Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian ide kreativitas


A.

Pengertian Ide

Lahimya ide dalam diri seorang wirausaha merupakan langkah awal dari suatu

inovasi bisa dilakukan oleh seorang wirausaha bila orang tersebut mampu

melahirkan ide atau gagasan bisnis dalam pikirannya.

"Defmisi ide adalah buah pikir manusia yang muncul karena adanya suatu

pengamatan yang secara rasional dianggap logis dan memiliki nilai manfaat baru".

Pengertian kreativitas

Seorang wirausahawan harus memiliki ide-ide yang dihasilkan dari suatu

kreatifitas. Kreatifitas ini lah yang akan membawa wirausahawan untuk

melakukan inovasi terhadap bisnisnya.

Kreatifitas adalah inisiatif terhadap penciptaan suatu produk atau proses

yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai

ROCKLER (Materi pelatihan Kewirausahaan LP3I Bandung ,2004) dalam

Innovative Teaching Strategies mendefinisikan kreatifitas adalah kesadaran

seseorang untuk mendapatkan suatu perspektif baru dan sebagai hasilnya

membawa sesuatu yang baru.

B. Cara mengelola kreativitas

John Whatmore dalam bukunya, Releasing Creativity, How Leaders Can Develop
Creative Potential in Their Teams (Sterling VA, Stylus), menyodorkan sebuah
check-list yang membantu kita untuk mengelola kreativitas dengan optimal.

1. Mengenali sumber-sumber yang potensial dari kreativitas.

Internal: a) Karyawan, setiap karyawan, bukan hanya yang bekerja atau berada di
bagian riset dan penelitian atau pengembangan yang memiliki daya kreativitas.
Eksternal: a) Pengguna, konsumen, pelanggan, mereka mempunyai selera,
insting, dan imajinasi yang dikaitkan dengan pengharapan mereka terhadap
produk atau jasa layanan yang kita tawarkan dan pasarkan.
b) Saingan baik langsung dengan produk dan jasa layanan yang sama atau sejenis,
maupun yang tidak langsung yang secara keuangan akan mengambil sebagai
alternatif terhadap produk kita, contoh antara bubur dan mi instan.
c) Supplier dari bahan baku atau sebaliknya distributor dari produk kita, mereka
menampung sekian banyak masukan dan informasi dalam keseharian mereka
berbisnis dan tidak mustahil mempunyai masukan yang berharga untuk
dikembangkan menjadi kreativitas dan selanjutnya inovasi.

2. Selaku pimpinan, Anda bisa merangsang ide-ide kreatif, dengan bertanya setiap
hari kepada individu karyawan atau sekelompok yang berbeda, dengan
mengobrol dengan mereka dalam suasana yang lebih informal dan santai
contohnya sewaktu makan siang di kantin. Hal ini akan mendorong setiap
karyawan berpikir lebih dari biasanya dan berharap suatu waktu ditanya oleh
atasan mereka.

3. Memfasilitasi atau melengkapi dengan fasilitas dan lingkungan yang


mendorong timbulnya kreativitas, contohnya menyediakan khusus sebuah
ruangan dengan perlengkapan komputer yang memadai, kemudian menaruh
produk-produk saingan, menaruh gambar-gambar para penemu besar seperti
Thomas A Edison, yang membangkitkan semangat orang menggali dan
menelurkan ide-ide kreatif.

4. Dibentuk gugus-gugus brainstorming dan focus group dengan pesan atau


penugasan tertentu baik dalam batasan dan arahan produk dan jasa yang ingin
dihasilkan maupun dalam kerangka waktu. Lebih formil sifatnya.

5. Pimpinan sesekali bergabung dalam diskusi penggalian ide tapi jangan


mendominasi, boleh mendorong dan jangan terlalu lama bersama mereka, oleh
karena pada umumnya kreativitas menjadi mandul di hadapan pimpinan apalagi
yang otoriter, seperti dikatakan oleh Profesor Teresa Amabile dari Harvard
Business School, bahwa ada kecenderungan pimpinan tidak terlalu suka jika
bawahannya terlalu kreatif.

Selain alasan pribadi, seperti merasa tersaingi atau merasa dipecundangi, juga
dalam rangka meredam karyawan yang bersangkutan untuk tidak terlalu
bertingkah.

6. Sebuah proses kreativitas dan inovasi yang berhasil bisa menjadi pelajaran dan
menjadi sebuah standar umum; prosesnya bukan inti hasilnya. Sebuah kreativitas
harus dapat dikembangkan menuju inovasi karena itu adalah hasil akhir yang
nantinya ditawarkan dan dipasarkan kepada pengguna atau konsumen.
Semakin inovatif semakin bernilai, apalagi yang tidak mudah ditiru oleh pesaing.
Oleh karena itu dari sejak semula perlu ditetapkan "kriteria" dan dibuat SOP
(standard operating procedure).

7. Sebuah produk atau jasa layanan bisa saja dianggap sangat brilian dan
meyakinkan, akan tetapi harus diuji di pasaran, oleh karena itu perlu
dilakukan market-test, dengan mengambil kota dan grup pengguna atau
konsumen yang mewakili.

Dilakukan pantauan yang ketat selama beberapa waktu yang ditentukan;


tentunya tidak boleh terlalu lama, oleh karena akan membangunkan macan tidur;
pesaing yang berpotensi.

8. Sebuah ide yang mengarah ke inovasi dan berhasil dengan sukses di pasar serta
mengangkat nama perusahaan dan menciptakan penjualan yang fantastis, perlu
dihargai, mereka yang terlibat, bukan saja dengan reward sebuah kompensasi
finansial, upacara penghargaan yang diadakan secara khusus,akan tetapi juga
nama mereka perlu diabadikan dalam "Hall of Innovators" dengan foto-foto yang
bercerita.

C. Pengembangan kreativitas

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas:

1. Amatilah sesuatu yang dikenal. Tujuannya adalah untuk melatih dan mempertajam ingatan
Anda.
2. Membangun kreatifitas berarti mempertajam pikiran, dan itu berarti juga meningkatkan
kepekaan pengindraan pada diri kita.
3. Jangan menunda pekerjaan. Dengan adanya persiapan waktu yang baik selama bekerja maka
otak akan menghasilkan pekerjaan yang optimal.
4. Ambil sudut pandang orang lain. Coba untuk menempatkan diri Anda pada posisi orang lain
untuk mengetahui reaksi seseorang atas tindakan yang Anda ambil.
5. Melakukan brainstorming. Hal ini memudahkan Anda untuk mendapatkan banyak gagasan
dengan cepat melalui diskusi team.
6. Belajar menjadi seorang inovator yang baik. Anda harus selalu mencari, menyesuaikan dan
mengimplementasikan ide-ide, baik yang baru maupun yang lama.
7. Ubahlah kebiasaan dan citra diri. Jadilah orang yang progresif, kembangkanlah atribut-atribut
dan motivasi yang di butuhkan.

Anda mungkin juga menyukai