian data dari indikator kinerja.

45
2. Analisis
a. Metode
Belum semua bidang dan UPTD melakukan analisa hasil indikator
kinerja sebagai bahan pendukung dalam pembuatan LKj IP
b. Man
Pemegang program dari dinas dan di UPTD yang belum sepenuhnya
memahami definisi operasional
c. Material
1) Indikator kinerja Dinas Kesehatan yang terlalu banyak yaitu 127
indikator membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan dan
validasi data.
2) Banyaknya UPTD di jajaran dinas kesehatan yaitu 20 UPTD
menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan rekapitulasi
dan pengolahan data menjadi lama
d. Machine dan peralatan
Terlambatnya pengumpulan data pendukung LKj IP baik dari bidang
dan UPTD jajaran Dinas Kesehatan Kota Surakarta ke Subbagian
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

C. Alternatif Penyelesaian Masalah


Pembuatan LKj IP perlu mendapatkan perhatian lebih dikarenakan LKj IP
menjadi salah satu sumber data untuk pembuatan laporan- laporan yang lain,
sehingga dalam proses pembuatanya diharapkan dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu. Maka dari itu permasalahan- permasalahan dalam
pembuatan laporan LKj IP harus dapat diminimalisir.
Beberapa strategi yang dilakukan sebagai cara untuk mengatasi
permasalahan dalam pembuatan LKj IP adalah:
1. Pihak pengumpul data pendukung yaitu bidang PEP harus lebih aktif untuk
mengingatkan UPTD dan bidang jauh sebelum batas waktu untuk
mengumpulkan data pendukung agar tidak terjadi keterlambatan dan data
akan segera dapat diolah.

46
2. Untuk mempercepat waktu dalam pembuatan LKj IP dengan banyaknya
indikator kinerja serta banyaknya UPTD yang ada perlu adanya manajemen
yaitu dengan menghimbau kepada UPTD dan bidang setiap bulan agar
pengumpulan data dapat dilakukan jauh sebelum batas waktu yang
ditentukan, agar pengolahan dan rekapitulasi data dapat dilaksanakan tepat
waktu.
3. Lebih memperhatikan ketelitian pengisian aplikasi online yang sudah
disediakan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengumpulan data atau
pemberian informasi kepada pihak pengumpul data dalam melaksanakan
rekapitulasi data.
4. Perlu diadakan persamaan persepsi yang rutin tiap triwulan antar UPTD dan
bidang agar definisi operasional yang sudah ditetapkan mudah dipahami
oleh seluruh pemegang program di UPTD dan bidang-bidang di Dinas
Kesehatan, sehingga dalam proses pembuatan LKj IP dapat cepat
dilaksanakan.
5. Meningkatkan komitmen pada pemegang program di UPTD dan bidang
untuk menganalisa setiap indikator kerja sebagai bahan pendukung dalam
pembuatan LKj IP agar tidak terjadi kesalahan saat proses pengolahan dan
validasi data.

47

Anda mungkin juga menyukai