Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh
KELOMPOK V
DIII KEPERAWATAN
Rasa syukur saya ucapkan ke hadiran Allah SWT, karena berkat kemurahannya
makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam tugas makalah ini kami
membahas “Teori kreatifitas dan prinsip-prinsip sebagai dasar pemikiran kreatif sebagai
kunci sukses dalam berbisnis ”. Makalah ini dibuat tidak lain untuk memenuhi tugas dosen
pembimbing tetapi juga untuk memperdalam pemahaman kami dalam pelajaran
Kewirausahaan yang baru kami pelajari.
Makalah ini sangat diharapkan mendapatkan manfaat bagi kami yang menulis dan
bagi yang membacanya. Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan,dan arahan. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun Makalah ini lebih baik kami
terima dengan baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Kreatifitas dan Prinsip-prinsip sebagai dasar Pemikiran Kreatif sebagai Kunci
Sukses dalam berbisnis ................................................................................................2
A. Kesimpulan .….....…………………………………………………………………..11
B. Saran ...……………………………………………………………………….……..11
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi Kreatifitas?
2. Apa prinsip-prinsip yang harus dilakukan untuk bisa berpikir kreatif ?
3. Apa tahap berpikir kreatif dalam konteks kewirausahaan ?
4. Bagaimana cara untuk meningkatkan proses kreatifitas ?
C. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk menambahan pengetahuan tentang Kewirausahaan dan
menambah pengetahuan tentang Teori Kreatifitas dan Prinsip-prinsip dasar pemikiran
kreatif sebagai kunci sukses dan cerdaas dalam berbisnis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
II. Prinsip Kedua : Bisnis yang ‘Isi tetapi Kosong’ dan yang ‘Kosong tetapi Berisi’.
Bisnis itu pada hakikatnya merebut pasar, baik dalam menciptakan produk,
membuat inovasi, meningkatkan atribut produk, dan lain-lain. Produk tersebut akan
menggeser permintaan seseorang akan produk tersebut atau sebaliknya, sehingga
akan terjadi kesempurnaan atau yang disebut equilibrium position (balance).
Kondisi ini disebut dengan pasar sempurna. Akan tetapi, bagi sang inovator dan
kreator, pasar yang berisi (padat) juga bisa dilihat tidak sempurna. Mereka berpikir
ada kekosongan permintaan karena sebagian besar sebenarnya belum tentu
sempurna. Smart and Good Entrepreneur berpikir bahwa di saat pasar terisi,
sebenarnya pasar itu memiliki kekosongan permintaan, dimana keinginan sebagian
orang akan produk tersebut ada yang belum terpenuhi, karena pada dasarnya
customer ingin melihat sesuatu yang beda. Semuanya bergantung dari sisi mana
anda melihat dan menempatkan diri anda.
Di dalam teori mata uang, posisi anda (melihat) berada di gambar atau angka. Teori
isi, tetapi kosong ini berlaku untuk situasi dimana sudah ada permintaan,
pelanggan, dan juga pasar. Sedangkan, dengan pasar yang belum ada atau “kosong
(pasar yang dianggap tidak potensial oleh orang lain)”. Pasar yang kosong
3
menunjukkan tidak ada seseorang yang mampu untuk memenuhi permintaan pasar.
Maka dari itu, kita dapat memahami filosofi ‘Isi tetapi Kosong’ dan yang ‘Kosong
tetapi Berisi’
4
Prinsip ini hanya berpikir untuk mencari solusinya saja. Sebagai contoh : Gantilah
kata “tetapi” dengan “dan”. Misalnya, “saya ingin pergi dengan mobil tetapi saya
ingin tiduran”. Gantilah menjadi “saya ingin pergi dengan mobil dan saya ingin
tiduran”. Lalu muncullah ide mobil dengan fasilitas lengkap.
· Amati kesulitan dan masalah yang terjadi. Tempatkan diri anda di posisi luar
(penonton). Cobalah untuk memperhatikan masalah dan temukan solusinya.
VII. Prinsip Ketujuh : Kesulitan dan Insprirasi Saling Melekat Satu dengan yang lain.
Jika di satu sisi itu adalah kesulitan, maka di sisi yang lain hal itu adalah
inspirasi atau peluang bisnis. Misalnya, di saat muncul pesaing yang potensial,
bagi produk yang disaingi hal itu adalah kesulitan sedangkan bagi yang
menyaingi hal itu adalah peluang. Dalam memakai prinsip ini, hendaknya :
1) Senantiasa berpikir
2) Berpikir terbalik, bahwa anda adalah objek bukan subjeknya. Berpikirlah
bahwa jika anda sebagai pesaing anda, anda akan menemukan peluang itu.
3) Pikirkan peraturan-peraturan yang belum dibuat untuk menciptakan
sebuah inspirasi dan peluang.
VIII. Prinsip Kedelapan : Pengetahuan adalah Alat, Imajinasi adalah Cara untuk
Menemukan Inspirasi.
Imajinasi membuat anda berangan-angan dan menemukan solusinya, seperti :
1. Mulai belajar corat coret sketsa tentang pemevahan masalah,
menerawang jauh, membayangkan, dll.
2. Pikirkan dan imajinasikan sutau keinginan yang selama ini
diimpikan.
3. Ajak orang atau teman terdekat anda untuk berjalan-jalan dan
cobalah bertanya pendapatnya tentang suatu kejadian.
Kebiasaan berinisiatif akan melahirkan kreatifitas (daya cipta) setelah itu melahirkan
inovasi. Menurut Zimmerer ada tujuh langkah (tahap) berpikir kreatif dalam konteks
kewirausahaan, yaitu:
1. Persiapan (Preparation)
2. Penyelidikan (Investigation)
5
3. Transformasi (Transpormation)
4. Penetasan (Incubation)
5. Penerangan (Illumination)
6. Pengujian (Verification)
7. Implementasi (Implementation).
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan
kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu
yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity),
kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan
untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-
kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
a. Melakukan proses/ teknik baru (the new technic)
b. Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
c. Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
d. Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
e. Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).
Berpikir kreatif harus memiliki dasar pola kreatif. Hal ini dapat membantu
memecahkan pola permasalahan guna menemukan solusinya. Berpikir kreatif
memiliki banyak manfaat bagi kita dalam berwirausaha. Kegunaan pola pikir kreatif
adalah :
1. Menemukan gagasan, ide, peluang, dan inspirasi baru
2. Mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran
yang cemerlang untuk langkah selanjutnya.
3. Menemukan solusi yang inovatif.
4. Menemukan suatu kejadian yang belum pernah atau yang pernah ada menjadi
sebuah penemuan baru
5. Menemukan teknologi baru
6. Mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebah kekuatan atau
keunggulan
6
a. Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi
empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif
merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir
tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat
melalang buana ke dunia sekitar.
b. Sifat Proses kreatif
Kreatifitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap
orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam
bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami
oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung
pengembangan Kreatifitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif.
7
disempurnakan; berpikirlah bahwa apa yang ingin dicapai itu sempurna; berpikir
bahwa apapun kesulitannya pasti ada jalan keluarnya; berimajinasi dengan kuat;
berpikirlah berbeda dari yang lain. Dengan demikian, seorang entrepreneur akan
mendapatkan ide yang baru dan menemukan pemecahan baru dari permasalahan yang
ada, karena seorang creator itu dapat dilatih.
8
1. Dorongan ingin tahu besar
2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik
3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
4. Bebas dalam menyatakan pendapat
5. Daya imajinasi kuat
Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang dapat mendorong
terwujudnya kreativitas individu diantaranya:
a. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik)
Menurut Roger (dalam Munandar, 2009) setiap individu memiliki kecenderungan
atau dorongan dari dalam dirinya untuk berkreativitas, mewujudkan potensi,
mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya.
Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu
membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi
dirinya sepenuhnya (Rogers dalam Munandar, 2009). Hal ini juga didukung oleh
pendapat Munandar (2009) yang menyatakan individu harus memiliki motivasi
intrinsik untuk melakukan sesuatu atas keinginan dari dirinya sendiri, selain
didukung oleh perhatian, dorongan, dan pelatihan dari lingkungan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
B. Saran
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
11