Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENGAJARAN

KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

Nama Pemateri : Septiani Rinti Selistiyaningtyas


NIM :G2A015044
Program Studi : NERS (TAHAP AKADEMIK)
Mata Kuliah : Blok Wound Care
Bobot : 2 SKS
Semester : V (Lima)
Capaian Pembelajaran : Kompliksi Luka dan Pencegahannya
Alokasi Waktu : 40 menit

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan ini, sasaran mampu memahami komplikasi dan
pencegahan pada luka.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan ini selama 40 menit, orang tua diharapkan:
1. Mampu menjelaskan pengertian komplikasi luka
2. Mampu menyebutkan penyebab komplikasi luka
3. Mampu menyebutkan macam – macam komplikasi luka
4. Mampu menyebutkan pencegahan komplikasi pada luka

C. Materi Penyuluhan/Pelajaran (out line)


Adapun materi pada pendidkan kesehatan ini meliputi :
1. Pengertian komplikasi luka
2. Penyebab komplikasi luka
3. Macam - macam komplikasi luka
4. Pencegahan komplikasi pada luka

D. PENGORGANISASIAN
1. Ketua : Rezza Alghifari Hadi
2. Sekretaris : Nurmita Agustini
3. Penyaji : Septiani Rinti Selistiyaningtyas
4. Moderator : Meliawati Putri Salsabila
5. Fasilitator :
a. Nailun Nijma Zahiroh
b. Rahmad Setiawan
c. Slamet Wiwi jayanti
d. Endah Wahyuningsih
e. Nilakanta Sastri
6. Observer :
a. Ghina Yustina Fazriyani
b. Resian Dwi Cahyo
c. Novita Eka Nuruliya

E. SETING TEMPAT

LCD

KETUA SEKRETARIS MODERATOR PENYAJI

O1

PESERTA PESERTA PESERTA PESERTA PESERTA

F1 PESRTA PESERTA PESERTA PESERTA

PESERTA F2 PESERTA PESRTA PESERTA


O2

PESERTA PESERTA F3 PESERTA PESERTA

PESERTA PESERTA PESERTA F4 PESERTA

PESERTA PESERTA PESERTA PESERTA F5

O3
F= Fasilitator
O= Observer
F. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Metode : Ceramah, tanya jawab.
2. Pokok-pokok kegiatan:
Media dan alat
No Tahapan dan Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Audien
pembelajaran
1. Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Microphone
(5 menit) 2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
2. Penyajian 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan dan Microphone, PPT,
(20menit) pengertian memperhatikan Leaflet,Lembar
komplikasi luka 2. Mendengarkan dan balik, dan laptop
2. Menjelaskan memperhatikan
penyebab 3. Mendegarkan dan
komplikasi memperhatikan
3. Menjelaskan 4. Mendengarkan dan
macam-macam memperhatikan
komplikasi luka
4. Menjelaskan
pencegahaan
komplikasi luka

3. Penutup 1. Memberi 1. Bertanya Microphone


(15menit) kesempatan peserta 2. Menjawab
bertanya pertanyaan
2. Mengajukan 3. Mendengarkan
pertanyaan kepada 4. Menjawab salam
peserta
3. Merangkum hasil
4. Salam penutup
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Mahasiswa menyiapkan pre planning
b. Mahasiswa kontrak waktu dan ruangan
c. Mahasiswa menyiapkan alat untuk penkes
2. Evaluasi Proses :
a. Sasaran dan penyuluh datang sesuai kontrak waktu
b. Sasaran memperhatikan materi yang disampaikan oleh penyuluh
c. Media leaflet digunakan dengan baik
d. Sasaran aktif bertanya selama penyuluhan berlangsung
3. Evaluasi Hasil :
a. Sasaran mampu menjelaskan pengertian komplikasi luka
b. Sasaran mampu menyebutkan penyebab komplikasi pada luka
c. Sasaran mampu menyebutkan macam – macam komplikasi pada luka
d. Sasaran mampu menjelaskan pencegahan komplikasi pada luka
H. Referensi
1. Steven, P., Bordui, F., dkk. 1997. Ilmu Keperawatan jilid 2. Jakarta : EGC.
2. Indonesia Enterostomal Therapy Nurse Association (InETNA) & TIM Perawatan
Luka dan Stoma Rumah Sakit Dharmais. 2004. Perawatan Luka. Makalah
Mandiri : Jakarta.
3. Morrison, Moya J. 2004. Manajemen Luka. Jakarta : EGC.
4. Mutiara, Theresia. 2009. Peranan Serat Alam untuk Bahan Baku Tekstil Medis
Pembalut Luka (Wound Dressing). Jurnal Arena Tekstil. Vol.24 No.2.
5. Advanced tissue.2015.How to Prevent Dehiscene Wounds.
https://www.advancedtissue.com/how-to-prevent-dehiscene-wounds/ diakses pada
2 November 2017 pukul 21.45
I. Lampiran-lampiran

KOMPLIKASI DAN PENCEGAHAN LUKA

A. Pengertian Komplikasi
Komplikasi timbul dari pembersihan luka yang tidak adekuat, keterlambatan
pembentukan jaringan granulasi, tidak adanya reepitalisasi dan juga akibat komplikasi
post operatif dan adanya infeksi (InETNA, 2004 : 6).
B. Peyebab Komplikasi Luka
1. Penurunan daya tahan terhadap infeksi
Penurunan daya tahan terhadap infeksi akan menghambat penyembuhan luka
karena berkurangnya efisiensi sistem imun. Infeksi kronis juga mengakibatkan
katabolisme dan habisnya timbunan protein, yang merupakan sumber – sumber
endogen infeksi luka yang pernah ada.
2. Kurangnya suplai darah
Luka dengan suplai darah yang buruk sembuh dengan lambat. Jika faktor –
faktor yang esensial untuk penyembuhan seperti oksigen, asam amino, vitamin
dan mineral, sangat lambat mencapai luka karena lemahnya vaskulerisasi, maka
penyembuhan luka tersebut akan terhambat, meskipun pada pasien yang
nutrisinya baik.
3. Dehidrasi
Jika luka terbiarkan terkena udara, maka lapisan permukaannya akan mengering.
Sel – sel epitel pada tepi luka bergerak ke bawah, dibawah lapisan tersebut,
sampai sel – sel tersebut mencapai kondisi lembab yang memungkinkan mitosis
dan migrasi sel – sel untuk menembus permukaan yang rusak (Silver, 1980).
4. Eksudat berlebihan
Terdapat suatu keseimbangan yang halus antara kebutuhan akan lingkungan luka
yang lembab, dan kebutuhan untuk megeluarkan eksudat berlebihan yang dapat
mengakibatkan terlepasnya jaringan. Eksotoksin dan sel – sel debris yang berada
dalam eksudat dapat memperlambat penyembuhan dengan cara mengabadikan
respons inflamasi.
5. Turunnya temperatur
Apabila luka basah dibiarkan terbuka lama pada saat mengganti balutan, atau
saat menunggu pemeriksaan dokter, maka temperatur permukaan dapat menurun
sampai paling rendah 12ºC. Pemulihan jaringan ke suhu tubuh dan aktivitas
mitosis sempurna, dapat memakan waktu sampai 3jam (Turner, 1982).

C. Komplikasi Luka
1. Infeksi terjadi bila terdapat tanda-tanda seperti kulit kemerahan, demam atau
panas, rasa nyeri dan timbul bengkak, jaringan di sekitar luka mengeras, serta
adanya kenaikan leukosit.

2. Dehiscene merupakan luka pecahnya sebagian atau seluruhnyaluka insisi yang


dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kegemukan, kekurangan nutrisi,
trauma. Sering ditandai dengan kenaikan suhu tubuh (demam) , dan rasa nyeri pada
daerah luka.

3. Evisceration yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam ke arah luar melalui
luka. Hal ini dapat terjadi jika luka tidak segera menyatu dengan baik akibat proses
penyembuhan yang lambat.
4. Perdarahan ditandai dengan adanya perdarahan disertai perubahan tanda vital
seperti kenaikan denyut nadi, kenaikan pernapasan, penurunan tekanan darah,
melemahnya kondisi tubuh, kehausan serta keadaan kulit yang dingin dan lembab.

D. Pencegahan Komplikasi Luka


1. Infeksi perawatan luka dengan penutupan steril,tangan harus dicuci bersih sesudah
maupun sebelum penggantian balutan. Lakukan perawatan dengan alat – alat yang
steril untuk menghindari adanya infeksi
2. Bila batuk taruh bantal di luka dan berikan tekanan pada luka, tindakan ini dapat
mengurangi stress yang terjadi pada bekas luka. Jika tidak ada bantal bisa
menahan luka sayatan dengan tangan.
3. Konsumsi makanan tinggi protein untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
4. Lakukan tirah baring pada pasien dikubitus dengan merubah posisi tidur dengan
teratur.
5. Pada perawatan pasien dengan luka bakar berikan balut dalam kondisi lembab.
6. Pemberian antibiotik topikal setelah diketahui penyebabnya.
7. Perawatan luka dengan menggunakan balutan lembab,sehingga jaringan dapat
terjadi secara alami atau “ Moist Wound Healing “.

Anda mungkin juga menyukai