I.Pengkajian
a. IDENTITAS
Nama/Initial : Tn. R
Umur : 08/07/1975 (44 Tahun)
Pekerjaan : pedagang
Tanggal MRS : RABU, 22 JANUARI 2020
Tgl pengkajian : RABU , 22 JANUARI 2020
Penanggung Jwb : Ny. N Alamat : praya barat
No.Register : 366164
Dx.Medis : CHF
b. KELUHAN UTAMA
Saat MRS :
Klien mengeluh sesak, mual muntah, dan merasa nyeri di dada,
demam
Saat Pengkajian :
Klien mengatakan Masih merasakan nyeri di dada dan merasa
sesak.
e. PEMERIKSAAN FISIK
□ B1 (Breathing) : Airway : Paten / Tidak
Sumbatan jalan napas : Tidak Ada
Respirasi Rate : 28 x/menit
Ekspansi Dada : Tidak Ada
Penggunaan otot bantu nafas : Terpasang
Alat Bantu pernafasan, klien
menggunakan nasal kanul diberikan 3
liter
Suara napas : Vesikuler
□ B4 (Bladder) : Ruptur : - / +
Jumlah asupan cairan : 200 ML
Jenis cairan : Air Putih
Warna Urine : Kuning
Jumlah : 300/4 Jam
Mean corpuscular
hemoglobin RDW- 12.7 % 11.5 – 14.5
CV
Mean corpuscular
hemoglobin RDW-
SD 43.7 Fl 37.0 – 54.0
RDW-Coefficient of
variation PLT 263 X10^3/Ul 150 - 440
PDW distribution
width
plateletcrit
a. Terapi Obat
Infus RL 10 Tpm
Injeksi furosemide 40 mg / 11.00
Aspilet 160 g
Ceftriaxon 10 mg
Ranitidine 2cc
II. Analisis data
- Klien tampak
lemas Eksudat dan
- Klien tampak
serous mengisi
lelah
alveoli
- Klien tampak
pucat
Lekosit dan
TTV fibrin mengalami
konsolidasi
- TD: 110/80
dalam paru
mmHg
- RR: 28x/m
- N: 82x/m
- Kesadaran:
compos mentis Konsolidasi
- Oksigen 3 ml jaringan paru
Compliance paru
turun
- Klien mengatakan
nyeri di daerah
Batuk
dada
DO:
Q : nyeri terasa
berat, nyeri saat
bernafas, dan
beraktifitas.
R : Lokasi nyeri di
bagian dada
S : 5
T : Nyeri timbul
saat beraktifitas,
dan bernafas
-
TTV
- Klien tampak
lemas
- Klien tampak asidosis
pucat metabolik
TTV
peningkatan asam
- TD: 110/80 laktat and ATP
mmHg menurun
- RR: 28x/m
- N: 82x/m fatigue
- Kesadaran:
compos mentis
- Oksigen 3 ml
intoleransi
aktivitas
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif
2. Nyeriakut
3. Intoleransi aktivitas
III. Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas
3
IV. Planning
No. Tujuan/Kriteria
Tanggal Intervensi Rasional
Dx Evaluasi
Status - Managemen jalan nafas Managemen jalan nafas :
pernafasan : 1.Memberikan rasa nyaman
rabu 1 1. Atur posisi tidur untuk
ventilasi pada pasien.
memaksimalkan ventilasi. 2.Membuka jalan nafas.
22/01/20 adekuat 3.Mengetahui perubahan pada
2. Jaga kepatenan jalan nafas:
pasien
Status Tanda suction, batuk efektif
4.Memberikan rasa nyaman ke
Vital Stabil 3. Kaji TTV, dan adanya sianosis klien.
Kriteria hasil :
4. Pertahankan pemberian O2 sesuai 5.Memberikan rasa nyaman dan
kebutuhan tenang.
Sesak nafas 6.Mengetahui adanya bunyi
berkurang 5. Kaji peningkatan kegelisahan,
nafas tambahan
sampai dengan ansietas dan tersengal-sengal 7.Untuk mempemudah
hilang 6. Monitor pola pernafasan (Bradipnea, penanganan klien
takipnea, hiperventilasi): 8.Memberikan rasa nyaman ke
Ekspirasi dada
kecepatan, irama, kedalaman, dan klien.
simetris
usaha respirasi
Tidak ada
7. Monitor tipe pernafasan : Kusmaul,
penggunaan otot
Cheyne Stokes, Biot
bantu
pernafasan,
8. Ajarkan teknik relaksasi kpd klien
dan keluarga.
tidak ada nafas
pendek
Bunyi nafas
tambahan tidak
ada (wheezing,
ronchi, ....)
Tidak ada nyeri
dan cemas
TTV dalam batas
normal
rabu 2 Setelah dilakukan Managemen nyeri : 1.Membantu dalam menentukan
20/01/20 1.Kaji keluhan nyeri (penyebab,
tindakan kebutuhan manajemen nyeri
kualitas, lokasi, skala dan waktu) 2.Membantu menentukan skala
keperawatan
2.Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri yang dirasakan klien
selama 3x24jam
ketidaknyamanan 3.Dengan terjalinnya
diharapkan nyeri 3.Gunakan teknik komunikasi
komunikasi yang baik
klien berkurang terapeutik untuk mengetahui
membantu klien terbuka
Kriteria Hasil:
pengalaman nyeri klien
Mampu 4.Kaji kultur yang mempengaruhi
degan masalahnya
4.Membantu klien mengetahui
mengontrol respon nyeri
faktor yang mempegaruhi
nyeri 5.Kontrol lingkungan yang dapat
Melaporkan nyerinya
mempengaruhi nyeri seperti suhu
5.Lingkungan yang tenang
bahwa nyeri ruangan, pencahayaan dan kebisingan
membantu membuat klien
berkurang 6.Ajarkan klien teknik relaksasi
nyaman sehingga
dengan nafas dalam
7.Kolaborasi dengan dokter dalam membantumenurunkan nyeri
menggunakan 6.Membantu klien menangani
pemberian analgetik
manajemen nyeri nyeri secara mandiri
Mampu mengenali 7.Analgetik dapat membantu
nyeri (skala, menurunkan nyeri
intensitas,
frekwensi dan
tanda nyeri)
rabu 3 Energy Activity Therapy
conservation
22/01/20 Activity 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi 1. Meningkatkan kemampuan
tolerance aktivitas yang mampu dilakukan klien dalam melakukan
Self Care : ADLs 2. Bantu untuk mengidentifikasi
aktivitas
KH : aktivitas yang disukai 2. Memudahkan pasien melakukan
Berpartisipasi 3. Bantu klien untuk membuat jadwal
aktivitas agar tidak terjadi
dalam aktivitas latihan diwaktu luang
kekakuan otot
fisik tanpa 4. Bantu pasien/keluarga untuk
3. Memudahkan pasien dan
disertai mengidentifikasi kekurangan dalam
keluarga dalam melakukan
peningkatan beraktivitas
latihan pergerakan otot agar
5. Monitor respon fisik, emosi, social
tekanan darah, tidak terjadi kekakuan
dan spiritual.
nadi dan RR 4. pasien bisa memilih
Mampumelakukan aktivitas ringan yang bisa
aktivitas dilakukan
5. mengetahui perkembangan
sehari-hari
fisik,sosial dan spiritual
(ADLs) secara
klien.
mandiri
Tanda-tanda
vital normal
Energy
psikomotor
Level kelemahan
Mampu
berpindah:
dengan atau
tanpa bantuan
alat
Status kardio
pulmonari
adekuat
Sirkulasi
status baik
Status
respirasi :
pertukaran gas
dan ventilasi
adekuat.
Implementasi
No.
Tanggal/JAM Implementasi Paraf
Dx
1 rabu - Managemen jalan nafas
22/01/20
1. Atur posisi tidur untuk memaksimalkan ventilasi.
2. Kaji TTV, dan adanya sianosis
3. Pertahankan pemberian O2 sesuai kebutuhan
4. Kaji peningkatan kegelisahan, ansietas dan tersengal-sengal
5. Monitor pola pernafasan (Bradipnea, takipnea, hiperventilasi):
kecepatan, irama, kedalaman, dan usaha respirasi
6. Ajarkan teknik relaksasi kpd klien dan keluarga.
Activity Therapy
1. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
2. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
3. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
4. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
5. Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual.
Rabu
3
22/01/2020
V. Catatan Perkembangan
No.
Tgl/JAM Evaluasi TTD
Dx
rabu 1 S :
20/01/20 Klien mengatakan sesak sudah berkurang
Klien mengatakan masih belum bisa istirahat tidur dengan baik
O :
Klien Tampak Lemas
Klien Tampak Lemah
TTV :
TD: 120/90 mmHg
RR: 22x/m
N: 85x/m
S :
rabu 2 Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
22/01/20 O :
Klien Tampak Lemas
Klien Tampak Lemah
TTV :
TD: 120/90 mmHg
RR: 22x/m
N: 85x/m
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Intervensi 1,2,3,5,6 Dilanjutkan
S :
Klien mengatakan sesak sudah berkurang
Klien mengatakan masih belum bisa istirahat tidur dengan baik
O :
Klien Tampak Lemas
Klien Tampak Lemah
rabu TTV :
22/01/2020 TD : 120/90
3
N : 85x/M
S : 36 C
RR : 22 x/M
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Intervensi 1,2,3,6 Dilanjutkan
DISCHARGE PLANNING
□ Nama/Initial : Ny. R
□ Umur : 44 tahun
□ Alamat : BEBER, JONGGAT
□ Tanggal MRS : rabu, 22 januari 2020
□ Tgl Pengkajian : rabu, 22 januari 2020
□ No. Registrasi : 076324
□ Dx. Medis : CHF
Subyektif :
Klien mengatakan sesak berkurang
Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
Klien mengatakan aktivitas terhambat
Obyektif :
Klien tampak lemas
Klien tampak lemah
TTV :
TD: 110/80 mmHg
RR: 28x/m
N: 82x/m
Intervention :
Pertahankan pemberian O2 sesuai kebutuhan
Atur posisi tidur untuk memaksimalkan ventilasi.
Ajarkan teknik relaksasi kpd klien dan keluarga.
Ajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
Evaluasi :
Klien mengatakan sesak sudah berkurang
Klien mengatakan nyeri di dada sudah berkurang
Klien mengatakan masih belum bisa beraktivitas dengan
baik
Ttd,
_____________________________
Nama Petugas/Ka. Tim (Mahasiswa)