Ekonomi Akuntansi-Pengauditan
Disusun Oleh :
Jurusan Akuntansi
UPN Veteran Yogyakarta Tahun 2018/2019
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun makalah ilmiah
tentang Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Bidang Ekonomi Akuntansi hingga
selesai.
Makalah ilmiah ini berisi tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam bidang
ekonomi khususnya ekonomi akuntansi. Dimana kita tahu dalam bidang akuntansi terdapat
berbagai aktivitas yang rawan terjadi penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan segenap kerendahan hati kami menerima segala saran dan kritik bersifat
konstruktif dari para pembaca untuk penyempurnaan makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila dalam Bidang Ekonomi Akuntansi dapat memberikan manfaat dan inspirasi kepada
para pembaca.
Kelompok 4
Page | 2
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................................3
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan..................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................9
Daftar Pustaka...............................................................................................................10
Page | 3
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Audit atau auditing merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari akuntansi.
Jika akuntansi keuangan merupakan proses pencatatan hingga pelaporan transaksi
keuangan, audit merupakan proses pengecekan atas pencatatan dan pelaporan
transaksi keuangan, apakah sesuai dengan standar dan prinsip akuntansi yang berlaku.
Dengan kata lain, kita bisa mengatakan bahwa audit adalah proses pengecekan
akuntansi .
Ada dua macam jenis Auditor yaitu, yang pertama adalah audit eksternal,
audit eksternal dilakukan oleh pihak-pihak independen yang berasal dari perusahaan
lain. Audit eksternal bukan merupakan karyawan dari perusahaan tersebut sehingga
tidak bertanggungjawab kepada manajer perusahaan. Audit eksternal harus dilakukan
oleh akuntan publik. Tujuan utama dari audit adalah untuk meyakinkan pengguna
laporan keuangan bahwa transaksi keuangan perusahaan dicatat dan dilaporkan sesuai
dengan prinsip dan standar akuntansi yang belaku. Ketika auditor eksternal selesai
melakukan pekerjaannya, mereka akan melaporkannya kepada owner atau pemilik
perusahaan. Laporan yang dihasilkan oleh proses audit berupa opini yang menyatakan
apakah laporan keuangan perusahaan disajikan secara wajar atau tidak berdasarkan
prinsip dan standar akuntansi yang berlaku.
Kemudian yang kedua yaitu audit internal, audit internal dilakukan oleh
karyawan internal perusahaan yang disebut sebagai internal auditor. Internal auditor
ditunjuk oleh manajer perusahaan, sehingga mereka bertanggung jawab kepada
manajer. Internal auditor melakukan tugas rutin dan melakukan pengecekan terhadap
prosedur akuntansi perusahaan. Pekerjaan dari audit internal perusahaan meliputi
pengecekan prosedur controlling dan planning.
Berbicara mengenai profesi audit tidak lepas dari etika profesi audit itu
sendiri. Tekanan dan tuntutan ekonomi yang terjadi dalam perusahaan-perusahaan
pada saat ini membawa profesi audit ke dalam krisis. Profesi dituntut untuk
melakukan tindakan dalam berbagai cara agar perusahaan dapat bersaing dengan
iklim persaingan ekonomi yang semakin ketat. Auditor harus tetap bersikap objektif,
jujur, adil, tepat, independen, bertanggung jawab dan berintegritas dalam menjalankan
tugasnya. Motivasi untuk berperilaku etis sangat penting karena setiap profesi tidak
akan memberi kebermanfaatan kepada orang lain jika mereka tidak memiliki moral
dan etika ketika bekerja.
Page | 4
negara Indonesia, karena dalam lima prinsip tersebut terdapat “lima perasaan ” yang
mengalir dalam kalbu bangsa Indonesia.
“Auditor Pancasilais” yaitu auditor yang memiliki jiwa yang tangguh dalam
mempertahankan dan menjaga sikap independen, integritas, dan objektivitas serta
tanggung jawab moral yang bersandar pada nilai spiritualitas bangsa karena auditor
yang pancasilais mengemban “lima perasaan” bangsa yang menuntun auditor-auditor
tersebut untuk menjadi auditor yang berketuhanan, auditor yang berperikemanusiaan
dan beradab, auditor yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan serta auditor yang berkeadilan dalam ranah persatun bangsa Indonesia.
1.3 Hipotesis
1) Menurut kami, pancasila belum terimplementasi dengan baik dalam bidang
pengauditan di Indonesia.
2) Karena pembatasan ruang lingkup audit, laporan keuangan tidak disusun sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku, dan auditor tidak independen.
3) Terjadi keselarasan antara etika akuntansi pengauditan dengan nilai-nilai
Pancasila.
Page | 5
Bab 2
Pembahasan
Mukadimah prinsip etika profesi akuntan antara lain menyebutkan bahwa seorang
akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri melebihi yang disyaratkan
oleh hukum dan peraturan yang berlaku. Selain itu prinsip ini meminta komitmen
untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi.
Sementara itu prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu sendiri meliputi
delapan butir. Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang
seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan. Delapan butir tersebut terdeskripsikan
sebagai berikut :
2. Kepentingan publik
3. Integritas
Page | 6
Akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan
kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan
menjaga integritasnya setinggi mungkin.
4. Obyektifitas
6. Kerahasiaan
7. Perilaku profesional
8. Standar teknis
Page | 7
2.3 Hubungan Antara Etika Auditor dengan Pancasila
Di Indonesia, seorang auditor dalam menjalankan profesinya, hendaknya tidak
sebatas ketundukkan mereka terhadap Undang-Undang serta Kode Etik Akuntansi
Auditor semata, tetapi juga memiliki tanggung jawab atas idiologi bangsa dalam
mewujudkan lima prinsip dalam Pancasila yang merupakan cita-cita dari para pendiri
negara Indonesia, karena dalam lima prinsip tersebut terdapat “lima perasaan ” yang
mengalir dalam kalbu bangsa Indonesia.
“Auditor Pancasilais” yaitu auditor yang memiliki jiwa yang tangguh dalam
mempertahankan dan menjaga sikap independen, integritas, dan objektivitas serta
tanggung jawab moral yang bersandar pada nilai spiritualitas bangsa karena auditor
yang pancasilais mengemban “lima perasaan” bangsa yang menuntun auditor-auditor
tersebut untuk menjadi auditor yang berketuhanan, auditor yang berperikemanusiaan
dan beradab, auditor yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan serta auditor yang berkeadilan dalam ranah persatun bangsa Indonesia.
Mengaudit laporan keuangan suatu perusahaan secara obyektif dan bebas dari
berbagai kepentingan, sehingga tidak merugikan orang/perusahaanlain yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut.
Tidak melakukan penyimpangan dan manipulasi data yang dapat merugikan orang
lain dan merampas hak orang lain sehingga tidak terjadi ketidakadilan.
Page | 8
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Etika profesi auditor memiliki keterkaitan dengan sila-sila Pancasila. Etika-
etika tersebut termuat dalam nilai-nilai Pancasila.
3.2 Saran
Seorang auditor dalam menjalankan profesinya, hendaknya tidak sebatas
ketundukkan mereka terhadap Undang-Undang serta Kode Etik Akuntansi Auditor
semata, tetapi juga memiliki tanggung jawab atas idiologi bangsa dalam mewujudkan
lima prinsip dalam Pancasila yang merupakan cita-cita dari para pendiri negara
Indonesia, karena dalam lima prinsip tersebut terdapat “lima perasaan ” yang mengalir
dalam kalbu bangsa Indonesia.
Page | 9
Daftar Pustaka
Page | 10