Anda di halaman 1dari 1

Ovarium mengandung 2 juta oosit saat lahir dan 400.000 saat pubertas.

Hanya 400 folikel yang


diovulasi sepanjang hidup dan sisanya terdegenerasi.

Perkembangan folikel dimulai dari perekrutan folikel primordial yang diatur oleh faktor
pertumbuhan yang diproduksi oleh oosit. Growth differentiation factor 9 dan bone morphogenetic
protein 15 mengatur proliferasi sel granulosa dan diferensiasi folikel juga menstabilkan dan
memperluas kumulus di oviduct. Setelah terbentuk folikel antral terjadi perekrutan sel stroma yang
akan berubah menjadi sel teka. FSH juga berperan dalam perkembangan folikel, lalu folikel melewati
fase seleksi, yang menyisakan folikel yang bisa menghasilkan estrogen.

Saat fase folikular hormon estrogen meningkat seiring berkembangnya folikel dominan dan
meningkatnya jumlah sel granulosa. Meningkatnya kadar FSH pada fase luteal uang merupakan hasil
dari siklus sebelumnya akan meningkatkan reseptor FSH yang akan meningkatkan kemampuan
merubah androstendion menjadi estradiol. Pada fase luteal korpus luteum membentuk teka lutein
yang akan memproduksi androstendion dan granulosa lutein yang mengubah androstendion
menjadi estradiol dan kolesterol menjadi progesteron.

Setelah adanya reseptor LH pada sel granulosa, folikel preovulasi mulai mensekresi progesteron
yang memberi feedaback positif ke pituitari yang akan menstimulasi sekresi LH. Folikel dominan
menghasilkan estradiol dan inhibin yang akan menurunkan kadar FSH yang menyebabkan folikel lain
tidak bisa mencapai fase preovulasi (folikel de Graaf) .

Sekrei LH memuncak 10-12 jam sebelum ovulasi akan memulaibkembali meiosis dan dibentuknya
badan polar. Sebagai respon dari sekresi LH, sel kumulus akan mensekresi progesteron dan
prostaglandin, oosit mensekresi GDF9 dan BMP15 alan membuat sel kumulus membentuk matriks
ekstrasel yang banyak mengandung hyaluronan, menyebabkan sel-sel kumukus renggang menjadi 20
kali lebih luas. Lalu terjadi pelepasan oosit matur ke permukaan epitelium.

Setelah ovulasi, folikel mengalami luteinisasi menjadi korpus luteum, membran basal memisahkan
granul dan lutein dan sel teka lutein hancur. 2 hari setelah ovulasi terjadi invasi pembukuhdarah ke
sel granulosa, diatur oleh VEGF yang dihasilkan sel grnulosa lutein dan teka lutein sebagai respon
terhadap pengeluaran LH.

Anda mungkin juga menyukai