Anda di halaman 1dari 4

Isu-Isu Kesehatan Lingkungan di Indonesia:

- Sampah Plastik
Masyarakat yang kurang pengetahuan dan dan berperilaku buruk dalam pengelolaan
sampah plastik dapat menimbulkan kesehatan masyarakat. Sampah plasttik dapat
bertahan sampai bertahun-tahun sehingga dapat menyebabkan pencemaran
kingkungan. Sampah plastik tidak baik jika dibakar karena akan menghasilkan gas
yang dapat mencemari udara dan dapat membahayakan pernapasan manusia, dan
jika sampah plastik ditimbun dalam tanah akan mencemari tanah, air tanah. Oleh
karena itu, pemakaian plastik yang jumlahnya sangat banyak dapat berdampak pada
kesehatan manusia dan lingkungan karena plastik mempunyai sifat yang sulit
terdegradasi (non-biodegradable).
- Dampak Bahaya Penggunan Plastik dan Sampah Plastik bagi Kesehatan dan
Lingkungan
Penggunaan plastic dalam kehidupan modern saat ini sangat pesat sehingga
menyebabkan ketergantungan manusia pada plastic semakin tinggi. Perkembangan
yang sangat pesat dari industry polimer sintetik membuat kepraktisan dan
kenyamanan. Kebanyakan plastic seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh
dicampurkan dengan suatu bahan pelembut. Contoh pelembut adalah epoxidized
soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB),
acetyl tributylcitrate (ATBC) dan di(2-ethylhexyl)phthalate (DEHP). Penggunaan
bahan pelembut dapat menimbulkan masalah kesehatan, contoh penggunaan bahan
pelembut seperti PCB dapat menimbulkan kematian pada jaringan dan kanker pada
manusia (karsinogenik). Di Jepang keracunan PCB dapat menimbulkan penyakit
yusho. Tanah dan gejala dari keracunan berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-
benjolan, gangguan pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada ibu
hamil, mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Untuk
menghindari bahaya yang mungkin terjadi sebaiknya kita harus menggunakan
plastic yang terbuat dari polietilena dan polypropylene atau bahan alami (misalnya
daun pisang). Sedangkan plastic yang memiliki tekstur yang kuat dan tidak mudah
terdegradasi oleh mikroorganisme tanah. Oleh karena itu seringkali kita
membakarnya untuk menghindari pencemaran terhadap tanah dan air di lingkungan
, tetapi pembakarannya akan mengeluarkan asap toksik yang apabila terhirup dapat
menyebabkan sperma tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan. Ada juga yang
perlu diwaspadai dari penggunaan plastic dalam industry makanan adalah
kontaminasi zat warna dalam makanan, contohnya penggunaan kantong plastic
(kresek) untuk membungkus makanan seperti gorengan dan lain-lainnya. Berikut ini
contoh-contoh berdasarkan jenis-jenis utama bahan plastic:
- PET (Polyethylene Terephthalate)
 Biasanayaa dipakai untuk botol plastic yang
jernih/transparan/tembus pndang seperti botol air mineral, botol jus,
dan hamper botol minuman lainnya.
 Jenis PET hanya direkomendasikan hanya sekali pakai.
 Biasanya pada bagian bawah kemasan botol plastic, tertera logo daur
ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PET (polyethylene
terephthalate) di bawah segitiga.
- HDPE (High Density Polyethylene)
 Biasa dupakai untuk botol susu yang berwarna putih susu,
Tupperware, galonair minum, kursi lipat dan lain-lain.
 Umumnya pada bagian bawah kemasan botol plastic, tertera logo
daur ulang dengan angka 2 ditengahnya, serta tulisan HDPE (high
density polyethylene) dibawah segitiga.
- V (Polyvinyl Chloride)
 Plastic ini biasa ditemukan padaa plastic pembungkus (cling wrap),
botol-botol, pipa, konstruksi bangunan.
 Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka
3 di tengahnya, serta tertulis V (polyvinyl chloride), yaitu jenis
plastic yang paling sulit di daur ulang.
- LDPE (Low Density Polyethylene)
 Biasa dipakai untuk tempat makanan, plastic kemasan, dan botol-
botol yang lembek.
 Tertera logo daur ulang dengan angka 4 ditengahnya, serta tulisan
LDPE.
- PP (Polypropylene)
 Biasanya dipakai untuk tempat menyimpan makanan, botol minum
dan terpenting botol minum untuk bayi, kantong plastic, film,
automotif, mainan mobil-mobilan ember.
 Tertera logo daur ulang dengan angka 5 ditengahnya, serta tulisan
PP.
- PS (Polystyrene)
 PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat
CD, karton tempat telor, dan lain-lain’
 Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap
rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
 Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan
PS.
- Upaya Penanggulangan Limbah Plastik
a) Kurangi penggunaan kantong plastic dan gunakan tas kain setiap
kali berbelanja. Harus diingat untuk selalu membawa tas kain saat
belanja dari rumah.
b) Limbah plastic ditanggulangi dengan cara Reuse (pakai
ulang/penggunaan kembali) adalah upaya penggunaan limbah
plastic dipakai kembali tanpa perlakuan apa-apa, misalnya untuk
dibuat hiasan, Recycle (daur ualang) adalah upaya mendaur ulang
limbah plastic untuk dimanfaatkan dengan proses semula melalui
perlakuan fisika, kimia dan biologi menjadi produk lain seperti
bahan baku sekunder produk plastic lain, misalnya plastic kresek
hitam, pot hitam, dan Recovery (pungut ulang/ambil ulang) adalah
upaya mengambil ulang bahan-bahan yang masih mempunyai niali
ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan ke dalam
proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan
biologi, di kenal dengan 3 R.
c) Menghindari pembuangan sampah plastic ke lingkungan karena
secara tidak langsung merusak ekosistem melalui sumbatan pada
sistem saluran air yang menyebabkan sedimentasi dan banjir,
merusak lahan subur seperti hutan mangrove karena keberadaan
sampah plastic menutupi permukaan dan mengurangi sistem
pengudaraan, karena sifatnya yang tidak dapat membusuk, akan
mengurangi kapasitas pembangunan akhir sampah.
d) Kelembagaan meliputi instansi dan organisasi yang khusus
menangani sampah plastic khususnya dan barang plastic.
Kelembagaan mempunyai fungsi dalam menangani sistem
pengelolaan smapah plastic secara menyeluruh dan komprehensif
termasuk di dalamnya penerbitan peraturan yang menggantikannya
dengan barang non-plastik. Instansi yang terkait dengan pengelolaan
sampah plastic adalah Depertemen Perindustrian dan Perdagangan
yang mengatur secara langsung sistem pengelolaan plastic dari
bahan baku sampai ke produk. Kementrian Lingkungan Hidup
mempunyai tugas dana fungsi dalam pengelolaan lingkungan hidup
termasuk berbagai dampak yang ditimbulkan akibat proses
pembuatan plastic dan produk barang plastic yang sudah tidak
terpakai dan di buang ke lingkungan. Dinas Kebersihan merupakan
instansi terdepan dalam pengelolaan sampah plastic dalam sitem
pengelolaan smapah kota.

Anda mungkin juga menyukai