Anda di halaman 1dari 105

KEWIRAUSAHAAN

Fahmi Arief, SKH, M. VET. Agribisnis


PENDAHULUAN
• Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal
abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya,
entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices
in order to combine them”. Adapun makna secara etimologis
wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari tiga suku
kata : “wira“, “swa“, dan “sta“. Wira berarti manusia unggul, teladan,
tangguh, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir,
pendekar/pejuang kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti
sendiri, dan Sta berarti berdiri.
• Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter,
yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut
melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang
telah ada.
• Tujuan :
Agar mahasiswa dapat memiliki
pengetahuan tentang dasar-dasar
kewirausahaan, sehingga suatu
saat nanti dapat membuat atau
mendobrak sebuah inovasi baru
untuk menciptakan suatu usaha
yang baru
Topik Bahasan
BENTUK PERKULIAHAN

• Tatap Muka (Offline / Online)


• Pemberian materi kuliah
• Tugas
• UTS
KRITERIA PENILAIAN
Kewirausahaan

• Kewirausahaan merupakan ilmu yang


mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan
perilaku seseorang dalam berkreasi dan inovasi
menghadapi tantangan hidupnya
• Wirausaha adalah mereka yang melakukan
upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide dan meramu sumberdaya
untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup
Kewirausahaan

• Ciputra:
Kewirausahaan adalah jalan keluar untuk menyelesaikan
masalah pengangguran, kemiskinan dan kemelaratan.
Kewirausahaan sangat penting untuk mengubah bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang maju.
• J.A Schumpeter:
Wiraswasta seorang inovator sebagai individu yang
mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-
benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti
benar.
Kewirausahaan

• Frederick Sarth
Wiraswasta adalah orang yang berkonsentrasi terhadap
peningkatan suatu nilai, yaitu keuntungan lebih
berpengalaman dan berspekulasi serta keinginan untuk
menanggung resiko.
• Ir. Sasarsono
Wiraswasta adalah sifat-sifat keberanian, keutamaan
dan keteladanan dalam mengambil resiko yang
bersumber pada kemampuan sendiri
Kewirausahaan
Kewirausahaan

KEWIRAUSAHAAN

WIRA : TELADAN
USAHA : KEMAUAN KERAS

“BERKEMAUAN KERAS DALAM BISNIS, YANG


PATUT JADI TELADAN HIDUP”
Kewirausahaan

WIRASWASTA

WIRA : TELADAN
SWASTA : KEMAMPUAN MANDIRI

“KETELADANAN DALAM MENGAMBIL RESIKO YANG


BERSUMBER PADA KEMAMPUAN MANDIRI”

“MAMPU MENGHADAPI HIDUP DAN KEHIDUPAN YANG


PENUH TANTANGAN MENUJU HIDUP DAN
KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK DAN TERHORMAT”
Faktor – factor Jiwa Wirausaha
Faktor – factor Jiwa Wirausaha
Jenis-jenis Wirausaha

• Jenis Wirausaha :
1. Part Time Enterpreneur :
 Wirausaha yang kerja setengah waktu melakukan usaha.
 Kegiatan usaha hanya bersifat sampingan.
2. Home Based New Ventures :
 Usaha yang dirintis dari rumah / tempat tinggal.
3. Family Owned Business :
 Usaha yang dilakukan / dimiliki oleh beberapa anggota keluarga
secara turun temurun.
4. Co-preneurs :
 Usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerja
sama sebagai pemilik dan menjalankan usahanya bersama-
sama.
Inisiatip Gagasan dan Ide
wirausaha
Memulai Bisnis TANPA Uang
Tunai

1. Modal dengkul
2. Menggunakan sistem bagi hasil
3. Meminjam dengan sistem menggaji
4. Pembayaran di muka
5. Sistem barter
6. Mengambil produk dulu
Beberapa Sumber – sumber tempat
mencari inisiatif gagasan dan ide

1. Buku, majalah dan media cetak lainnya


2. Obrolan
3. Bepergian
4. Komunitas
5. Mimpi
6. Diari atau jurnal
7. Film
8. Televisi
9. Musik
10. Internet
Inovasi

Inovasi adalah
Kemampuan bertindak yang baru dan berbeda untuk
menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan
masalah dan menemukan peluang (doing new thing).

Amati, Tiru, Modifikasi (ATM)


Inovasi

• Menurut Rogers dalam LAN (2007:116) mengatakan bahwa inovasi


mempunyai atribut sebagai berikut:
1. Keuntungan Relatif : Sebuah inovasi harus mempunyai keunggulan
dan nilai lebih dibandingkan dengan inovasi sebelumnya.
2. Kesesuaian : Inovasi juga sebaiknya mempunyai sifat kompatibel atau
kesesuain dengan inovasi yang digantinya.
3. Kerumitan : Dengan sifatnya yang baru, maka inovasi mempunyai
tingkat kerumitan yang boleh jadi lebih tinggi dibandingkan dengan
inovasi sebelumnya. Namun demikian, karena sebuah inovasi
menawarkan cara yang lebih baru dan lebih baik.
4. Kemungkinan Dicoba : Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji
dan terbukti mempunyai keuntungan atau nilai dibandingkan dengan
inovasi yang lama.
5. Kemudahan diamati : Sebuah inovasi harus juga dapat diamati, dari
segi bagaimana sebuah inovasi bekerja dan menghasilkan sesuatu
yang lebih baik.
Kreativitas

• Kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru,


berpikir berbeda, dalam memecahkan masalah dan
menemukan peluang. (thinking new thing) atau
penetasan (incubation) dengan menyiapkan pikiran di
bawah sadar/ perenungan tentang peluang membangun
prototipe dan implementasikan.
• Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata baik
dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, baik
dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal – hal
yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda
dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Being Creative….. How ?

 Berpikir banyak kemungkinan yang unik dan


berbeda (orisinalitas)
 Berani berpikir aneh-aneh/terbalik, out of the box
 Melihat peluang yang tidak terpikirkan oleh orang
lain (opportunity creator)
 Terbuka terhadap pengalaman baru (open mind)
5 Langkah Membuka Kreativitas

1. Buat pilihan untuk jadi kreatif


2. Perluas cakrawala anda
3. Buatlah langkah berani
4. Harapkan sedikit kegagalan dan jadikan
dorongan untuk maju
5. Kenali pencapaian anda
Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi


orang lain atau sekelompok orang ke arah tercapainya suatu tujuan
organisasi yang telah disepakati bersama sebelumnya.

Ciri seorang pemimpin


1.Percaya diri
2.Bertekad baja
3.Penuh motivasi
4.Tegas (tidak plin-plan)
5.Karismatik
6.Antusias
7.Pemberani
Pentingnya Kepemimpinan

Keunggulan wirausaha yang sukses dibandingkan dengan


wirausaha yang gagal terletak pada dinamika dan efektivitas
kepemimpinan.
Pimpinan wirausaha merupakan unsur pokok di dalam
setiap perusahaan.
3 variabel (unsur) utama yang tercakup di dalam
kepemimpinan:
1.Kepemimpinan melibatkan orang lain
seorang wirausaha akan berhasil apabila dia berhasil
memimpin karyawannya atau pembantu-pembantu yang
mau berkerjasama dengan dia untuk memajukan
perusahaan.
2. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan
para wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan
sebagian kekuasan kepada karyawan atau seorang
karyawan diangkat menjadi pemimpin pada bagian
tertentu
3. Kepemipinan menyangkut penanaman pengaruh untuk
mengarahkan bawahan
seorang wirausaha juga harus dapat memberi contoh
yang baik bagaimana melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan yang diperintahkan
Keterampilan Memimpin

Keterampilan yang harus dimiliki seseorang dalam memimpin adalah


sebagai berikut:
1.Technical skills
kemampuan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat
operasional atau teknis.
2.Human skills
kemampuan bekerjasama dengan para bawahan dan membangun
tim kerja dengan pendekatan kemanusiaan
3.Conceptual skills
kemampuan menyusun konsep atau berpikir dan mengungkapkan
pikirannya.
Perbedaan Pemimpin dengan Manajer
• Pemimpin :
1. mencari alternatif baru
2. mengembangkan problem sebagai suatu tantangan
3. menemukan solusi kreatif
4. menghargai pembaruan, cara baru dan tidak terlalu terikat pada aturan.
5. berpikir divergent

• Manajer
1. menurut pada atasan
2. menggunakan cara pada umumnya
3. menemukan satu cara saja
4. mengekor pada orang lain
5. tertib untuk menghasilkan duplikasi kerja
6. mengatur orang berdasarkan aturan
7. berpikir konvergent
TERIMA KASIH
Keunggulan Kompetitip dalam
kewirausahaan
Keunggulan Kompetitip dalam
kewirausahaan
• Menurut Mangkuprawira (2007), dua prinsip pokok yang
perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan
kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan
keunikan produk.
1. Sudut Pandang Nilai Pelanggan :Keunggulan
kompetitif terjadi apabila terdapat pandangan
pelanggan bahwa mereka memperoleh nilai tertentu
dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut.
2. Sudut Keunikan : Keunikan dicirikan oleh barang dan
jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah
ditiru oleh pesaing
Keunggulan Kompetitip dalam
Perusahaan
• Jacobson (1988) dan Porter (1990) dalam Lee dan Hsieh (2009)
mendefinisikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan sebagai
keunggulan kompetitif yang bertahan dalam waktu lama.
Keunggulan kompetitif semacam itu harus memiliki karakteristik
sebagai berikut:

1. Berkelanjutan: Sebuah perusahaan harus memimpin pesaingnya secara


berkelanjutan atau bertahan dalam waktu yang agak lama, dan akan berakhir
ketika pesaing berhasil meniru keunggulan kompetitif yang sama.
2. keunikan: Sebuah perusahaan perlu memilik kompetensi yang hanya dimiliki
oleh sejumlah kecil perusahaan
3. kekukuhan: Sebuah perusahaan perlu memimpin perusahaan pesaing dengan
gap yang signifikan.
Bagaimana suatu Perusahaan dapat memiliki
Keunggulan Kompetitip dari Perusahaan lain ?
• Inovasi dapat dipandang dengan pendekatan strukturalis dan pendekatan
proses. Pendekatan strukturalis memandang inovasi sebagai suatu unit
dengan parameter yang tetap seperti teknologi dan praktek manajemen,
adapun pendekatan proses memandang inovasi sebagai suatu proses yang
kompleks, yang sering melibatkan berbagai kelompok sosial dalam
organisasi (Swan et al., 1999). Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam
bidang:
1. Inovasi produk (barang, jasa, ide dan tempat)
2. Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan, pemasaran dan
lain-lain).
3. Dalam melakukan inovasi perusahaan perlu memperhatikan prinsip- prinsip:
 Menganalisa peluang
 Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan pelanggan
 Sederhana dan terarah
 Dimulai dari yang kecil
 Kepemimpinan
Manajemen Strategis
Tahapan dalam Managemen
Strategi
• Managemen strategik pada prinsipnya terdapat tiga tahapan, yaitu
(Tunggal, A. W., 2004) ;

1. Tahapan formula : Tahapan formula terdiri dari perencanaan misi,


mengidentifikasikan tantangan dan peluang dari eksternal, menentuan kekuatan
beserta kelemahan yang ada diinternal, membuat tujuan dalam jangka panjang,
pengambilan sebuah keputusan dan membuat pilihan strategi-strategi yang
nantinya dipilih untuk diterapkan.
2. Tahapan implementasi : Tahapan implementasi mencakup pengelolaan
kebijakan, penentuan tujuan tahunan, memotivasi pegawai, dan pengalokasian
sumber-sumber yang ada agar sebuah strategi dapat dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan.
3. Tahap Evaluasi : Dalam Tahap evaluasi mencakup beberapa kegiatan yang
mengamati strategi apakah bisa berjalan dengan baik atau tidak.
Proses Managemen Strategi

1. Menganalisis keadaan : mempelajari situasi dengan kekuatan (strenght),


kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang
disingkat dengan SWOT.
2. Menyusun strategi dan mengimplentasikannya : Dalam menyusun sebuah strategi
perlu adanya perencanaan dan pengambilan keputusan yang baik sehingga dalam
membuat sebuah tujuan dan dapat mengembangkan suatu rencana yang lebih
strategis. Dalam penggunaan suatu alat manajerial serta organisasi yang bertujuan
untuk mengarahkan sumber daya sehingga dapat mencapai hasil yang lebih
strategis ini merupakan implementasi dari strategi.
3. Ancaman dan peluang dari luar : Semua ciri-ciri yang ada pada luar
lingkungan/eksternal dan keberadaannya bisa menghambat perkembangan
perusahaan untuk meraih tujuan strategisnya yang telah ditetapkan adalah
merupakan sebuah ancaman
4. Kekuatan dan Kelemahan dari dalam : Kekuatan adalah karakter positif yang
ada dilingkungan internal yang keberadaannya dapat digunakan perusahaan
agar bisa meraih tujuan kinerja strategisnya. Kelemahan adalah karakter
negative yang ada dilingkungan internal yang keberadaannya dapat menghambat
atau memperlambat kinerja dari organisasi.
Identifikasi Peluang Usaha
Orientasi Lingkungan Eksternal

Pemakaian barang jasa untuk kebutuhan diri sendiri, keluarga,


Konsumen orang lain dan makhluk hidup lain

Melakukan pengamatan terhadap usaha-usaha yang bisa


Perusahaan yang diterima oleh pasar dan melakukan modifikasi atas usaha
sudah ada tersebut sehingga punya keunggulan yang lebih

Lokasi kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan


Saluran distribusi mempermudah pengiriman barang dan jasa dari produsen ke
konsumen

Ide usaha bisa di dapat dari berbagai macam peraturan yang


Pemerintah dikeluarkan oleh pemerintah

Penelitian dan Usaha baru seringkali didapat dari hasil penelitian dan
pengembangan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru
Orientasi Lingkungan Internal
Sumber Gagasan Bagi produk dan jasa baru
Perencanaan dan Pengembangan produk

Tahap Gagasan Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide

Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang


Tahap Konsep
dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru

Tahap
Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep
Pengembangan
produk yang dapat diuji
Produk
1. Memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru,
Tahap Uji 2. Mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk
3. Menetapkan elemenelemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk
Pemasaran memperkenalkan produk di pasar

Tahap Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan


Komersialisasi strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar
Orientasi Pemasaran
Kegagalan dalam memilih usaha
Merintis usaha baru dan model
pengembangannya
Merintis usaha baru (starting)
Bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:
Dengan membeli perusahaan orang lain
(buying)
Kerjasama manajemen (franchising)
TUGAS
• Buat rancangan usaha yang berasal dari
produk pertanian, peternakan dan
perikanan dalam bentuk makalah
• BAB 1
 PENDAHULUAN
 RUMUSAN MASALAH
 TUJUAN
• BAB 2
 PEMBAHASAN
• BAB 3
 KESIMPULAN
TERIMA KASIH
Fahmi Arief, SKH, M. VET.
Agribisnis
 Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang
atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk
mendapatkan laba

 Bisnis juga dapat diartikan suatu usaha untuk


memperoleh profit sesuai dengan target dalam berbagai
bidang, baik dari kuantitas, kualitas dan waktunya.

 Bisnis juga organisasi perusahaan yang memiliki badan


hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha,
maupun perorangan yang tidak memilki badan hukum
maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima,
warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha
(SITU) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) serta
usaha informal lainnya.
 Peranan bisnis sangatlah penting dalam
kehidupan masyarakat, karena melalui kegiatan
bisnis suatu perusahaan akan dapat memenuhi
setiap kebutuhan (needs) keinginan (wants) dari
masyarakat konsumen yang beraneka ragam,
sehingga konsumen merasa terpuaskan
(customer satisfactions).
Setiap perusahaan yang berkinerja baik dan
mampu memberikan layanan yang memuaskan
konsumen maka dipastikan akan memperoleh
‘profit’ atau keuntungan dan usahanya akan
terus berkembang dengan pesat ‘going concern’
 Fungsi dasar Bisnis antara lain meliputi :

1. Mencari dan menemukan sumber bahan


baku
2. Mengolah bahan baku menjadi produk jadi
3. Menyalurkan produk jadi ketangan
konsumen
 Bisnis sebagai sebuah kegiatan memiliki
tujuan yang umum mudah dimengerti oleh
semua pihak. Tan Tjoeng Sian
menggambarkan secara luas tentang tujuan
bisnis yang disebut perniagaan adalah untuk
“ untuk” menambah keuntungan,menambah
saham dalam pasaran, menambah penjualan,
menambah produksi dst.
 Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan,
sebagai akibatnya, bisnis dapat
dikelompokkan dengan cara yang berbeda-
beda. Satu dari banyak cara yang dapat
digunakan adalah dengan mengelompokkan
bisnis berdasarkan aktivitas yang
dilakukannya dalam menghasilkan
keuntungan.
 Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang
berasal dari barang mentah atau komponen-komponen,
kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh
manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik
seperti mobil atau pipa.
 Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible,
dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran
atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah
konsultan dan psikolog.
 Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai
perantara barang antara produsen dengan konsumen.
Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi terhadap
konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
 Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang
memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau
mineral tambang.

 Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan
keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
 Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan
keuntungan terutama dari pejualan kembali properti
intelektual (intelellectual property).
 Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa
untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya
didanai oleh pemerintah.
 Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan
keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan
mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
 Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan
keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau
individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
 Fungsi Mikro Bisnis Kontribusi terhadap pihak yang
berperan langsung
• Pekerja/ Karyawan
Pekerja menginginkan gaji yang layak dari hasil
kerjanya sementara manajer menginginkan kinerja yang
tinggi yang ditunjukkan besarnya omzet penjualan
dan laba
• Dewan Komisaris
Memantau kegiatan dan mengawasi manajemen,
memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan
• Pemegang Saham
Pemegang saham memiliki kepentingan dan
tanggungjawab tertentu terhadap perusahaan
 . Fungsi Makro Bisnis Kontribusi terhadap pihak
yang terlibat secara tidak langsung
• Masyarakat sekitar perusahaan
Memberikan kontribusi kepada masyarakat
sekitar sebagai bentuk tanggungjawab
perusahaan
• Bangsa dan Negara
Tanggungjawab kepada bangsa dan negara
yang diwujudkan dalam bentuk kewajiban
membayar pajak
 Adalah sekumpulan faktor2 tertentu yang
akan mempengaruhi arah kebijakan dari
suatu perusahaan dalam mengelola aktifitas
bisnisnya.
Faktor2 tersebut meliputi lingkungan
eksternal yang dibagi dalam lingkungan jauh
(makro) yaitu : Politik, Ekonomi, Sosbud dan
teknologi, dan lingkungan industri, serta
lingkungan internal yaitu meliputi aspek-
aspek dan kebijakan internal didalam
lingkungan perusahaan.
Suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang
dijalankan dalam rangka menentukan layak atau
tidaknya usaha tersebut.
Menpelajari secara mendalam
Meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi, selanjutnya diukur,
dihitung dan dianalisis dengan menggunakan metode tertentu.
Kelayakan
Apakah usaha yang dijalankan memberikan manfaat besar dibandingkan
biaya
Usaha/Bisnis
Usaha yang dijalankan memberikan manfaat baik finansial maupun non
finansial
 Sebelum memulai bisnis baru harus diadakan
penelitian terlebih dahulu apakah bisnis yang
akan dirintis menguntungkan atau tidak
 Ada 2 analisis atau analisis yang dapat
digunakan:
- analisis kelayakan usaha (feasibility
study of businesses) meliputi : IRR (Internal
rate of return), PB (Payback Periode), NPV
(Nett present value)
- Analisa SWOT (Strenght,
Weakness, Opportunity, Threat)
 Menghindari
Resiko Kerugian
 Memudahkan Perencanaan
 Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
 Memudahkan Pengawasan
 Memudahkan Pengendalian
Hasil analisis kelayakan usaha pada prinsipnya bisa
digunakan untuk :
1.Untuk merintis usaha baru
2.Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada
3.Untuk memilih jenis usaha atau investasi yang
paling menguntungkan
Analisis kelayakan usaha dapat dilakukan
melalui langkah-langkah sbb :
1.Tahap Penemuan ide atau Perumusan
Gagasan
2.Tahap Memformulasikan Tujuan usaha
3.Tahap analisis, yang meliputi
a. Aspek pasar
b. Aspek Teknik produksi/Operasi
c. Aspek manajemen/pengelolaan
d. Aspek finansial
4. Tahap Keputusan.
Bagaimana cara mengetahui aspek-
aspek tersebut layak atau tidak.
Beberapa aspek yang bisa dijadikan
penilaian akan kita uraikan berikut
ini.
Untuk menganalisis aspek pemasaran,
seorang wirausaha terlebih dahulu
melakukan penelitian pemasaran dengan
menggunakan sistem informasi pemasaran.
Beberapa komponen yang harus dianalisis
diantaranya:
 Kebutuhan dan keinginan konsumen
 Segmentasi pasar
 Masa Hidup produk
 Persaingan dan strategi pesaing
 Pertumbuhan pasar
 Pangsa Pasar
2. Analisis Aspek Produksi

1. Lokasi Operasi
2. Volume operasi
3. Mesin dan Peralatan
4. Bahan Baku dan Bahan Penolong
5. Tenaga Kerja
3. Analisis aspek menejemen

1. Kepemilikan
2. Organisasi
3. Tim Manajemen
4. Karyawan
4. Analisis aspek keuangan

1. Kebutuhan Dana
2. Sumber Dana
3. Proyeksi Laba / Rugi
4. Proyeksi Aliran Kas
 Kelengkapan dan Keakuratan Data dan Informasi
 Tenaga Ahli dalam Tim analisis Kelayakan
 Penentuan Metode dan Alat Ukur Yang Tepat
 Loyalitas Tim analisis Kelayakan

Faktor Penyebab Kegagalan


• Data dan Informasi Tidak Lengkap
• Tidak Teliti
• Salah Perhitungan
• Pelaksanaan Pekerjaan Salah
• Kondisi Lingkungan
• Unsur Kesengajaan
Memilih Bentuk
Kepemilikan Usaha/Bisnis

1
Ada bermacam-macam bentuk pemilikan perusahaan yang ada di
Indonesia. Untuk dapat berhasil dan bertahan lama dalam
menjalankan perusahaan, maka pemilihan bentuk kepemilikan
perusahaan haruslah dipilih dengan tepat dan pertimbangan yang
matang. Ada beberapa faktor yang penting dan harus dipertimbangkan
apabila ingin mendirikan perusahaan dan ingin memilih bentuk
perusahaan mana yang sesuai dengan segala kemampuan yang
dimiliki, yaitu :
Jenis usaha yang dijalankan (perdagangan, industri, dsb)

Ruang lingkup usaha

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha

Batas-batas pertanggungjawaban terhadap utang-utang perusahaan

Besarnya investasi yang ditanamkan

Cara pembagian keuntungan

Jangka waktu berdirinya perusahaan

Peraturan-peraturan pemerintahan
 Tidak ada satupun bentuk kepemilikan usaha
yang “terbaik”
 Bentuk Kepemilikan Terbaik akan sangat
tergantung pada situasi tertentu dari seorang
wirausaha
 Kunci untuk memilih bentuk kepemilikan
adalah memahami bagaimana karakteristik
masing-masing bentuk kepemilikan
mempengaruhi keadaan spesifik bisnis dan
personal pelaku usahanya
Akses Bisnis
terhadap
Pendanaan

Keputusan Pengendalian Nilai


Bentuk Perusahaan
Kepemilikan
Bisnis
Bisnis

Pajak yang
harus
dibayar oleh
Bisnis
Beberapa bentuk perusahaan yang akan
dibahas pada kesempatan kali ini adalah :
Usaha Perseorangan
Firma (Fa)
Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan Terbatas (PT)
 Perusahaan Perseorangan Adalah perusahaan yang dikelola
dan diawasi oleh satu orang, dimana pengelola perusahaan
memperoleh semua keuntungan perusahaan, tetapi ia juga
menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan
perusahaan. Pendirian perusahaan perseorangan tidak diatur
dalam KUHD dan tidak memerlukan perjanjian karena hanya
didirikan oleh satu orang pengusaha saja. Perusahaan
perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu
 Usaha Perseorangan Berizin : memiliki izin operasional dari
departemen teknis. Misalnya bila perusahaan perseorangan
bergerak dalam bidang perdagangan, maka dapat memiliki izin
seperti Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP).
 Usaha Perseorangan Yang Tidak Memiliki Izin. Misalnya
usaha perseorangan yang dilakukan para pedagang kaki lima,
toko barang kelontong, dsb.
• Kebaikan Usaha Perseorangan. Adapun kebaikan dari Usaha
Perseorangan ini adalah sbb :

• Seluruh laba menjadi miliknya


• Kepuasan pribadi ; di dalam usaha perseorangan dimana
semua keputusan diambil oleh satu orang pimpinan yang
otomatis juga sebagai pemilik dan pegawai, dan kemudian
apabila usaha tersebut berhasil maka insentif yang diterima
akan lebih banyak dan tentu saja akan menimbulkan suatu
kepuasan pribadi.
• Kebebasan dan fleksibilitas ; pemilik usaha perseorangan
tidak perlu berkonsultasi dengan siapapun dalam
mengambil suatu keputusan, sehingga keputusan dapat
dibuat dengan cepat dan dalam waktu yang singkat.
• Lebih mudah memperoleh kredit ; karena kekayaan
pribadi dapat dipakai juga sebagai jaminan apabila
kekayaan perusahaan tidak dapat memenuhi dalam
membayar hutang perusahaan, maka risiko
kreditnya lebih kecil.
• Sifat kerahasiaan ; tidak perlu dibuat laporan
keuangan ataupun informasi yang menyangkut
keadaan keuangan perusahaan, maka rahasia
perusahaan akan aman dan tidak dapat
dimanfaatkan oleh pesaing
Sedangkan kelemahan dari Usaha Perseorangan
adalah :
• Tanggung jawab pemilik tidak terbatas ; artinya
kekayaan pribadi dapat pula dipakai untuk membayar
utang perusahaan
• Sumber keuangannya terbatas ; karena pemilik hanya
satu orang, maka hanya satu orang itulah yang dapat
berusaha untuk mencari tambahan modal
• Kesulitan dalam manajemen ; karena semua kegiatan
dan tanggung jawab dipikul oleh satu orang, baik itu
masalah pembelian, penjualan, operasional perusahaan
dan lain-lain.
• Kelangsungan usaha kurang terjamin ; apabila
pemilik bangkrut atau meninggal dunia atau
terjadi sesuatu terhadap pemilik maka usaha
perseorangan ini akan berhenti kegiatan
operasinya.
• Kurangnya kesempatan pada karyawan ;
karyawan yang bekerja pada usaha
perseorangan ini akan lama dalam menduduki
satu posisi/sulit untuk mendapat kenaikan
jabatan.
 Firma Adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa
orang dengan menggunakan nama bersama atau satu nama
digunakan bersama.
 Dalam firma semua anggota bertanggung jawab sepenuhnya baik
sendiri-sendiri maupun bersama terhadap utang-utang perusahaan
kepada pihak lain.
 Bila perusahaan mengalami kerugian akan ditanggung bersama,
kalau perlu dengan seluruh kekayaan pribadi mereka.
 Firma harus didirikan dengan akta otentik yang dibuat di muka
notaris. Tetapi karena Firma bukan merupakan badan hukum, maka
akta pendirian Firma tidak memerlukan pengesahan dari
Departemen Kehakiman RI. Pendirian, pengaturan dan pembubaran
Firma diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD).
Kebaikan Firma:
•Prosedur pendirian relatif mudah
•Mempunyai kemampuan finansial yang
lebih besar, karena gabungan modal yang
dimiliki beberapa orang
•Keputusan bersama dengan pertimbangan
seluruh anggota firma, sehingga keputusan-
keputusan menjadi lebih baik
Sedangkan kelemahan dari Firma adalah :
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas ; artinya kekayaan pribadi
dapat pula dipakai untuk membayar utang perusahaan
Kelangsungan perusahaan tidak menentu, karena apabila salah
seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha
bersama, maka otomatis firma menjadi bubar.
Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan satu anggota harus
ditanggung bersama oleh anggota yang lain.
Syarat-Syarat Mendirikan Firma :
a.Memiliki akte pendirian yang otentik, akan tetapi
ketiadaan akte yang demikian tidak dapat dikemukakan
untuk merugikan pihak ketiga
b.Para persero Firma diharuskan mendaftarkan akte
tersebut dalam register yang disediakan di kepanitiaan
pengadilan negeri setempat
c.Para persero diwajibkan pula untuk
menyelenggarakan pengumuman dan dimuat dalam
tambahan berita negara.
Perseroan Komanditer (CV)
Seperti halnya firma, CV ini juga merupakan perluasan bentuk badan
usaha perseorangan. Tegasnya, CV adalah suatu persekutuan yang
didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan
mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan. Uang
(modal) yang diserahkan masing-masing anggota tidak harus sama
jumlahnya sebagai tanda keikutsertaan didalam persekutuan. Sekutu
pada CV ini dapat dikelompokkan atas 2, yaitu :
Sekutu Komplementer ; orang yang bersedia memimpin pengaturan
perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan
pribadinya.
Sekutu Komanditer ; orang yang mempercayakan uangnya dan
tanggung jawabnya terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam
perusahaan tersebut, kekayaan pribadi tidak terganggu.
 Kebaikan dari CV adalah :
 Modal yang dikumpulkan lebih besar
 Mudah memperoleh kredit
 Kemampuan manajemennya lebih besar
 Pendiriannya mudah
 Sedangkan kelemahan dari CV adalah :
 Sebagian anggota mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
 Kelangsungan hidupnya tidak menentu
 Sulit untuk menarik kembali modal
Syarat-Syarat Mendirikan CV:
a.Sebelum Beroperasi
* Nama dan alamat serta pekerjaan dari para pendiri
* Penetapan nama dan logo CV
* Company profile yang menjelaskan tentang sifat persekutuan
comanditer pada masa yang akan datang, apakah bersifat khusus
untuk menjalankan sebuah perusahaan cabang secara khusus
b.Saat akan Beroperasi
* Pendaftaran akte pendirian di Pengadilan Negeri harus di- beri
tanggal
* Klausul-klausul lain penting yang berkaitan dengan pihak ketiga
terhadap sekutu sendiri
Perseroan Terbatas (PT)
Adalah suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak serta kewajiban
sendiri, terpisah dari yang mendirikan, terpisah pula dari yang memiliki.
Berbeda dengan beberapa bentuk usaha diatas, PT mempunyai
kelangsungan hidup yang panjang karena akan tetap dapat berjalan
meskipun pendiri atau pemiliknya meninggal dunia.
Tanda keikut sertaan anggotanya adalah berupa saham. Artinya
semakin besar jumlah saham yang dimiliki maka akan semakin besar
pula andil dan kedudukannya sebagai pemilik perusahaan.
Tanggung jawab masing-masing anggota hanya terbatas pada jumlah
saham yang dimilikinya didalam perusahaan. Artinya apabila
perusahaan memiliki hutang terhadap pihak lain, maka tanggung jawab
anggota untuk membayar kewajiban-kewajiban finansial perusahaan
tersebut ditentukan oleh besarnya modal yang diikut sertakan pada
perseroan.
 Pada PT ini, baik para pemegang saham
maupun para pimpinan bertanggung jawab
hanya sebatas modal yang diikut sertakan
saja, kekayaan pribadi terpisah.
 Kebaikan dari PT adalah :
 Tanggung jawab terbatas ; artinya tanggung jawab anggota hanya
terbatas pada saham yang diikutsertakan
 Kontinuitas perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab
tidak tergantung pada beberapa peserta ; pemilik dapat berganti-
ganti
 Mudah untuk memindahkan hak milik karena saham dapat dijual
 Mudah memperoleh tambahan modal, misalnya dengan
mengeluarkan saham baru
 Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan
sumber-sumber modal secara efisien. Manajer yang tidak cakap
dapat diganti dengan yang lebih cakap.
 Sedangkan kelemahan dari PT adalah :
 PT merupakan subjek pajak tersendiri, sedangkan
dividen yang diterima oleh pemegang saham dikenakan
pajak lagi sbg pajak pendapatan
 Pendiriannya lebih sulit, karena memerlukan akte notaris
dan ijin khusus untuk usaha tertentu
 Ongkos pembentukannya relatif lebih besar
 Kurang terjaganya rahasia perusahaan, disebabkan
karena segala aktivitas harus dilaporkan pada
pemegang saham, terutama menyangkut laba
perusahaan.
 Macam-macam PT :
1. PT Tertutup ; didalam PT ini tidak semua orang dapat menjadi
anggotanya, hanya orang-orang tertentu, misalnya famili atau
sahabat karib dan surat sahamnya bertuliskan nama sehingga tidak
mudah untuk dipindahtangankan. Pendirian PT ini biasanya
dilakukan denngan maksud-maksud tertentu, misalnya untuk
menjaga kekayaan keluarga (apabila anggota-anggotanya
mempunyai hubungan darah).
2. PT Terbuka ; saham-sahamnya dapat dimiliki secara bebas oleh
siapapun, surat saham biasanya adalah atas unjuk dan bukan atas
nama sehingga mudah untuk dipindahkan atau dijual kepada pihak
lain.
3. PT Kosong ; sudah tidak menjalankan usahanya lagi, namun masih
terdaftar sehingga apabila ada orang yang mau membeli, PT ini
dapat berjalan lagi. Biasanya PT Kosong ini menanggung hutang
yang sulit untuk dibayar tanpa menjual seluruh sahamnya.
4. PT Asing ; adalah PT yang didirikan di LN dan menurut
hukum yang berlaku disana
5. PT Domestik ; PT yang menjalankan kegiatan usahanya
dan berada dalam negeri dan juga mengikuti peraturan-
peraturan yang ditetapkan pemerintah setempat.
6. PT Perseorangan ; dikeluarkannya saham-saham
dimaksudkan agar perusahaan tidak hanya dimiliki oleh
satu orang, namun dalam perjalanannya mungkin saja
seluruh saham kemudian jatuh hanya ditangan satu
orang
 Perseroan Terbatas (PT) yang mensyaratkan minimal modal dasar sebesar
Rp. 25jt dan harus di setor ke kas Perseroan minimal 25%nya, untuk CV tidak
ditentukan jumlah modal minimal. Jadi, misalnya seorang pengusaha ingin
berusaha di industri rumah tangga, percetakan, biro jasa, perdagangan,
catering, dll dengan modal awal yang tidak terlalu besar, dapat memilih CV
sebagai alternatif Badan Usaha yang memadai
 Perbedaan yang mendasar antara PT dan CV adalah, PT merupakan Badan
Hukum, yang dipersamakan kedudukannya dengan orang dan mempunyai
kekayaan yang terpisah dengan kekayaan para pendirinya. Jadi, PT dapat
bertindak keluar baik di dalam maupun di muka pengadilan sebagaimana
halnya dengan orang, serta dapat memiliki harta kekayaan sendiri.
Sedangkan CV, dia merupakan Badan Usaha yang tidak berbadan hukum,
dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.
Syarat-Syarat Mendirikan PT:
a.Sebelum Beroperasi
* Foto Copy Akte Notaris
* Foto Copy KTP para pemegang saham
* Foto Copy KTP Direktur dan Komisaris
* Foto Copy KK Direktur Utama
* Pas Foto Direktur Utama ukuran 3 x 4 berwarna 4 lembar
* Surat Pengantar RT/RW untuk mengurus Izin Domisili
* Izin Domisili/SITU
b.Saat akan Beroperasi
* NPWP
* SIUP/SIUI
* TDP
* Pengesahan oleh Menteri Kehakiman dan HAM
 Legalitas usaha merupakan sumber informasi yang bersifat
resmi dimana di dalamnya memuat informasi yang terkait
usaha tersebut dalam rangka memudahkan siapa saja yang
memerlukan segala jenis data mengenai usaha tersebut
 Legalitas usaha ada untuk memberikan rasa aman kepada
konsumendengan jaminan produk baik itu barang maupun
jasa yang aman dan bermutu.
 Legalitas usaha menjadi sebuah bukti bahwa suatu usaha
telah layak atau lolos dari aspek-aspek yang membuat
produk itu tidak bisa dipastikan keamanannya.
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan
syarat yang diperlukan demi memperoleh
perizinan mengenai lokasi usaha yang ingin
dijadikan baik itu sebagai tempat produksi
atau apapun yang berkaitan dengan usaha,
bertujuan untuk :
 Pemilik Usaha Tenang
 Diharapkan munculnya simbiosis mutualisme antara pemilik
usaha dengan masyarakat sekitar
 Masyarakat tidak terganggu
 pemilik usaha yang tidak menimbulkan dampak buruk
terhadap lingkungan.
4. BPOM merupakan Badan pengawas obat dan
makanan merupakan suatu lembaga yang
dibentuk pemerintah Indonesia dalam
mengontrol peredaran segala jenis obat-
obatan dan makanan

 Semua jenis obat digunakan sesuai dengan gejala dan resep


dokter
 Segala jenis makanan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar,
tidak berlebihan

Anda mungkin juga menyukai