Anda di halaman 1dari 14

METODOLOGI PENELITIAN

RINGKASAN MATERI BAHAN CHAPTER 7 8 9

DOSEN PENGAMPU : Dr. Mukhzarudfa, S.E.,M.Si.

DISUSUN OLEH KELOMPOK :

ADE PRATAMA SAPUTRA (C1C017057)


SEPTA AMRYADI MAHENRA (C1C017065)
M. SUPARDI (C1C017073)
ALFANNY SUTIKA YUDA (C1C017105)

KELAS : AKUNTANSI R.009/ SEM 5

FALKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JAMBI
2019-2020
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan............................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................
1.2 Rumusan masalah ................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………….......

Bab II Pembahasan...........................................................................................
2.1 Fase eksplorasi strategi pencarian ………………………………………
2.2 Penambangan sumber internal…………………………………………
2.3Pengertian penelitian kualitatif................................................................
2.4 Tujuan penelitian kualitatif…………....................................................
2.5 Penelitian kualitatif versus kuantitatif…………………… ..................
2.6 Proses-proses kualitatif……………………………………………….
2.7 Prosedur penelitian kualitatif………………………………………..
2.8 Jenis penelitian kualitatif………………………………………….
2.9 Studi observasi…………………………………………………….

Bab III Penutup.................................................................................................


3.1 Kesimpulan.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan zaman yang begitu pesat seperti saat ini diikuti pula dengan
pesatnya perkembangan intelektual manusia. Banyak sekali pengetahuan
yang perlu untuk dikembangkan lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan
baru yang dapat dimanfaatkan bagi manusia. Berbagai cara digunakan
untuk mengembangkan pengetahuan ataupun mencari ilmu pengetahuan
baru. Salah satu cara untuk mengembangkan pengetahuan tersebut adalah
penelitian. Dan penelitian ini harus didasari oleh suatu riset kualitatif dan
didukung oleh data sekunder dan melakukan studi observasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dituliskan, maka rumusan
masalah yang diangkat adalah:
1. Pengertian pencarian data sekunder ?
2. Pengertian riset kualitatif ?
3. Pengertian studi observasi ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang dan masalah yang dibahas, maka dengan
adanya makalah ini penulis harapkan:
1. Kita dapat mengetahui pengertian pencarian data sekunder.
2. Kita dapat mengetahui pengertian riset kualitatif.
3. Kita dapat mengetahui pengertian studi observasi.
BAB 2

PEMBAHASAN

CHAPTER 7

2.1 fase eksplorasi strategi pencarian


pada fase riset eksplorasi dalam proyek ini, tujuan Anda adalah untuk mencapai hal-hal
berikut :
 mengembangkan pemahaman tentang Dilema manajemen.
 Mencari langkah-langkah yang pernah diambil oleh orang lain dalam menyelesaikan
masalah yang mirip dengan Dilema manajemen atau pertanyaan manajemen yang
sedang dihadapi.
 Mengumpulkan informasi latar belakang TOPIK untuk menyempurnakan pertanyaan
riset.
 Mengidentifikasi informasi yang harus dikumpulkan untuk memformulasi pertanyaan
investigasi.
 Mengidentifikasi sumber-sumber serta pertanyaan aktual yang mungkin digunakan
sebagai pertanyaan pengukuran.
 Mengidentifikasi sumber-sumber serta kerangka contoh aktual yang mungkin
digunakan dalam desain contoh.
A. Jenis sumber informasi
Ada banyak jenis sumber informasi, beberapa jenis informasi yaitu : basis data
bibliografi, informasi pemerintah, dan World Wide Web.
B. Indeks dan bibliografi
Indeks dan bibliografi adalah koleksi utama dari perpustakaan karena sangat
membantu dalam mengidentifikasi dan menemukan lokasi suatu buku atau artikel
jurnal dari jutaan yang telah diterbitkan.
C. Kamus
Kamus digunakan untuk memeriksa penggunaan kosakata atau tata bahasa atau untuk
menjabarkan peristilahan.
D. Buku pegangan
Buku pegangan adalah koleksi fakta-fakta khusus mengenai suatu topik. Buku
pegangan sering sekali menghadirkan angka statistik, petunjuk informasi, daftar
istilah dan data lain seperti hukum dan aturan yang terkait dengan bidang tertentu.
E. Buku petunjuk
Buku petunjuk digunakan untuk menemukan Nama dan alamat serta data-data
lainnya.

F. Mengevaluasi sumber informasi


Pustakawan mengevaluasi dan memilih sumber informasi didasarkan pada 5 faktor,
yaitu :
 Tujuan
 Cakupan
 Otoritas
 Audensi
 Format

G. Mencari basis data bibliografi


Adalah sebuah cuplikan bibliografi dari suatu artikel di sebuah buku atau jurnal.
Proses pencarian anne-marie data bibliografi dan mendapatkan hasil merupakan Hal
mendasar bagi semua basis data, prosesnya sebagai berikut :
 Pilih satu basis data yang sesuai dengan topik kita
 Buatlah per tanyaan pencarian
 Simpanlah hasil pencarian kita yang sangat berharga tersebut
 susun kembali artikel yang tidak tersedia di basis data
 Padukan hasil pencarian dengan informasi dari sumber web

H. Mencari informasi di World Wide Web


World Wide Web adalah sumber informasi, bisnis , dan hiburan yang sangat besar
dan sangat sulit dan hampir tidak mungkin untuk diabaikan. jutaan halaman data
tersedia untuk umum, dan besar dari web bertambah dua kali lipat setiap beberapa
bulan. Akan tetapi mencari dan mengambil informasi dari Web merupakan suatu
upaya yang besar dan lebih problematis ketimbang mencari dalam suatu basis data
bibliografi.

2.2 Penambangan sumber internal


Istilah pengembangan data menjelaskan proses penggalian pengetahuan dari basis
data yang disimpan dalam penyimpanan data atau gudang data. Tujuan dari
penambangan data adalah untuk mengidentifikasi validitas, kemutakhiran, kegunaan
dan pola dari data.
gudang data adalah penyimpanan elektronik untuk basis data yang
mengorganisasikan sejumlah besar data ke dalam kategori-kategori untuk
memfasilitasi pemanggilan data, terjemahan, dan pemilahan oleh penggunaan data.

a) Evolusi penambangan data


Proses mendapatkan informasi si dari data telah dilakukan di berbagai industri selama
bertahun-tahun. Perusahaan asuransi misalnya, sering bersaing untuk mendapatkan
segmen pasar yang kecil di mana premi yang dibayar jauh melampaui risikonya. Mereka
kemudian menerbitkan kebijakan harga khusus untuk segmen tertentu dengan hasil yang
menguntungkan. Namun demikian ada dua masalah yang membatasi efektivitas ini yaitu
pengambilan data tidak mudah dilakukan dan mahal dan untuk memprosesnya menjadi
informasi membutuhkan waktu sehingga data tersebut menjadi Stories ketimbang
prediktif.

b) Penemuan pola
Perangkat penambangan data dapat diprogram secara teratur untuk mengolah basis data
dan mengidentifikasi pola pola yang sebelumnya masih tersembunyi. Salah satu contoh
dari penemuan pola adalah pendeteksian kartu kredit yang dicuri di dasarkan pada analisis
catatan transaksi kartu kredit. MasterCard memproses 12 juta transaksi setiap hari dan
menggunakan penambangan data untuk mendeteksi adanya penyalahgunaan kartu kredit.

c) Memprediksi trend dan perilaku


Contoh umum dari masalah prediksi adalah pembuatan target pemasaran. Menggunakan
data dari pengiriman surat di masa yang lalu untuk menentukan suatu target yang akan
memaksimalkan pengembalian terhadap investasi, karena pengiriman surat di masa yang
akan datang menjadi lebih efektif.

d) Proses penambangan data


 Sampel : putuskan antara sensus dan data sampel
 Ekplorasi : identifikasi hubungan antar data
 Modifikasi : modifikasi atau transformasi data
 Model : kembangkan suatu model yang menjelaskan hubungan data

CHAPTER 8

2.3 Pengertian penelitian kualitatif

Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk
menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari
pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.

Para manajer pada dasarnya melakukan riset bisnis untuk Memahami bagaimana dan
mengapa sesuatu terjadi. Jika manajer hanya ingin tahu apa yang terjadi, atau seberapa sering suatu
terjadi, metodologi riset kuantitatif akan menjawab kebutuhan tersebut akan tetapi

memahami perbedaan makna yang distribusikan Seseorang PadaPengalamannya masing-


masing membutuhkan teknik riset yang menggali lebih dalam mengenai interpretasi, pemahaman dan
motivasi seseorang yang tersembunyi di dalam hatinya Riset kualitatif didesain untuk memberitahu
periset bagaimana (proses) dan mengapa (makna) sesuatu terjadi sebagaimana adanya.

Riset kualitatif terdiri dari suatu "rangkaian teknik interpretasi yang akan menjelaskan
mentransformasikan, menerjemahkan, dan m menjelaskan makna, bukan Frekuensi, dari suatu
kejadian dalam dunia sosial yang kurang Lebih terjadi secara alami. Teknik kualitatif digunakan pada
tahap pengumpulan data dan analisisdatadalam suatu proyek. Pada tahap pengumpulan data,
rangkaian tekniknya antara lain kelompok Fokus, wawancara mendalam individu, studi kasus,
etnografi, teori berdasar, riset, dan observasi. Pada saat analisis, periset kualitatif menggunakan
analisisisi dari material yangdicatat atau direkam yang diperoleh dari ungkapan pribadi peserta,
observasi perilaku, dan tanya jawab pengamat, disamping studi atas artefakdan penelusuran bukti dari
lingkungan fisik.

Riset kualitatif mengambil data dan berbagai sumber, termasuk beberapa sumber berikut ini

 Masyarakat (secara individu atau kelompok)


 Organisasi atau institusi
 Teks (yang diterbitkan, termasuk yang virtual)
 Lingkungan dan latar belakang (materi-materi visual/sensorik dan maya)
 Objek, artefak, produk media (produk tertulis/visual/sensorik dan maya)
 Kejadian (produk tertulis/ visual/sensorik dan maya)

2.4 Tujuan Penelitian Kualitatif

Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena
dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula,
yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti

2.5 Penelitian Kualitatif Versus Kuantitatif

Menurut Williams (1988), ada 5 pandangan dasar perbedaan antara pendekatan kuantitatif dan
kualitatif. Kelima pendangan dasar perbedaan tersebut antara lain:

1. Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit, teramati, serta
dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil
konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga peneliti kuantitatif lebih spesifik, percaya
langsung pada obyek generalis, meragukan dan mencari fenomena pada obyek yang realitas.

2. Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kuantitatif melihat sebagai
independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat sebagai
proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.

3. Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu (nomothetic
statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic
statements).

4. Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil temporal simultan
yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan pendekatan
kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara simultan.
5. Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan harus
seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas
nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.

2.6 Proses Proses Kualitatif

Periset kualitatif memulai dengan pemahaman tentang masalah manajer, tetapi hierarki pertanyaan
riset-manajemen jarang sekali dikembangkan sebelum tahap desain metodologi riset.

Riset biasanya diarahkan oleh suatu pertanyaan yang lebih luas yang strukturnya lebih mirip dengan
pertanyaan manajemen.

Sebagian besar riset kualitatif melibatkan persiapan yang rinci bagi para peserta, yang disebut dengan
pra-latihan atau penugasan awal. Tahap ini sangat penting karena adanya keinginan untuk
mendapatkan rincian dan makna dari para peserta Beragamlatihan mental kreatif akan mengangkat
pemahaman peserta atas proses berpikir dan ide mereka ke pemukaan. Beberapa diantaranya;

 Menempatkan produk atau media untuk penggunaan di rumah (dengan menyertakan petunjuk
penggunaan produk atau media-misalnya, majalah -secara berulang di sepanjang tahap persiapan
sebelum wawancara).
 Meminta peserta membawa perangsang visual (misalnya, foto keluarga dalam suatu area atau
ruang di rumah yang paling sering dibersihkan atau dihias, atau pakaian yang paling disukai).
 Meminta peserta mempersiapkan kolase visual (misalnya, mengambil foto selama beberapa
minggu dengan sebuah kamera sekali pakai, dari pakaian kesukaan anak-anak mereka untuk
tujuan atau situasi yang berbeda atau memotong gambar dari majalah yang mencerminkan
bagaimana perasaan mereka pada saat menggunakan suatu produk atau merek).
 Meminta peserta agar tetap membuat catatan harian secara rinci tentang perilaku dan persepsi
(misalnya, catatan pengalaman langkah demi langkah mempersiapkan makanan dengan
menggunakan produk tertentu).
 Meminta peserta membuat gambar tentang pengalaman tertentu (misalnya, apa yang mereka
rasakan pada saat terakhir mereka berbelanja di toko tertentu).
 Meminta peserta menuliskan suatu percakapan dari suatu pengalaman hipotetis (misalnya,
bagaimana percakapan antara peserta dengan seorang tenaga penjual terus berkembang pada saat
ada keluhan yang tidak terpecahkan).
2.7 Prosedur Penelitian Kualitatif

Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan, serta situasi dan
kondisi di lapangan. Secara garis besar tahapan penelitian jenis kualitatif adalah sebagai berikut
(Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 80)

a. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.


b. Mengumpulkan data di lapangan.
c. Menganalisis data.
d. Merumuskan hasil studi.
e. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.

2.8 Jenis Penelitian Kualitatif

a. Fenomenologi
Fenomenologi: adalah suatu bentuk penelitian kualitatif di mana peneliti berusaha untuk
memahami bagaimana satu atau lebih individu mengalami suatu fenomena.
Penelitian fenomenologi dapat dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus
fenomena yang akan diteliti, yang melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku objek.
Selanjutnya, peneliti melakukan penggalian data berupa bagaimana pemaknaan objek dalam
memberikan arti terhadap fenomena yang terkait. Penggalian data tersebut dilakukan dengan
melakukan wawancara yang mendalam kepada objek atau informan didalam penelitian, serta
dengan melakukan observasi secara langsung mengenai bagaimana objek penelitian
menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lain.
b. Etnografi
Etnografi: adalah bentuk penelitian kualitatif yang berfokus pada menggambarkan budaya
sekelompok orang.
Metode penelitian etnografi adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk mengkaji
bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya yang selanjutnya digunakan untuk
berkomunikasi oleh individu didalamnya. Serta melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa
tersebut menjadi bagian dari kehidupan sebuah masyarakat.
c. Studi Kasus
Penelitian studi kasus: adalah bentuk penelitian kualitatif yang berfokus pada penyediaan
akun terperinci satu atau lebih kasus.
Metode penelitian studi kasus meneliti suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada
didalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang,
keadaan, dan interaksi yang terjadi.
d. Metode Teori Dasar
adalah pendekatan kualitatif untuk menghasilkan dan mengembangkan data bentuk teori yang
dikumpulkan peneliti.
Penelitian Kualitatif Metode Teori Dasar adalah penelitian yang dilakukan untuk
menemukan suatu teori atau untuk menguatkan teori yang sudah ada dengan mengkaji prinsip
dan kaidah dasar yang ada. Selanjutnya dibuat kesimpulan dasar yang membentuk prinsip
dasar dari suatu teori.
e. Metode Historis
Penelitian historis/sejarah: penelitian tentang peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Penelitian metode historis adalah penelitian yang memiliki fokus penelitian berupa
peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu dan melakukan rekonstruksi masa lalu dengan sumber
data atau saksi sejarah yang masih ada hingga saat ini.

CHAPTER 9

2.9 Studi Observasi

A. Kegunaan observasi
Observasi dikategorikan sebagai penyelidikan ilmiah apabila diarahkan secara khusus untuk
menjawab sebuah pertanyaan riset, direncanakan dan denai apa yang dijalankan secara
sistematis, menggunakan kendali-kendali yang sesuai, dan menyediakan catatan yang sah
serta dapat diandalkan mengenai apa yang terjadi.

B. Observasi bukan perilaku (nonbehavioral)


Satu bentuk umum dari observasi adalah analisi rekaman. Hal ini bisa melibatkan rekaman
masa lalu atau masa kini dan rekaman umum maupun pribadi. Rekaman tersebut dapat berupa
tulisan, cetakan, rekaman suara, foto, maupun video. Data statistic masa lalu seringkali
merupakan satu-satunya sumber digunakan oleh suatu studi. Masa kini menjadi sumber data
untuk berbagai studi. Analisi kondisi fisik digunakan dicontohkan dengan audit toko terhadap
ketersediaan barang dagang. Analisi proses melibatkan studi waktu/pergerakan dari proses
produksi dan analisis alur lalu lintas dalam distribusi.

C. Observasi perilaku
1. Prilaku nonverbal adalah yang paling penting diantara kategori tersebut dan meibatkan
gerakan tubuh, ekspresi motorik, dan pertukaran padangan mata.
2. Prilaku linguistic merupakan bentuk kedua dari observasi perilaku yang sering kali
digunakan.
3. Perilaku ekstralinguistik merupakan perangkat komunikasiyang sama pentingnya
dengan perilaku linguistic.
4. Hubungan antarmanusia mempelajari bagaimana orang-orang mengatur wilayah
seputar mereka dan bagaimana mereka menjaga jarak kesopanan di antara mereka dan
orang lain.

D. Evaluasi metode observasi


Observasi merupakan satu-satunya metode yan ada dalam mengumpulkan informasi. Nilai
lain selain observasi adalah bahwa kita dapat mengumpulkan data asli pada saat data tersebut
muncul, terkadang responden tidak mau melaporkan secara penuh dan jujur. Observasi sendiri
mampu menagkap seluruh kejadian saat berlangsung dalam lingkungan alamiahnya.

E. Hubungan pengobsrvasian peserta


Sifat langsung observasi
1. Observasi langsung
Pendekatan ini sangat fleksibel karena memungkinkan pengobservasi untuk menanggapi
dan melaporkan aspek tak kentara dari kejadian dan perilaku saat berlangsung.
2. Observasi tak langsung
Observasi tak langsung kurang fleksibel dibandingkan observasi langsung tetapi
mengurangi terjadimya pembiasan dan darangpat pula mengurangi ketidak konsistenan
akurasi.

F. Menjalankan sebuah studi observasi


1. Jenis studi
observassi ditemukan di hampir semua studi riset, setidaknya pada tahap eksplorasi,
pengumpulan data seperti itu dikenal sebagai observasi sederhana. Jika studi menjadi
suatu yang tidak bersifat eksplorasi , maka digunakan observasi sistematis yang
menerapkan prosedur yang telah dilakukan, pengobservasi terlatih, jadwal perekaman,
dan perangkat lain.
2. Spesifikasi isi
Untuk merinci isi observasi, kita harus memasukan baik variabel utama yang kita amati
maupu variabel lain yang mungkin mempengaruhinya. Selanjutnya kita memilih item-
item yang kita rencanakan untuk observasi. Observasi bisa jadi berada pada tingkat fakta
(aktual) maupun dugaan (inferential).
3. Pelatihan pengobservasi
Terdapat beberapa panduan umum untuk kualifikasi dan seleksi pengobsevasi:
>kosentrasi : kemampuan bekerja ditempat yang penuh gangguan.
>berpikiran rinci : kemampuan mengingat rincisn sebuas pengalaman.
>unobtrusive : kemampuan berbaur dengan lingkungan dan tidak menyolok.
>tingkat pengalaman : kemampuan mengambil sebaik munngkin dari studi observasi.
4. Pengumpulan data
Rencana pengumpulan data menentukan rincian tugas pada dasarnya hal itu menjawab
Pertanyaan siapa, apa, kapan, bagaimana, dan dimana.
5. Siapa?
Syarat-syarat apakah yang membuat peserta layak diobservasi?siapakah yang harus
dihubungi untuk mendapat akses masuk?siapa yang bertanggungjawab atas berbagai
aspek studi?
6. Apa?
Apa disini dimaksud dengan tindakan ditetapkan oleh kebutuhan atudi tersebut. Tindakan
merupakan satua dassar observasi.
7. Kapan?
apakah waktu studi merupakan hal penting atau dapatkah dilakukan di sembarang
waktu?dalam sebuah studi kondisi kehabisan stok di sebuah mall, waktu pasti observasi
mungkin penting.
8. Bagaimana?
Akankahndata diamati secara langsung? Jika terdapat dua atau lebih pengobservasi,
bagaimana mereka akan berbagi tugas? Bagaimana hasil-hasil akan dicatat untuk analisis
selanjutnya? Bagaimana pengobservasi akan menghadapi berbagi situasi yang mungkin
terjadi-ketika tindakan yang diharapkan tidak terjadi atau ketika seseorang menantang
pengobservasi di lokasi.
9. Dimana?
Dalam sebuah batasan ruangan dimanakah terjadi tindakan? Dalam studi pola lalu lintas
penjualan eceran, kedekatan tempat pelanggan berhenti dengan pajangan atau tanda
petunjuk bisa saja dicatat ditempat yang lebih luas, haruskah observasi dilakukan pada
lokasi tertentu saja?.

G. Ukuran pasti
Disebu ukuran pasti, pendekatan ini mendorong bentuk-bentuk kreatif dan imajinatif
observasi tak langsung, pencafrian arsip, dan variasi observasi sederhana terencana, dan
variasi observasi sederhana terencana.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk
menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau
keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau
digambarkan melalui pendekatan kuantitatif dan Observasi dikategorikan
sebagai penyelidikan ilmiah apabila diarahkan secara khusus untuk menjawab
sebuah pertanyaan riset, direncanakan dan denai apa yang dijalankan secara
sistematis, menggunakan kendali-kendali yang sesuai, dan menyediakan catatan
yang sah serta dapat diandalkan mengenai apa yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-kualitatif.html

Anda mungkin juga menyukai