Anda di halaman 1dari 7

Resume Bab 2

Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Disusun oleh :

Nama : Nisrina Anggarini

NIM : 142180177

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta
Tahun 2019/2020
PROSES PEMBEBANAN BIAYA

A. Pengertian Biaya dan Objek Biaya


Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau
jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi organisasi
Objek biaya adalah apapun seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan
lain-lain yang digunakan untuk mengukur dan membebankan biaya.
B. Proses Pembebanan Biaya
Pembebanan biaya adalah proses menaksir biaya dari suatu objek biaya yang telah kita
gunakan sumber dayanya. Terdapat tiga metode pembebanan biaya yaitu :
1. Penelusuran langsung
Adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara
khusus dan fisik dengan suatu objek, biasanya dikerjakan melalui pengamatan fisik.
2. Penelusuran penggerak
Adalah penggunaan penggerak untuk membebankan biaya pada objek biaya.
3. Alokasi
Adalah metode pembebanan biaya yang diterapkan pada biaya dan objek biaya yang
tidak memiliki hubungan sebab-akibat.
Dari tiga metode tersebut, penelusuran langsung merupakan metode yang paling akurat.
Metode ini bergantung pada hubungan sebab-akibat yang dapat diamati secara fisik.
Penelusuran penggerak bergantung pada faktor-faktor sebab-akibat, yaitu penggerak
untuk membebankan biaya pada objek biaya. Keakuratan penelusuran penggerak
bergantung pada kualitas hubungan sebab-akibat yang digambarkan penggerak. Biaya
pengidentifikasian penggerak dan penilaian kualitas dari hubungan sebab-akibat jauh
lebih besar dibandingkan dengan penelusuran langsung atau alokasi. Salah satu
keunggulan alokasi adalah kemudahan dan rendahnya biaya implementasi. Akan tetapi,
alokasi adalah metode yang tingkat keakuratan pembebanan biayanya paling rendah dan
penggunaannya harus sedapat mungkin dihindari.

HARGA POKOK PRODUK DAN JASA

A. Jenis Output
1. Produk berwujud
Adalah barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan
tenaga kerja dan masukan (input) modal, seperti pabrik, lahan, dan mesin. Televisi,
hamburger, mobil, komputer, pakaian, dan perabotan adalah contoh produk berwujud.
2. Jasa
Adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas yang
dijalankan oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi.
Perlindungan asuransi, perawatan kesehatan, perawatan gigi, jasa pemakaman, dan
akuntansi adalah contoh berbagai aktivitas jasa yang dilakukan untuk pelanggan. Jasa
berbeda degngan produk berwujud dalam empat dimensi penting: tidak berwujud,
tidak tahan lama, tidak dapat dipisahkan, dan tidak selalu sama. Tidak berwujud
berarti pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, mendengar, atau mencicipi suatu
jasa sebelum jasa tersebut dibeli. Tidak tahan lama berarti jasa tidak dapat disimpan
untuk kegunaan masa depan oleh pelanggan, tetapi harus dikonsumsi saat diadakan.
Tidak dapat dipisahkan berarti produsen dan pembeli jasa harus melakukan kontak
langsung saat terjadi pertukaran. Tidak selalu sama berarti terdapat peluang variasi
yang lebih besar pada penyelenggaraan jasa daripada produksi produk.

Fitur Sifat Turunan Dampak pada Akuntansi


Manajemen
Tidak Jasa tidak dapat disimpan. Tidak ada persediaan.
berwujud Tidak ada perlindungan Kode etik yang ketat.
hak paten.
Tidak dapat menampilkan
atau mengomunikasikan
jasa.
Harga sulit ditetapkan.
Tidak tahan Manfaat jasa cepat Tidak ada persediaan.
lama kadaluwarsa. Perlu adanya standar dan
Jasa sering berulang untuk konsistensi kualitas yang tinggi.
satu pelanggan.
Tidak dapat Pelanggan terlibat Biaya diperhitungkan sesuai
dipisah langsung dalam produksi dengan jenis pelanggan.
jasa. Menuntut pengukuran dan
Produksi secara massal pengendalian kualitas untuk
dan tersentralisasi sulit mempertahankan konsistensi.
dilakukan.
Tidak selalu Variasi yang luas sangat Pengukuran produktivitas dan
sama mungkin terjadi kualitas, serta pengendalian harus
dilakukan terus-menerus.
Manajemen kualitas total adalah
hal yang penting

B. Biaya yang Berbeda untuk Tujuan yang Berbeda


Harga pokok produk adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang
spesifik. Arti ‘harga pokok produk’ bergantung pada tujuan manajerial yang sedang
berusaha dicapai. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan ingin mencapai tujuan jangka
pendek atau analisis laba taktis, maka penghitungan harga pokok produk hanya meliputi
biaya untuk aktivitas operasional. Sedangkan jika perusahaan bertujuan untuk menyusun
laporan keuangan eksternal, maka hanya harga pokok produksi yang digunakan dalam
perhitungan harga pokok produk.
C. Harga Pokok Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal
Dalam penghitungan harga pokok produk, biaya dikelompokkan dalam dua kategori
1. Biaya produksi
Adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Dalam
pelaporan keuangan eksternal biaya produksi diklasifikasikan lebih lanjut sebagai
bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.
a) Bahan langsung
Adalah bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang
sedang diproduksi.
b) Tenaga kerja langsung
Adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa
yang sedang diproduksi. Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah karyawan
yang mengubah bahan baku menjadi produk atau menyediakan jasa kepada
pelanggan.
c) Overhead
Adalah semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung,
contohnya biaya lembur tenaga kerja langsung dan biaya bahan langsung yang
tidak berpengaruh signifikan terhadap produk jadi.
Kombinasi dari berbagai biaya produksi mengarah pada konsep biaya konversi dan
biaya utama. Biaya utama adalah jumlah dari biaya bahan langsung dan biaya tenaga
kerja langsung. Biaya konversi adalah jumlah dari biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead.
2. Biaya nonproduksi
Adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan, pemasaran,
distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum. Biaya nonproduksi dibagi
menjadi dua yaitu biaya penjualan dan biaya administrasi. Dalam pelaporan keuangan
eksternal, biaya penjualan dan administrasi disebut biaya yang tidak dapat
diinvetarisasi atau biaya periode. Biaya-biaya ini tidak dibebankan pada produk
ataupun muncul sebagai bagian dari nilai persediaan yang dilaporkan pada neraca.
a) Biaya penjualan
Adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan, mendistribusikan, dan
melayani produk atau jasa. Biaya ini sering disebut sebagai biaya mendapatkan
pesanan dan biaya memenuhi pesanan. Contoh biaya penjualan : biaya gaji dan
komisi tenaga penjual, biaya iklan, biaya pergudangan, biaya pengiriman, dan
biaya layanan pelanggan. Dua contoh pertama adalah contoh biaya mendapatkan
pesanan, sedangkan tiga sisanya adalah biaya memenuhi pesanan.
b) Biaya administrasi
Adalah seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan, dan
administrasi umum pada organisasi yang tidak dapat dibebankan pada penjualan
maupun produksi. Contoh biaya administrasi umum adalah gaji eksekutif puncak,
biaya jasa konsultasi hukum, pencetakan laporan tahunan, dan akuntansi umum.
D. Laporan Keuangan Eksternal
Ketika menyusun laporan laba rugi, biaya produksi dipisahkan dari biaya penjualan dan
biaya administrasi. Hal ini dilakukan karena biaya produksi dianggap sebagai harga
pokok produk, sedangkan biaya penjualan dan administrasi dipandang sebagai biaya
periode. Jadi, biaya produksi yang melekat pada produk yang terjual diakui sebagai
beban (harga pokok penjualan) pada laporan laba rugi. Biaya produksi yang melekat
pada produk yang belum terjual dilaporkan sebagai persediaan dalam laporan neraca.
Biaya penjualan dan administrasi dianggap sebagai biaya periode dan harus dikurangi
setiap periode sebagai beban; hal ini tidak tampak pada neraca.
E. Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Harga pokok penjualan adalah biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead yang melekat pada unit yang terjual. Untuk menghitung harga pokok
penjualan, pertama-tama harga pokok produksi harus ditentukan.

Barang dalam proses awal terdiri atas unit yang diselesaikan sebagian dan telah ada pada
awal periode atau dengan kata lain biaya barang dalam proses awal mencerminkan biaya
manufaktur yang tercatat dari periode sebelumnya.
Barang dalam proses akhir terdiri atas unit yang ada pada akhir periode dan
mencerminkan biaya manufaktur yang akan dicatat pada periode selanjutnya.
F. Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
Pada perusahaan jasa, penghitungan biaya jasa yang terjual berbeda dari biaya penjualan
dalam perusahaan manufaktur. Jadi, kalau dibandingkan dengan perusahaan manufaktur,
biaya penjualan jasa dapat disamakan dengan harga pokok produksi.

JENIS-JENIS SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN


Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan sebagai sistem akuntansi manajemen
berdasarkan fungsi (FBM) dan sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas (ABM).
A. Sistem Akuntansi FBM
1. Tinjauan biaya FBM
Dalam sistem akuntansi FBM, biaya-biaya sumber daya dibebankan pada unit-unit
yang berfungsi, kemudian pada produk. Metode pembebanan biaya yang digunakan
adalah penelusuran langsung dan penelusuran penggerak. Karena sistem FBM hanya
menggunakan penggerak yang berhubungan dengan fungsi produksi untuk
membebani biaya, pendekatan pembebanan biaya ini dianggap sebagai perhitungan
biaya berdasarkan produksi atau fungsi (FBC).
Tujuan perhitungan harga pokok produk dari perhitungan biaya berdasarka fungsi
dapat dipenuhi dengan pembebanan biaya-biaya produksi ke persediaan dan harga
pokok penjualan untuk tujuan pelaporan keuangan eksternal.
2. Tinjauan efisiensi operasional FBM
Pendekatan manajemen berdasarkan fungsi untuk pengendalian membebankan biaya
pada unit organisasional, kemudian menuntut tanggung jawab manajer unit
organisasional untuk mengendalikan biaya yang dibebankan. Kinerja diukur dengan
membandingkan hasil aktual dengan hasil yang dianggarkan. Jadi, pendekatan
berdasarkan fungsi menelusuri biaya individu yang bertanggung jawab atas biaya
yang terjadi. Dengan memaksimalkan kinerja subunit organisasi individual maka
kinerja organisasi akan tercapai secara maksimal.
B. Sistem Akuntansi ABM
1. Tinjauan biaya ABM
Dalam perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC), biaya ditelusuri dari aktivitas,
kemudian produk. Pembebanan biaya berdasarkan aktivitas menggunakan metode
penelusuran langsung dan penelusuran penggerak. Metode penelusuran penggerak
yang digunakan lebih signifikan dan intensif dari metode penelusuran penggerak yang
digunakan pada sistem akuntansi FBM.
Perhitungan harga pokok produk berdasarkan aktivitas cenderung fleksibel. Informasi
biaya dibuat untuk mendukung berbagai tujuan manajerial, termasuk tujuan pelaporan
keuangan.
2. Tinjauan efisiensi operasional ABM
Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada pengelolaan aktivitas dengan tujuan
memperbaiki nilai yang diterima pelanggan dan laba yang diterima dengan
menyediakan nilai-nilai analisis penggerak, analisis aktivitas, evaluasi kinerja, dan
penggunaan penghitungan biaya berdasarkan aktivitas sebagai sumber informasi
utama.
Pendekatan ABM ini berfokus pada akuntabilitas dari aktivitas daripada biaya, dan
menekankan maksimalisasi kinerja sistem secara luas daripada kinerja individu.

Berdasarkan Fungsi Berdasarkan Aktivitas


Penggerak berdasarkan unit Penggerak berdasarkan unit dan
nonunit
Intensif dalam pengalokasian Intensif dalam penelusuran
Perhitungan harga pokok produk secara Perhitungan harga pokok produk secara
sempit dan kaku luas dan fleksibel
Berfokus pada pengelolaan biaya Berfokus pada pengelolaan aktivitas
Informasi aktivitas sedikit Informasi aktivitas terperinci
Maksimalisasi kinerja unit individual Maksimalisasi kinerja seluruh sistem
Penggunaan ukuran keuangan untuk kinerja Penggunaan ukuran keuangan dan
nonkeuangan untuk kinerja

C. Pilihan dari Sistem Akuntansi Manajemen


Meskipun akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas menawarkan berbagai keuntungan
seperti memperbaiki keakuratan perhitungan harga pokok produk, memperbaiki
pengambilan keputusan, serta meningkatkan perencanaan strategis, dan kemampuan
yang lebih baik dalam mengelola aktivitas namun secara bersamaan biaya pengambilan
keputusan yang buruk meningkat karena persaingan yang semakin ketat sebagai akibat
dari ekonomi dunia, deregulasi data, dan lain-lain.
Dewasa ini penggunaan ABC dan ABM semakin meluas karena manfaat yang didapat
melebihi biaya perpindahan dari sitem FBM ke ABM.

Anda mungkin juga menyukai