Tujuan dan sasaran SMK3 terdapat pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor 05 Tahun 1996 Tentang Audit Sistem Manajemen Pasal 2 yakni
menciptakan suatu sistem K3 ditempat kerja yang melibatkan unsure manajemen,
tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah
dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien, dan produktif. Suatu program manajemen dikatakan berhasil
mencapai tujuan apabila: a) terdapat pencegahan dan pengendalian bahaya; b) terdapat
pelatihan K3 bagi semua tenaga kerja; c) terdapat analisis risiko ditempat kerja; d)
terdapat komitmen yang tingginterhadap K3; dan e) semua pekerja terlibat penuh
dalam program K3.
Manfaat dari penerapan manajemen K3 adalah:
Terdapat empat pilar yang digunakan menjadi prinsip atau pedoman abgi penerapan
manajemen K3 ditempat kerja, yaitu:
- Kesehatan kerja diselenggrakan untuk maksud agar setiap pekerja dapat bekerja
secara sehat tanpa membahayakan diri sendri dan masyarakat disekelilingnya,
agar diperoleh produktifitas yang optimal, sejalan dengan program
perlindungan tenaga kerja.
- Upaya kesehatan kerja pada hakekatnya penyerasian kepastian kerja, beban
kerja, dan lingkungan kerja. Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan jaminan sosial tenaga
kerja dan mencakup upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Syarat kesehatan kerja
meliputi persyaratan kesehatan pekerja baik fisik maupun psikis sesuai dengan
jenis pekerjaannya, persyaratan bahan baku, peralatan, dan proses kerja serta
tempat atau lingkungan kerja.
- Tempat kerja adalah tempat yang terbuka atau tertutup, bergerak atau tetap,
yang dipergunakan untuk memproduksi barang atau jasa, oleh satu atau
beberapa orang pekerja, tempat kerja yang wajib menyelenggarakan kesehatan
kerja adalah tempat yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah
berjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit sepuluh orang.
6. UU Hygiene Perusahaan No. 3 Tahun 1969 Tentang Persetujuan Konvensi ILO No.
120:
Mengenai hygiene dalam perniagaan dan kantor-kantor mulai sejak diundangkan pada
tanggal 25 Febuari 1961.
UU ini diatur dalam BAB tersendiri yaitu pasal 164-166, sebagai berikut:
a. upaya kesehatan kerja ditunjukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan. Yang dimaksud upaya kesehatan, meliputi:
b. Pengelolaan tempat kerja wajib menanti standar kesehatan kerja yang diatur oleh
ketentuan yang berlaku dan menjamin lingkungan kerja yang sehat serta bertanggung
jawab atas terjadinya kecelakaan kerja.
c. Pengelolaan tempat kerja wajib melakuakan segala bentuk upaya kesehatan melalui
pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja.