Anda di halaman 1dari 17

Bronkitis

oleh

Eka Rachmawati Putri (1130018064)


Noviyanto Eka Putra (1130018114)
Nuril Lailil Akbar (1130018124)

Fasilitator :
Rahmadaniar Aditya Putri S.Kep.Ns.,M.Tr.Kep
Definisi
• Bronchitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang
menyerang bronkus. (Marni,2014).

• Bronchitis adalah suatu infeksi saluran pernafasan yang menyebabkan


inflamasi yang mengenai trakea, bronkus utama dan menengah yang
bermanifestasi sebagai batuk, dan biasannya akan membaik tanpa terapi
dalam 2 minggu. (Rahajoe,2012).
ETIOLOGI
virus dan bakteri. Virus yang sering menyebabkan penyakit Respiratorik
Syncytial Virus. Penyebab lain yang sering terjadi pada bronkhitis ini
adalah asap rokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif, atau
sering menghirup udara yang mengandung zat iritan. Marni (2014)
patofisiologi
• Bronkitis terjadi karena Respiratory Syneytial Virus (RSV), Virus
Influenza, Virus Para Influenza, Asap Rokok, Polusi Udara yang
terhirup selama masa inkubasi virus kurang lebih 5 sampai 8 hari.
Unsur-unsur iritan ini menimbulkan inflamasi pada percabangan
trakeabronkial, yang menyebabkan peningkatan produksi sekret dan
penyempitan atau penyumbatan jalan napas.
Pathway/woc

Ngastiyah ;2005
klasifikasi

• Bronkitis Akut?

• Bronkitis Kronis?
Pemeriksa penunjang
• Laboratorium?

• Foto Toraks?

• Spesimen dahak?
Manifestasi klinis
• Batuk dan produksi sputum ?

• Dyspnea (sesak napas) ?

• Gejala kelelahan?

• Demam?
komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada penderita bronkitis

• Otitis media akut?

• Sinusitis maksilaris?

• Pneumonia?
penatalaksanaan
• Tindakan Medis?

• Tindakan Perawatan?
Pencegahan
• Membatasi aktivitas
• Tidak tidur di kamar yang ber AC atau gunakan baju dingin bila ada yang
tertutup lehernya
• Hindari makanan yang merangsang
• Jangan mandi terlalu pagi atau terlalu sore dan mandi dengan air hangat
• Jaga kebersihan makanan dan cuci tangan sebelum makan
• Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi
• Jangan mengkonsumsi makanan seperti telur ayam, karena bisa
menambah produksi lendirna. Begitu juga minuman soda biasa
Asuhan Keperawatan Teori
1. Pengkajianm
A. Identitas
b. Riwayat penyakit saat ini
c. Riwayat penyakit dahulu
d. Riwayat Penyakit keluarga
e. Pemeriksaan fisik (B1-B6)
NO Diagnosa (SDKI) Tujuan dan kriteria hasil Intervensi (SIKI)
. (SLKI)

1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen jalan nafas
efektif berhubungan selama 2x24 jam ketidakefektifan jalan Kode : I.01011
dengan spasme jalan napas napas pasien mampu teratasi dengan Observasi :
ditandai dengan sputum kriteria hasil : 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalam, usaha
berlebihan. ketidakefektifan napas)
Kode : D.0001 Kode : L.01001
Definisi : 1. Batuk efektif dari 4 (cukup 2. Monitor bunyi napas (wheezing, ronkhi kering)
ketidakmampuan meningkat) menjadi 2 cukup (menurun)
membersihkan sekret atau 3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
obstruksi jalan napas 2. Produksi sputum dari 2 (cukup
untuk mempertahankan meningkat) menjadi 4 (cukup menurun) Teraupetik
jalan napas tetap paten. 1. Posisikan semi-flower
3. Wheezing 2 (cukup meningkat) 2. Lakukan fisioterapi, jika perlu
menjadi 4 (cukup menurun) 3. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
4. Frekuensi napas 2 (cukup memburuk) Ajarkan teknik batuk efektif
menjadi 4 (cukup membaik Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika perlu

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
2. Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen jalan napas
berhubungan dengan selama 2x24 jam pola napas tidak efektif Kode : I.01011
hambatan upaya pasien mampu teratasi dengan kriteria
pernafasan ditandai hasil : Observasi :
dengan pola napas Kode : L.011004 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalam, usaha
abnormal. 1. Frekuensi pernafasan 2 (cukup napas)
Kode : D.0005 memburuk) menjadi 4 (cukup membaik)
Definisi : inspirasi 2. Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
dan/atau ekspirasi yang 2. Kedalaman napas 2 (cukup
tidak memberikan memburuk) menjadi 4 (cukup membaik). Teraupetik
ventilasi adekuat 1. Posisikan semi-fowler
2. berikan oksigen, jika perlu

Edukasi
1. anjurkan teknik batuk efektif

Kolaborasi
1. kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
Implementasi
Langkah keempat dalam tahap proses keperawatan dengan melaksanakan berbagai
strategi (tindakan keperawatan) yang telah direncanakan dalam rencana
keperawatan sebelumnya.

Evaluasi
Tujuan mengetahui sejauh lama keperawatan dapat dicapai dan memberikan
umpan balik terhadap asuhan keperawatan. Dapat secara SOAP, SOPIE, SOPIER,
DAR.
Daftar pustaka

• Marni, 2012/2014. Asuhan Neunatus, Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


• Rahajoe,2012. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAL
• Kowalak,2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC
• Somantri,Irma,2008. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan sistem Pernafasan.Jakarta:
Penerbit Salemba
• Ngastiyah,2005. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Edisi 1. Jakarta: EGC
• Dewan Pengurus Pusat,2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta Selatan
• Dewan Pengurus Pusat,2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta Selatan
• Rusdianto, Aris,2017. Asuhan Keperawatan pada klien Bronkitis dengan Ketidakefektifan Bersihkan Jalan
Napas. Pasuruan: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai