Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK


(OBSERVASI GURU JUNIOR)

OLEH :

AHMAD SIDIK, S.Pd

PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


CALON KEPALA SEKOLAH
DINAS PENDIDIKAN KOTA CIMAHI

TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru


mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi
pencapaian tujuan pembelajaran Glickman (1981). Sementara itu, Daresh
(1989) menyebutkan bahwa supervisi akademik merupakan upaya membantu
guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan


menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan
membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Meskipun
demikian, supervisi akademik tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru
dalam mengelola pembelajaran. Apabila di atas dikatakan, bahwa supervisi
akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai unjuk kerja guru
dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak
bisa dihindarkan prosesnya (Sergiovanni, 1987). Penilaian unjuk kerja guru
dalam mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian estimasi
kualitas unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, merupakan
bagian integral dari serangkaian kegiatan supervisi akademik. Apabila dikatakan
bahwa supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya, maka dalam pelaksanaannya terlebih dahulu
perlu diadakan penilaian kemampuan guru, sehingga bisa ditetapkan aspek yang
perlu dikembangkan dan cara mengembangkannya.

Dalam melaksanakan kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah yang


merupakan leader, manager pemantau pelaksana harus memantau, menilai,
membina, melaporkan, dan menindak lanjuti. Pada kegiatan memantau supervisi
akademik, kepala sekolah melakukan kegiatan; mencermati, mengamati,
merekam, mencatat berbagai kegiatan yang dilakukan dalam proses
pembelajaran. Pada kegiatan menilai dalam supervisi akademik, kepala sekolah
melakukan kegiatan; mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan
menyimpulkan data untuk menentukan tingkat keberhasilan proses
pembelajaran. Pada kegiatan membina, kepala sekolah melakukan kegiatan yang
terencana, terpola, dan terprogram dalam mengubah pola pikir dan pola tindak
guru dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan melaporkan, kepala sekolah
melakukan kegiatan menyampaikan hasil-hasil pengawasan akademik baik
secara lisan maupun tulisan kepada atasan dalam hal ini pengawas pembina,
KCD, kepala dinas. Pada kegiatan tindak lanjut, kepala sekolah melakukan
kegiatan; membahas, mengolah, dan memanfaatkan hasil-hasil supervisi untuk
perbaikan pembelajaran dan program supervisi akademik selanjutnya.

Sebagai calon kepala sekolah tentunya wajib memiliki kompetensi yang


telah ditentukan dalam perundangan atau peraturan yang berlaku. Dalam hal ini
kompetensi supervisi menjadi persoalan utama yang harus dikembangkan oleh
calon kepala sekolah. Sebuah bentuk perwujudan dari pengawasannya adalah
adanya pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Oleh
karena itu yang melakukan supervisi dalam kegiatan ini adalah calon kepala
sekolah secara langsung kepada guru junior di sekolah. Supervisi guru junior ini
dilakukan pada semester kedua tahun pelajaran 2019-2020 terhadap seorang
guru yang disupervisi melalui kunjungan kelas dengan menggunakan instrumen
supervisi yang sesuai dengan Standar Proses Pembelajaran.

B. Dasar Hukum
a. UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. PP RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
c. PP No. 32 tahun 2013 dan PP No. 13 tahun 2015 tentang Perubahan atas PP
No. 19 tahun 2005 tentang SNP.
d. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
e. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
f. Permendiknas RI Nomor 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
g. Permendiknas No. 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
h. Permendiknas RI No. 69 tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan.
i. Permendikbud RI No. 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMP/MTs.
j. Permendikbud RI No. 58 tahun 2014 tentang Kurikulum SMP.
k. Permendikbud RI No. 61 tahun 2014 tentang KTSP.
l. Permendikbud RI No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) Pendidikan Dasar dan Menengah.
m. Permendikbud RI No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi.
n. Permendikbud RI No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah.
o. Permendikbud RI No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

C. Tujuan Supervisi Akademik

Tujuan dilaksanakan supervisi akademik adalah :

1. Membantu guru mengembangkan kemampuannya profesionalnnya dalam


memahami akademik, kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan
mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik
tertentu.
2. Memonitor kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatan memonitor ini
bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke kelas-kelas di saat guru
sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya,
maupun dengan sebagian murid-muridnya.
3. Mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-
tugas mengajarnya, mendorong guru mengembangkan kemampuannya
sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-
sungguh (commitment) terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
D. Manfaat Supervisi Akademik
1. Bagi Guru Junior
Pada gilirannya nanti perubahan perilaku guru ke arah yang lebih
berkualitas akan menimbulkan perilaku belajar murid yang lebih baik.
Alfonso, Firth, dan Neville (1981) mengemukakan bahwa perilaku
supervisi akademik secara langsung berhubungan dan berpengaruh
terhadap perilaku guru. Ini berarti, melalui supervisi akademik,
supervisor mempengaruhi perilaku mengajar guru sehingga perilakunya
semakin baik dalam mengelola proses belajar mengajar. Selanjutnya
perilaku mengajar guru yang baik itu akan mempengaruhi perilaku
belajar murid. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa tujuan akhir
supervisi akademik adalah terbinanya perilaku belajar murid yang lebih
baik.

2. Bagi Calon Kepala Sekolah / Supervisor

Supervisi akademik yang baik harus mampu membuat guru semakin


kompeten, yaitu guru semakin menguasai kompetensi, baik kompetensi
kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial. Oleh karena itu, supervisi akademik harus menyentuh
pada pengembangan seluruh kompetensi guru. Menurut Neagley (1980)
terdapat dua aspek yang harus menjadi perhatian supervisi akademik baik
dalam perencanaannya, pelaksanaannya, maupun penilaiannya.

Bagi calon kepala sekolah akan akan merupakan dasar dan pijakan untuk
melakukan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut
yang bermanfaat sebagai pembelajaran dalam melaksanakan tugasnya
menjalankan supervisi akademik. Supervisi akademik juga bermanfaat
sebagai masukan tentang kinerja guru yang selanjutnya dapat digunakan
sebagai sumber data dalam pengelolaan pembelajaran dan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan atau kebijakan penyusunan program
sekolah pada masa yang akan datang.
E. Metode/Teknik Supervisi Akademik

Dalam kegiatan supervisi yang akan diselenggarakan di sekolah ini


menggunakan metode :

1) Kunjungan kelas, dengan pemberitahuan terlebih dahulu agar guru yang


bersangkutan mengetahui maksud dan tujuan yang akan dicapai.
2) Wawancara pribadi, yaitu berdialog dengan guru secara khusus untuk
memperjelas maksud dan tujuan supervisi akademik.
3) Observasi kelas, yaitu kegiatan untuk mengamati pelaksanaan proses
pembelajaran sehingga diperoleh data dan gambaran yang terjadi di kelas,
dan dapat disepakati rencana tindak lanjut/umpan balik.


BAB II

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK

A. Waktu dan Sasaran Supervisi Akademik

Waktu supervisi akademik dirancang berdasarkan jadwal pelajaran


guru tatap muka di kelas, mulai hari Senin sampai dengan Jumat.

Adapun sasaran yang akan disupervisi adalah guru junior di SMP


PGRI 1 CIMAHI.

Tabel berikut menjelaskan jadwal waktu dan sasaran supervisi


akademik selengkapnya :

Nama Guru Sasaran Kelas Hari / Tanggal Jam ke Siklus

Senin, 13 Januari 2020 1,2,3 1


Mutiya Azizah, S.Pd VIII F
Senin, 20 Januari 2020 1,2,3 2

B. Ruang Lingkup Supervisi Akademik

Ruang lingkup supervisi guru junior meliputi hal-hal sebagai berikut :

No Kegiatan Tujuan Sasaran Indikator


1. Pra Observasi Mempersiapkan Guru yang a. Satu orang guru
Supervisi guru yang akan akan junior yang ada
a. Penjelasan disupervisi disupervisi di SMP PGRI 1
tentang konsep CIMAHI
supervisi memahami
konsep
supervisi.
b. Mendiskusikan Guru yang Guru yang b. tersusunnya
dan mengkaji disupervisi disupervisi RPP yang
RPP yang akan dapat Menyusun memadai.
RPP yang
disajikan memadai
No Kegiatan Tujuan Sasaran Indikator
2. Pelaksanaan Mendapatkan Satu orang Satu orang guru di
Supervisi gambaran Guru yang SMP PGRI 1
kinerja guru disupervisi CIMAHI dapat
junior pada saat disupervisi
melaksanakan
PBM.
3. Pasca Supervisi Merefleksi Satu orang Tumbuhnya
atau tindak lanjut kinerja guru Guru yang kesadaran pada diri
yunior pada saat disupervisi guru yunior di
melaksanakan SMP PGRI 1
kegiatan CIMAHI
Pembelajaran

C. Instrumen Supervisi Akademik

Pada kegiatan supervisi akademik ini digunakan instrumen untuk penelaahan


RPP yang akan digunakan pada saat pra supervisi. Untuk menelaah RPP yang
dibuat oleh guru yang akan disupervisi pengkajian dilakukan sebelum
pelaksanaan pembelajaran. Instrumen lain yang digunakan yaitu instrumen
pengamatan pelaksanaan pembelajaran yang digunakan pada saat observasi
kunjungan kelas. Sedangkan instrumen yang digunakan pada tahap pasca
supervisi menggunakan instrumen wawancara. (Instrumen terlampir pada
bagian akhir)

-=0=-
BAB III
HASIL DAN TINDAK LANJUT

A. Hasil yang diharapkan

Hasil supervisi akademik yang terkumpul dapat direkap dalam format yang
tersedia sehingga diperoleh gambaran kinerja guru secara keseluruhan, baik pada
saat persiapan atau penyusunan RPP maupun ketika pelaksanaan dan sesudah
pelaksanaan pembelajaran.

Sedangkan calon kepala sekolah yang melakukan supervisi dengan


menggunakan format instrumen yang sesuai dengan Standar Proses
Pembelajaran diharapkan meningkat pada aspek kompetensi supervisi.

B. Rencana Kegiatan Tindak Lanjut

Dari hasil supervisi maka dibuatkan laporan dan ditindak lanjuti. Pada
laporannya diberitahukan identitas guru junior dengan nilai yang didapat dengan
menggunakan instrumen pelaporan. Demikian pula dari hasil tersebut maka
ditindaklanjutinya dengan berbagai cara seperti berikut ini, pertama jika nilai
guru yunior sudah baik atau baik sekali maka akan diminta untuk
mengembangkannya pada masa tahun pelajaran berikutnya, sedangkan apabila
nilai guru yunior masih kurang atau hanya cukup maka akan diikutsertakan
dalam pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensinya
sebagai guru di sekolah. Pendidikan dan pelatihan yang dimaksud dapat
dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan, MGMP Mata Pelajaran Kota Cimahi,
atau yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan. Selain itu, pembinaan untuk
meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan melalui kegiatan In House
Training (IHT), workshop, bimbingan teknis, atau supervisi klinis.

Mengetahui : Cimahi, 15 Januari 2020


Kepala SMP PGRI 1 CIMAHI Peserta Diklat/OJL

Hj. LILIS KUSMIATI. S, S.Pd., MM AHMAD SIDIK, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai