Anda di halaman 1dari 10

Adab Menyambut Bayi Baru Lahir

1C
Oleh:
1) Nadiva Rifianti (1130018088)
2) Diana Kholiliyah (1130018092)
3) Istianatul Abdiyah (1130018111)
1. Adzan dan Iqomah
Apabila bayi itu lahir maka disunatkan untuk adzankan bayi di telinga
kanan dan iqomatkan di telinga kiri sama ada bayi itu lelaki atau perempuan
sepertimana yang telah di riwayatkan oleh Imam Ibn as-Sunni, dari pada
Saiyyidina Talhah bin Ubaidullah. Beliau telah meriwayatkan daripada
Saiyyidina Husain. Rasulullah bersabda:

Artinya : “Sesiapa yang dilahirkan anak lalu dia adzan di telinga kanan bayi itu
dan iqimat di telinga kirinya maka bayi yang baru dilahirkan itu tidak akan di
ganggu oleh Ummu Sibyan(jin)”
Dibacakan juga surah al-ikhlas pada telinga kanan bayi dan juga surah al-
Qadr, insya Allah anak terpelihara daripada zina. Di doakan pada telinga kanan
bayi juga dengan doa berikut.

Insyallah anak akan terpelihara dari pada syaitan.


2.Tabsyir

• Dianjurkan memberikan kabar gembira dengan kelahiran seorang


anak. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
• Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedangkan ia tengah
berdiri melakukan shalat di mihrab (ia berkata): “Sesungguhnya
Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu)
Yahya”. (QS. Ali Imraan: 39)
Tahnik
Mentahnik mengunyah buah kurma, lalu mengolesinya ke langit-langit mulut si
bayi, atau jika tidak ada dengan madu dan pastikan si bayi merasakan manisnya
dari kurma tersebut.

Tahnik ini merupakan amalan yang diajarkan Rasulullah kepada bayi yang baru
lahir sebagaimana hadits dari Abu Musa dalam sebuah hadits shahih Beliau
bersabda :
“Ketika anakku lahir, aku mendatangi Rasulullah SAW, Baginda memberinya
nama Ibrahim kemudian men-tahnik-nya dengan kurma”
3.Tasmiyah
• Sunnah memberikan nama bayi yang baru lahir dengan nama yang baik dan
terkandung makna islami yang baik sebab nama tersebut nanti akan dipanggil di
akhirat kelak.
• Memberinya nama (bisa dilakukan pada hari lahirnya, hari ketiga atau hari
ketujuh), dan hendaknya seorang bapak memilih nama yang baik untuk
anaknya. Ciri nama yang baik adalah enak didengar, mudah diucapkan oleh
lisan, mengandung makna yang mulia dan sifat yang benar dan jujur, jauh dari
segala makna dan sifat yang diharamkan atau dibenci agama, seperti nama
asing yang tidak jelas, tasyabbuh (menyerupai) nama orang-orang kafir dan
nama yang memiliki arti buruk.
4.Aqiqah
Menurut bahasa kata ‘aqiqah berarti memotong. Dinamakan ‘aqiqah,
karena dipotongnya leher binatang. Ada yang mengatakan bahwa aqiqah adalah
nama bagi hewan yang disembelih, dinamakan demikian karena lehernya
dipotong. Adapula yang mengatakan bahwa aqiqah itu asalnya ialah : rambut
yang terdapat pada kepala si bayi ketika ia keluar dari rahim ibu, rambut ini
disebut ‘aqiqah, karena ia mesti dicukur.
Hukum aqiqah adalah sunnah (muakkad). Dalil aqiqah ini dari Samurah
bin Jundab dia berkata: Rasulullah saw bersabda: “ semua anak bayi
tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuh disembelih hewan
(kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya” (HR Abu Dawud, Tirmidzi,
Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad).
Jumlah kambing aqiqah bayi bisa dilihat dari hadits Aisyah ra,
bahwa Rasulullah saw telah bersabda : “Bayi laki-laki di aqiqahi dengan
dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing” (HR Ahmad
Tirmidzi, Ibnu Majah).
Waktu ‘aqiqah adalah pada hari ketujuh, jika tidak bisa maka pada
hari keempat belas dan jika tidak bisa, maka pada hari kedua puluh satu.
Imam Ahmad berkata: “Disembelih pada hari ketujuh, jika tidak
dilakukannya, maka pada hari keempat belas dan jika tidak dilakukannya,
maka pada hari kedua puluh satu.”
Catatan seputar ‘aqiqah:
 Ahkam (hukum seputar) hewan yang di’aqiqahkan sama dengan hewan udh-hiyyah
(kurban), baik usianya, selamatnya dari cacat, maupun pembagiannya. Hanya saja
dalam ‘aqiqah tidak berlaku musyaarakah (patungan).Jika kambing maka usianya
setahun atau lebih, tidak boleh usianya kurang dari yang disebutkan. Jika berupa
biri-biri/domba maka yang usianya setahun atau lebih di atas itu. Namun jika tidak
ada biri-biri yang usianya setahun maka boleh yang mendekati setahun.Untuk
pembagiannya juga sama seperti pembagian kurban, yakni dianjurkan membagi-
bagikan kurban menjadi tiga bagian. Misalnya sepertiga dimakan orang yang
berkurban, sepertiga disedekahkan kepada orang fakir dan sepertiga lagi untuk
dihadiahkan kepada kerabat atau tetangga.
Dianjurkan tulang hewan aqiqah yang sudah disembelih tidak dipatah-patahkan atau
dipecahkan.
ْ ‫ط ِع ُم ْوا َوالَ ت َ ْكس ُِر ْوا ِم ْن َها َع‬
َ ‫ ت ُ ْق‬: ‫ظما ً َو َكانَ يَقُ ْو ُل‬
Dalam hadits disebutkan: َ‫ط ُع ُجد ُْوالً َوال‬ ْ َ ‫َو ُكلُ ْوا َوأ‬
ْ ‫سرلَ َها َع‬
“‫ظم‬ َ ‫يُ ْك‬
Makanlah, berikanlah kepada orang lain dan janganlah kamu pecahkan tulangnya,
Beliau juga bersabda: “Dipotong anggota badannya, namun tulangnya tidak
dipecahkan.” (HR. Hakim dalam Mustadrak, ia berkata “Shahih isnadnya” dan
disepakati oleh adz-Dzahabiy, namun dianggap cacat oleh Syaikh al-Albani) Namun
karena hadits ini dianggap cacat, maka kembali kepada hukum asal, yaitu boleh
dipatah-patahkan.
5.Tahliq
• Sunnah dalam mencukur rambut bayi yang baru lahir yaitu tepatnya di hari
ketujuh dari kelahirannya. hal ini dapat membersihkan kotoran pada kepala bayi
semasa di dalam rahim ibundanya.
• Mencukur habis rambutnya (baik anak laki-laki maupun anak perempuan) dan
bersedekah kepada orang-orang miskin dengan perak atau senilainya sesuai
berat rambutnya ketika ditimbang.

Dalam mencukur anak, kita dilarang mencukur dengan model qaza’ (mencukur
sebagian kepala dan meninggalkan sebagian yang lain). Termasuk qaza’ adalah:
• Mencukur secara acak.
• Mencukur bagian tengah kepala dan meninggalkan pinggir-pinggirnya.
• Mencukur pinggir-pinggir kepala dan meninggalkan bagian tengahnya.
• Mencukur bagian depan kepala dan meninggalkan bagian belakang.

Anda mungkin juga menyukai