Anda di halaman 1dari 2

Upaya preventif

Strategi preventif diarahkan untuk mencegah terjadinya korupsi dengan cara

menghilangkan atau meminimalkan faktor-faktor penyebab atau peluang terjadinya

korupsi. Strategi preventif dapat dilakukan dengan:

1) Memperkuat Dewan Perwakilan Rakyat;

2) Memperkuat Mahkamah Agung dan jajaran peradilan di bawahnya

3) Membangun kode etik di sektor publik ;

4) Membangun kode etik di sektor Parpol, Organisasi Profesi dan Asosiasi Bisnis.

5) Meneliti sebab-sebab perbuatan korupsi secara berkelanjutan.

6) Penyempurnaan manajemen sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan

kesejahteraan Pegawai Negeri ;

7) Pengharusan pembuatan perencanaan stratejik dan laporan akuntabilitas

kinerja bagi instansi pemerintah;

8) Peningkatan kualitas penerapan sistem pengendalian manajemen;

9) Penyempurnaan manajemen Barang Kekayaan Milik Negara (BKMN)

10) Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat ;

11) Kampanye untuk menciptakan nilai (value) anti korupsi secara nasional;

12) Penanaman semangat nasionalisme

Upaya detektif

Perbaikan sistem dan tindak lanjutatas pengaduan dari masyarakat;

2) Pemberlakuan kewajiban pelaporan transaksi keuangan tertentu;

3) Pelaporan kekayaan pribadi pemegang jabatan dan fungsi publik;

4) Partisipasi Indonesia pada gerakan antikorupsi dan anti pencucian uang di

masyarakat internasional

5) menciptakan kondisi pengawasan (controlling condition)


Strategi represif

1) Pembentukan Badan/Komisi Anti Korupsi ;

2) Penyidikan, penuntutan, peradilan, dan penghukuman koruptor besar (Catch

some big fishes);

3) Penentuan jenis-jenis atau kelompok-kelompok korupsi yang diprioritaskan

untuk diberantas ;

4) Pemberlakuan konsep pembuktian terbalik ;

5) Meneliti dan mengevaluasi proses penanganan perkara korupsi dalam sistem

peradilan pidana secara terus menerus ;

6) Pemberlakuan sistem pemantauan proses penanganan tindak pidana korupsi

secara terpadu ;

7) Publikasi kasus-kasus tindak pidana korupsi beserta analisisnya;

8) Pengaturan kembali hubungan dan standar kerja antara tugas penyidik tindak

pidana korupsi dengan penyidikumum, PPNS dan penuntut umum.

Anda mungkin juga menyukai