Anda di halaman 1dari 45

SPO PENANGANAN SAMPAH INFEKSIUS

RSUD. S.
K. LERIK No. Dokumen
No. Revisi Halaman
Jln. Timor Raya RSUD.SKL.445/SPO-
01 1/4
No. 34-Pasir SAN.RS/01/X/2019
Panjang
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RSUD S. K. Lerik
PROSEDUR 01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003

PENGERTIAN Sampah yang dihasilkan dari sekitar Rumah Sakit


berupa jarum suntik, sisa infus berupa botol infus
maupun jarum dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan alat kesehatan yang tidak dipakai lagi.
TUJUAN 1. Agar tidak mencemari lingkungan sekitar RS
2. Agar tidak mengkontaminasi manusia
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur RSUD S.K. Lerik No.
122/SK/DIR/VIII/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Komite Pengendalian Infeksi Rumah Sakit S.K. Lerik
2. Surat Keputusan Direktur No.127/SK/DIR/VIII/2015
tentang Pengaduan Penanganan Limbah.

PRASYARAT 1. Tempat sampah yang tertutup, kedap air dan tidak


berkarat
2. Tempat sampah pada ruangan mengunakan plastik
merah untuk memudahkan dalam pengangkutan
3. Menggunakan kereta dorong dalam pengangkutan
tiap-tiap ruangan
4. Petugas menggunakan alat pelindung diri
PERALATAN 1. Safety box
2. Incenerator
3. Kereta dorong
4. Alat pelindung diri: Pakaian kerja, sarung tangan,
sepatu boat, masker

PROSEDUR 1. Pemilahan
a. Sampah-sampah dari setiap ruangan dipilah
antara sampah jarum suntik dan sampah medis
lainnya
b. Lokasi pemilahan ditiap-tiap ruangan
c. Petugas mengunakan APD
SPO PENANGANAN SAMPAH INFEKSIUS
RSUD. S.
K. LERIK No. Dokumen
No. Revisi Halaman
Jln. Timor Raya RSUD.SKL.445/SPO-
01 1/4
No. 34-Pasir SAN.RS/01/X/2019
Panjang
2. Pewadahan/ pengumpulan
a. Tempat yang digunakan terbuat dari bahan yang
kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian
dalamnya
b. Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan
ditutup tanpa mengotori tangan
c. Setiap tempat pengumpul sampah harus dilapisi
kantong plastik sebagai pembungkus sampah
dengan lambang dan warna merah/kuning
3. Pengangkutan
a. Pengangkutan mengunakan kereta dorong
b. Setiap hari atau 2-3 hari sampah harus
diangkut ketempat pengumpulan sampah
sementara
c. Kereta dorong harus bersih agar terhindar dari
vektor
4. Pembuangan
a. Untuk jarum suntik dibuang pada lubang yang
sudah disediakan
b. Sampah infeksius dan citotoksis dimusnahkan
melalui incenarator pada suhu diatas 1000oC
c. Sampah farmasi dikembalikan kepada
distributor, bila tidak memungkinkan supaya
dimusnahkan melalui incinerator pada suhu
diatas 1000oC
d. Sampah bahan kimia berbahaya bila mungkin
dan ekonomis supaya didaur ulang, atau
dimusnakan mengunakan incenerator. Cara
pengoperasian Incenerator terdiri dari 2 tahap
yaitu :Tahap Persiapan Pembakaran dan
Tahap Proses Pembakaran.

Tahap Persiapan Pembakaran :


1. Pastikan tegangan listrik 220V tersedia dan
SPO PENANGANAN SAMPAH INFEKSIUS
RSUD. S.
K. LERIK No. Dokumen
No. Revisi Halaman
Jln. Timor Raya RSUD.SKL.445/SPO-
01 1/4
No. 34-Pasir SAN.RS/01/X/2019
Panjang
masukkan steker kontak panel kontrol ke stok
kontak (konsumsi daya listrik sesuai spesifikasi)
2. Pastikan bahan bakar dalam tangki cukup
untuk kebutuhan selama proses pembakaran
(konsumsi BBM max 24 liter/jam)
3. Peringatan : Kehabisan BBM pada saat proses
pembakaran berlangsung akan mengakibatkan
kerusakan pada Burner.
4. Ruang bakar dalam keadaan bersih atau tidak
ada sampah dalam ruang bakar.
5. Tutup rapat pintu laluan.

Tahap Proses Pembakaran :


1. Power dalam keadaan off, lampu indikator tidak
ada yang menyala.
2. Set Timer Burner dengan cara memutar knop
Timer Burner sesuai dengan angka yang
diinginkan searah jarum jam.
3. Set Timer Blower dengan cara memutar knop
Timer Blower searah jarum jam. Untuk seting
timer blower, lebihkan 1 jam dari timer burner.
4. Putar 1/8 putaran searah jarum jam Tombol
Emergency pada Control Panel, lampu indicator
power (merah) akan menyala
5. Tekan tombol on, semua lampu indikator pada
panel control akan menyala. Burner dan Blower
mulai bekerja.
6. Proses Pre-Heating didalam ruang bakar utama
sedang berlangsung.
7. Suhu Ruang Bakar Utama akan beranjak naik
dan dapat dilihat pada Digital Panel Meter
8. Jika temperatur sudah melebihi 500°C tekan
tombol off, segera masukan sampah melalui
pintu laluan dan tutup rapat kembali.
9. Nyalakan kembali Incinerator dengan menekan
SPO PENANGANAN SAMPAH INFEKSIUS
RSUD. S.
K. LERIK No. Dokumen
No. Revisi Halaman
Jln. Timor Raya RSUD.SKL.445/SPO-
01 1/4
No. 34-Pasir SAN.RS/01/X/2019
Panjang
tombol on. Incinerator akan melakukan
pembakaran selama waktu yang telah
ditentukan pada timer dan selama lampu
indikator menyala.
10. Apabila Burner telah berhenti melakukan
pembakaran, lampu indikator Burner (kuning)
akan mati.
11. Pembakaran telah selesai apabila Blower telah
berhenti dan lampu indikator Blower (hijau)
akan mati
12. Apabila suhu pada digital panel meter
menunjukkan angka 60°C tekan tombol
Emergency.
13. Buku pintu incinerator, keluarkan abu sisa
pembakaran dengan menggunakan sendok abu
yang telah disediakan.
14. Bersihkan ruang bakar siap dipergunakan
kembali.
UNIT KERJA
Sanitarian RSUD Kota Kupang
TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. SPO PENANGANAN SAMPAH INFEKSIUS DENGAN
LERIK PIHAK KE 3 (TIGA)
Jln. Timor Raya No. Dokumen
No. 34-Pasir RSUD.SKL.445/SPO- No. Revisi Halaman
Panjang SAN.RS/02/X/2019 00 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RSUD S. K. Lerik
PROSEDUR 01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003

PENGERTIAN Sampah yang dihasilkan dari sekitar Rumah Sakit


berupa jarum suntik, sisa infus berupa botol infus
maupun jarum dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan alat kesehatan yang tidak dipakai lagi.
TUJUAN 1. Agar tidak mencemari lingkungan sekitar RS
2. Agar tidak mengkontaminasi manusia

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur RSUD S.K. Lerik No.


122/SK/DIR/VIII/2015 tentang Kebijakan
Pelayanan Komite Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit S.K. Lerik
2. Surat Keputusan Direktur
No.127/SK/DIR/VIII/2015 tentang Pengaduan
Penanganan Limbah.

PRASYARAT 1. Tempat sampah yang tertutup, kedap air dan tidak


berkarat
2. Tempat sampah pada ruangan mengunakan plastik
merah untuk memudahkan dalam pengangkutan
3. Menggunakan kereta dorong dalam pengangkutan
tiap-tiap ruangan
4. Petugas menggunakan alat pelindung diri
PERALATAN 1. Safety box
2. Incenerator
3. Kereta dorong
4. Alat pelindung diri: Pakaian kerja, sarung tangan,
sepatu boat, masker

PROSEDUR 1. Petugas pengumpul yang ditunjuk melakukan


mengelompokkan atau memilah limbah B3 pada
sumber- sumber penghasil limbah sesuai jenis
RSUD. S. K. SPO PENANGANAN SAMPAH INFEKSIUS DENGAN
LERIK PIHAK KE 3 (TIGA)
Jln. Timor Raya No. Dokumen
No. 34-Pasir RSUD.SKL.445/SPO- No. Revisi Halaman
Panjang SAN.RS/02/X/2019 00 1/2

dan karakteristik limbah B3 dan terpisah dengan


sampah domestik
2. Limbah B3 yang telah terpilah kemudian
dimasukan dalam kemasan/wadah yang telah
ditentukan kemudian diberi simbol dan label B3.
Pastikan bahwa kemasan tidak rusak atau bocor
3. Sebelum disimpan dalam TPS limbah B3,
dilakukan penimbangan berat limbah B3 yang
dihasilkan sesuai jenis dan karakteristik
4. Penyimpanan sementara limbah B3 harus
dilakukan jika limbah B3 tersebut belum dapat
diolah dengan segera.
5. Kegiatan penyimpanan sementara limbah B3
dimaksudkan untuk mencegah terlepasnya
limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi
bahaya terhadap manusia dan lingkungan dapat
dihindarkan.
Setiap limbah
B3 yang akan
disimpan harus
dikemas sesuai
jenis dan
karakteristik
limbah B3
6. Peletakan
kemasan
dilakukan
dengan
baik dan
tertata
7. Setiap
memasukk
an/menyi
mpan
limbah B3
ke TPS B3,
harus
RSUD. S. K. SPO PENANGANAN SAMPAH INFEKSIUS DENGAN
LERIK PIHAK KE 3 (TIGA)
Jln. Timor Raya No. Dokumen
No. 34-Pasir RSUD.SKL.445/SPO- No. Revisi Halaman
Panjang SAN.RS/02/X/2019 00 1/2

melakuka
n
pencatata
n di
logbook
penyimpan
an yang
telah
disediakan
di depan
pintu
setiap
ruang
limbah B3
sesuai
jenis dan
karakterist
ik limbah
B3
Setiap limbah
B3 yang akan
disimpan harus
dikemas sesuai
jenis dan
karakteristik
limbah B3
6. Peletakan
kemasan
dilakukan
dengan
baik dan
tertata
7. Setiap
memasukk
an/menyi
mpan
limbah B3
RSUD. S. K. SPO PENANGANAN SAMPAH INFEKSIUS DENGAN
LERIK PIHAK KE 3 (TIGA)
Jln. Timor Raya No. Dokumen
No. 34-Pasir RSUD.SKL.445/SPO- No. Revisi Halaman
Panjang SAN.RS/02/X/2019 00 1/2

ke TPS B3,
harus
melakuka
n
pencatata
n di
logbook
penyimpan
an yang
telah
disediakan
di depan
pintu
setiap
ruang
limbah B3
sesuai
jenis dan
karakterist
ik limbah
B3
UNIT KERJA
Sanitarian RSUD Kota Kupang
TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. SPO PENANGANAN SAMPAH NON INFEKSIUS/
LERIK DOMESTIK
Jln. Timor Raya No. Dokumen
No. 34-Pasir RSUD.SKL.445/SPO- No. Revisi Halaman
Panjang SAN.RS/03/X/2019 00 1/2
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RSUD S. K. Lerik
PROSEDUR 01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003

PENGERTIAN Bahan-bahan yang tidak berguna atau tidak digunakan


lagi kertas, plastik dan lain sebagainya

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas


dan fungsi IPS RS

TUJUAN 1. Agar terhindar dari berbagi macam vektor penyakit


2. Agar tidak mencemari lingkungan

PETUGAS Sanitarian
PRASYARAT 1. Kedap air dan tertutup, serta mudah dibuka dan
ditutup agar tidak mengotori tangan
2. Tempat sampah dilapisi dengan kantong plastik
berwarna hitam
3. Tempat sampah pada bagian dalam mempunyai
permukaan yang rata agar mudah dibersihkan

PERALATAN 1. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)


2. Kereta dorong agar mudah dalam pengangkutan
3. Tempat Sampah
PROSEDUR 1. Pemilahan
Pada tiap-tiap ruangan dilakukan pemilahan dengan
menempatkan pemilahan dengan menmpatkan
minimal 1 (satu) buah tempat sampah untuk setiap
ruangan atau setiap radius 10 meter dan setiap
radius 20 meter pada ruang tunggu terbuka
2. Pengumpulan
Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi
kantong plastik sebagai pembungkus sampah
dengan lambang dan warna hitam

3. Pengangkutan
a. Terletak pada lokasi yang mudah dijangkau
RSUD. S. K. SPO PENANGANAN SAMPAH NON INFEKSIUS/
LERIK DOMESTIK
Jln. Timor Raya No. Dokumen
No. 34-Pasir RSUD.SKL.445/SPO- No. Revisi Halaman
Panjang SAN.RS/03/X/2019 00 1/2
dalam pengangkutan sampah
b. Dikosongkan dan dibersihkan sekurang-
kurangnya 1 X 24 jam
4. Pembuangan
a. Sampah dibuang dengan cara diangkut
menggunakan kereta dorong kemudian dibuang
pada TPS
b. Sampah pada TPS harus diangkut setiap 2
sampai 3 kali dalam seminggu

UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang


TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
SPO PEMBUANGAN LIMBAH NON MEDIS
RSUD. S. K.
LERIK No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jln. Timor raya RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
No. 34-Pasir SAN.RS/04/X/2019
Panjang
Ditetapkan,
Direktur RSUD S. K. Lerik
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003

PENGERTIAN Limbah Non Medis adalah limbah yang dihasilkan dari


dapur, kamar mandi maupun dari buangan air hujan
TUJUAN 1. Limbah yang dihasilkan tidak menjadi tempat
perkembangbiakan vector
2. Tidak mencemari lingkungan

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas


dan fungsi IPS RS
PRASYARAT 1. Saluran pembuangan limbah harus mengunakan
sistem saluran tertutup, kedap air dan limbah
harus mengalir dengan lancar
2. Dibuat bak peresapan agar limbah tersebut dapat
dimanfaatkan kembali
3. Kualitas limbah Rumah Sakit yang akan dibuang
ke lingkungan harus memenuhi persyaratan baku
mutu effluent sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku

PROSEDUR 1. Air buangan baik dari dapur, kamar mandi dan


buangan air hujan dialirkan ke bak penampungan
2. Dari bak penampungan dialirkan ke bak peresapan
disitu akan dilakukan pengolahan biologis
3. Limbah yang telah diolah dapat dimanfaatkan
kembali atau dibuang ke saluran umum

Persyaratan Bak Peresapan


1. Bak Penampungan
Fungsi: sebagai bak pengatur debet air limbah
serta dilengkapi saringan kasar untuk memisahkan
kotoran yang besar seperti daun, kertas, dll.
2. Bak Pengendap Awal
Fungsi: untuk mengendapkan partikel lumpur,
pasir dan kotoran lainnya. Selain sebagai bak
pengendapan juga berfungsi sebagai bak
pengontrol aliran
3. Bak Kontraktor Anaerob
Air limpasan dari bak pengendap awal dipompa
dan dialirkan ke bak penenang, kemudian dari bak
penenang air limbah mengalir ke bak kontraktor
anaerob dengan arah aliran dari bawah ke atas (Up
Flow). Di dalam bak tersebut diisi dengan media
kerikil, ijuk dan pasir
4. Bak Aerasi
Didalam bak aerasi ini diisi dengan media dari
bahan plastik, batu apung atau bahan serat sambil
diaerasi atau dihembus dengan udara sehingga
mikro-organisme yang ada akan menguraikan zat
organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh
dan menempel pada permukaan media
5. Bak Pengendapan Akhir
Didalam bak ini lumpur aktif yang mengandung
massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa
kembali kebagian inlet bak aerasi dengan pompa
sirkulasi lumpur, sedangkan air limpasan (Over
Flow) dialirkan kebak chlorinasi. Didalam bak
kontraktor chlor ini air limbah dikontakan dengan
senyawa chlor untuk membunuh mikro-organisme
patogen
Setelah proses chlorinasi dapat langsung dibuang
ke sungai atau saluran umum.
UNIT KERJA - Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPS RS)
TERKAIT - Unit Pelayanan pengguna alat

Disetujui oleh : Dibuat oleh :


Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. SPO PENANGANAN LIMBAH CAIR INFEKSIUS
LERIK
No. Dokumen
Jln. Timor Raya No. Revisi Halaman
RSUD.SKL.445/SPO-
No. 34-Pasir 00 1/2
SAN.RS/05/X/2019
Panjang
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003

PENGERTIAN 1. Limbah Rumah Sakit adalah bahan yang tidak


berguna atau tidak digunakan atau yang terbuang,
yang dipisahkan menjadi limbah infeksius, limbah
non infeksius, limbah benda tajam, limbah cair dan
B3 yang dihasilkan di rumah sakit.
2. Limbah Cair adalah semua air bunagan termasuk
tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang
kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan
kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi
kesehatan

KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSUD S.K.Lerik


No.122/SK/DIR/VIII?2015 Tentang kebijakan
Pelayanan Komite Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit S.K.Lerik
2. SK Direktur RSUD S.K.Lerik
No.127/SK/DIR/VIII/2015 Tentang Pengaduan
Penanganan Limbah.

TUJUAN 1. Untuk mengurangi dampak pencemaran sekitar


lingkungan rumah sakit
2. Tidak menjadi tempat perkembangbiakan vektor

PETUGAS Sanitarian

PRASYARAT 1. Saluran pembuangan limbah harus mengunakan


sistem saluran tertutup, kedap air dan limbah
harus mengalir dengan lancar
2. Di tiap-tiap ruangan dibuat bak kontrol
3. Air limbah tiap-tiap ruangan dialirkan ke IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah)
4. Kualitas limbah Rumah Sakit yang akan dibuang
ke lingkungan harus memenuhi persyaratan baku
RSUD. S. K. SPO PENANGANAN LIMBAH CAIR INFEKSIUS
LERIK
No. Dokumen
Jln. Timor Raya No. Revisi Halaman
RSUD.SKL.445/SPO-
No. 34-Pasir 00 1/2
SAN.RS/05/X/2019
Panjang
mutu effluent sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku

PROSEDUR 1. Limbah cair yang dihasilkan dari setiap ruangan


penghasil limbah dialirkan melalui pipa limbah ke
bak kontrol
2. Fungsi dari bak kontrol untuk melihat debit air
limbah dan untuk melihat jika ada sumbatan
3. Dari bak kontrol air akan dialirkan ke Bak
Penampungan/ Bak Sedimentasi. Di bak ini air
akan disaring dan diendapkan untuk mengurangi
jumlah lumpur dan endapan
4. Dari bak sedimentasi air limbah akan dipompa ke
Tangki anaerob aerob untuk dilakukan proses
pengolahan limbah
5. Air dari tangki akan dialirkan ke kolam ikan,
dimana kolam ikan sebagai indikator pengukur air
hasil buangan limbah yang telah diolah
6. Air hasil olahan diperiksa di Laboratorium
Kesehatan untuk mengetahui kualitas air yang
memenuhi syarat
7. Air hasil pengolahan yang memenuhi syarat dapat
dibuang ke badan tanah untuk menyiram tanaman
dan lain-lain

UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang


TERKAit
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
SPO PENANGANAN SARANA AIR BERSIH
RSUD. S. K.
LERIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jln. Timor raya
RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
No. 34-Pasir
SAN.RS/06/X/2019
Panjang
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Air Bersih adalah air yang tidak berbau, berasa dan
berwarna
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas
dan fungsi IPS RS
TUJUAN 1. Dapat mencukupi kebutuhan
2. Air bersih tersebut terhindar dari bakteri agar dapat
digunakan untuk kebutuhan manusia seperti
mandi, cuci, masak dan lain sebagainya

PETUGAS Sanitarian
PRASYARAT 1. Air tidak berbau, berasa dan berwarna
2. Distribusi air minum dan air bersih menggunakan
jaringan
3. Perpipaan
4. Dilakukan pemeriksaan kualitas air setiap 6 bulan
sekali

PROSEDUR 1. Fasilitas penyediaan air


a. Harus tersedia air minum sesuai dengan
kebutuhan
b. Tersedia air bersih minimal 500 lt/tempat tidur/
hari
c. Air minum dan air bersih tersedia pada setiap
tempat kegiatan yang membutuhkan secara
berkesinambungan
2. Fasilitas toilet dan kamar mandi
a. Harus selalu terpelihara dan dalam keadaan
bersih
b. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air,
tidak licin, berwarna terang dan mudah
dibersihkan
c. Pada setiap unit ruangan harus tersedia toilet
(jamban, paturusan dan tempat cuci tangan)
tersendiri. Khususnya untuk unit rawat inap dan
kamar karyawan harus tersedia kamar mandi
d. Pembuangan air limbah dari toilet dan kamar
mandi dilengkapi dengan penahan bau (water
seal)
e. Letak toilet dan kamar mandi tidak berhubungan
langsung dengan dapur, kamar operasi, dan
ruang khusus lainnya
f. Lubang penghawaan harus berhubungan
langsung dengan udara luar
g. Toilet kamar mandi pria dan wanita harus
terpisah
h. Toilet dan kamar mandi unit rawat inap dan
karyawan harus terpisah
i. Toilet dan kamar mandi karyawan harus
terpisah dengan toilet pengunjung
j. Tidak terdapat tempat penampungan atau
genangan air yang dapat menjadi tempat
perindukan nyamuk

UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang


TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
SPO PENGUKURAN KEPADATAN LALAT
RSUD. S. K.
LERIK No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jln. Timor raya RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
No. 34-Pasir SAN.RS/07/X/2019
Panjang
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
TUJUAN Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalat sehingga
dapat dilakukan penanganan sejak dini
KEBIJAKAN Surat keputusan Direktur Rumah sakit tentang tugas
dan fungsi Sanitarian.
PRASYARAT 1. Pengukuran menggunakan Fly Grill yang berwarna
putih atau biru
2. Menggunakan penghitung waktu, formulir dan
counter pada saat pengukuran

PERALATAN 1. Fly grill


2. Formulir
3. Counter
4. Stop watch
PROSEDUR 1. Fly grill diletakkan mendatar pada titik lokasi
pengukuran
2. Setiap titik lokasi dilakukan 10x pengukuran
3. Selama 30 detik lalat yang hinggap di fly grill
dihitung
4. Setelah prosedur diatas dilakukan, kepadatan lalat
dicatat dalam lembar isian
5. Formulir ini diisi tiap kali pengukuran dengan lama
waktu 30 detik
6. Penentuan tingkat kepadatan lalat dihitung dengan
cara diambil 5 dari 10 pengukuran yang paling
banyak, selanjutnya hasil di rata-rata. Hasil ini
dibandingkan dengan standard berikut:

Index Kepadatan Lalat:


 Jarang: < 2
 Sedang: > 2-20
 Tinggi: > 20
UNIT KERJA
Sanitarian RSUD Kota Kupang
TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K.
SPO PENGUKURAN PENCAHAYAAN
LERIK
Jln. Timor raya No. Dokumen
No. 34-Pasir RSUD.SKL.445/SPO- No. Revisi Halaman
Panjang SAN.RS/08/X/2019 00 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN 1. Pencahayaan Alam: Pencahayaan yang berasal dari
sinar matahari langsung
2. Pencahayaan Buatan: Pencahayaan yang berasal dari
lampu/ alat penerang lainnya

TUJUAN 1. Memudahkan pekerja dalam bekerja


2. Menjaga agar tidak terjadinya kecelakaan kerja

KEBIJAKAN Surat keputusan Direktur Rumah sakit tentang tugas


dan fungsi Sanitarian.
PRASYARAT Didalam lingkungan Rumah Sakit baik didalam maupun
di luar ruangan harus mendapat cahaya dengan
intensitas berdasarkan fungsinya sebagaimana tersebut
pada tabel dibawah ini:
Pencahayaa
No Ruang/unit Keterangan
n (Lux)
1 Ruang pasien:
warna cahaya
- Saat tidak tidur 100-200 sedang
maksimum
- Saat tidur 50
2 Ruang operasi:
- Umum 300-500 Warna cahaya
sejuk atau
sedang
10.000- Tanpa
- Meja operasi 20.000 bayangan
3 Anestesi, pemulihan, 300-500
ruang balut
4 Endoscopy, Lab 300-500
5 Koridor minimal 60 malam
6 Tangga minimal 100
7 Kantor/ loby minimal 100
8 R. alat/ gedung minimal 100
9 R. Farmasi minimal 200
10 Dapur minimal 200
11 R. Cuci minimal 200
12 Toilet minimal 100
warna cahaya
13 R. Isolasi khusus 0,1-0,5 biru
penyakit tetanus
PERALATAN Lux Meter
PROSEDUR 1. Pengukuran pencahayaan dilakukan sebanyak 3 kali
2. Pengukuran yang pertama pada pagi hari pukul
07.30-08.30, baik pencahayaan alam maupun buatan
3. Pengukuran yang kedua pada siang hari pukul
11.00-12.00, baik pencahayaan alam maupun buatan
4. Pengukuran yang ketiga pada sore hari pukul 14.00-
15.00, baik pencahayaan alam maupun buatan
5. Jarak pengukuran dengan dinding 2-3 Meter
6. Pembacaan hasilnya setiap 10 detik selama 1 jam

UNIT KERJA
Sanitarian RSUD Kota Kupang
TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
LERIK LAUNDRY
Jln. Timor raya No. Dokumen No. Revisi Halaman
No. 34-Pasir RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
Panjang SAN.RS/09/X/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit Direktur RSUD S. K. Lerik
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL
dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Tempat pencucian linen. Linen adalah salah satu objek
yang dapat membawa bakteri/ mikroorganisme yang
menyebabkan infeksi, Linen termasuk alat kesehatan
non medis yang vital, karena digunakan oleh seluruh
tenaga kesehatan dan pasien di RS, oleh karena itu
harus dilakukan perlakuan secara khusus.
 Precleaning/Prabilas : Proses yang membuat benda
mati lebih aman untuk ditangani oleh petugas
sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivasi
HBV, HBC, dan HIV) dan mengurangi, tapi tidak
menghilangkan jumlah Mikroorganisme yang
mengkontaminasi.
 Pembersihan : Proses yang secara fisik membuang
semua kotoran, darah, atau cairan tubuh lainnya dari
benda mati ataupun membuang sejumlah
mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagi
mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek
tersebut. Proses ini terdiri dari mencuci sepenuhnya
dengan sabun/ detergen dan air atau enzimatic,
membilas dengan air bersih, dan mengeringkan.
 Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) : Proses
menghilangkan semua Mikroorganisme, kecuali
beberapa endospora bakterial dari objek dengan
merebus, menguapkan atau memakai disinfektan
kimiawi.
 Sterilisasi : Proses menghilangkan semua
Mikroorganisme (Bakeria, Virus, Fungi dan Parasit)
termasuk endospora bakterial dari benda mati dengan
uap tekanan tinggi (Autoclave), panas kering (Oven),
Sterilan kimiawi atau radiasi
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas
dan fungsi IPS RS
TUJUAN Memutuskan rantai penularan penyakit
PETUGAS Sanitarian
PRASYARAT Tangani linen yang sudah digunakan secara hati- hati
dengan menggunakan APD yang sesuai dan
membersihkan tangan secara teratur untuk
mengurangi resiko terpajan atau mengalami ISPA
akibat membawa linen yang sudah digunakan relatif
kecil. Namun demikian membawa linen yang sudah
digunakan harus dilakukan dengan hati- hati, kehati-
hatian ini mencakup penggunaan perlengkapan APD
yang sesuai dan membersihkan tangan secara teratur
sesuai dengan pedoman kewaspadaan standar.
PROSEDUR 1. Semua bahan padat pada linen yang kotor harus
dihilangkan dan dibilas dengan air. Linen kotor
tersebut kemudia langsung dimasukkan kedalam
kantong linen dikamar pasien.
2. Hilangkan bahan padat (misalnya feses) dari linen
yang sangat kotor (menggunakan APD yang sesuai)
dan buang limbah padat tersebut kedalam toilet
sebelum linen dimasukkan kekantong cucian.
3. Linen yang sudah digunakan harus dibawah dengan
hati- hati untuk mencegah kontaminasi permukaan
lingkungan atau orang- orang sekitarnya.
4. Jangan memilah linen ditempat perawatan pasien.
Masukkan linen yang terkontaminasi langsung ke
kantong cucian diruang isolasi dengan manipulasi
minimal atau mengibas-ibaskan untuk menghindari
kontaminasi udara dan orang.
5. Linen yang sudah digunakan kemudian dicuci sesuai
prosedur pencucian biasa
6. Cuci dan keringkan linen sesuai dengan standar dan
prosedur tetap fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk
pencucian dengan air panas, cuci linen
menggunakan detergen atau desinfektan dengan air
70C (160F) selama minimal 25 menit. Pilih bahan
kimia yang cocok untuk pencucian temperatur
rendah dengan konsentrasi yang sesuai bila
melakukan pencucian dengan temperatur rendah <
70C ( < 160 F)
Perhatian :
1. Angkut linen dengan hati- hati
2. Angkut linen kotor dalam wadah atau kantong
tertutup
3. Pastikan linen diangkut dengan aman menggunakan
wadah atau kantong yang ditentukan menurut
klasifikasinya
4. Petugas kesehatan harus menggunakan APD yang
memadai saat mengangkut linen kotor
5. Transportasi/ troli linen bersih dan linen kotor
harus dibedakan, bila perlu diberi warna yang
berbeda.
UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang
TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
LERIK CLINING SERVICE
Jln. Timor raya No. Dokumen No. Revisi Halaman
No. 34-Pasir RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
Panjang SAN.RS/10/X/2019
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Petugas yang bertanggung jawab akan kebersihan
lingkungan tempat kerjanya
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas
dan fungsi IPS RS
TUJUAN Menciptakan lingkungan yang bersih, aman dan
nyaman sehingga dapat meminimalkan/ mencegah
terjadinya transmisi mikroorganisme dari lingkungan
kepada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat
disekitar RS dan fasilitas kesehatan sehingga infeksi
nosokomial dan kecelakaan kerja dapat dicegah
PETUGAS Sanitarian
PRASYARAT 1. Lingkungan yang digunakan oleh pasien harus
dibersihkan dengan teratur
2. Pembersihan harus menggunakan teknik yang benar
untuk menghindari aerosolisasi debu
3. Hanya permukaan yang bersentuhan dengan kulit/
mukosa pasien dan permukaan yang ssering
disentuh oleh petugas kesehatan yng memerlukan
disinfeksi setelah dibersihkan
4. Petugas kesehatan harus menggunakan APD untuk
melakukan pembersihan dan disinfeksiperalatan
pernapasan dan harus membersihkan tangan setelah
APD dilepas
PROSEDUR Prinsip Dasar Pembersihan Lingkungan:
1. Semua permukaan horizontal ditempat pelayanan
yang disediakan untuk pasien harus dibersihkan
setiap hari dan bila terlihat kotor. Permukaan
tersebut juga harus dibersihkan bila pasien sudah
keluar dan sebelum pasien baru masuk
2. Bila permukaan tersebut, meja pemeriksaan, atau
peralatan lainnya pernah bersentuhan langsung
dengan pasien, permukaan tersebut harus
dibersihkan dan didisinfeksi diantara pasien- pasien
yang berbeda
3. Semua kain lap yang digunakan harus dibasahi
sebelum digunakan. Membersihkan debu degan kain
kering atau dengan sapu dapat menimbulkan
aerosolisasi dan harus dihindari
4. Larutan, kain lap, dan kain pel harus diganti secara
berkala sesuai dengan peraturan setempat
5. Semua peralatan pembersih harus dibersihkan dan
dikeringkan setelah digunakan
6. Kain pel yabg dapat digunakan kembali harus dicuci
dan dikeringkan setelah digunakan dan sebelum
disimpan
7. Tempat- tempat disekitar pasien harus bersih dari
peralatan serta perlengkapan yang tidak perlu,
sehingga memudahkan membersihkan menyeluruh
setiap hari
8. Meja pemeriksaan dan peralatan disekitarnya yang
telah digunakan pasien yang diketahui/ suspek
terinfeksi ISPA yang dapat menimbulkan kekuatiran
harus dibersihkan dengan disinfektan segera setelah
digunakan

APD Untuk Pembersihan Lingkungan:


Kegiatan pembersihan adalah tugas berat yang
memerlukan banyak pekerja, dan lingkungan tertentu
resiko terpajan benda- benda tajam sangat tinggi.
Petugas kesehatan harus mengenakan:
1. Sarung tangan karet
2. Gaun pelindung dan celemek karet
3. Sepatu yang rapat dan kuat, seperti sepatu bot

Pembersihan Tumpahan Dan Pajanan


Saat membersihkan tumpahan/ pajanan cairan tubuh
atau sekret, petugas kesehatan harus menggunakan
APD yang memadai, termasuk sarung tangan karet dan
baju pelindung
Tahap- Tahap Pembersihan Tumpahan adalah sbb:
1. Pasang baju pelindung, celemek, dan sarung tangan
karet serta sepatu pelindung
2. Bersihkan bagian permukaan yang terkena
tumpahan tersebut dengan air atau detergen
menggunakan kain pembersih sekali pakai
3. Buang kain pembersih ke wadah limbah tahan bocor
yang sesuai
4. Melakukan disinfeksi pada bagian permukaan yang
terkena tumpahan (Catt: Sodium hipoklorit dapat
digunakan untuk disinfeksi, dengan konsentrasi yang
dianjurkan berkisar dari 0,05 % sampai 0,5%)

Pembuangan Sampah:
Semua sampah yang dihasilkan dalam ruangan atau
area isolasi harus dibuang dalam wadah atau kantong
yang sesuai :
1. Untuk sampah infeksius menggunakan kantong
plastik kuning atau bila tidak tersedia dapat
menggunakan kantong plastik warna lain yang tebal
atau dilapisi dua ( kantong ganda) kemudian diikat
dengan tali warna kuning/ diberi tanda infeksius.
Semua sampah dari satu ruangan atau area yang
merawat pasien dengan penyakit menular melalui
udara ( airborne) harus ditangani sebagai sampah
infeksius
2. Untuk sampah Noninfeksius, tidak menular
gunakan kantong plastik hitam
3. Untuk sampah benda tajam atau jarum ditaruh
dalam wadah tahan tusukan

Kantong sampah apabila sudah 3/4 bagian penuh


harus segera diikat dengan tali dan tidak boleh dibuka
kembali.
Petugas yang bertanggung jawab atas pembuangan
sampah dari bangsal atau area isolasi harus
menggunakan APD lengkap ketika membuang sampah.
Satu lapis kantong kuning sampah biasanya memadahi,
bila sampah dapat dibuang kedalam kantong tanpa
mengotori bagian kantong. Jika hal tersebut tidak
mungkin, dibutuhkan dua lapis kantong (kantong
ganda)
Kantong pembuangan sampah perlu diberi label
biohazard yang sesuai dan ditangani dan dibuang
sesuai dengan kebijakan rumah sakit dan peraturan
nasional mengenai sampah RS.
Limbah cair seperti urine/ feses dapat dibuang kedalam
sistim pembuangan kotoran yang tertutup dan
memenuhi syarat dan disiram dengan air yang banyak
UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang
TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERSIHAN
LERIK LABA – LABA
Jln. Timor raya No. Dokumen No. Revisi Halaman
No. 34-Pasir RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
Panjang PPI/01/II/2016
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Kotoran yang dihasilkan dari serangga laba-laba yang
terdapat disetiap langit – langit ruangan.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas
dan fungsi Sanitasi
TUJUAN 1. Agar lingkungan dalam ruangan bersih
2. Tidak menjadi tempat perkembangbiakan vektor

PETUGAS Cleaning Service


PRASYARAT 1. Sapu yang digunakan bersih
2. Sapu yang digunakan mudah menjangkau sudut
langit-langit ruangan
3. Petugas Cleaning Service harus menggunakan APD
berupa : Sarung tangan dan Masker

PROSEDUR 1. Petugas sebelum melakukan pembersihan


menggunakan pakaian kerja lengkap dengan APD
2. Petugas membersihkan setiap sudut langit–langit
ruangan menggunakan sapu yang dapat menjangkau
langit-langit ruangan
3. Hasil dari sampah laba-laba tersebut disapu dan
dibuang di tempat sampah non medis ( Domestik )

UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang


TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
LERIK PEMBERSIHAN KACA
Jln. Timor raya No. Dokumen No. Revisi Halaman
No. 34-Pasir RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
Panjang PPI/01/II/2016
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Kotoran yang menempel pada kaca
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas
dan fungsi Sanitasi
TUJUAN Agar kaca tetap bersih
Estetika ruangan indah
PETUGAS Cleaning Service
PRASYARAT 1. Kemoceng dan kain lap yang digunakan harus kuat
dan tidak mudah rusak ( terlepas)
2. Petugas Cleaning Service harus menggunakan APD
berupa : Sarung tangan dan Masker

PROSEDUR 1. Petugas sebelum melakukan pembersihan


menggunakan pakaian kerja lengkap dengan APD
2. Petugas membersihkan kaca menggunakan
kemoceng lalu disemprotkan diseinfektan
3. Setelah disemprot disinfektan lalu dibersihkan
menggunakan karet pembersih/ Lap bersih
4. Setelah melakukan pembersihan kaca kain lap yang
kotor dicuci dengan detergen

UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang


TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MENYAPU
LERIK No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jln. Timor raya RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
No. 34-Pasir PPI/01/II/2016
Panjang
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Kotoran yang dihasilkan baik didalam ruangan
maupun di luar ruangan

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas


dan fungsi Sanitasi

TUJUAN 1. Agar lingkungan tetap bersih


2. Estetika ruangan indah
3. Meminimalisir penyebaran vektor penyakit

PETUGAS Cleaning Service


PRASYARAT 1. Petugas Cleaning Service harus menggunakan APD
lengkap
2. Sapu yang digunakan kuat dan nyaman digunakan

PROSEDUR 1. Petugas sebelum melakukan pembersihan


menggunakan pakaian kerja lengkap dengan APD
2. Membersihkan Lantai ( Sapu Ijuk )
a. Petugas mengunakan Sapu ijuk yang bersih
b. Petugas menyapu dari sudut ruangan sampai
bersih
c. Sampah dikumpul dan dibuang ke tempat
sampah
3. Membersihkan Halaman ( Sapu Lidi )
a. Petugas menggunakan sapu lidi
b. Petugas menyapu halaman, baik berupa
dedaunan, maupun sampah kertas, plastik, dll
c. Sampah dikumpulkan dan dibuang ke tempat
sampah menggunakan gerobak sampah
d. Sampah dibuang di TPS ( Tempat Pembuangan
Sementara ) yang bekerja sama dengan Dinas
Kebersihan
4. Setelah pembersihan alat yang digunakan
diletakkan pada tempatnya
5. Petugas mencuci tangan setelah bekerja

UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang


TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian

.
RSUD. S. K. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MENGEPEL
LERIK LANTAI
Jln. Timor raya No. Dokumen No. Revisi Halaman
No. 34-Pasir RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
Panjang PPI/01/II/2016
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Meminimisasi kotoran yang dihasilkan baik didalam
ruangan maupun di luar ruangan

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas


dan fungsi Sanitasi

TUJUAN 1. Agar lingkungan tetap bersih


2. Estetika ruangan indah
3. Meminimalisir penyebaran vektor penyakit

PETUGAS Cleaning Service

PRASYARAT 1. Petugas Cleaning Service harus menggunakan APD


lengkap
2. Kain pel yang digunakan bersih dan serap air

PROSEDUR 1. Petugas sebelum melakukan pembersihan


menggunakan pakaian kerja lengkap dengan APD
2. Petugas pada saat mengepel harus mengunakan
kain pel yang bersih
3. Sebelum dilakukan disinfeksi, lantai terlebih
dahulu dibersihkan mengunakan air bersih
4. Disinfektan (larutan khusus membersihkan lantai)
dilarutkan dalam air, khusus bayclin perbandingan
1 : 9 ( 1 tutupan botol bayclin : 9 gayung air bersih )
5. Setelah dicampur dimasukkan dalam botol aqua
yang sudah dilubangi, lalu disemprotkan di lantai
6. Setelah pembersihan alat yang digunakan dicuci
mengunakan detergen n dijemur sampai kering lalu
diletakkan pada tempatnya
7. Petugas mencuci tangan setelah bekerja
UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang
TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. SPO MEMBERSIHKAN KESET KAKI
LERIK No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jln. Timor raya RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
No. 34-Pasir PPI/01/II/2016
Panjang
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit Direktur RSUD S. K. Lerik
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL
dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk membersihkan kaki dari
debu dan air
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas
dan fungsi Sanitasi
TUJUAN 1. Agar lantai tidak kotor saat diinjak
2. Estetika ruangan indah
3. Meminimalisir penyebaran vektor penyakit

PETUGAS Cleaning Service


PRASYARAT 1. Keset yang digunakan serap air dan debu
2. Keset kuat dan mudah dibersihkan

PROSEDUR 1. Keset bersih diletakkan ditiap ruangan, tempat


akses keluar masuk pengunjung dan petugas
2. Keset diganti seminggu dua kali, atau setiap
keliatan kotor harus diganti
3. Setelah pembersihan alat yang digunakan dicuci
mengunakan detergen n dijemur sampai kering lalu
diletakkan pada tempatnya
4. Petugas mencuci tangan setelah bekerja

UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang


TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. SPO MEMBERSIHKAN TOILET
LERIK No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jln. Timor raya RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
No. 34-Pasir PPI/01/II/2016
Panjang
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Membersihkan Toilet agar terhindar dari bau dan
penyebaran penyakit

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas


dan fungsi Sanitasi

tujuan 1. Agar Toilet tetap bersih


2. Estetika ruangan indah
3. Meminimalisir penyebaran vektor penyakit

PETUGAS Cleaning Service


PRASYARAT 1. Petugas Cleaning Service harus menggunakan APD
lengkap
2. Menggunakan disinfektan yang tepat
3. Mengunakan sikat yang kuat dan bersih

PROSEDUR 1. Petugas sebelum melakukan pembersihan


menggunakan pakaian kerja lengkap dengan APD
2. Petugas menyiram disinfektan di closed dan seluruh
ruang WC/KM
3. Dibiarkan 30 Menit lalu disikat
4. Setelah disikat disiram dengan air yang bersih
5. Petugas mencuci tangan setelah bekerja

UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang


TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. SPO MEMBERSIHKAN SELASAR
LERIK No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jln. Timor raya RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
No. 34-Pasir PPI/01/II/2016
Panjang
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Meminimisasi kotoran yang dihasilkan baik
disepanjang selasar

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas


dan fungsi Sanitasi

TUJUAN 1. Agar lingkungan tetap bersih


2. Estetika selasar indah
3. Meminimalisir penyebaran vektor penyakit

PETUGAS Cleaning Service


PRASYARAT 1. Petugas Cleaning Service harus menggunakan APD
lengkap
2. Kain pel yang digunakan bersih dan serap air

PROSEDUR 1. Petugas sebelum melakukan pembersihan


menggunakan pakaian kerja lengkap dengan APD
2. Petugas pada saat mengepel harus mengunakan
kain pel yang bersih
3. Sebelum dilakukan disinfeksi, lantai terlebih
dahulu dibersihkan mengunakan air bersih
4. Disinfektan (larutan khusus membersihkan lantai)
dilarutkan dalam air, khusus bayclin perbandingan
1 : 9 ( 1 tutupan botol bayclin : 9 gayung air bersih )
5. Setelah dicampur dimasukkan dalam botol aqua
yang sudah dilubangi, lalu disemprotkan di lantai
6. Setelah pembersihan alat yang digunakan dicuci
mengunakan detergen n dijemur sampai kering lalu
diletakkan pada tempatnya
7. Petugas mencuci tangan setelah bekerja
UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang
TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. SPO ALAT PELINDUNG DIRI
LERIK No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jln. Timor raya RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
No. 34-Pasir PPI/01/II/2016
Panjang
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Pelindung barrier, yang secara umum disebut Alat
Pelindung Diri (APD) telah digunakan selama
bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari
mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan.
Namun dengan munculnya AIDS dan Hepatitis C, serta
meningkatkan kembali tuberculosis dibanyak negara,
pemakaian APD menjadi sangat penting untuk
melindungi petugas.

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas


dan fungsi Sanitasi

TUJUAN 1. Agar petugas terlindungi dari penyebaran penyakit


2. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
3. Meminimalisir penyebaran vektor penyakit

PETUGAS Cleaning Service


PRASYARAT 1. Petugas Cleaning Service harus menggunakan APD
lengkap
2. APD harus terbuat dari bahan yang telah diolah
atau bahan sintetik yang tidak tembus air/ cairan
lainnya (darah atau cairan tubuh)
3. Jenis Alat :
a. Sarung Tangan
b. Masker
c. Alat pelindung mata
d. Topi
e. Gaun pelindung
f. Apron
g. Pelindung kaki

PROSEDUR 1. Sarung Tangan


1. Gunakan sarung tangan dengan ukuran yang
sesuai
2. Jaga agar kuku selalu pendek untuk
menurunkan resiko sarung tangan robek
3. Tarik sarung tangan keatas manset gaun (jika
memakainya) untuk melindungi pergelangan
tangan
4. Gunakan pelembab yang larut dalam air (tidak
mengandung lemak) untuk mencegah kulit
tangan kering atau berkerut
5. Jangan menyimpan sarung tangan ditempat
dengan suhu yang terlalu panas atau terlalu
dingin
2. Masker
1. Harus cukup besar untuk menutupi hidung,
mulut, bagian bawah dagu dan rambut pada
wajah ( jenggot)
2. Masker diapakai untuk menahan cipratan yang
keluar sewaktu petugas berbicara, batuk/ bersin
3. Masker dipakai untuk mencegah percikan darah
atau cairan tubuh lainnya memasuki hidung
atau mulut petugas
4. Masker terbuat dari bahan yang tahan cairan
3. Apron
1. Apron terbuat dari karet atau plastik
2. Merupakan penghalang tahan air untuk bagian
depan petugas
3. Apron digunakan untuk melindungi petugas
membersihkan tumpahan darah, cairan tubuh
atau sekresi.
4. Pelindung Kaki
1. Digunakan untuk melindungi kaki dari cidera
akibat benda tajam atau benda berat yang
mungkin jatuh secara tidak sengaja keatas kaki
2. Sepatu harus terbuat dari bahan yang tahan
terhadap benda tajam dan kedap air

UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang


TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. SPO ALUR LINEN
LERIK No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jln. Timor raya RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
No. 34-Pasir PPI/01/II/2016
Panjang
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Linen adalah bahan atrau kain yang digunakan di
Rumah Sakit untuk kebutuhan pembungkus kasur,
bantal, guling dan alat instrumen steril lainnya

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas


dan fungsi Sanitasi

TUJUAN 1. Mencegah terukarnya linen dari bagian yang satu


kebagian yang lain
2. Stok linen untuk ruangan perawatan terpenuhi
3. Menjaga kualitas dan kebersihan linen agar tetap
tahan lama
4. Mengurangi komplain dari pasien seterti : kusut,
robek, luntur, dsb

PETUGAS Laundry
PRASYARAT 1. Petugas Laundry mengunakan APD
2. Mengambil linen kotor dari ruangan perawatan
3. Mengantar Linen bersih keruangan perawatan
sesuai dengan stok
4. Mencocokkan jumlah permintaan tambahan dengan
stok yang tersedia
5. Menyediakan tempat untuk linen umum dengan
linen terinfeksi (bedakan warna kantong plastik)

PROSEDUR Pengumpulan pakaian kotor


1. Jumlah linen dihitung dan dicatat
2. Semua bahan padat [ada linen kotor harus
dihilangkan dan dibilas dengan air
3. Hilangkan bahan padat (misalnya feses) dari linen
yang sangat kotor (menggunakan APD yang sesuai)
dan buang limbah padat tersebut kedalam toilet
4. Linen yang telah dipakai pasien dibawah keruang
disposal dan dimasukkan ke kantong plastik yang
telah dibedakan warnanya, pisahkan linen umum
dengan yang terkontaminasi

Pengambilan pakain kotor


1. Linen kotor dikumpulkan diruang disposal dan
keesokan harinya diambil oleh petugas laundr 2 x
sehari ( pagi dan sore )
2. Mencatat jumlah linen kotor dari ruangan
perawatan ditandatangi oleh petugas ruangan
3. Pengangkutan linen mengunakan troly tertutup

Pengembalian linen
1. Menghitung linen bersamaan dengan saat
mnasukkan linen kedalam rak/ lemari (jumlah
linen yang diberikan sesuai dengan ljumlah linen
kotor) = stok
2. Menyerahkan tanda bukti dan menghitung jumlah
stok bersamaan dengan petugas ruangan
3. Jika tidak sesuai dengan stok dicari penyebabya

UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang


TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. SPO MENCUCI PAKAIAN
LERIK No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jln. Timor raya RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
No. 34-Pasir PPI/01/II/2016
Panjang
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Proses membersihkan linen dari kotoran atau
mikroorganisme
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas
dan fungsi Sanitasi

TUJUAN 1. Membuang semua kotoran darah atau cairan yang


berupa sekret dengan desinfektan/detergen
2. Memutuskan mata rantai penularan penyaki

PETUGAS Laundry
PRASYARAT 1. Petugas laundry harus menggunakan APD lengkap
2. Menggunakan deterjen yang sesuai
3. Melakukan pencucian dengan langkah-langkah
yang tepat

PROSEDUR 1. Tahap Pengumpulan


Linen tidak boleh tertukar sama lain, pisahkan
antara pakain yang infeksius dan tidak infeksius
2. Tahap Pemilahan
Linen yang berwarna putih dipisahkan dengan
linen yang berwarna untuk menghindari lunturnya
pakaian yang berwarna putih
3. Tahap Pencucian
a. Tahap perendaman: perendaman ini dilakukan
untuk menghilangkan kotoran yang larut dalam
air. Perendaman biasanya dilakukan antara 3-5
menit.
b. Tahap penyabunan : proses menghilangkan noda
(bleacing) mengunakan deterjen, dilakukan
selama 8-10 menit
c. Tahap pembilasan : Pembilasan dilakukan
sebanyak 2 atau 3 kali tergantung kotoran yang
masih menempel pada pakaian
d. Tahap pembersihan akhir : pembersihan akhir
ini dengan menggunakan air panas selama 3-5
menit
e. Tahap pemerasan : pemerasan dilakukan untuk
mengurangi kadar air pada pakaian sebelum
memasuki proses pengeringan. Biasanya
tahapan ini memerlukan waktu antara 2-12
menit.
f. Tahap pemberian pewangi dan pelembut pakaian
: jumlah pewangi dan pelembut pakaian
disesuaikan dengan jumlah pakain. Perendaman
pewangi biasa dilakukan selama 10-15 menit
g. Tahap Pengeringan : dilakukan dengan
mengunakan mesin pengering dan kemudian
dijemur
h. Tahap penyetrikaan : waktu yang digunakan
untuk 1 potong pakaian sekitar 2-3 menit. Pada
tahap ini menyeleksi hasil cucian secara detail
misalnya noda yang masih tertinggal atau
pakaian yang sudah sobek dipisahkan
i. Tahap pengepakan : untuk tahap ini dibutuhkan
waktu 1-3 menit. Pengepakan dilakukan
berdasarkan jenis linen dari masing-masing
ruangan. Beri label masing-masing, setelah
dikemas hasil pengepakan diletakkan pada rak
dan beri label berdasarkan ruangan.
j. Tahap penyerahan pakaian bersih : pakaian
bersih dimasukkan ke plastik bening lalu
diangkut mengunakan troly tertutup untuk
mencegah kontak dengan udara. Diserahkan ke
masing-masing ruangan. Beri bukti penyerahan
dan tanda terima

UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang


TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian
RSUD. S. K. SPO PENGGUNAAN MESIN CUCI
LERIK No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jln. Timor raya RSUD.SKL.445/SPO- 00 1/2
No. 34-Pasir PPI/01/II/2016
Panjang
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD S. K. Lerik
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Februari 2016
OPERASIONAL dr.Marsiana Y. Halek
NIP. 197707122001122003
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk membersihkan pakaian

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas


dan fungsi Sanitasi

TUJUAN 1. Agar mesin tahan lama


2. Mengurangi resiko terjadinya kerusakan

PETUGAS Laundry
PRASYARAT 1. Listrik memadai saat proses pencucian
2. Petugas mengetahui proses pengoperasian dan
perawatan alat

PROSEDUR 1. Hindari memasukan tangan kedalam mesin cuci


ataupun mesin pengering pada saat mesin
beroperasi
2. Ingat selalu timer kearah kanan atau terutama yang
masih memakai mesin cuci 2 tabung
3. Jangan menyemprotkan air ke kontrol panel
4. Hindari mesin cuci dari sinar matahari langsung
5. Hindari tempat yang lembab, mesin cuci harus
dibersihkan dari debu
6. Gunakan deterjen dan air sesuai dengan petunjuk
pemakaian
7. Setelah digunakan matikan mesin dan cabut stop
kontaknya
8. Pakaian yang hendak dicuci sebaiknya sesuai
dengan kapasitas mesin cuci agar tidak merusak
motor penggerak
9. Bersihkan selalu dibagian yang selalu dialiri air,
biasanya suka berlumut.
UNIT KERJA Sanitarian RSUD Kota Kupang
TERKAIT
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kasubid. Pelayanan Non Medis Koordinator Sanitarian

Anda mungkin juga menyukai