SECARA INDIVIDU
MAUPUN PERUSAHAAN
BESERTA HAMBATANNYA
KELOMPOK 1
SISKA ARIYANTI (2299200002)
RATNA DWI S. (2299200006)
MENGELOLA KREATIVITAS DENGAN
OPTIMAL
INTERNAL EKSTERNAL
KARYAWAN/INDIVIDU
Sebagai seorang karyawan juga jangan terlalu mendominasi.
Karena Menurut Profesor Teresa dari Harvard, bahwa ada
kecenderungan pimpinan yang tidak terlalu suka jika
bawahannya mendominasi dan terlalu kreativ tanpa
menghargai pendapat yang lain
Proses Kreativitas & Inovasi Yang
Berhasil Bisa Menjadi Pelajaran &
Menjadi Sebuah Standar Umum
2. EMOTIONAL
Masalah emosional seperti takut mengambil resiko, tidak
menyukai ketidakpastian, lebih suka menilai daripada
menghasilkan ide baru, menganggap remeh suatu masalah,
hingga tergesa-tergesa dalam memutuskan sesuatu juga
merupakan faktor penghambat dalam mengelola kreativitas.
3. CULTURAL (BUDAYA)
Budaya juga dapat menghambat pengakumulasian
gagasan. Ketakutan untuk berbeda dari yang biasa orang
lain lakukan, ketakutan mengambil tindakan dan
mengemukakan gagasan yang berkemungkinan
menimbulkan kontroversi karena dianggap melenceng
dari budaya juga merupakan faktor penghambat
mengelola kreativitas.
4. INTELLECTUAL
Kebiasaan terlalu mengandalkan logika dan enggan
menggunakan intuisi serta hanya menggunakan
pengalaman atau cara lama yang terbukti efektif hasilnya
juga dapat dikategorikan faktor penghambat dalam
mengelola kreativitas.
5. ENVIRONMENTAL (LINGKUNGAN)
Hal-hal yang terjadi di lingkungan kerja seperti berikut
mampu menghambat pengelolaan kreativitas:
Tidak ada kerjasama dan rasa saling percaya antar
rekan kerja.
Atasan atau pimpinan yang bersifat otoriter tidak
menghargai pendapat orang lain.
Kurangnya dukungan untuk mengembangkan
gagasan atau ide.
Budaya kebersamaan atau anti persaingan.
HAMBATAN SESEORANG
TIDAK KREATIF
1. RASA TAKUT
Seseorang tidak kreatif karena dibayang-bayangi oleh rasa takut
gagal, takut salah, takut dimarahi dan rasa takut lainnya.
2. RASA PUAS
Kesuksesan, kepandaian, dan kenyamanan bisa menjadi sebuah
hambatan. Seseorang yang sudah puas dengan apa yang
dicapai, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang
dijalaninya seringkali terbutakan oleh rasa bangga dan rasa puas
sehingga tidak terdorong kreatif untuk mencoba hal yang baru
ataupun menciptakan sesuatu yang baru.
3. RUTINITAS TINGGI
Rutinitas dapat menjadi salah satu hambatan bagi
seseorang menjadi kreatif. Oleh karena itu, untuk
mengatasi hal tersebut kita perlu menyisihkan waktu
untuk mengisi "kehausan" akan kreativitas. Misalnya
dengan membaca buku satu minggu sekali, dengan
begitu kita bisa menemukan ide brilian yang bisa kita
adaptasi atau perbaiki, selain itu hal yang dapat dilakukan
yakni dengan memperluas lingkungan sosial dengan
mengikuti perkumpulan atau organisasi.
4. KEMALASAN MENTAL
Seseorang yang malas menggunakan kemampuan
berpikirnya cenderung akan tertinggal dalam karir dan
prestasi jika dibandingkan dengan orang yang tidak
malas untuk mengasah kemampuan berpikirnya guna
mencoba hal baru.
5. TERPAKU PADA MASALAH
Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan dan
kerugian memang menyakitkan. Namun bukan berarti
usaha untuk memperbaiki atau mengatasi masalah
tersebut terhenti. Justru dengan adanya sebuah masalah,
kita akan terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat
menemukan cara lain yang lebih baik, cepat dan efektif.
6. STEREOTYPING
Lingkungan serta budaya yang ada di sekitar akan
membentuk opini atau pendapat terhadap sesuatu juga
dapat menjadi penghambat dalam berpikir kreatif.
7. BIROKRASI
Seringkali kita mengeluh karena ide atau usulan
tidak ditanggapi oleh pihak birokrasi. Hal tersebut
bisa terjadi karena proses pengambilan keputusan
birokrasi yang lamban dan berliku-liku. Kondisi
seperti ini sering mematahkan semangat orang
untuk berkreasi ataupun menyampaikan ide dan
usulan perbaikan.