Anda di halaman 1dari 29

Analisis Regresi Linear

Sederhana
Handout
11

A Identitas

Prodi : Pendidikan Fisika


MK : Statistika Pendidikan Fisika
Kode MK : PHY 1.61.126
SKS : 3 SKS
Dosen : Renol Afrizon, S.Pd, M.Pd
Wahyuni Satria Dewi, S.Pd, M.Pd
Minggu ke- : 11 (Sebelas)

B Learning Outcome

Mampu mengkaji materi statistika deskriptif dan statistika inferensial, menyelesaikan masalah
terkait pengambilan kesimpulan/keputusan tentang hasil penelitian pendidikan secara statistik,
dan mendeskripsikannya dengan baik dan benar.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 160

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
C Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran ini diharapkan mahasiswa:


1. Mampu mengkaji konsep dan prinsip analisis regresi linear sederhana dengan benar
2. Mampu mendeskripsikan langkah-langkah analisis regresi linear sederhana dengan
benar dan teliti.
3. Mampu menyelesaikan permasalahan analisis regresi linear sederhana secara teliti,
sistematis, dan terstruktur.

D Materi Pembelajaran

1 Ringkasan Materi

a. Pengertian Regresi
Regresi merupakan alat analisis statistik yang dapat membantu peneliti untuk malakukan
prediksi atas variabel terikat dengan mengetahui kondisi variabel bebas. Analisis regresi
berguna untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih.
Asumsi agar analisis regresi dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1) Variabel yang dicari hubungan fungsionalnya mempunyai data yang terdistribusi
normal.
2) Variabel X tidak acak, sedangkan variabel Y harus acak.
3) Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan sama dari subjek yang sama pla.
4) Variabel yang dihubungkan mempunyai data interval atau rasio.
Makna Persamaan Analisis Regresi

Handout Statistika Pendidikan Fisika 161

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
Misalkan kita ingin mengetahui hubungan fungsional (pengaruh) antara variabel X
terhadap variabel Y. Persamaan analisis regresinya adalah :

dimana :
: Menyatakan jarak perpotongan garis regresi dengan sumbu tegak
: Menyatakan kemiringan garis (gradien) terhadap X
: Digunakan untuk membedakan antara nilai ramalan yang dihasilkan garis
regresi dan nilai pengamatan y yang sesungguhnya
Bentuk persamaan regresi tersebut sering dibaca sebagai Regresi X atas Y, artinya regresi
X sebagai variabel bebas dengan Y sebagai bvariabel terikatnya. Sebaliknya ada pula
persamaan regresi yang dibaca sebagai regresi Y atas X.
Koefisien arah regresi linier dinyatakan dengan huruf b yang juga menyetakan perubahan
rata-rata variabel Y untuk setiap variabel X sebesar satu bagian. Maksudnya ialaha bila
harga b positif, maka variabel Y akan mengalami kenaikan atau pertambahan.
Sebaliknya, bila b negatif, aka variabel Y akan mengalami penurunan.
Beberapa kegunaan persamaan regresi :
1) Untuk regresi data
Dalam hal ini persamaan regresi hanya digunakan untuk menyimpulkan data dan
perbandingan.
2) Untuk menggambarkan hubungan sebab-akibat
Jika kita dapat mengontrol faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel Y, maka
persamaan regresi antara Y terhadap X dapat menjelaskan pola hubungan sebab-akibat
yang terjadi antara Y dan X.
3) Untuk prediksi
Dengan regresi kita menduga besarnya nilai Y untuk suatu nilai X tertentu.
4) Untuk menyusun model dugaan
Jika kita mengamati sejumlah variabel bebas X1, X2, ...., Xk dan ingin mengetahui
bagaimana pola hubungannya dengan variabel tajk bebas Y. Maka dengan analisis
regresi dapat ditemukan model regresi terbaik. Artinya kita dapat memilih variabel tak
bebas mana saja yang erat hubungan liniernya dengan Y.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 162

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
b. Estimasi Model Rgresi Sederhana
Nilai-nilai dugaan kuadrat terkecil bagi parameter dalam garis regresi dapat
diperoleh dari rumus :

c. Uji Parameter Regresi


Dalam analisis regresi kita ingin menganalisis apakah terjadi perubahan nilai Y
sehubungan dengan perubahan niali X.
Jika persamaan regresi : , maka Y akan bernilai konstan jika b = 0. Oleh
sebab itu perlu diuji apakah b bernilai nol atau tidak. Dalam hal ini kita akan menguji
hipotesis :

Sebelum kita menguji hipotesis ini terlebih dahulu diperhatikan apakah asumsi yang
diisyaratkan untuk dipenuhi. Asumsi yang diperlukan untuk analisis selanjutnya adalah
kebebasan antar pengamatan, keaditifan model, kehomogenan variansi dan kenormalan
sebaran data.
Dalam hal ini digunakan teknik analisis variansi, yakni dengan menguraikan sumber-
sumber variasi dari model regresi tersebut. Sehingga diperoleh hubungan seperti berikut
JKG = JKT – JKR
dimana : JKG = jumlah kuadrat galat
JKT = jumlah kuadrat total
JKR = jumlah kuadrat regresi

Perhatikan tabel analisis variansi untuk regresi seperti berikut :

Handout Statistika Pendidikan Fisika 163

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
Tabel ANAVA untuk menguji b = 0
Sumber Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah F hitung
Regresi JKR 1 KTR = JKR
Galat JKG n-2 KTG = s2
Total JKT n-1
jika H0 benar, maka :

Merupakan suatu variabel random F yang berdistribusi F dengan derajat bebas dan (n – 2)
dengan kriteria, tolak H0 jika
Di samping menggunakan statistik variansi, menguji hipotesis di atas dapat juga
menggunakan statistik t, yaitu :

, dengan

Kriteria pengujian : Tolak H0 jika


Selain itu, menguji parameter regresi juga dapat menggunakan interval konfidensi
untuk b, yaitu :

dimana

Langkah-langkah dalam menghitung persamaan regresi :


1) Tulis H1 dan H0 dalam bentuk kalimat
2) Tulis H1 dan H0 dalam bentuk statistik
3) Buat tabel penolong seperti berikut :
No. Resp
1
2
3
.
n

Handout Statistika Pendidikan Fisika 164

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
4) Hitung a menggunakan rumus berikut :

5) Hitung b dengan rumus berikut :

6) Masukkan nilai a dan b ke dalam persamaan regresi berikut :

7) Ujilah signifikansi dan linieritas persamaan regresi tersebut dengan menggunakan tabel
ANAVA
Sumber Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah F hitung
Regresi JKR 1 KTR = JKR
Galat JKG n-2 KTG = s2
Total JKT n-1
8) Gunakan rumus-rumus yang tersedia untuk melengkapi tabel ANAVA tersebut
9) Tetapkan taraf signifikansinya
10) Buatkan kriteria pengujian H0
11) Cari nilai Ftabel dengan melihat Tabel distribusi F
12) Bandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung (nilai F yang didapat menggunakan bantuan tabel
ANAVA)
13) Buatkan kesimpulannya.
d. Analisis Regresi Ganda
Regresi ganda berguna untuk meramalkan pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap
satu variabel terikat atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional
antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan variabel terikat (Y).
Rumus persamaan garis regresi ganda
1) Untuk 2 variabel bebas : Y = a + b1 X1 + b2 X2
2) Untuk 3 variabel bebas : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
3) Untuk n variabel bebas : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + ... + bn Xn

Handout Statistika Pendidikan Fisika 165

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
Langkah-langkah dalam analisis regresi ganda
1) Tulislah H1 dan H0 dalam bentuk kalimat
2) Tulislah H1 dan H0 dalam bentuk statistik
3) Buatlah tabel penolong untuk regresi ganda sebagai berikut
No.
Y X1 X2 YX1 YX2 X1X2 X21 X22 Y2
Res
1
2
3
4
.
n
n= ∑Y ∑ X1 ∑ X2 ∑ YX1 ∑ YX2 ∑ X1X2 ∑ X21 ∑ X22 ∑ Y2

4) Masukkan nilai-nilai yang terdapat dalam tabel ke dalam persamaan berikut


a) Jika 2 variabel bebas
Y = a n + b1 ∑X1 + b2 X2
Y X1 = a ∑X1 + b1 ∑X21 + b2 ∑X1X2
YX2 = a ∑X2 +b1 ∑X1 X2 + b2 ∑X22

b) Jika 3 variabel bebas, hitung dahulu nilai-nilai berikut ini :

Handout Statistika Pendidikan Fisika 166

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
∑x1y = b1∑x21 + b2∑x1x2 + b3x1x3 .... Pers. (1)
∑x2y = b1∑x1x2 + b2∑x22 + b3∑x2x3 .... Pers. (2)
∑x3y = b1∑x1x3+b2∑x2x3+b3∑x23 .... Pers. (3)

5) Hilangkan nilai a, sehingga timbul persamaan baru, yaitu Pers (4)


6) Hilangkan nilai a, sehingga timbul persamaan baru, yaitu Pers. (5)
7) Hilangkan nilai b1, sehingga diperoleh b2
8) Hitung b1 dan seterusnya untuk tiga prediktor
9) Hitung a
10) Tuliskan persamaan garis regresi gandanya, dengan memasukkan niali a, b1, b2, dan
seterusnya ke dalam bentuk umum persamaan garis regresi
11) Uji signifikansi persamaan garis regresi tersebut dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Jika dua prediktor :
a)

b)

c)

Handout Statistika Pendidikan Fisika 167

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
Jika tiga prediktor tambahkan :

Jika n prediktor tambahkan :

d) Cari Rhitung dengan rumus :

Jika 2 prediktor

e) Kuadratkan nilai R tersebut menjadi R2


f) Hitung Fhitung dengan menggunakan rumus :

dimana :
n : banyak anggota sampel (responden)
m : bayak prediktor
g) Tentukan taraf signifikansinya (α)
h) Hitung Ftabel dengan mengguanakan rumus :
Ftabel = F(1-α)(dkpembilang,dkpenyebut)
dkpembilang = m
dkpenyebut = n – m - 1
Kenudian lihat tabel F sehingga diperoleh Ftabel
i) Tentukan kriteria pengujian H0, yaitu :
H1 : Tidak signifikan
H0 : Signifikan
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima atau signifikan
12) Buatlah kesimpulannya,

Handout Statistika Pendidikan Fisika 168

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
Bahan Kajian
2

Permasalahan 1.
Soal
Data berikut ini melukiskan hasil pengamatan mengenai banyaknya
mahasiswa yang datang ke perpustakaan jurusan Fisika ( X ) dan
banyaknya mahasiswa yang meminjam buku di perpustakaan Fisika ( Y )
selama 30 hari.
X Y X Y
34 32 42 38
38 36 41 37
34 31 32 30
40 38 34 30
30 29 36 30
40 35 37 33
40 33 36 32
34 30 37 34
35 32 39 35
39 36 40 36
33 31 33 32
32 31 34 32
42 36 36 34
40 37 37 32
42 35 38 34

Tentukanlah grafik dan persamaan regresi yang terbentuk !

Handout Statistika Pendidikan Fisika 169

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
Recognize The Problem
Step 1
(Mengidentifikasi Masalah)
Diketahui :
X Y X Y
34 32 42 38
38 36 41 37
34 31 32 30
40 38 34 30
30 29 36 30
40 35 37 33
40 33 36 32
34 30 37 34
35 32 39 35
39 36 40 36
33 31 33 32
32 31 34 32
42 36 36 34
40 37 37 32
42 35 38 34

Ditanya :
Grafik dan peersmaan regresi ?

Describe The Statistic (Menentukan


Step 2
Statistik Terkait)
Misalkan :
X : banyaknya mahasiswa yang datang ke perpustakaan jurusan Fisika
Y : banyaknya mahasiswa yang meminjam buku di perpustakaan Fisika
Rumus yang digunakan :

Handout Statistika Pendidikan Fisika 170

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
Plan a Solution (Rencana Penyelesaian
Step 3
Masalah)
1. Buat tabel penolong seperti berikut :
No. Resp
1
2
3
.
n

2. Hitung a menggunakan rumus berikut :

3. Hitung b dengan rumus berikut :

4. Masukkan nilai a dan b ke dalam persamaan regresi berikut :

5. Buat grafik persamaan regresi

Step 4 Execute the Plan (Penyelesaian Masalah)

X Y XY X2 Y2
34 32 1088 1156 1024
38 36 1368 1444 1296
34 31 1054 1156 961

Handout Statistika Pendidikan Fisika 171

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
40 38 1520 1600 1444
30 29 870 900 841
40 35 1400 1600 1225
40 33 1320 1600 1089
34 30 1020 1156 900
35 32 1120 1225 1024
39 36 1404 1521 1296
33 31 1023 1089 961
32 31 992 1024 961
42 36 1512 1764 1296
40 37 1480 1600 1369
42 35 1470 1764 1225
42 38 1596 1764 1444
41 37 1517 1681 1369
32 30 960 1024 900
34 30 1020 1156 900
36 30 1080 1296 900
37 33 1221 1369 1089
36 32 1152 1296 1024
37 34 1258 1369 1156
39 35 1365 1521 1225
40 36 1440 1600 1296
33 32 1056 1089 1024
34 32 1088 1156 1024
36 34 1224 1296 1156
37 32 1184 1369 1024
38 34 1292 1444 1156
1105 1001 37094 41029 33599

ΣXi = 1105 ; ΣYi =1001; ΣXY= 37094; ΣX2 = 41029; ΣY2 = 33599

Handout Statistika Pendidikan Fisika 172

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
Persamaan regresi :

Grafik persamaan regresi :

Step 5 Evaluate (Evaluasi)

Tuliskan komentar saudara dari uraian jawaban di atas !

Handout Statistika Pendidikan Fisika 173

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
E Tugas Terstruktur

1. Jelaskan dengan contoh tentang analisis regresi sederhana.

2. Nilai laporan (x) dan ujian (y) praktikum Fisika Dasar dari 9 mahasiswa adalah berikut
ini.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nilai Laporan (x) 77 50 71 72 81 94 96 99 67
Nilai Ujian (y) 82 66 78 34 47 85 99 99 68

a. Tentukan persamaan garis regresinya!


b. Dugalah nilai akhir ujian akhir seorang mahasiswa yang tidak ikut ujian jika
nilai laporannya 85!
3. Sebuah tes awal diberikan pada semua mahasiswa baru. Bagi yang memperoleh nilai tes
awal dibawah 35 harus mengikuti kelas khusus. Nilai tes awal dan nilai akhir bagi 20
mahasiswa yang mengikuti kuliah Fisika Umum adalah berikut ini.
No. Nilai Tes (X) Nilai Akhir (Y) No. Nilai Tes (X) Nilai Akhir (Y)
1 50 53 11 90 54
2 35 41 12 80 91
3 35 61 13 60 48
4 40 56 14 60 71
5 55 68 15 60 71
6 65 36 16 40 47
7 35 11 17 55 53
8 60 70 18 50 68
9 90 79 19 65 57
10 35 59 20 50 79
a. Buatlah diagram pencarnya

Handout Statistika Pendidikan Fisika 174

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
b. Tentukan persamaan garis regresi untuk meramalkan nilai akhir berdasarkan nilai tes
c. Gambarkan garis regresi pada diagram pencarnya
d. Bila 60 adalah nilai akhir untuk lulus dari matakuliah Fisika Umum, berapakah batas
nilai tes terendah di masa mendatang untuk dapat diizinkan mengikuti kuliah tersebut.
4. Ujilah hipotesis dengan menggunakan tiga jenis pengujian parameter regresi pada taraf
nyata 0,05 untuk data nilai 6 mahasiswa berikut ini.
No. 1 2 3 4 5 6
Nilai Mata Kuliah Prasyarat 70 92 80 74 65 83
(X)
Nilai Akhir Mata Kuliah (Y) 74 84 63 87 78 90

Handout Statistika Pendidikan Fisika 175

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
F Kepustakaan

Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Prenada Media.
Ramli, Ermaniati. 2013. Dasar-dasar Statistika. Padang : UNP.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Usman, Husaini. 2003. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi Aksara.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 176

Handout
Statistika
Pendidikan Fisika
Analisis Korelasi Linear
Sederhana
Handout
12

A Identitas

Prodi : Pendidikan Fisika


MK : Statistika Pendidikan Fisika
Kode MK : PHY 1.61.126
SKS : 3 SKS
Dosen : Renol Afrizon, S.Pd, M.Pd
Wahyuni Satria Dewi, S.Pd, M.Pd
Minggu ke- : 12 (Duabelas)

B Learning Outcome

Mampu mengkaji materi statistika deskriptif dan statistika inferensial, menyelesaikan masalah
terkait pengambilan kesimpulan/keputusan tentang hasil penelitian pendidikan secara statistik,
dan mendeskripsikannya dengan baik dan benar.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 177

Handout
Statistika
C Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran ini diharapkan mahasiswa:


4. Mampu mengkaji konsep dan prinsip analisis korelasi linear sederhana dengan benar
5. Mampu mendeskripsikan langkah-langkah analisis korelasi linear sederhana dengan
benar dan teliti.
6. Mampu menyelesaikan permasalahan analisis korelasi linear sederhana secara teliti,
sistematis, dan terstruktur.

D Materi Pembelajaran

1 Ringkasan Materi

a. Korelasi Linear Sederhana (korelasi product moment)


Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua
variabel atau lebih. Hubungan antara dua variabel di dalam teknik korelasi bukanlah
dalam arti hubungan sebab akibat (timbal balik), melainkan hanya merupakan hubungan
searah saja. Misalnya : (1) tinggi badan menyebabkan berat badannya bertambah, tetapi
berat badannya bertambah belum tentu menyebabkan tinggi badannya bertambah pula; (2)
meningkatnya pemakaian mobil pribadi menyebabkan macetnya lalu lintas, tetapi
macetnya lalu lintas belum tentu meningkatkan pemakaian mobil pribadi; dan lain-lain.
Adapun bentuk hubungan antar variabel dalam korelasi linier sederhana adalah sebagai
berikut :

Handout Statistika Pendidikan Fisika 178

Handout
Statistika
Keterangan :
X : Variabel bebas
Y : Variabel terikat
Kegunaan korelasi product moment adalah sebagai berikut :
1) Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel satu
dengan yang lainnya.
2) Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang
dinyatakan dalam persen.
Syarat penggunaan korelasi product moment adalah sebagai berikut :
1) Variabel yang dihubungkan mempunyai data berdistribusi normal.
2) Variabel yang dihubungkan mempunyai data linier.
3) Variabel yang dihubungkan mempunyai data yang terpilih secara acak (random).
4) Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan sama dari subjek yang sama pula
(variasi skor variabel yang dihubungkan harus sama).
5) Variabel yang dihubungkan mempunyai data interval atau rasio.
b. Koefisien Determinasi
Untuk menentukan seberapa besar tingkat kekuatan hubungan linier antara Y dan X,
digunakan koefisien determinasi (R2) yang merupakan rasio antara jumlah kuadrat regresi
terhadap jumlah kuadrat total, yaitu :

Jika besarnya R2 tidak berkaitan dengan besarnya nilai b. Besarnya R2 merupakan dekat
atau tidaknya titik-titik pengamatan ke garis regresi.
c. Koefisien Korelasi
Analisis korelasi, mengukur derajat atau keeratann hubungan antara dua variabel melalui
suatu bilangan yang koefisien korelasi r. Koefisien koefisien korelasi r, mengukur sejauh
mana titik-titik menggerombol di sekitar sebuah garis lurus yang dibentuk melalui diagram
pencar.
Derajat korelasi dapat diperhatikan menurut diagram pencar berikut :

Handout Statistika Pendidikan Fisika 179

Handout
Statistika
(a) Korelasi positif dan tinggi (b) Korelasi negatif dan rendah

(c) Korelasi nol (d) Korelasi linier nol

Keeratan hubungan linier antara variabel dapat diukur dengan koefisien product moment
person yaitu :

Agar memudahkan untuk menghitug nilai r, berikut ini diberikan tabel penolong untuk
menghitung nilai r seperti berikut.
No. Resp
1
2
3
.
n

Kelayakan Nilai r adalah sebagai berikut :


1) Batas nilai r.
Nilai r terbesar ialah +1, dan terkecil ialah -1 sehingga dapat ditulis -1 ≤ r ≤ +1. Untuk r
= +1 disebut hubungannya positif sempurna dan hubungannya linier langsung sangat
tinggi. Sebaliknya jika r = -1 disebut hubungannya negatif sempurna dan hubungannya

Handout Statistika Pendidikan Fisika 180

Handout
Statistika
tidak langsung (indirect) sangat tinggi, yang disebut inverse.
2) Hanya untuk hubungan linier saja.
3) Tidak berlaku untuk sampel dengan varian = 0, karena z tidak dapat dihitung dan
akhirnya r tidak dapat dihitung juga.
4) r tidak mempunyai satuan (dimensi).
Jika r = +1 diberi makna bahwa hubungan kedua variabel adalah linier, positif dan
sangat tinggi; dan jika r = -1, diberi arti hubungan kedua variabel adalah linier, negatif
dan sangat tinggi. Namun jika nilai r berada antara -1 dan +1, maka diperlukan
interpretasi dari nilai r seperti yang terdapat dalam tabel berikut.
r Interpretasi
0 Tidak berkorelasi
0,01 – 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Agak rendah
0,61 – 0,80 Cukup
0,81 – 0,99 Tinggi
1 Sangat tinggi

d. Analisis Korelasi Ganda


Korelasi ganda (multiple atau jamak) berkenaan dengan hubungan antara tiga variabel atau
lebih, dimana sekurang-kurangnya dua variabel bebas secara bersama-sama dihubungkan
dengan variabel berikutnya. Adapun bentuk hubungan antar variabel dalam korelasi ganda
adalah sebagai berikut :

Handout Statistika Pendidikan Fisika 181

Handout
Statistika
Keterangan :
X1, X2, X3, .... Xn : Variabel bebas
Y : Variabel terikat
Jika dalam korelasi linier sederhana koefisien korelasi dinyatakan dengan r, maka dalam
korelasi ganda koefisien korelasinya dinyatakan dalam R. Kelayakan nilai R dan makna
nilai R sama dengan korelasi linier sederhana.
Kegunaan dari korelasi ganda adalah untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas
atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terikat (Y), sehingga
akhirnya dapat diketahui besarnya sumbangan seluruh variabel bebas yang menjadi objek
penelitian terhadap variabel terikatnya.
Korelasi ganda merupakan lanjtan dari korelasi linier sederhana, maka untuk menghitung
besarnya koefisien korelasi ganda menggunakan rumus sebagai berikut :
Untuk dua variabel bebas (X1 dan X2)

Dimana :
Ry, x1, x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama
dengan variabel Y
ryx1 = koefisien korelasi X1 dengan Y
ryx2 = koefisien korelasi X2 dengan Y
rx1x2 = koefisien korelasi X1 dengan X2
Sifat korelasi antardua variabel dapat dilihat melalui pembuatan grafik maupun
perhitungan. Sifat hubungan atau korelasi adalah :
1) Pofitif kuat, artinya kedua variabel yang dicari korelasinya mempunyai sifat terikat
yang searah, apabila salah satu variabel cenderung untuk naik nilainya, maka variabel
yang lainnya pun akan naik.
2) Negatif kuat, artinya kedua variabel yang dicari korelasinya mempunyai sifat terikat
yang berkebalikan, apabila salah satu variabel cenderung naik nilainya, maka variabel
yang lainnya akan cenderung turun demikian pula sebaiknya.
3) Tidak berkorelasi, artinya variabel yang dicari korelasinya tidak mempunyai ikatan
yang tegas, masing-masing variabel cenderung untuk independen (bebas).

Handout Statistika Pendidikan Fisika 182

Handout
Statistika
Bahan Kajian
2

Permaslahan 1.
Soal :
Suatu penelitian ingin melihat apakah ada hubungan antara banyaknya
SKS yang diambil dengan indeks prestasi yang dicapai mahasiswa dalam
satu semester. Setelah dilakukan pengumpulan data dari 10 mahasiswa
ternyata penyabaran kredit yang diambil dan indeks prestasi yang dicapai
sebagai berikut :
(20 SKS; 3,1), (18 SKS; 4,0), (15 SKS; 2,8), (20 SKS; 4,0), (10 SKS; 3,0),
(12 SKS; 3,6), (16 SKS; 4,0), (14 SKS; 3,2), (18 SKS; 3,5), (12 SKS; 4,0).
Adakah hubungan yang signifikan antara jumlah SKS yang diambil
dengan IPK yang didapat ?

Recognize The Problem


Step 1
(Mengidentifikasi Masalah)
Diketahui data jumlah SKS dan IPK mahasiswa :
Mahasiswa ke Jumlah SKS IPK
1 20 3,1
2 18 4,0
3 15 2,8
4 20 4,0
5 10 3,0
6 12 3,6
7 16 4,0
8 14 3,2
9 18 3,5
10 12 4,0

Handout Statistika Pendidikan Fisika 183

Handout
Ditanya :
Adakah hubungan yang signifikan antara jumlah SKS yang diambil dengan IPK yang
didapat?

Describe The Statistic (Menentukan


Step 2
Statistik Terkait)
Misalkan :
x : jumlah SKS yang diambil
y : IPK yang didapat
Rumus yang digunakan :

Terima H0 jika :

Dan tolak H0 jika punya harga lainnya.

Plan a Solution (Rencana Penyelesaian


Step 3
Masalah)
1. Buktikan atau asumsikan bahwa kedua variabel itu mempunyai data normal dan dipilih
acak.
2. Tuliskan H0 dan H1 dalam bentuk kalimat.
3. Buatkan hipotesis statistiknya.
4. Buatkan tabel sebagai penolong untuk menghitung r.
5. Hitung nilai r.
6. Tetapkan taraf signifikansinya.
7. Buat kriteria pengujian signifikansi korelasi.
8. Hitung dk.
9. Hitung nilai r dan masukkan ke pengujian signifikansi korelasi.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 184


Handout Statistika Pendidikan Fisika
Handout
Statistika
10. Buat kesimpulan.

Step 4 Execute the Plan (Penyelesaian Masalah)

1. Ha dan H0 dalam bentuk kalimat


Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara jumlah SKS dengan IPK
H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara jumlah SKS
dengan IPK

2. Hipotesis statistiknya
Ha :

H0 :

3. Buatlah tabel sebagai penolong untuk menghitung r


No. Resp
1. 20 3,1 400 9,61 62
2. 18 4,0 324 16 72
3. 15 2,8 225 7,84 42
4. 20 4.0 400 16 80
5. 10 3,0 100 9 30
6. 12 3,6 144 12,96 43,2
7. 16 4,0 156 16 64
8. 14 3,2 196 10,24 44,8
9. 18 3,5 324 12,25 63
10. 12 4,0 144 16 48

4. Hitung nilai r

Handout Statistika Pendidikan Fisika 185


Handout Statistika Pendidikan Fisika
Handout
Statistika
Tetapkan taraf signifikansinya, (yaitu α = 0,05)

5. Kriteria pengujian signifikansi korelasi


Ha : Tidak signifikan
H0 : Signifikan

Jika -rtabel ≤ rhitung ≤ rtabel , maka H0 ditolak atau korelasinya tidak signifikan.

6. dk = n – 2 = 10 – 2 = 8
dengan α = 0,05 dari tabel r kritis Pearson didapat nilai rtabel = 0,564

Step 5 Evaluate (Evaluasi)

Tuliskan komentar saudara dari uraian jawaban di atas !

E Tugas Terstruktur

1. Jelaskan dengan contoh tentang analisis korelasi sederhana.


2. Jelaskan ketiga gambar berikut ini.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 186


Handout Statistika Pendidikan Fisika
Handout
Statistika
(a) (b) (c)
3. Berikut ini adalah data kehadiran yang diperkirakan akan mempengaruhi nilai akhir yang
diperoleh 10 orang mahasiswa selama mengikuti perkuliahan Statistik Dasar.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kehadiran (%) (X) 60 70 75 80 80 90 95 95 10 10
0 0
Nilai Ujian (Y) 65 70 75 75 80 80 85 95 90 98

Tentukan:
a. Diagram pencarnya
b. persamaan garis regresinya dan gambarkan pada diagram pencarnya
c. koefisien determinasi dan interpretasinya
d. koefisien korelasi dan interpretasinya
4. Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat
pengetahuan mahasiswa Fisika tetang kebersihan dengan perilaku mahasiswa Fisika
dalam menjaga kebrsihan. Dilakukan pengukuran terhadap 10 mahasiswa Fisika secra
acak, sehingga memperoleh data sebagai berikut :
Tingkat Penegtahuan = 70 90 60 50 80 90 60 70 70 60
Perilaku = 50 60 60 70 80 60 40 50 60 80
Hipotesis yang diuji adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
perilaku mahasiswa Fisika dalam menjaga kebersihan.
a. Ujilah hipoesis tersebut dengan taraf signifikansi 5 %
b. Dapatkah korelasi yang terjadi digeneralisir pada seluruh mahasiswa Fisika ?

Handout Statistika Pendidikan Fisika 187


Handout Statistika Pendidikan Fisika
Handout
Statistika
F Kepustakaan

Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Prenada Media.
Ramli, Ermaniati. 2013. Dasar-dasar Statistika. Padang : UNP.
Usman, Husaini. 2003. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi Aksara.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 188


Handout Statistika Pendidikan Fisika
Handout
Statistika

Anda mungkin juga menyukai