Keterangan:
Bidang Bimbingan dan Konseling
1. Bidang Pengembangan Pribadi
Merupakan usaha bimbingan, dalam menghadapi dan memecahkan
masalah pribadiseperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan,
serta sebagai seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat
mengahadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya.
2. Bidang Pengembangan Hubungan Sosial
untuk mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggungjawab.
3. Bidang Pengembangan Kegiatan Belajar
untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.
4. Biddang Pengembangan Karir
untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan.
5. Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga
2
rumahnya. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang penuh dari orang tua
dan anggota keluarga klien yang lainnya.
5. Alih Tangan Kasus
Yaitu kegiatan pendukudng bimbingan dan konseling untuk
mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang
dialami peserta didik (klien) dengan memindahkan penanganan kasus dari
satu pihak ke pihak lainnya. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang erat
dan amntap antara berbagi pihak yang dapat memberikan bantuan dan atas
penanganan masalah tersebut (terutama kerjasama dari ahli lain tempat
kasus itu dialihtangankan)
6
2. Tanggapan
Tanggapan akan terjadi setelah konselor dan klien saling melakukan
komunikasi. Contohnya ketika seorang klien menceritakan masalah yang
dialaminya kepada konselor, maka akan timbul tanggapan dari konselor,
dan sebaliknya klien akan menanggapi pernyataan dari konselor.
3. Ingatan
Konselor dan klien mengunakan ingatan masing-masing dalam proses
konseling. Contohnya ketika seorang klien menceritakan masalah yang
dialaminya kepada konselor, maka ia akan mengunakan ingatannya untuk
menceritakan masalahnya tersebut selain itu setelah selesai kegiatan
konseling secara otomatis klien akan menyimpan kegiatan konseling
dalam otaknya. Dan sebaliknya konselor juga akan mengingat apa yang
diceritakan klien kepadanya.
4. Perasaan dan Emosi
Dalam proses kegiatan konseling perasaan dan emosi akan muncul
dengan sendirinya. Contohnya ketika seorang klien menceritakan masalah
sedih yang dialaminya kepada konselor, maka dia akan meluapkan
segenap perasaan dan emosi yang dialaminya.
5. Pikiran dan Intelegensi
Dalam proses kegiatan konseling pikiran dan intelegensi konselor dan
klien sangat berpengaruh satu sama lain. Contohnya ketika seorang klien
telah selesai menceritakan masalah yang dialaminya kepada konselor,
maka konselor akan mulai berpikir dengan menggali intelegensinya untuk
membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.
6. Kemauan/Konasi
Proses konseling tidak akan terjadi ketika tidak adanya
kemauan/konasi dari konselor dan klien untuk melakukan proses
konselng. Contohnya ketika seorang konselor tidak memiliki kemauan
untuk membantu klien dalam memecahkan masalahnya maka proses
konseling tidak akan terjadi.
7. Motif dan Motivasi
9