Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI KREATIFITAS DAN PRINSIP-PRINSIP SEBAGAI DASAR PEMIKIRAN


KREATIF SEBAGAI KUNCI SUKSES DALAM BERBISNIS

Dosen pembimbing : DR. Nentien Destri,M.Pd

Disusun Oleh

KELOMPOK V

ARDHI DWIYAN KURNIA


NIKE MAIYEZA PUTRI
FADILLA AYUNI JAFRITA
VISCHA YOLANDA

DIII KEPERAWATAN

LOKAL A TINGKAT TIGA (III)

STIKes YARSI SUMBAR BUKITTINGGI


KATA PENGANTAR

Rasa syukur saya ucapkan ke hadiran Allah SWT, karena berkat kemurahannya
makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam tugas makalah ini kami
membahas “Teori kreatifitas dan prinsip-prinsip sebagai dasar pemikiran kreatif sebagai
kunci sukses dalam berbisnis ”. Makalah ini dibuat tidak lain untuk memenuhi tugas dosen
pembimbing tetapi juga untuk memperdalam pemahaman kami dalam pelajaran
Kewirausahaan yang baru kami pelajari.

Makalah ini sangat diharapkan mendapatkan manfaat bagi kami yang menulis dan
bagi yang membacanya. Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan,dan arahan. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun Makalah ini lebih baik kami
terima dengan baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Bukittinggi,02 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ……….............……………………...................................................1


B. Rumusan masalah …….............………………...........................................................1
C. Tujuan ………………….............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Kreatifitas dan Prinsip-prinsip sebagai dasar Pemikiran Kreatif sebagai Kunci
Sukses dalam berbisnis ................................................................................................2

B. Teknik Untuk Meningkatkan Proses Kreativitas .........................................................7

C. Hambatan dalam Berpikir Kreatif ...............................................................................8

D. Ciri-ciri orang Kreatif ..................................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .….....…………………………………………………………………..11
B. Saran ...……………………………………………………………………….……..11

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi Kreatifitas?
2. Apa prinsip-prinsip yang harus dilakukan untuk bisa berpikir kreatif ?
3. Apa tahap berpikir kreatif dalam konteks kewirausahaan ?
4. Bagaimana cara untuk meningkatkan proses kreatifitas ?

C. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk menambahan pengetahuan tentang Kewirausahaan dan
menambah pengetahuan tentang Teori Kreatifitas dan Prinsip-prinsip dasar pemikiran
kreatif sebagai kunci sukses dan cerdaas dalam berbisnis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Kreatifitas dan Prinsip-prinsip sebagai dasar Pemikiran Kreatif sebagai


Kunci Sukses dalam berbisnis

Menurut Munandar (1985), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi


baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Berbeda dengan
Munandar, Csikszentmihalyi (dalam Clegg, 2008) menyatakan kreativitas sebagai
suatu tindakan, ide, atau produk yang mengganti sesuatu yang lama menjadi sesuatu
yang baru. Sedangkan, menurut Guilford (dalam Munandar, 2009) menyatakan
kreativitas merupakan kemampuan berpikir divergen atau pemikiran menjajaki
bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan, yang sama benarnya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah
suatu kemampuan yang ada dalam diri individu untuk mengaktualisasikan dirinya
dengan cara mengombinasi ide-ide yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru.
Kreativitas itu muncul dari orang yang sering menggunakan otak kanannya karena
kecenderungan untuk berpikir berbeda dengan orang lain. Jelas bahwa kreativitas
adalah faktor penting untuk melewati kegagalan demi kegagalan yang berujung pada
penciptaan semangat kewirausahaan yang tinggi. Kreativitas adalah :
1. Bukan semata-mata memecahkan masalah tetapi menciptakan sesuatu yang
orisinil, lebih baik, dan pemecahan masalah yang kreatif.
2. Menggunakan cara yang berbeda dari orang lain lakukan.
3. Tanpa kreativitas, tidak ada penemuan
4. Kemampuan utama dan dasar menjadi wirausahawan yang sukses.

Prinsip-prinsip Berpikir kreatif


Ada beberapa prinsip yang harus dilakukan untuk bisa berpikir kreatif, yaitu:
I. Prinsip Pertama : Pola Pikir Kreatif diawali dari Teori Ketidaksempurnaan.
Kita telah mengetahui bahwa teori ketidaksempurnaan adalah cikal bakal teori
kreativitas, yaitu The Basic of Creative Thinking (Pola Pikir Kreatif). Teori
kreativitas itu berlandaskan suatu filosofi : “From Nothing to Get or Create
Something”. Jadi, dari sesuatu yang tidak ada, kita bisa menciptakan sesuatu yang
2
bernilai karena kita tahu bahwa hal itu lebih valuable atau diinginkan oleh pasar
saat ini.
Ada tujuh prinsip di dalam Pola Pikir Kreatif, yaitu :
1) Posisikan diri anda berlawanan atau berbeda dengan yang lain (opposite atau
think differently)
2) The innovation theory : Think differently dari nothing to give a spectacular
result.
3) Think more detail :Berpikirlah lebih detail daripada yang lain atau biasanya
4) Have a perfect result :Berpikirlah bahwa apa yang ingin dicapai itu sempurna
dan tidak mungkin terlampaui yang lain
5) Berpikirlah :There must be a solution, bahwa apapun kesulitannya pasti ada
jalan keluarnya.
6) Kesulitan dan inspirasi saling mendekatkan diri, satu di depan satu dibelakang.
7) Knowledge only 1%, imagination 99%. Sebagian besar penemu dunia memiliki
pola pikir imajinasi yang kuat. Einstein memiliki imajinasi yang sangat kuat.

II. Prinsip Kedua : Bisnis yang ‘Isi tetapi Kosong’ dan yang ‘Kosong tetapi Berisi’.
Bisnis itu pada hakikatnya merebut pasar, baik dalam menciptakan produk,
membuat inovasi, meningkatkan atribut produk, dan lain-lain. Produk tersebut akan
menggeser permintaan seseorang akan produk tersebut atau sebaliknya, sehingga
akan terjadi kesempurnaan atau yang disebut equilibrium position (balance).
Kondisi ini disebut dengan pasar sempurna. Akan tetapi, bagi sang inovator dan
kreator, pasar yang berisi (padat) juga bisa dilihat tidak sempurna. Mereka berpikir
ada kekosongan permintaan karena sebagian besar sebenarnya belum tentu
sempurna. Smart and Good Entrepreneur berpikir bahwa di saat pasar terisi,
sebenarnya pasar itu memiliki kekosongan permintaan, dimana keinginan sebagian
orang akan produk tersebut ada yang belum terpenuhi, karena pada dasarnya
customer ingin melihat sesuatu yang beda. Semuanya bergantung dari sisi mana
anda melihat dan menempatkan diri anda.
Di dalam teori mata uang, posisi anda (melihat) berada di gambar atau angka. Teori
isi, tetapi kosong ini berlaku untuk situasi dimana sudah ada permintaan,
pelanggan, dan juga pasar. Sedangkan, dengan pasar yang belum ada atau “kosong
(pasar yang dianggap tidak potensial oleh orang lain)”. Pasar yang kosong

3
menunjukkan tidak ada seseorang yang mampu untuk memenuhi permintaan pasar.
Maka dari itu, kita dapat memahami filosofi ‘Isi tetapi Kosong’ dan yang ‘Kosong
tetapi Berisi’

III. Prinsip Ketiga : Think Differently with Opposite Position.


Prinsipnya ialah : Start from different position. Ada beberapa prinsip dan jenis
cara berpikir beda, yaitu :
a) Jangan pernah mengikuti pola pikir orang banyak atau mengikuti kebiasaan.
Seorang kreatif cenderung mengoptimalkan otak kanannya, sehingga
intuisinya terus terasah dan tidak terjebak rutinitas seperti kebiasaan dari otak
kiri.
b) Hindari jebakan logika Anda. Orang kreatif rata-rata berpikir berbeda. Orang
tidak kreatif berpikir rutinitas.

IV. Prinsip Keempat : Think More Detail


1) Ubah pola kebiasaan, contoh: jika selalu melihat selalu dari arah depan, cobalah
untuk melihat dari belakang, samping, atau atas, dan lebih dekat secara lebih
teliti.
2) Di dalam melihat, jangan secara visual melainkan detail. Misalnya, ketika anda
melihat lukisan. Cobalah untuk melihat coret-coretannya, guratan, sapuan
kuasnya, pancaran warnanya, dll, Maka, akan dapat melihat hal menarik disana.
3) Amati film bukan dari tokohnya, melainkan dari pendukung dan sisi figurannya.
Misalnya editing, cameramen, dll.
4) Kunjungi tempat, toko, pameran dagang, event-event, dan eksibisi. Pasti ada
sesuatu disana yang bisa digali untuk mendapatkan ide-ide bisnis yang memberi
peluang.

V. Prinsip Kelima : Have a Perfect Result.


Prinsip ini membuat anda lebih bekerja dengan giat dan dituntut untuk lebih dari
sekedar puas, karena anda tidak mengenal hasil yang biasa-biasa saja. Selalu lah
berpikir bahwa pasti akan ada jalan keluarnya. Dengan menginginkan hasil yang
sempurna, maka muncullah produk dan inovasi yang baru.
VI. Prinsip Keenam : There Must Be a Solution.

4
Prinsip ini hanya berpikir untuk mencari solusinya saja. Sebagai contoh : Gantilah
kata “tetapi” dengan “dan”. Misalnya, “saya ingin pergi dengan mobil tetapi saya
ingin tiduran”. Gantilah menjadi “saya ingin pergi dengan mobil dan saya ingin
tiduran”. Lalu muncullah ide mobil dengan fasilitas lengkap.
· Amati kesulitan dan masalah yang terjadi. Tempatkan diri anda di posisi luar
(penonton). Cobalah untuk memperhatikan masalah dan temukan solusinya.

VII. Prinsip Ketujuh : Kesulitan dan Insprirasi Saling Melekat Satu dengan yang lain.
Jika di satu sisi itu adalah kesulitan, maka di sisi yang lain hal itu adalah
inspirasi atau peluang bisnis. Misalnya, di saat muncul pesaing yang potensial,
bagi produk yang disaingi hal itu adalah kesulitan sedangkan bagi yang
menyaingi hal itu adalah peluang. Dalam memakai prinsip ini, hendaknya :
1) Senantiasa berpikir
2) Berpikir terbalik, bahwa anda adalah objek bukan subjeknya. Berpikirlah
bahwa jika anda sebagai pesaing anda, anda akan menemukan peluang itu.
3) Pikirkan peraturan-peraturan yang belum dibuat untuk menciptakan
sebuah inspirasi dan peluang.

VIII. Prinsip Kedelapan : Pengetahuan adalah Alat, Imajinasi adalah Cara untuk
Menemukan Inspirasi.
Imajinasi membuat anda berangan-angan dan menemukan solusinya, seperti :
1. Mulai belajar corat coret sketsa tentang pemevahan masalah,
menerawang jauh, membayangkan, dll.
2. Pikirkan dan imajinasikan sutau keinginan yang selama ini
diimpikan.
3. Ajak orang atau teman terdekat anda untuk berjalan-jalan dan
cobalah bertanya pendapatnya tentang suatu kejadian.

Kebiasaan berinisiatif akan melahirkan kreatifitas (daya cipta) setelah itu melahirkan
inovasi. Menurut Zimmerer ada tujuh langkah (tahap) berpikir kreatif dalam konteks
kewirausahaan, yaitu:
1. Persiapan (Preparation)
2. Penyelidikan (Investigation)

5
3. Transformasi (Transpormation)
4. Penetasan (Incubation)
5. Penerangan (Illumination)
6. Pengujian (Verification)
7. Implementasi (Implementation).
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan
kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu
yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity),
kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan
untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-
kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
a. Melakukan proses/ teknik baru (the new technic)
b. Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
c. Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
d. Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
e. Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).

Berpikir kreatif harus memiliki dasar pola kreatif. Hal ini dapat membantu
memecahkan pola permasalahan guna menemukan solusinya. Berpikir kreatif
memiliki banyak manfaat bagi kita dalam berwirausaha. Kegunaan pola pikir kreatif
adalah :
1. Menemukan gagasan, ide, peluang, dan inspirasi baru
2. Mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran
yang cemerlang untuk langkah selanjutnya.
3. Menemukan solusi yang inovatif.
4. Menemukan suatu kejadian yang belum pernah atau yang pernah ada menjadi
sebuah penemuan baru
5. Menemukan teknologi baru
6. Mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebah kekuatan atau
keunggulan

Kreatifitas dapat terbentuk dari beberapa sumber, yaitu

6
a. Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi
empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif
merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir
tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat
melalang buana ke dunia sekitar.
b. Sifat Proses kreatif
Kreatifitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap
orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam
bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami
oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung
pengembangan Kreatifitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif.

B. Teknik Untuk Meningkatkan Proses Kreativitas


a. Focus Group (kelompok diskusi), merupakan salah satu cara yang telah digunakan
untuk meningkatkan proses kreatifitas sejak tahun 1950-an. Dalam kelompok diskusi
yang terdiri dari 8-14 orang, dilangsungkan diskusi sesuai topic yang ditentukan
dengan dipandu oleh moderator. Diskusi yang sederhana dan mendalam lebih
diutamakan untuk menggali respon secara lebih akurat.
b. Brainstorming (curah gagasan). Sekolompok kecil, biasanya terdiri dari 4-5 orang,
di stimulasi untuk mengeluarkan ide-idenya tanpa mengkritik ide yang dimunculkan
oleh individu tersebut.
c. Mind mapping (pemetaan pikiran), merupakan Pengembangan brainstorming yakni
dengan cara mengeluarkan ide-ide tidak secara sistematis dan linier, metode ini
menstimulasi ide agar muncul dengan teknnik grafis, sehingga dapat memunculkan
secara visual hubungan antara ide-ide tersebut.
d. Rapid prototyping (pembuatan prototip singkat), metode untuk menguji dan
menerapkan ide kreatif dan melakukan evaluasi secara cepat. Dalam teorinya bahwa
produk yang dibuat adalah bagian dari produk yang sesungguhnya, namun dapat
mempersentasikan keadaan atau produk yang sesungguhnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk bisa menjadi individu
yang kreatif, seseorang harus harus memposisikan diri berlawanan dengan yang lain;
berpikirlah lebih detail sehingga dapat melihat ada kekurangan yang harus

7
disempurnakan; berpikirlah bahwa apa yang ingin dicapai itu sempurna; berpikir
bahwa apapun kesulitannya pasti ada jalan keluarnya; berimajinasi dengan kuat;
berpikirlah berbeda dari yang lain. Dengan demikian, seorang entrepreneur akan
mendapatkan ide yang baru dan menemukan pemecahan baru dari permasalahan yang
ada, karena seorang creator itu dapat dilatih.

C. Hambatan dalam Berpikir Kreatif


Suharyadi dkk (2007), Hambatan Kreatifitas adalah dinding atau bangunan mental
yang menghambat kita untuk memahami atau menemukan pemecahan atas suatu
masalah. Hambatan – hambatan dalam suatu Kreatifitas adalah sebagai berikut :
- Hambatan psikologis
- Hambatan budaya
- Hambatan lingkungan
- Hambatan bahasa berpikir
- Hambatan keterpakuan fungsional
- Hambatan kebiasaan memandang

D. Ciri-ciri orang kreatif


Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain:
a. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan
banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.
b. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah
ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat
suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah
yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau
cara pemikiran.
c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan
menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi
sehingga menjadi lebih menarik.
d. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau
kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan indikator Kreatifitas dikemukan oleh
(Munandar, 1988) sebagai berikut:

8
1. Dorongan ingin tahu besar
2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik
3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
4. Bebas dalam menyatakan pendapat
5. Daya imajinasi kuat
Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang dapat mendorong
terwujudnya kreativitas individu diantaranya:
a. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik)
Menurut Roger (dalam Munandar, 2009) setiap individu memiliki kecenderungan
atau dorongan dari dalam dirinya untuk berkreativitas, mewujudkan potensi,
mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya.
Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu
membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi
dirinya sepenuhnya (Rogers dalam Munandar, 2009). Hal ini juga didukung oleh
pendapat Munandar (2009) yang menyatakan individu harus memiliki motivasi
intrinsik untuk melakukan sesuatu atas keinginan dari dirinya sendiri, selain
didukung oleh perhatian, dorongan, dan pelatihan dari lingkungan.

b. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)


Munandar (2009) mengemukakan bahwa lingkungan yang dapat mempengaruhi
kreativitas individu dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Lingkungan keluarga merupakan kekuatan yang penting dan merupakan sumber
pertama dan utama dalam pengembangan kreativitas individu. Pada lingkungan
sekolah, pendidikan di setiap jenjangnya mulai dari pra sekolah hingga ke
perguruan tinggi dapat berperan dalam menumbuhkan dan meningkatkan
kreativitas individu. Pada lingkungan masyarakat, kebudayaan-kebudayaan yang
berkembang dalam masyarakat juga turut mempengaruhi kreativitas
individu.Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
orang kreatif, yaitu mudah mengeluarkan ide, mampu mengembangkan ide,
mampu untuk membuat sesuatu yang unik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
mudah mengemukakan pendapat, memiliki banyak imajinasi, memiliki dorongan
untuk berkembang.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

10
B. Saran
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

1. Suyasa,P .T .Y . S . (2009) . Penumbuhan Kreatifitas dan Inovasi sebagai Usaha


Pengembangan Potensi Kewirausahaan. Jakarta : Universiatas Tarumanegara.
2. Anonim. 2011 . Membangun Usaha Sukses sejak Usia Dini. Jakarta : Salemba Empat.
3. Suryana. 2001 . Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.

11

Anda mungkin juga menyukai