PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat, maka perlu adanya perawat kesehatan
komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam hal pencegahan, pemeliharaan,
promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukkan kepada
individu, keluarga tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebuutu dengan
keperawatan komunitas.
Menurut WHO, 1999, Keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial,
perbaikan nlingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih
besar, ditujukkan kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dari hipertensi
2. Untuk mengetahui klasifikasi hipertensi
3. Untuk menhetahui etiologi hipertensi
4. Untuk mengetahui patofisiologi hipertensi
5. Untuk mengetahui manifestasi klinis hipertensi
6. Untuk mngetahui komplikasi hipertensi
7. Untuk mngetahui cara pencegahan dan pengobatan hipertensi
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Hipertensi didefinisikan Joint National Commitee on Detection, Evaluation
and Treatment of High Blood Presusure (JNC). Sebagai tekanan yang lebih tinggi dari
140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang
dari tekanan darah normal tinggi sampai hipertensi maligna. Keadaan ini
dikategorikan sebagai primer/esensial (hampir 90% dari semua kasus) atau sekunder
terjadi sebagai akibat dari kondisi patologi yang dapat dikenali, sering kali dapat
diperbaiki (Marilynn E. Doenges, dkk, 1999)
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan
perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya
tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Hipertensi dapat diartikan sebagai tekana darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Brunner san
Suddarth, 2001).
2. Klasifikasi
a. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 7 (2003) dapat dilihat pada tabel berikut
Klasifikasi Tekanan sistolik (mmHg) Tekanan diastolik
(mmHg)
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi stage I 140-150 90-99
Hipertensi stage II >150 >100
2
b. Klasifikasi hipertensi menurut WHO :
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Optimal >120 <80
Normal >130 <85
Tingkat 1 (hipertensi ringan) 140-159 90-99
Sub group : perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (hipertensi 160-179 100-109
sedang)
Tingkat 3 (hipertensi berat) >180 >110
Hipertensi sistol terisolasi >140 >90
Sub group : perbatasan 140-149 >90
3. Etiologi
Penyebab teradinya hipertensi menurut Elizabeth J. Corwin, (2009 ; 485) antara lain :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen pembuluh darah
Klasifikasi hipertensi menurut etiologinya :
a) Hipertensi primer : konsumsi Na terlalu tinggi, genetik, stress psikologis
b) Hipertensi renalis : keadaan iskemik pada ginjal
c) Hipertensi hormonal
d) Batuk hipertensi lain : obat, cardiovaskuler, neurogenik
(Andy Sofyan, 2012)
3
4. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jarak saraf
simpatis yang berlanjut kebawah korda spinalis dan keluar dari kolumna medula
spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf
simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin
yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana
dengan dilapaskannya norepinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah.
Berbagai faktor sepertikecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriktor.
Individu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun
tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan
dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai rangsang respon
emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas
vasokontriksi. Medula adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan
vasokontriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat
memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokontriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin.
Renin merangnsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi
angiotensin II, suatu vasokontriksi striktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon , menyebabkan peningkatan valume
intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.
(Brunner dan Suddarth, 898 ; 2001)
5. Manifestasi klinis
Menurut Elizabeth J. Corwin, 2000 Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah
mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa :
a. Nyeri kepala, Mual dan muntah akibat peningkatan tekanan darah intrakranium
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi
c. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
d. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
4
Sedangkan tanda gelaja menurut Marlynn Doenges, 2000 sebagai berikut :
a. Kelemahan
b. Nafas pendek
c. Frekuensi jantung meningkat
d. Ansietas
e. Depresi
f. Obesitas
g. Pusing
h. Sakit kepala
i. Tekanan darah meningkat
6. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada hipertensi menurut Elizabeth J. Corwin (2009)
antara lain :
a. Stroke
b. Infark miokard
c. Gagal ginjal
d. Ensefalopati (kerusakan otak)
a. Angina pectoris
b. Infark miokard
c. Hipertropi ventrikel kiri menyebabkan kegagalan jantung kongestif dan kerusakan
ginjal permanen menyebabkan kegagalan ginjal.
5
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Data Geografis
a. Nama Desa/ Kelurahan : Mulyoharjo
b. Kecamatan : Pemalang
c. Kabupaten : Pemalang
d. RT : 03
e. RW : 07
B. Analisa Data
1. Data Demografi
Hasil pengkajian data demografi Desa Mulyoharjo Rt.3 Rw.7 Kecamatan
Pemalang Kabupaten Pemalang.
a. Jumlah Penduduk total : 96 Orang
1) Laki – laki : 54 Orang
2) Perempuan : 42 Orang
Piramida Penduduk
>61
56-60
51-55
46-50
41-45
36-40
31-35 L
26-30 P
21-25
16-20
11-15
6-10
1-5
6 4 2 0 2 4 6 8
6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Kelamin di Ds.Mulyoharjo Rt.3
L
44%
P
56%
b. Agama
Agama
BUDHA
0%
KATHOLIK
0%
KRISTEN
0%
ISLAM
100%
c. Pendidikan
7
Tingkat Pendidikan di Ds.Mulyoharjo Rt.3
Tidak/ Belum Sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi
4%
15%
38%
27%
16%
d. Pekerjaan
Pelajar
25% Wiraswasta
11%
Perawat
Karyawan
1% Pedagang
15%
3%
2. Data Ekonomi
Hasil pengkajian data ekonomi di desa Mulyoharjo Rt.3 Kecamatan Pemalang
Kabupaten Pemalang.
8
Data Ekonomi di Ds. Mulyoharjo Rt.3
>3jt
33% <1jt
46%
1jt-3jt
21%
3. Lingkungan
a. Perumahan
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah
4%
13%
83%
9
Tipe Rumah
Permanen Semi Permanen Tidak Permanen
4% 0%
96%
Jenis Atap
Genting Daun/ Welit Seng
0%
100%
10
Jenis Lantai
Tanah Papan Tegel Semen
0%
4% 0%
96%
Sistem Ventilasi
Ada Tidak Ada
4%
96%
Jendela Rumah
Dibuka setiap hari Kadang-kadang dibuka
Tidak pernah dibuka
0%
50% 50%
11
Sistem Pencahayaan
4%0%
Terang
Remang-remang
Gelap
96%
42%
Ada
Tidak ada
58%
Pemanfaatan Pekarangan
rumah
Kebun Kolam Tidak dimanfaatkan Lainnya
0%
7% 7%
86%
b. Sumber Air
12
1) Distribusi Pendudukan Berdasarkan Sumber Air untuk MCK
Sumur Gali
38%
PDAM
62%
0%
35%
65%
3) Kondisi Air
Kondisi Air
0%
0% 0% 0% Berbau
Berasa
Berwarna
Endapan
100%
Tidak Berbau dan
berwarna
13
4) Tempat Penampungan Air Sementara
0% 0%
30%
70%
Tertutup
33%
Terbuka
67%
Pengurasan Air
Tidak
33%
Ya
67%
c. Pembuangan Sampah
1) Cara Pembuangan Sampah
14
Pembuangan Sampah
TPU Ditimbun Dibakar Sembarang Tempat
8%
0% 9%
83%
4%
96%
Tertutup
26%
Terbuka
74%
d. Pembuangan Limbah
1) Kebiasan BAB/BAK
15
Kebiasaan BAB/BAK
Kebun/Se
Sungai
mbarang
0%
tempat
0%
Jamban/W
C
100%
Jenis Jamban
Cemplung Lainnya
0% 0%
Leher
Angsa
100%
<10 Meter
>10 Meter 46%
54%
16
Pembuangan Limbah
Sembarang
Tempat Resapan
0% 0%
Got
100%
e. Hewan Peliharaan/Ternak
1) Kepemilikan hewan Peliharaan/Ternak
Kandang Ternak
Ada
30%
Tidak Ada
70%
2) Letak Kandang
Luar Rumah
33%
Dalam
Rumah
67%
3) Kondisi Kandang
17
Kondisi Kandang
Tidak
terawat
0%
Terwat
100%
dr/Perawat/
Bidan
68%
dr praktik
42%
18
Dana Kesehatan Keluarga
Tabungan
13%
Dana Sehat Lainnya
0% 0%
Askes
87%
4) Riwayat Penyakit
Reumatik
Asma 19%
5% Hipertensi
48%
Batuk/Pilek
28%
7% 7%
19
b. Keamanan
1) Tabung Pemadam Kebakaran
Ada
0%
Tidak
100%
2) Keamanan Listrik
Keamanan Listrik
Kurang
0%
Baik
100%
3) Fasilitas Keamanan
Di desa Mulyoharjo Rt.3/Rw.4 terdapat siskampling yang
dilakukan oleh warga desa. sehingga terdapat gardu ronda yang berada
di desa Mulyoharjo khususnya di Rt.3/Rw.7. Namun didesa
Mulyoharjo belum ada fasilitas kemanan lain seperti alat pemadam
kebakaran.
6. Data Ibu Hamil
a. Jumlah Ibu Hamil
20
Ibu Hamil
Ada
12%
Tidak
88%
b. Umur Kehamilan
Umur Kehamilan
I (1-3 Bulan)
0%
III ( 7-9
Bulan )
33%
II (4-6
Bulan)
67%
>35 Tahun
33%
20-35 Tahun
67%
d. Pemeriksaan Kehamilan
21
Pemeriksaan Kehamilan
TIDAK
0%
YA
100%
Lainnya ( Hipertensi
Asma ) 50%
50%
DM Jantung
0% 0%
Susu dan
Nasi
Buah
,Lauk,Sayur
33%
33%
22
Rencana Tempat Bersalin
Klinik Bersalin
0%
RS
25%
Bidan
0%
Puskesmas
75%
7. Rekreasi
a. Tempat Rekreasi diRumah
Kolam Renang
Rekreasi Lainnya
7% 0%
Perkebunan
4%
Pantai
89%
92%
23
C. Diagnosa Keperawatan
No. Domain Kelas Kode Rumusan Diagnosa
1. Promosi kesehatan 2 00215 Defisiensi kesehatan komunitas
2. Kenyamanan 1 00132 Nyeri akut
D. Skoring
Dx. SKOR
No Total Prioritas
Keperawatan A B C D E F G H I J K
Defisiensi
1 kesehatan 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 31 2
komunitas
2 Nyeri Akut 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 3 35 1
Keterangan :
Bobot
1 = Sangat rendah 4 = Tinggi
2 = Rendah 5 = Sangat tinggi
3 = Cukup
Huruf
A : Risiko terjadi G : Tempat
B : Risiko keparahan H : Waktu
C : Potensial untuk pendkes I : Dana
D : Minat masyarakat J : Fasilitas kesehatan
E : Kemungkinan Diatasi K : Sumber daya
E. Perencanaan
Diagnosa
No. Tujuan Sasaran Rencana Kegiatan
Keperawatan
1. Kesiapan Setelah dilakukan Warga RT 1. Beri edukasi tentang
meningkatkan tindakan 03 Desa penyakit tidak menular
pengetahuan keperawatan selama Mulyoharjo (hipertensi).
tentang penyakit 1 bulan, diharapkan yang
klien dapat : beresiko 2. Beri edukasi tentang
tidak menular
24
hipertensi 1. Memiliki mengalami bagaimana cara
pengetahuan lebih penyakit mencegah terjadinya
mendalam tentang tidak penyakit tidak menular
menular
hipertensi (hipertensi).
2. Memiliki 3. Lakukan demonstrasi
kesadaran untuk tindakan bila diperlukan.
berperilaku hidup
sehat.
2. Nyeri akut (sakit Setelah dilakukan Warga RT 1. Beri edukasi tentang apa
kepala) b.d tindakan 03 Desa saja yang bisa
peningkatan keperawatan selama Mulyoharjo menyebabkan keparahan
tekanan vaskuler 1 bulan, diharapkan yang sudah
pada penyakit tidak
cerebral klien dapat : memiliki
riwayat menular (hipertensi)
1. Tekanan vaskuler
penyakit 2. Pertahankan tirah
cerebral tidak
meningkat baring, lingkungan yang
tenang, sedikit
2. Mandiri dalam penerangan
melakukan
perawatan diri 3. Hindari merokok atau
penggunaan nikotin
4. Mengajarkan teknik
relaksasi, bimbingan
imajinasi, dan hindari
konstipasi
F. Implementasi
Diagnosa Waktu dan Tempat
No. Metode Implementasi
Keperawatan Pelaksanaan
1. Kesiapan Sabtu, 9 November Ceramah, 1. Memberi edukasi
meningkatkan 2019 jam 10.00 WIB Demonstrasi, tentang penyakit tidak
pengetahuan Tanya Jawab menular (hipertensi).
Balai Desa
tentang penyakit Mulyoharjo
2. Memberi edukasi
tidak menular
tentang bagaimana cara
hipertensi
mencegah terjadinya
penyakit tidak menular
(hipertensi).
2. Nyeri akut (sakit Sabtu, 9 November Ceramah, 1. Memberi edukasi
kepala) b.d 2019 jam 10.00 WIB Demonstrasi, tentang apa saja yang
peningkatan Balai Desa Tanya Jawab bisa menyebabkan
tekanan vaskuler Mulyoharjo
keparahan pada penyakit
cerebral tidak menular
(hipertensi)
2. Memberi edukasi
25
tentang hal apa yang
perlu dilakukan jika
terjadi kekambuhan
penyakit tidak menular
(hipertensi)
3. Memberi edukasi cara
mencegah kekambuhan
penyakit tidak menular
(hipertensi)
G. Evaluasi
Dx. Hari dan
No. Kriteria Evaluasi Evaluasi
Keperawatan Tanggal
1. Kesiapan 1. Klien Sabtu, 9 S : Klien mengatakan
meningkatkan mengetahui November sudah mengetahui tentang
pengetahuan tentang penyakit 2019 penyakit tidak menular
tentang (hipertensi) dan cara
tidak menular
penyakit tidak melakukan tindakan
(hipertensi) pencegahannya.
menular
2. Klien tahu O : Klien dapat menjawab
hipertensi pertanyaan yang diajukan
tentang
bagaimana cara oleh perawat
mencegah A : Masalah teratasi
terjadinya P : Lanjutkan intervensi
penyakit tidak
menular
(hipertensi)
2. Nyeri akut 1. Klien tahu Sabtu, 9 S : Klien sudah mengetahui
(sakit kepala) tentang apa saja November tentang apa saya yang bisa
b.d yang bisa 2019 menyebabkan keparahan,
peningkatan cara menangani apabila
menyebabkan
tekanan terjadi kekambuhan, dan
keparahan pada menghindari kekambuhan
vaskuler penyakit tidak penyakit tidak menular
cerebral menular (hipertensi)
(hipertensi). O : Klien dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan
2. Klien tahu oleh perawat
mengenai hal A : Masalah teratasi
apa yang perlu P : Lanjutkan intervensi
dilakukan bila
terjadi
kekambuhan
penyakit tidak
menular
(hipertensi)
3. Klien
mengetahui cara
26
mencegah
kekambuhan
penyakit tidak
menular
(hipertensi)
27
BAB IV
PEMBAHASAN
Hipertensi merupakan penyakit yang di derita 8 dari 91 warga yang termasuk dalam
24 kepala keluarga di Desa Mulyoharjo RT 3 yang kini beberapa dari mereka mulai membaik
dengan memperbaiki pola makan serta aktifitas harian. 8 warga tersebut terdiri dari 5 wanita
dan 3 pria, diketahui penyebab utama hipertensi yang diderita yaitu karena pola makan yang
tidak teratur dan seimbang, salah satunya adalah konsumsi makanan bersantan dan terlalu
asin serta kurang olahraga, akibatnya tekanan darah naik. Beberapa dari mereka juga
memiliki tingkat stress yang lumayan tinggi, ada yang karena kehamilan, ada juga karena
factor ekonomi, dan lain-lain.
Ada juga yang hamil pada usia yang sudah lanjut, akhirnya merasa kurang nyaman
dan menjadi beban pikiran. Kebanyakan dari mereka kurang mengetahui dampak apa yang
akan timbul bila tekanan darah tinggi saat hamil. Warga di desa ini juga kurang begitu
memperhatikan menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Mereka cenderung tidak tahu
menu makanan yang sehat itu apa saja. Jadi mereka hanya makan makanan yang seadanya
tanpa tahu kandungan gizi di dalamnya,.
28
BAB V
KESIMPULAN
Setelah ditinjau dari data quisioner yang telah kami ambil di Desa Mulyoharjo RT 3
ditemukan bahwa penyebab beberapa warga di Desa Mulyoharjo RT 3 mengalami hipertensi
dikarenakan pola makan yang tidak teratur, menu makan yang kurang seimbang, kurang
berolahraga, tingkat stress yang tinggi, dan lain-lain.
Warga disini cukup rutin mengikuti kegiatan penyuluhan dari kader namun belum ada
yang mengajarkan tentang senam, atau gerakan lainnya. Oleh sebab itu, kami merasa
peningkatan pengetahuan perlu semakin ditingkatkan dengan kami para mahasiswa sebagai
pioneer atau contoh bagi warga serta perlunya mengadakan kegiatan senam bersama minimal
seminggu sekali di desa guna meningkatkan aktifas olahraga bagi warga desa.
29