OLEH :
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
a. UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. PP RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
c. PP No. 32 tahun 2013 dan PP No. 13 tahun 2015 tentang Perubahan atas PP
No. 19 tahun 2005 tentang SNP.
d. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
e. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
f. Permendiknas RI Nomor 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
g. Permendiknas No. 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
h. Permendiknas RI No. 69 tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan.
i. Permendikbud RI No. 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMP/MTs.
j. Permendikbud RI No. 58 tahun 2014 tentang Kurikulum SMP.
k. Permendikbud RI No. 61 tahun 2014 tentang KTSP.
l. Permendikbud RI No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) Pendidikan Dasar dan Menengah.
m. Permendikbud RI No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi.
n. Permendikbud RI No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah.
o. Permendikbud RI No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Bagi calon kepala sekolah akan akan merupakan dasar dan pijakan untuk
melakukan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut
yang bermanfaat sebagai pembelajaran dalam melaksanakan tugasnya
menjalankan supervisi akademik. Supervisi akademik juga bermanfaat
sebagai masukan tentang kinerja guru yang selanjutnya dapat digunakan
sebagai sumber data dalam pengelolaan pembelajaran dan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan atau kebijakan penyusunan program
sekolah pada masa yang akan datang.
E. Metode/Teknik Supervisi Akademik
BAB II
-=0=-
BAB III
HASIL DAN TINDAK LANJUT
Hasil supervisi akademik yang terkumpul dapat direkap dalam format yang
tersedia sehingga diperoleh gambaran kinerja guru secara keseluruhan, baik pada
saat persiapan atau penyusunan RPP maupun ketika pelaksanaan dan sesudah
pelaksanaan pembelajaran.
Dari hasil supervisi maka dibuatkan laporan dan ditindak lanjuti. Pada
laporannya diberitahukan identitas guru junior dengan nilai yang didapat dengan
menggunakan instrumen pelaporan. Demikian pula dari hasil tersebut maka
ditindaklanjutinya dengan berbagai cara seperti berikut ini, pertama jika nilai
guru yunior sudah baik atau baik sekali maka akan diminta untuk
mengembangkannya pada masa tahun pelajaran berikutnya, sedangkan apabila
nilai guru yunior masih kurang atau hanya cukup maka akan diikutsertakan
dalam pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensinya
sebagai guru di sekolah. Pendidikan dan pelatihan yang dimaksud dapat
dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan, MGMP Mata Pelajaran Kota Cimahi,
atau yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan. Selain itu, pembinaan untuk
meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan melalui kegiatan In House
Training (IHT), workshop, bimbingan teknis, atau supervisi klinis.