Anda di halaman 1dari 8

Analisis Pelaksanaan Tindak Tutur Pada Masyarakat Pasar Larangan Kabupaten

Sidoarjo
Adela Prasita Widyawati
170621100053
Universitas Trunojoyo Madura_Fakultas Ilmu Pendidikan_Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia_Kelas 5B
adela.prasita11@gmail.com

Abstrak
Setelah mengkaji dari beberapa kajian yang terdapat dalam
psikolinguistik, tindak tutur merupakan tindakan yang terjadi dalam
setiap proses komunikasi dengan menggunakan bahasa. Manusia sebagai
makhluk sosial memerlukan alat komunikasi sebagai sarana untuk
berinteraksi, namun untuk dapat berkomunikasi satu sama lain diperlukan
percakapan minimal dua orang atau penutur dengan petutur. Sebagai
bentuk pengaplikasian kajian tindak tutur, akan disinggung mengenai apa
saja pelaksanaan tindak tutur pada masyarakat pasar Larangan kabupaten
Sidoarjo sebagai objek analisis. Dalam penelitian ini ditemukan 5 jenis
tindak tutur yang digunakan oleh penjual ataupun pembeli dalam
mengutarakan maksud tujuannya. Adapun tindak tutur meliputi tindak
tutur a) asertif (assertif utterances), b) direktif (directive utterance), c),
komisif (commisive utterance) d) deklaratif (declarative utterance) e)
ekspresif (expresive utterance)
Kata Kunci: Pelaksanaan, Tindak Tutur. Asertif, Direktif, Ekspresif,
Komisif,Deklaratif, Masyarakat.

PENDAHULUAN dan didengar secara langsung, misalnya di


rumah, di jalan, di sekolah, maupun di
Tindak tutur merupakan tindakan
tempat lainnya contohnya pada penelitian
yang terjadi dalam setiap proses
ini yaitu di pasar.
komunikasi dengan menggunakan bahasa.
Gagasan tentang tindak tutur
Manusia sebagai makhluk sosial
berakar pada filsafat bahasa Austin dan
memerlukan alat komunikasi sebagai
Scarle (pembahasannya, simak bab 1
sarana untuk berinteraksi, namun untuk
dalam Cummings, 2005). Kontribusi
dapat berkomunikasi satu sama lain
Austin dan Searle memperlihatkan bahwa
diperlukan percakapan minimal dua orang
bahasa bisa digunakan untuk melakukan
atau penutur dengan petutur. Berbahasa
sesuatu yang jauh lebih banyak dari
dalam bentuk berbicara merupakan bagian
sekadar melaporkan atau menguraikan
dari keterampilan yang akan menghasilkan
kejadian-kejadian. Tindak tutur terdapat
suatu tuturan. Tindak tutur dapat dilihat
dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur penggunaan bahasa yang sesungguhnya itu
merupakan produk dari suatu ujaran dari terdapat tiga macam tindak tutur. Ketiga
kalimat dalam kondisi tertentu dan macam tindak tutur atau speech acts itu
merupakan satuan terkecil dari komunikasi secara berturut-turut dapat disebutkan
bahasa yang menentukan makna kalimat. seperti berikut ini : (1) tindak lokusioner
Seorang penutur yang ingin (locutionary acts), (2) tindak ilokusioner
mengemukakan sesuatu kepada mitratutur, (illocutionary acts), dan (3) tindak
maka yang ingin dikemukakannya itu perlokusi (perlocuionary acts). Tindak
adalah makna atau maksud kalimat. Cara tutur lokusioner adalah tindak tutur dengan
penyampaian makna atau maksud, penutur kata,frasa, dan kalimat, sesuai dengan
harus mempertimbangkannya dalam wujud makna yang dikandung oleh kata, frasa
tindak dan kalimat itu sendiri. Tindak tutur
tutur. ilokusioner, merupakan tindak melakukan
Penelitian ini bertujuan untuk (1) sesuatu dengan maksud dan fungsi tertentu
mendeskripsikan jenis-jenis tindak tutur di dalam kegiatan bertutur yang
yang terdapat dalam proses jual beli di sesungguhnya. Perlokusioner merupakan
pasar tradisional atau bisa disebut pasar tindak menumbuhkan pengaruh kepada
Larangan di Sidoarjo, dan menunjukkan sang mitra tutur oleh penutur. indak tutur
tindak tutur yang dominan beserta alasan perlokusioner ini merupakan tindak
yang menyebabkan tindak tutur tersebut menumbuhkan pengaruh kepada sang
dominan dalam proses jual beli barang mitra tutur oleh penutur Tindak tutur
dipasar tradisional Sidoarjo, dan (2) perlokusioner dapat dinyatakan dengan
mendeskripsikan dan menjelskan prinsip ungkapani dalam hahasa Inggris. the act of
kerjasama dan prinsip kesantunan yang affecting somrone. (cf. Wijana, 1996,
dimunculkan oleh penjual ataupun dalam Rahardi. 2004, dan Rahardi, 2006 Di
proses jual beli buah/barang di pasar dalam bidang pragmatik dan
tradisional atau pasar Larangan Sidoarjo. sosiopragmatik, tindak tutur yang disebat
kedua (the act of doing something) itulah
LANDASAN TEORI yang banyak dipelajari Selanjutnya, Searle
Dengan mendasarkan gagasan (1983) menggolongkan tindak tutur ilokusi
pendahulunya, yakni Austin (1962), John dalam aktivitas bertutiur ke dalam lima
R. Searle (1969) dalam buku Speech Acts : macam bentuk tuturan. yakni (1) asertif, (2)
An Essay in The Philosophy of language, dircktif, (3) ekspresif, (4) komisif, dan (5)
menyatakan bahwa pada praktik deklarasi.
mengarahkan, menginstruksikan, mengatur
dan mensyaratkan.
d. Larangan : melarang dan membatasi
Pelaksanaan Tindak Ujaran e. Pemberian izin : menyetujui,
a. Pelaksanaan Tindak Ujaran membolehkan, memberi wewenang,
Representatif menganugrahi, mengabulkan, membiarkan,
Tindak ujaran representatif merupakan mengijinkan, melepaskan, memaafkan, dan
pernyataan mengenai sesuatu, maka kita memperkenankan.
harus menghimpun muatan preposisi f. Nasehat : menasehatkan,
dan memahami mana yang merupakan memperingatkan, mengkonseling,
informasi lama dan mana yang baru. mengusulkan, menyarankan,
Dalam menghimpun preposisi ini kita mendorong).
cari mana argumennya dan mana Tindak ujaran direktif dapat dibagi
prediksinya, siapa yang menjadi pelaku menjadi tiga kelompok kecil yaitu:
dan siapa yang menjadi pasiennya, a) Pernyataan dengan jawaban
mana yang memodifikasi, dst. ya/tidak/bukan/belum
Kemudian kita cari pula mana dari b) Pernyataan yang memerlukan
informasi yang didengar itu yang alama jawaban mana
dan mana yang baru. c) Perintah untuk melakukan sesuatu
b. Pelaksanaan Tindak Ujaran Direktif Contoh ujaran direktif:
Direktif mengekspresikan sikap penutur - Apa kamu harus merokok di sini?
terhadap tindakan yang akan dilakukan - Mbok kamu mampir kalau ke Jakarta
oleh mitratutur. Direktif juga bisa - Ayo dong, makan kulitnya
mengekspresikan maksud penutur - Pergi kamu!
sehingga ujaran atau sikap yang c. Pelaksanaan Tindak Ujaran Ekspresif
diekspresikan dijadikan sebagai Tindak ujaran ekspresif menyatakan
alasanuntuk bertindak oleh mitratutur. keadaan psikologis seseorang.
a. Permintaan: meminta, mengemis, Pelaksanaannya pun bukan berupa
memohon, menekan, mengundang, perbuatan fisik. Setelah kita memahami
mendoa, mengajak, dan mendorong. muatan proposional serta muatan
b. Bertanya : bertanya, berinkuiri dan tematik sebagai pendengar kita hanya
menginterogasi. diam, menyimpan makna itu dalam
c. perintah : memerintah, menghendaki, memori. Kalau ada pelaksanaan,
mengkomando, menuntut, mendikte,
umumnya hanya berupa respon yang - Kami bertekad untuk menuntut
verbal. anggota DPR hadir pada tiap
Contoh ujaran ekspresif: sidang.
- Mohon maaf bu, kami tidak
boleh ikut membantu. PENELITIAN TERDAHULU YANG
- Selamat ya, semoga anakmu RELEVAN
lahir selamat, cantik atau Penelitian yang relevan sangat
tampan. diperlukan untuk melihat keoriginalitas
- Terima kasih om, atas kiriman atau keaslian peneliti yang sedang
uangnya. dilakukan. Hal ini agar tidak terjadi
- Gila, barang busuk begini dibeli. plagiasi dalam suatu penelitian. Dengan
d. Pelaksanaan Tindak Ujaran Komisif demikian, melihat atau meninjau penelitian
Komisif merupakan tindak yang relevan sangat diperlukan, supaya
mewajibkan seseorang atau menolak untuk mengetahui manfaat persamaan,
mewajibkan perbedaan, serta keaslian suaatu penelitian.
seseorang untuk melakukan sesuatu yang Bukan hanya itu saja, namun juga dapat
dispesifikasi dalam isi proposisinya, yang menjadi salah satu acuan dalam proses
bisa juga menspesifikasi kondisi- pengerjaannya. Dengan berbekal penelitian
kondisitempat isi itu dilakukan atau tidak sebelumnya dalam konteks ini teori serta
harus dilakukan.Tindak ujaran komisif hasil penelitian tersebut, maka akan
tidak menanyakan atau memerintahkan membantu dalam proses pemecahan
sesuatu maka tidak ada perbuatan yang masalah yang dihadapi dalam penelitian
harus dilakukan seperti halnya tindak yang sedang dilakukan. Adapun penelitian
ujaran representatif, pelaksanaan tindak terdahulu yang relevan meliputi:
ujaran komisif juga hanya berupa
penyimpanan informasi pada memori kita. 1. Penelitian oleh Sutrisno, Hotma
Verba seperti berjanji, bersumpah, dan Simanjutak, Djon Lasmono mahasiswa
bertekad merupakan contoh dalam ujaran Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan
komisif. berjudul “ANALISIS TINDAK TUTUR
Contoh: PEDAGANG DAN PEMBELI DI PASAR
- Saya berjanji akan mencintaimu PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS”.
lebih lama daripada selamanya Dalam penelitian ini membahas mengenai
- Saya bersumpah untuk tindak tutur yang terjadi di pasar
membalas kematian adik saya
pemangkat dengan menggunakan teknik beli”. Hasil dari penelitian ini yakni
simak dan lokusi, ilokusi dan perlokusi. menunjukkan bentuk dominasi dari ilokusi
dan perlokusi dalam transaksi jual beli di
2. Penelitian oleh Ririn Linda Tunggal Sari, pasar tradisional Johar Semarang.
Sumarlam, Dwi Purnanto mahasiswa
HASIL PENELITIAN DAN
magister Linguistik Deskriptif PEMBAHASAN
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Tindak Tutur
berjudul “TINDAK TUTUR DALAM
PROSES JUAL BELI DI PASAR Waktu : Dialog terjadi pada pukul
13.30
TRADISIONAL SURAKARTA”. Dalam Tempat : Di pasar
penelitian ini mengenai tindak tutur yang Pelaku : Pihak yang terlibat adalah
penjual (laki-laki) dan pembeli
terjadi di pasar tradisional Surakarta (perempuan)
dengan 5 tindak tutur. Tindak tutur Tujuan : Maksud tuturan dalam
dialog yaitu jual beli dagangan
tersebut meliputi tindaktutur a) asertif Bentuk : Nada yang digunakan
pada percakapan cenderung santai dan
(assertif utterances), b) verdiktif
akrab
(verdictive utterances), c) direktif Instrumental : Jalur bahasa pada dialog
ini adalah jalur lisan
(directive utterances), d) komisif
Genre : Dialog percakapan
(commissive utterances), e) fatis (phatic mengacu pada bentuk dialog.
utterances).
Pembeli : Pak?
Penjual : Monggo nduk
3. Penelitian oleh Agus Wahidan
(Silahkan, nak)
mahasiswa PGSD STKIP PGRI Sumenep
tahun 2016 berjudul “Tindak Tutur Pembeli : manis nggak ini pak?

Dalam Transaksi Jual Beli Ikan Di Pasar Penjual : lohh manis ini nduk
Keepo”. Dalam penelitian ini membahas Pembeli : beneran pak? Semangka
ini manis? Nggak suntikan kan?
mengenai tindak tutur yang terjadi lebih
banyak pada ketidak setujuan dari harga Penjual : loalah ndak toh nak, asli
ini
yang diberikan dengan berbagai alasan
Pembeli : berapa ini satu pak?
yang diungkapkan.
Penjual : kalau yang besar 15.000,
kalau yang kecil 10.000
4. Penelitian oleh Liya Umaroh dan Neni
Pembeli : yang besar 10.000 lah pak,
Kurniawati mahasiswa Universitas Dian yang kecil 5000
Nuswantoro yang berjudul “Dominasi
Penjual : walah nduk ndak bisa,
ilokusi dan perlokusi dalam transaksi jual untungnya bapak tipis
(menggelengkan kepala) atau palsu untuk kemanisannya. Dalam
dan tersenyum) kalimat tersebut penjual mengklaim
Pembeli : yahh, yang besar 12ribu (claiming) bahwa semangka yang dikira
ya, kalau yang kecil 8ribu
suntikan belum pasti bahwa itu suntikan
Penjual : yaudah nduk boleh, mau
apa tidak.
beli berapa?
Pembeli : duh, hmm
2. Tindak Ujaran Representatif
Penjual : beli 1 kilo?
Data :
Pembeli : waduh, nggak pak
Pembeli : beneran pak?
kebanyakan. Beli yang
besar 2 yang kecil 3 ya pak? Semangka ini manis? Nggak suntikan kan?

Penjual : mau yang merah apa yang Penjual : loalah ndak toh
kuning?
nak, asli ini
Pembeli : merah saja.
Pembeli : berapa ini satu pak?
Penjual : iya nak, (sambil
membungkuskan ke kantong Penjual : kalau yang besar
plastik), ini nak
(menyodorkan dagangan) 15.000, kalau yang kecil 10.000

Pembeli : Terimakasih pak Pada kutipan di atas termasuk


Penjual : sama-sama nduk dalam tindak ujaran repesentatif yang
berjenis sebagai tindak ujaran berupa
pernyataan. Tindak tutur menyatakan pada
kutipan di atas tampak pada dialog “kalau
Analisis Tindak Tutur Interaksi Jual
yang besar 15.000, kalau yang kecil
Beli Di Pasar Larangan
10.000”. Pada tuturan tersebut jelas bahwa
Sidoarjo
penjual menyatakan kalau semangka yang
1. Tindak Ujaran Asertif
besar hargnya 15.000 sedangkan yang
Data : kecil 10.000.

Penjual : loalah ndak toh 3. Tindak Ujaran Direktif


nak, asli ini
Data :
Kalimat “loalah ndak toh nak, asli
Penjual : mau yang merah apa yang
ini” adalah kalimat yang dituturkan
kuning?
penjual untuk menjelaskan bahwa
Pembeli: merah saja.
semangka yang dijual asli tidak suntikan
Penjual : iya nak, (sambil Data :
membungkuskan ke
Pembeli : yang besar 10.000 lah
kantong plastik), ini nak pak, yang kecil 5000

Pada kutipan di atas termasuk Penjual : walah nduk ndak bisa,


untungnya bapak
dalam tindak ujaran direktif tipis (menggelengkan
yang berjenis sebagai kepala) dan
tersenyum)
tindak ujaran yang bentuknya sebuah
Pembeli : yahh, yang besar 12ribu
pernyataan yang memerlukan jawaban ya, kalau yang kecil 8ribu
ya/tidak. Kutipan pada dialog diatas Penjual : yaudah nduk boleh, mau
terdapat pada dialog penjual menawarkan beli berapa?
“mau yang merah apa yang kuning?” di Pada kutipan dialog di atas merupakan
maksudkan kalau mau semangka yang tindak ujaran deklaratif yang digunakan
dalamnya berwarna merah apa kuning? untuk memutuskan harga buah kepada si
Pembeli langsung menyatakan atau pembeli. Dalam tuturan di atas pembeli
memberikan jawabannya “merah saja” dan menawar dan memutuskan harga yang
penjual menjawab iya. memang bisa dikurangi dan penjual
awalnya tidak menyetujui karena terlalu
4. Tindak Ujaran Ekspresif
rendah harganya. Setelah dikurangi sedikit
Data :
penjual menyetujuinya.
Pembeli : Terima kasih pak
6. Tindak Ujaran Komisif
Penjual : sama-sama nduk
Tidak ditemukan tindak ujaran
Pada kutipan di atas merupakan tindak komisif dalam transaksi jual beli di pasar
ujaran yang menunjukkan ekspresif yang Larangan Sidoarjo.
berjenis sebagai tindak ujaran untuk
mengucapkan kata terima kasih. Jelas pada
kutipan dialog diatas bahwa pembeli SIMPULAN
mengucapkan kata terimakasih kepada Pelaksanaan tindak ujaran dalam jual beli
penjual setelah melakukan transaksi jual di pasar Larangan Sidoarjo meliputi
beli. Asertif yaitu tindak ujaran yang
mengklaim atau membual kepada
5. Tindak Ujaran Deklaratif pernyataan mengenai sesuatu,
Representatif yaitu tindak ujaran yang
memuat pernyataan, Direktif yaitu tindak digilib.unila.ac.id diakses 17
ujaran yang fokus pada pertanyaan yang Oktober 2019 pukul

memerlukan jawaban dan perintah untuk 20.22


jurnal.untan.ac.id diakses 17
melakukan sesuatu, Ekspresif yaitu tindak
Oktober 2019 pukul
ujaran yang menyatakan keadaan
20.25
psikologis seseorang, Komisif yaitu tindak
journal.uim.ac.id diakses 18
ujaran yang berisi tentang tekad, sumpah
Oktober 2019 pukul
atau janji, dan deklaratif yaitu tindak 07.34
ujaran meyakinkan diri bahwa si
pembicara mempunyai wewenang untuk
mengatakan apa yang dia katakan.

DAFTAR RUJUKAN
Cumming, Louise. 1999.
Pragmatics, A
Multidisciplinary
Perspective. New
York : Oxford
University Press Inc
Dr. R. Rahardi Kunjana. 2009.
Sosiopragmatik.
Jakarta : Penerbit
Erlangga
Cumming, Louise. 2009.
Clinical Pragmatics.
England :
Cambridge
University Press
jurnal.fkip.unila.ac.id diakses 17
Oktober 2019 pukul
20.20

Anda mungkin juga menyukai