Anda di halaman 1dari 3

Nama :Latifah

Nim :1130018096

Prodi : S1 keprawatan

KOMUNIKASI KEPERAWATAN

A. Definisi Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin Coomunicare yang berarti berpartisipasi atau
memberitahukan. Hingga sekarang, definisi komukasi masih terus didiskusikan oleh pakar ilmu
komunikasi. Komunikasi dapat dipahami sebagai suatu konsep beda makna tergantung pada konteks
pengguaan kalimatnya.

Adapun beberapa definisi komunikasi untuk melihat berbagai pendapat dalam mendefinisikan
komunikasi, antara lain:

1.Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan mengatakan bahwa komunikasi
adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu
sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. “communication is the process by which a system is
established, maintened, and altered by means of shared signals that operate according to rules”

2.Komunikasi adalah proses yang mana simbol verbal dan non verbal dikirimkan, diterima dan diberi
arti. (William J Seiller, 1998)

3.Hovlan, Janis, dan Kelley adalah ahli sosiologi Amerika mengatakan bahwa “communication is the
process by which an individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the behavior of thers
individuals” dengan kata lain, komunikasi adalah suatu proses individu dalam mengirim stimulus
(umumnya dalam bentuk verbal) untuk menguubah tingkah laku orang lain. (Forsdale, 1981)

4.Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui
lambang tertentu, mengandung arti dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima
pesan. (Edward Depari, dari AW Widjaja, 2000)

5.Komunikasi adalah suatu rangkaian peristiwa yang terkait dalam penyampaian pesan dari pengirim
ke penerima. Komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha memberi pengertian dengan
cara

B. Tujuan Komunikasi

Dalam kehidupan sehari-hari, atau lebih spesifik kehihupan perawat dalam menjalankan peranny,
perawat tidak dapat lepas dari keberadaan orang lain. Hubungan yang baik akan sangat membantu
perawat dalam menjalankan tugasnya, baik kepada teman sejawat, tim kesehatan yang lain maupun
kepada klien dan keluarga klien. Kepentingan perawat untuk mendapatkan atau menyampaikan
laporan yang jelas dan lengkap dari teman sejawat (perawat) yang jaga dinas sebelumnya, menerima
order atau menyampaikan informasi perkembangan klien kepada tim kesehatan lain (dokter,
petugas gizi, fisioterapis, atau petugas kesehatan yang lain) serta menyampaikan informasi yang
jujur dan jelas kepada klien dan keluarga klien adalah contoh betapa pentingnya komunikasi yang
efektif bagi perawat dalam menjalankan tugasnya.

Secara umum tujuan komunikasi adalah:


1.Supaya pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti orang lain (komunikan).

Dalam menjalankan perannya sebagai komunikator, perawat perlu menyampaikan pesan dengan
jelas, lengkap dan sopan. Hal ini sangat penting agar pesan kita dapat di terima oleh klien, teman
sejawat maupun kolega, sehingga tujuan bersama dalam membantu kesembuhan klien dapat
dicapai.

2.Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.

Mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan sesuatu sesuai keinginan kita bukanlah hal mudah,
disini perlu adanya pendekatan-pendekatan yang jitu agar orang lain (klien) percaya dan yakin
bahwa apa yang kita harapkan untuk dilakukan tersebut benar-benar dapat bermanfaat bagi klien
atau komunikan yang lain. Upaya ini dapat dilakukan dengan pendekatan yang persuasive dan
demonstratif agar komunikan dapat melakukan dengan benar apa yang di lakukan oleh fasilitator

3.Memahami orang lain

Sebagai komunikator, proses komunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan baik bila perawat
tidak dapat memahami kondisi atau apa yang diinginkan oleh klien (komunikan). Pemahaman ini
sangat penting agar proses komunikasi dapat berlangsung secara efektif.

4.Supaya gagasan dapat diterima orang lain.

Selain sebagai komunikator, perawat juga sebagai edukator yaitu memberikan pendidikan kesehatan
kepada klien. Peran ini akan efektif dan berhasil bila apa yang disampaikan oleh perawat dapat
dimengerti dan diterima oleh klien.

5.Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang disampaikan secara tertulis, baik dengan tulisan manual
maupun tulisan dari media. Jenis komunikasi ini dapat berupa surat, surat kabar/ media massa atau
media elektronik yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Komunikasi jenis ini dapat berupa catatan
perkembangan pasien, catatan medis, catatan/laporan perawatan, dan catatan penting lainnya.

sentuhan.

E. Manfaat Komunikasi

Dalam aktifitas keseharian, fungsi komunikasi sangat sangat luas dan menyentuh pada banyak aspek
kehidupan. Beberapa manfaat atau fungsi komunikasi tersebut antara lain:

a. Informasi

b. Sosialisasi

c. Motivasi

d. Perdebatan dan diskusi

e. Pendidikan

f. Memajukan kehidupan

g. Hiburan

h. Integritas
DAFTAR PUSTAKA

Mundakir. 2006. Komunikasi Keperawatan Aplikasi Dalam Pelayanan. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Roger, B. Ellis dkk. 2000. Komunikasi Interpersonal Dalam Keperawatan. Jakarta. EGC

Widjaja, A.W. 2000 Ilmu Komunikasi. Jakarta. Rineka Cipta

SoutWatson, J. (2007). Theory of Human Caring, Danish Clinical Nursing.

Purwanto, Hery. 2003. Komunikasi Untuk Perawat. Jakarta: EGC

Journal.Availablefromwww.uchsc .edu/nursing/caring. Diakses pada tanggal 5 januari 2011. h


Edition, Internasional edition, person Education Inc, New jersey.

Anda mungkin juga menyukai