Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat, maka perlu adanya perawat kesehatan
komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam hal pencegahan, pemeliharaan,
promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukkan kepada
individu, keluarga tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebuutu dengan
keperawatan komunitas.
Menurut WHO, 1999, Keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial,
perbaikan nlingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih
besar, ditujukkan kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dari hipertensi
2. Untuk mengetahui klasifikasi hipertensi
3. Untuk menhetahui etiologi hipertensi
4. Untuk mengetahui patofisiologi hipertensi
5. Untuk mengetahui manifestasi klinis hipertensi
6. Untuk mngetahui komplikasi hipertensi
7. Untuk mngetahui cara pencegahan dan pengobatan hipertensi

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian
Hipertensi didefinisikan Joint National Commitee on Detection, Evaluation
and Treatment of High Blood Presusure (JNC). Sebagai tekanan yang lebih tinggi dari
140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang
dari tekanan darah normal tinggi sampai hipertensi maligna. Keadaan ini
dikategorikan sebagai primer/esensial (hampir 90% dari semua kasus) atau sekunder
terjadi sebagai akibat dari kondisi patologi yang dapat dikenali, sering kali dapat
diperbaiki (Marilynn E. Doenges, dkk, 1999)
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan
perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya
tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Hipertensi dapat diartikan sebagai tekana darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Brunner san
Suddarth, 2001).
2. Klasifikasi
a. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 7 (2003) dapat dilihat pada tabel berikut
Klasifikasi Tekanan sistolik (mmHg) Tekanan diastolik
(mmHg)
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi stage I 140-150 90-99
Hipertensi stage II >150 >100

2
b. Klasifikasi hipertensi menurut WHO :
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Optimal >120 <80
Normal >130 <85
Tingkat 1 (hipertensi ringan) 140-159 90-99
Sub group : perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (hipertensi 160-179 100-109
sedang)
Tingkat 3 (hipertensi berat) >180 >110
Hipertensi sistol terisolasi >140 >90
Sub group : perbatasan 140-149 >90

c. Klasifikasi hipertensi hasil konsesus perhimpunan hipertensi indonesia


Kategori Sistolik (mmHg) Dan/Atau Diastolik
(mmHg)
Normal <120 Dan <180
Prehipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi tahap I 140-159 Atau 90-99
Hipertensi tahap II >160 Atau >100
Hipertensi sistol >140 Dan <90
terisolasi

3. Etiologi
Penyebab teradinya hipertensi menurut Elizabeth J. Corwin, (2009 ; 485) antara lain :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen pembuluh darah
Klasifikasi hipertensi menurut etiologinya :
a) Hipertensi primer : konsumsi Na terlalu tinggi, genetik, stress psikologis
b) Hipertensi renalis : keadaan iskemik pada ginjal
c) Hipertensi hormonal
d) Batuk hipertensi lain : obat, cardiovaskuler, neurogenik
(Andy Sofyan, 2012)

3
4. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jarak saraf
simpatis yang berlanjut kebawah korda spinalis dan keluar dari kolumna medula
spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf
simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin
yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana
dengan dilapaskannya norepinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah.
Berbagai faktor sepertikecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriktor.
Individu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun
tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan
dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai rangsang respon
emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas
vasokontriksi. Medula adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan
vasokontriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat
memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokontriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin.
Renin merangnsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi
angiotensin II, suatu vasokontriksi striktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon , menyebabkan peningkatan valume
intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.
(Brunner dan Suddarth, 898 ; 2001)
5. Manifestasi klinis
Menurut Elizabeth J. Corwin, 2000 Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah
mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa :
a. Nyeri kepala, Mual dan muntah akibat peningkatan tekanan darah intrakranium
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi
c. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
d. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler

4
Sedangkan tanda gelaja menurut Marlynn Doenges, 2000 sebagai berikut :

a. Kelemahan
b. Nafas pendek
c. Frekuensi jantung meningkat
d. Ansietas
e. Depresi
f. Obesitas
g. Pusing
h. Sakit kepala
i. Tekanan darah meningkat
6. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada hipertensi menurut Elizabeth J. Corwin (2009)
antara lain :
a. Stroke
b. Infark miokard
c. Gagal ginjal
d. Ensefalopati (kerusakan otak)

Sedangkan menurut Sjaifoellah (2002) komplikasi pada hipertensi antara lain :

a. Angina pectoris
b. Infark miokard
c. Hipertropi ventrikel kiri menyebabkan kegagalan jantung kongestif dan kerusakan
ginjal permanen menyebabkan kegagalan ginjal.

5
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Data Geografis
a. Nama Desa/ Kelurahan : Mulyoharjo
b. Kecamatan : Pemalang
c. Kabupaten : Pemalang
d. RT : 03
e. RW : 07
B. Analisa Data
1. Data Demografi
Hasil pengkajian data demografi Desa Mulyoharjo Rt.3 Rw.7 Kecamatan
Pemalang Kabupaten Pemalang.
a. Jumlah Penduduk total : 96 Orang
1) Laki – laki : 54 Orang
2) Perempuan : 42 Orang

Piramida Penduduk
>61
56-60
51-55
46-50
41-45
36-40
31-35 L
26-30 P
21-25
16-20
11-15
6-10
1-5
6 4 2 0 2 4 6 8

6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Kelamin di Ds.Mulyoharjo Rt.3

L
44%
P
56%

Dari diagram tersebut menunjukan bahwa jumlah perempuan di


Desa Mulyoharjo lebih besar dari pada jumlah laki-laki dengan presentasi
perempuan 56% dan laki-laki 44%.

b. Agama

Agama
BUDHA
0%

KATHOLIK
0%

KRISTEN
0%

ISLAM
100%

Masyarakan desa Mulyoharjo mayoritas beragam Islam. hal ini


ditunjukan dengan diagram diatas dengan presentasi 100%.

c. Pendidikan

7
Tingkat Pendidikan di Ds.Mulyoharjo Rt.3
Tidak/ Belum Sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi

4%

15%

38%
27%

16%

Tingkat pendidikan di Desa Mulyoharjo kebanyakan pada tingkat


SMA sebanyak 38% sedangkan yang paling sedikit pada tingkat
perguruan tinggi yang hanya sebesar 4%.

d. Pekerjaan

Pekerjaan di Ds.Mulyoharjo Rt.3

PNS Lainnya IRT


1% 18% 26%

Pelajar
25% Wiraswasta
11%
Perawat
Karyawan
1% Pedagang
15%
3%

Diagram 1.4 Pekerjaan di Desa Mulyoharjo Rt.3

Penduduk RT 3 Desa Mulyoharjo kebanyakan sebagai ibu rumah


tangga dan pelajar sebanyak 26% dan 25%.

2. Data Ekonomi
Hasil pengkajian data ekonomi di desa Mulyoharjo Rt.3 Kecamatan Pemalang
Kabupaten Pemalang.

8
Data Ekonomi di Ds. Mulyoharjo Rt.3

>3jt
33% <1jt
46%

1jt-3jt
21%

Dari diagram 2.1 dapat dilihat bahwa pengasilan mas

Di Desa Mulyoharjo RT 3 banyak yang berpenghasilan <1jt karena


kebanyakan penduduknya adalah ibu rumah tangga, pelajar dan karyawan.

3. Lingkungan
a. Perumahan
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah

Status Kepemilikan Rumah


Menyewa milik sendiri Numpang

4%

13%

83%

Rata-rata penduduk di Desa Mulyoharjo RT 3 sudah memiliki


rumah sendiri.

2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Tipe Rumah

9
Tipe Rumah
Permanen Semi Permanen Tidak Permanen

4% 0%

96%

Banyak tipe rumahnya sudah permanen, hanya 4% yang rumahnya


semi permanen.

3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Atap

Jenis Atap
Genting Daun/ Welit Seng
0%

100%

4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai

10
Jenis Lantai
Tanah Papan Tegel Semen
0%
4% 0%

96%

5) Distribusi Penduduk Berdasarkan Sistem Ventilasi

Sistem Ventilasi
Ada Tidak Ada

4%

96%

6) Distribusi Penduduk Berdasarkan Jendela Rumah

Jendela Rumah
Dibuka setiap hari Kadang-kadang dibuka
Tidak pernah dibuka
0%

50% 50%

7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Sistem Pencahayaan

11
Sistem Pencahayaan
4%0%

Terang
Remang-remang
Gelap

96%

8) Distribusi Penduduk Berdasarkan Adanya Halaman disekitar Rumah

Halaman di Sekitar Rumah

42%
Ada
Tidak ada
58%

9) Distribusi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan Halaman Rumah

Pemanfaatan Pekarangan
rumah
Kebun Kolam Tidak dimanfaatkan Lainnya

0%
7% 7%

86%

b. Sumber Air

12
1) Distribusi Pendudukan Berdasarkan Sumber Air untuk MCK

Sumber Air MCK

Air Hujan Lainnya


0% 0%

Sumur Gali
38%
PDAM
62%

2) Distribusi Pendudukan Berdasarkan Sumber Air untuk Minum dan


Masak.

Sumber Air Masak dan Minum


PDAM Sumur Gali Air Mineral

0%

35%

65%

3) Kondisi Air

Kondisi Air
0%
0% 0% 0% Berbau

Berasa

Berwarna

Endapan

100%
Tidak Berbau dan
berwarna

13
4) Tempat Penampungan Air Sementara

Tempat Penampungan Air


Bak Ember Gentong Lainnya

0% 0%

30%

70%

5) Kondisi Tempat Penampungan Air

Kondisi Penampungan Air

Tertutup
33%

Terbuka
67%

6) Pengurasan Tempat Penampungan

Pengurasan Air

Tidak
33%

Ya
67%

c. Pembuangan Sampah
1) Cara Pembuangan Sampah

14
Pembuangan Sampah
TPU Ditimbun Dibakar Sembarang Tempat

8%
0% 9%

83%

2) Tempat Penampungan Sampah Sementara

Bak Sampah Sementara


Ada Tidak Ada

4%

96%

3) Kondisi Tempat Penampungan Sampah

Kondisi Tempat Penampungan


Sampah

Tertutup
26%

Terbuka
74%

d. Pembuangan Limbah
1) Kebiasan BAB/BAK

15
Kebiasaan BAB/BAK
Kebun/Se
Sungai
mbarang
0%
tempat
0%

Jamban/W
C
100%

2) Jenis WC yang Digunakan

Jenis Jamban
Cemplung Lainnya
0% 0%

Leher
Angsa
100%

3) Jarak Sumber Air Dengan Penampunngan Kotoran ( Septik tank )

Jarak Sumber Air Dengan


Penampunngan Kotoran

<10 Meter
>10 Meter 46%
54%

4) Sistem Pembuangan Air Limbah

16
Pembuangan Limbah
Sembarang
Tempat Resapan
0% 0%

Got
100%

e. Hewan Peliharaan/Ternak
1) Kepemilikan hewan Peliharaan/Ternak

Kandang Ternak

Ada
30%

Tidak Ada
70%

2) Letak Kandang

Keberadaan Kandang Ternak

Luar Rumah
33%
Dalam
Rumah
67%

3) Kondisi Kandang

17
Kondisi Kandang

Tidak
terawat
0%

Terwat
100%

4. Kondisi Kesehatan Umum


a. Pelayanan Kesehatan
1) Pelayanan Kesehatan Terdekat

Pelayanan Kesehatan Terdekat


Puskesmas
18%
RS
14%

dr/Perawat/
Bidan
68%

2) Pelayanan Kesehatan Pertama

Pelayanan Kesehatan Pertama


Perawat
0%
RS Puskesmas
10% 11%
Bidan
37%

dr praktik
42%

3) Pendanaan Kesehatan Keluarga

18
Dana Kesehatan Keluarga
Tabungan
13%
Dana Sehat Lainnya
0% 0%

Askes
87%

4) Riwayat Penyakit

Riwayat Penyakit Non Menular

Reumatik
Asma 19%
5% Hipertensi
48%
Batuk/Pilek
28%

Di desa Mulyoharjo tidak ada penyakit menular yang diderita


oleh masyarakatnya.
5. Transportasi Dan Keamanan
a. Transportasi

Transportasi Kegiatan Sehari-hari

7% 7%

3% 10% Jalan Kaki


Sepeda Motor
Sepeda
Mobil
Angkudes
73%

19
b. Keamanan
1) Tabung Pemadam Kebakaran

Tabung Pemadam Kebakaran

Ada
0%

Tidak
100%

2) Keamanan Listrik

Keamanan Listrik
Kurang
0%

Baik
100%

3) Fasilitas Keamanan
Di desa Mulyoharjo Rt.3/Rw.4 terdapat siskampling yang
dilakukan oleh warga desa. sehingga terdapat gardu ronda yang berada
di desa Mulyoharjo khususnya di Rt.3/Rw.7. Namun didesa
Mulyoharjo belum ada fasilitas kemanan lain seperti alat pemadam
kebakaran.
6. Data Ibu Hamil
a. Jumlah Ibu Hamil

20
Ibu Hamil

Ada
12%

Tidak
88%

b. Umur Kehamilan

Umur Kehamilan
I (1-3 Bulan)
0%
III ( 7-9
Bulan )
33%
II (4-6
Bulan)
67%

c. Usia Ibu Hamil

Usia Ibu Hamil


<20 Tahun
0%

>35 Tahun
33%
20-35 Tahun
67%

d. Pemeriksaan Kehamilan

21
Pemeriksaan Kehamilan
TIDAK
0%

YA
100%

e. Riwayat Penyakit Ibu Hamil

Riwayat Penyakit Ibu Hamil

Lainnya ( Hipertensi
Asma ) 50%
50%

DM Jantung
0% 0%

f. Makanan Yang Dikonsumsi Ibu Hamil

Makanan Yang Di Konsumsi Ibu


Hamil
Lainnya Nasi dan
17% Sayur
17%

Susu dan
Nasi
Buah
,Lauk,Sayur
33%
33%

g. Rencana Tempat Bersalin

22
Rencana Tempat Bersalin
Klinik Bersalin
0%

RS
25%

Bidan
0%
Puskesmas
75%

7. Rekreasi
a. Tempat Rekreasi diRumah

Kolam Renang
Rekreasi Lainnya
7% 0%
Perkebunan
4%

Pantai
89%

b. Tempat Rekreasi yang sering dikunjungi

Tempat Rekreasi yg Sering Dikunjungi


Pantai Perkebunan Kolam Renang Lainnya
4% 0%
4%

92%

23
C. Diagnosa Keperawatan
No. Domain Kelas Kode Rumusan Diagnosa
1. Promosi kesehatan 2 00215 Defisiensi kesehatan komunitas
2. Kenyamanan 1 00132 Nyeri akut

D. Skoring

Dx. SKOR
No Total Prioritas
Keperawatan A B C D E F G H I J K
Defisiensi
1 kesehatan 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 31 2
komunitas
2 Nyeri Akut 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 3 35 1

Keterangan :
Bobot
1 = Sangat rendah 4 = Tinggi
2 = Rendah 5 = Sangat tinggi
3 = Cukup
Huruf
A : Risiko terjadi G : Tempat
B : Risiko keparahan H : Waktu
C : Potensial untuk pendkes I : Dana
D : Minat masyarakat J : Fasilitas kesehatan
E : Kemungkinan Diatasi K : Sumber daya

F : Sesuai dengan program pemerintah

E. Perencanaan
Diagnosa
No. Tujuan Sasaran Rencana Kegiatan
Keperawatan
1. Kesiapan Setelah dilakukan Warga RT 1. Beri edukasi tentang
meningkatkan tindakan 03 Desa penyakit tidak menular
pengetahuan keperawatan selama Mulyoharjo (hipertensi).
tentang penyakit 1 bulan, diharapkan yang
klien dapat : beresiko 2. Beri edukasi tentang
tidak menular

24
hipertensi 1. Memiliki mengalami bagaimana cara
pengetahuan lebih penyakit mencegah terjadinya
mendalam tentang tidak penyakit tidak menular
menular
hipertensi (hipertensi).
2. Memiliki 3. Lakukan demonstrasi
kesadaran untuk tindakan bila diperlukan.
berperilaku hidup
sehat.
2. Nyeri akut (sakit Setelah dilakukan Warga RT 1. Beri edukasi tentang apa
kepala) b.d tindakan 03 Desa saja yang bisa
peningkatan keperawatan selama Mulyoharjo menyebabkan keparahan
tekanan vaskuler 1 bulan, diharapkan yang sudah
pada penyakit tidak
cerebral klien dapat : memiliki
riwayat menular (hipertensi)
1. Tekanan vaskuler
penyakit 2. Pertahankan tirah
cerebral tidak
meningkat baring, lingkungan yang
tenang, sedikit
2. Mandiri dalam penerangan
melakukan
perawatan diri 3. Hindari merokok atau
penggunaan nikotin
4. Mengajarkan teknik
relaksasi, bimbingan
imajinasi, dan hindari
konstipasi

F. Implementasi
Diagnosa Waktu dan Tempat
No. Metode Implementasi
Keperawatan Pelaksanaan
1. Kesiapan Sabtu, 9 November Ceramah, 1. Memberi edukasi
meningkatkan 2019 jam 10.00 WIB Demonstrasi, tentang penyakit tidak
pengetahuan Tanya Jawab menular (hipertensi).
Balai Desa
tentang penyakit Mulyoharjo
2. Memberi edukasi
tidak menular
tentang bagaimana cara
hipertensi
mencegah terjadinya
penyakit tidak menular
(hipertensi).
2. Nyeri akut (sakit Sabtu, 9 November Ceramah, 1. Memberi edukasi
kepala) b.d 2019 jam 10.00 WIB Demonstrasi, tentang apa saja yang
peningkatan Balai Desa Tanya Jawab bisa menyebabkan
tekanan vaskuler Mulyoharjo
keparahan pada penyakit
cerebral tidak menular
(hipertensi)
2. Memberi edukasi

25
tentang hal apa yang
perlu dilakukan jika
terjadi kekambuhan
penyakit tidak menular
(hipertensi)
3. Memberi edukasi cara
mencegah kekambuhan
penyakit tidak menular
(hipertensi)

G. Evaluasi
Dx. Hari dan
No. Kriteria Evaluasi Evaluasi
Keperawatan Tanggal
1. Kesiapan 1. Klien Sabtu, 9 S : Klien mengatakan
meningkatkan mengetahui November sudah mengetahui tentang
pengetahuan tentang penyakit 2019 penyakit tidak menular
tentang (hipertensi) dan cara
tidak menular
penyakit tidak melakukan tindakan
(hipertensi) pencegahannya.
menular
2. Klien tahu O : Klien dapat menjawab
hipertensi pertanyaan yang diajukan
tentang
bagaimana cara oleh perawat
mencegah A : Masalah teratasi
terjadinya P : Lanjutkan intervensi
penyakit tidak
menular
(hipertensi)
2. Nyeri akut 1. Klien tahu Sabtu, 9 S : Klien sudah mengetahui
(sakit kepala) tentang apa saja November tentang apa saya yang bisa
b.d yang bisa 2019 menyebabkan keparahan,
peningkatan cara menangani apabila
menyebabkan
tekanan terjadi kekambuhan, dan
keparahan pada menghindari kekambuhan
vaskuler penyakit tidak penyakit tidak menular
cerebral menular (hipertensi)
(hipertensi). O : Klien dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan
2. Klien tahu oleh perawat
mengenai hal A : Masalah teratasi
apa yang perlu P : Lanjutkan intervensi
dilakukan bila
terjadi
kekambuhan
penyakit tidak
menular
(hipertensi)
3. Klien
mengetahui cara

26
mencegah
kekambuhan
penyakit tidak
menular
(hipertensi)

27
BAB IV

PEMBAHASAN

Hipertensi merupakan penyakit yang di derita 8 dari 91 warga yang termasuk dalam
24 kepala keluarga di Desa Mulyoharjo RT 3 yang kini beberapa dari mereka mulai membaik
dengan memperbaiki pola makan serta aktifitas harian. 8 warga tersebut terdiri dari 5 wanita
dan 3 pria, diketahui penyebab utama hipertensi yang diderita yaitu karena pola makan yang
tidak teratur dan seimbang, salah satunya adalah konsumsi makanan bersantan dan terlalu
asin serta kurang olahraga, akibatnya tekanan darah naik. Beberapa dari mereka juga
memiliki tingkat stress yang lumayan tinggi, ada yang karena kehamilan, ada juga karena
factor ekonomi, dan lain-lain.

Ada juga yang hamil pada usia yang sudah lanjut, akhirnya merasa kurang nyaman
dan menjadi beban pikiran. Kebanyakan dari mereka kurang mengetahui dampak apa yang
akan timbul bila tekanan darah tinggi saat hamil. Warga di desa ini juga kurang begitu
memperhatikan menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Mereka cenderung tidak tahu
menu makanan yang sehat itu apa saja. Jadi mereka hanya makan makanan yang seadanya
tanpa tahu kandungan gizi di dalamnya,.

28
BAB V

KESIMPULAN

Setelah ditinjau dari data quisioner yang telah kami ambil di Desa Mulyoharjo RT 3
ditemukan bahwa penyebab beberapa warga di Desa Mulyoharjo RT 3 mengalami hipertensi
dikarenakan pola makan yang tidak teratur, menu makan yang kurang seimbang, kurang
berolahraga, tingkat stress yang tinggi, dan lain-lain.

Warga disini cukup rutin mengikuti kegiatan penyuluhan dari kader namun belum ada
yang mengajarkan tentang senam, atau gerakan lainnya. Oleh sebab itu, kami merasa
peningkatan pengetahuan perlu semakin ditingkatkan dengan kami para mahasiswa sebagai
pioneer atau contoh bagi warga serta perlunya mengadakan kegiatan senam bersama minimal
seminggu sekali di desa guna meningkatkan aktifas olahraga bagi warga desa.

29

Anda mungkin juga menyukai