Anda di halaman 1dari 9

TATA

KELOLA AKTUAL IDEAL PROBLEM


KLINIS
1. Hasil telusur dokumen : ruang rawat inap cempaka 1. Tersedia panduan dan SOP tentang 1. Potensi ketidaktepatan identifikasi pasien
sudah tersedia panduan dan SOP tentang manajemen manajemen resiko & pasien safety. ditandai dengan :
resiko & pasien safety. 2. 100% terpasang tanda identitas pasien.  Hasil observasi 10 perawat ruang
2. Hasil obesrvasi : Semua pasien yang dirawat ruang 3. Fasilitas dan kondisi baik, stiker/tanda cempaka 4 perawat ditemukan
cempaka sudah terpasang gelang identitas resiko jatuh tersedia. identifikasi pasien dilakukan dengan
3. Hasil observasi : untuk penandaan pasien resiko jatuh 4. Pemberian obat dengan menggunakan cara perawat hanya menyebutkan nama
hanya tersedia kancing,untuk penandaan di tiap bed prinsif 7 benar. pasien saja.
pasien tidak ada 5. Kepatuhan semua perawat melakukan 2. Potensi kejadian resiko jatuh ditandai
4. Hasil observasi dari 10 perawat ruang cempaka 2 orang kebersihan tangan dengan metode enam dengan :
perawat dalam pemberian obat-obatan tidak melakukan langkah.  Hasil observasi 10 pasien ditemukan 3
prinsip 7 benar 6. Tidak ada kejadian angka decubitus. pasien dari masing masing ruangan
5. Hasil observasi 10 perawat ruang cempaka 3 perawat 7. Mengidentifikasi pasien dengan cara
terpasang gelang resiko jatuh tidak
tidak patuh melakukan kebersihan tangan dengan menanyakan minimal 2 kriteria identitas.
mengetahui arti tanda resiko jatuh yang
8. Pasien terpasang gelang resiko jatuh
metode enam langkah dipakai.
6. Hasil observasi d ruang cempaka tidak ditemukan angka mengetahui arti tanda resiko jatuh yang
 Tidak tersedia penandaan resiko jatuh di
kejadian decubitus. dipakai.
9. Penandatanganan rekam medis verifikasi tiap tempat tidur.
7. Hasil observasi 10 perawat ruang cempaka 4 perawat 3. Komunikasi tidak efektif ditandai dengan :
ditemukan pada saat identifikasi pasien dilakukan dokter terisi lengkap dalam 24 jam.
Manajemen  Hasil observasi 10 status ditemukan
10. Lima momen dalam melakukan
dengan cara perawat hanya menyebutkan nama pasien semua rekam medis penandatanganan
Resiko & kebersihan tangan dilaksanakan.
saja. verifikasi dokter dan hand over perawat
Pasien Safety 11. Pasien dan keluarga mengetahui edukasi
8. Hasil observasi 10 pasien dengan terpasang kancing tidak dalam 24 jam.
tentang cuci tangan.
kuning masih ditemukan 3 pasien dari masing masing 4. Resiko infeksi ditandai dengan :
ruangan terpasang gelang resiko jatuh tidak mengetahui  Hasil observasi 10 perawat di ruang
arti dari tanda resiko jatuh yang dipakai, tetapi ketika cempaka 5 ditemukan melewatkan lima
telusur dokumen edukasinya terisi lengkap. momen dalam melakukan kebersihan
9. Hasil observasi 10 status di ruang cempaka semua tangan terutama pada saat perpindahan
rekam medis tidak terdapat penandatanganan verifikasi melakukan tindakan dari satu pasien ke
dokter dpjp pasien lain.
10. Hasil observasi 10 perawat di ruang cempaka 5 perawat  Hasil wawancara 10 pasien yang dirawat
ditemukan melewatkan lima momen dalam melakukan di ruang cempaka 3 pasien dan keluarga
kebersihan tangan terutama pada saat perpindahan tidak mengetahui tentang cuci tangan.
melakukan tindakan dari satu pasien ke pasien lain.
11. Hasil wawancara 10 pasien yang dirawat d ruang
cempaka 3 pasien dan keluarga tidak mengetahui tentang
cuci tangan, , telusur dokumensi edukasinya terisi.
TATA
IDEAL PROBLEM PROBLEM SOLVING
KELOLA AKTUAL
(Rekomendasi)
KLINIS
1. Hasil observasi 9 ruangan : 4 perawat per ruangan 1. Penerimaan pasien baru dengan Potensi terhambatnya pelayanan Sosialisasi dan diseminasi

2 menerima pasien baru dengan komunikasi baik dan ramah.


2. Hasil observasi dan wawancara 9 ruangan : Setiap kepala
ruangan menyatakan pada kondisi tertentu penempatan
komunikasi baik dan ramah.
2. Hak ruangan pasien sesuai hak
kelas asuransinya.
flow of care ditandai dengan :
- Hasill observasi 9 ruangan : 1
dari 4 perawat per ruangan
tentang SP2KP.

Sistem pasien tidak di kelas sesuai hak pasien namun telah 3. Pendokumentasian hasil tindakan ditemukan lupa
Penjamin disepakati diawal saat dibagian adminitrasi sebelum penerimaan pasien baru harus memperkenalkan diri, tidak
Mutu masuk ranap. lengkap. mengidentifikasi pasien
Pelayanan 3. Hasil telusur dokumen pada 4 status pasien per ruangan 4. Pemenuhan kebutuhan dasar
sesuai hasil rekam medik
Keperawatan 100% pendokumensian hasil tindakan penerimaan pasien manusia terpenuhi sesuai
pasien yang ada dan tidak
baru di rekam medik pasien terisi lengkap. kebutuhannya.
menjelaskan maksud dan
4. Hasil observasi 9 ruangan : 4 perawat per ruangan 100% 5. Petugas tanggap terhadap
tujuan penerimaan pasien
pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada pasien permintaan bantuan kurang dari
baru pada pasien/ keluarga
dilakukan sendiri atau keluarga (mandiri) dan dilakukan lima menit.
6. Kolaboratif dengan profesi lain serta edukasi hak dan
pendampingan atau dibantu petugas pada kondisi tertentu.
terkait temuan pasien harus kewajibannya selama dirawat.
5. Hasil observasi 9 ruangan : 4 perawat per ruangan 100%
- Hasil observasi 9 ruangan : 1
petugas tanggap terhadap permintaan bantuan kurang dari dilaksanakan.
7. Perawat memfasilitasi istirahat dari 4 perawat per ruangan
lima menit.
dan tidur pasien untuk ditemukan tidak langsung
6. Hasil Wawancara 9 ruangan : 4 perawat per ruangan
meminimalisir kemungkinan atau menunda pelaporan
menyatakan perawat selalu melakukan pembahasan bila
gangguan. kepada DPJP ketika pasien
ada temuan penting pada pasien untuk penanganan
8. Pemulangan pasien harus masuk dan telusur dokumen
kolaboratif dengan medis, segala tindakan yang dilakukan
terpenuhi indikator pasien pelaksanaan askep mulai dari
pada pasien, respon dan perkembangan kondisinya
pulang. pengkajian sampai evaluasi
didokumentasikan dengan baik.
7. Hasil wawancara 9 ruangan : 2 perawat per ruangan 9. Audit mutu asuhan keperawatan ditemukan belum lengkap
menyatakan pasien difasilitasi perawat untuk dapat di ruangan dilakukan oleh komite oleh penerima pasien baru.
keperawatan. - Hasil observasi 9 ruangan : 1
istirahat dan tidur dengan nyaman, dengan cara
10. Perawat harus memperkenalkan dari 4 pasien per ruangan
meminimalisir kemungkinan adanya gangguan.
8. Hasil observasi 9 ruangan : ditemukan pasien pulang diri, mengidentifikasi pasien ditemukan tidak mendapatkan
100% setelah indikator pemulangan dipenuhi. sesuai hasil rekam medik pasien pendampingan atau
9. Hasil pengukuran instrumen kualitas pelayanan, 63% baik. dan menjelaskan maksud dan konfirmasi ulang perawat
10. Hasil wawancara 9 ruangan : 4 perawat per ruangan tujuan penerimaan pasien baru pada saat mengkonsumsi obat
menyatakan audit mutu asuhan keperawatan di ruangan pada pasien/ keluarga serta oral.
dilakukan oleh komite keperawatan. edukasi hak dan kewajibannya - Hasil observasi 9 ruangan : 1
11. Hasil observasi 9 ruangan : 1 dari 4 perawat per ruangan selama dirawat. dari 4 pasien per ruangan
ditemukan lupa memperkenalkan diri, tidak 11. Perawat tidak menunda pelaporan ditemukan pasien dan
mengidentifikasi pasien sesuai hasil rekam medik pasien kepada DPJP dan dokumen askep keluaga tidak mengetahui
yang ada dan tidak menjelaskan maksud dan tujuan mulai dari pengkajian sampai fasilitas ibadah sesuai dengan
penerimaan pasien baru pada pasien/ keluarga serta evaluasi lengkap oleh penerima keyakinannya seperti arah
edukasi hak dan kewajibannya selama dirawat. pasien baru. kiblat dan tempat ibadah yang
12. Hasil observasi 9 ruangan : 1 dari 4 perawat per ruangan 12. Pasien mendapatkan tersedia di RS untuk keluarga.
ditemukan tidak langsung atau menunda pelaporan kepada pendampingan atau konfirmasi - Hasil observasi 9 ruangan : 1
DPJP ketika pasien masuk dan telusur dokumen ulang perawat pada saat dari 4 pasien per ruangan
pelaksanaan askep mulai dari pengkajian sampai evaluasi mengkonsumsi obat oral. ditemukan melewatkan
ditemukan belum lengkap oleh penerima pasien baru. 13. Pasien dan keluaga mengetahui pendokumentasikan tindakan
13. Hasil observasi 9 ruangan : 1 dari 4 pasien per ruangan fasilitas ibadah. yang dilakukan pada pasien,
ditemukan tidak mendapatkan pendampingan atau 14. Observasi 9 ruangan : 1 dari 4 respon dan perkembangan
konfirmasi ulang perawat pada saat mengkonsumsi obat pasien per ruangan ditemukan kondisinya.
oral. melewatkan kepatuhan - Hasil observasi 9 ruangan
14. Hasil observasi 9 ruangan : 1 dari 4 pasien per ruangan mendokumentasikan tindakan dari setiap ruangan belum
ditemukan pasien dan keluaga tidak mengetahui fasilitas yang dilakukan pada pasien, mengimplementasikan
ibadah sesuai dengan keyakinannya seperti arah kiblat dan respon dan perkembangan klasifikasi ketergantungan
tempat ibadah yang tersedia di RS untuk keluarga. kondisinya. pasien.
15. Hasil observasi 9 ruangan : 1 dari 4 pasien per ruangan 15. Hasil observasi 9 ruangan dari - Hasil observasi 9 ruangan :
ditemukan melewatkan pendokumentasikan tindakan setiap ruangan belum Setiap 4 pasien per ruangan
yang dilakukan pada pasien, respon dan perkembangan mengimplementasikan klasifikasi yang di observasi ditemukan
kondisinya. ketergantungan pasien. pasien pulang diberikan
16. Hasil observasi 9 ruangan dari setiap ruangan belum 16. Pasien pulang diberikan pendidikan kesehatan penkes
mengimplementasikan klasifikasi ketergantungan pasien. pendidikan kesehatan tentang tentang obat dirumah dan
17. Hasil observasi 9 ruangan : Setiap 4 pasien per ruangan obat dirumah dan jadwal kontrol, jadwal kontrol.
yang di observasi ditemukan pasien pulang selalu dan kebutuhan lanjutan dirumah. - Hasil observasi 9 ruangan : 1
diberikan pendidikan kesehatan (penkes) tentang obat 17. Pasien pulang diberikan dari 4 perawat per ruangan
dirumah dan jadwal kontrol. pendidikan kesehatan tentang ditemukan melewatkan
18. Hasil observasi 9 ruangan : 1 dari 4 perawat per ruangan kebutuhan lanjutan dirumah. melewatkan kebutuhan rawat
ditemukan melewatkan kebutuhan rawat lanjut dirumah
lanjut dirumah pada pasien
pada pasien dan keluarga.
dan keluarga
TATA PROBLEM
IDEAL PROBLEM
KELOLA AKTUAL SOLVING
KLINIS (Rekomendasi)
1. Hasil wawancara di 9 ruangan pada kepala ruangan 1. Ruangan berkontribusi 1. Kebutuhan tenaga perawat yang tidak merata Sosialisasi dan atau

3 menyatakan setiap ruangan menyatakan berkontribusi


mengajukan tenaga yang dibutuhkan, namun informasi dan
analisis jabatan kosong tidak diketahui oleh ruangan.
perhitungan tenaga yang
dibutuhkan ruangan.
2. Orientasi perawat sesuai
sesuai kebutuhan ruangan ditandai dengan :

- Hasil wawancara di 9 ruangan pada kepala


diseminasi tentang
SP2KP.

Staffing dan 2. Hasil wawancara di 9 ruangan pada setiap 4 perawat jenjang karir PMK no. ruangan menyatakan penentuan calon dan
Pengembanga menyatakan penawaran kerja harus siap dimanapun dan 40/ 2017 pra PK 1 tahun. metode rekrutmen seleksi dilibatkan
n Profesional orientasi 3 bulan rotasi setiap bulan bagi perawat baru. 3. Jenjang karir sesuai setingkat kepala ruangan sedangkan
3. Hasil observasi di 9 ruangan dari setiap 4 perawat dengan PMK no. 40/ penyaringan atau seleksi kandidat
mendapatkan jenjang karir sesuai dengan PMK no. 40/ 2017. 2017. persyaratan administratif, pengujian (tes),
4. Hasil wawancara di 9 ruangan pada 4 perawat menyatakan 4. Mapping Assesmen
dan seleksi atas dasar kepribadian belum
Mapping Assesmen kompetensi dan Kredensial dilakukan kompetensi Kredensial
berkontribusi.
oleh bidang dan komite keperawatan. oleh komite - Hasil observasi dan wawancara pada 4
5. Hasil wawancara dan observasi di 9 ruangan kepada kepala keperawatan. perawat menyatakan jenjang karir ada tetapi
ruangan hasilnya metode penugasan menggunakan metode 5. Metode penugasan
pelaksanaan siapa melakukan apa sesuai
tim. menggunakan metode
jenjang karir masih belum terlaksana,
6. Hasil observasi dari 9 ruangan metode tim memiliki struktur tim atau sesuai
ditemukan dari 1 dari 4 perawat yang
organisasi, rata-rata ruangan memiliki 2 tim. kebutuhan ruangan.
7. Hasil observasi di 9 ruangan timbang terima dipimpin Karu/ diobservasi perawat PK 1 sudah mandiri
6. Ruangan minimal
PP/ Katim/Perawat senior tergantung sikondisional dimulai melakukan kewenangan klinis PK2 sesuai
mimiliki 2 tim.
salam dan doa, menyampaikan laporan kegiatan shift 7. Timbang terima uraian tugasnya.
- Hasil observasi dari 9 ruangan pada setiap
sebelumnya, kondisi pasien, serah terima dengan memakai dipimpin Karu/ PP/
ruangan ditemukan 1 perawat melaksanaan
status pasien. Perawat yang menerima laporan melakukan Katim/Perawat senior
pelayanan keperawatan dengan tim lainnya.
klarifikasi dan tanya jawab, kemudian ke pasien. tergantung sikondisional
- Hasil observasi dari 9 ruangan pada setiap
8. Hasil observasi 9 ruangan tersedia jadwal dinas ruangan dan dimulai salam-doa-
katim tidak menghitung ketergantungan
berdasarkan wawancara kepada 9 kepala ruangan jadwal laporan-kegiatan shift
pasien dan pembagian pasien kelolaan tim
dinas tanggung jawab dan ditentukan kepala ruangan. sebelumnya-perawat
9. Hasil wawancara kepada 9 kepala ruangan prinsip tidak memiliki dasar apapun, dilakukan
penerima laporan
penjadwalan adalah kebutuhan ketua tim sebagai pemimpin secara kebersamaan.
verifikasi klarifikasi - Hasil observasi di 9 ruangan Katim ditunjuk
asuhan keperawatan, pada pasien keadilan disesuaikan
kondisi pasien dan kondisi perawat, mempertimbangkan kondisi pasien-serah PK3, dari 9 Katim di 9 ruangan yang
penetapan hari libur, cuti, serta pertimbangan tugas lain diluar terima memakai status diobservasi 6 Katim belum berpendidikan
(pengembangan staf dalam seminar, pelatihan, rapat, dan pasien-ke pasien. Ners namun berdasarkan hasil waawancara
kepanitiaan), kondisi tidak terduga seperti sakit 8. Jadwal dinas ruangan kepada kepala ruangan penunjukan katim
ketidakhadiran dan penjadwalan juga harus menyiapkan dibawah yang dianggap kompeten dokumentasi
alternatif solusi jika terjadi ketidakseimbangan tenaga pertanggungjawaban akurat.
keperawatan dengan jumlah dan kualitas spasien. kepala ruangan. 2. Potensi hambatan komunikasi efektif ditandai
- Hasil wawancara di 9 ruangan pada kepala ruangan 9. Prinsip penjadwalan dengan :
menyatakan penentuan calon dan metode rekrutmen seleksi adalah memiliki prinsip-
dilibatkan setingkat kepala ruangan sedangkan penyaringan prinsip untuk - Hasil observasi di 9 ruangan timbang
atau seleksi kandidat persyaratan administratif, pengujian pemenuhan pemerataan terima pasien dinas pagi dan siang
(tes), dan seleksi atas dasar kepribadian kepribadian belum jadwal dinas. dilakukan dengan cara conference di Nurse
berkontribusi. 10. Penentuan calon dan Station lalu timbang terima ke pasien
10. Hasil observasi dan wawancara pada 4 perawat menyatakan metode rekrutmen langsung dipimpin kepala ruang atau katim,
jenjang karir ada tetapi dalam pelaksanaannya, siapa seleksi harus memiliki namun saat shift siang ke malam timbang
melakukan apa sesuai jenjang karir masih belum terlaksana, kontribusi. terima tanpa conference lansung antar
ditemukan dari 1 dari 4 perawat yang diobservasi perawat PK 11. Pelaksanaan jenjang
perawat personal.
1 sudah mandiri melakukan kewenangan klinis PK 2 sesuai karir dan uraian tugas - Hasil observasi di 9 ruangan pada 4 status
uraian tugasnya. harus sesuai siapa pasien ditemukan 1 status pasien perawat
11. Hasil observasi dari 9 ruangan pada setiap ruangan ditemukan melakukan apa. masih ada melewatkan timbang terima
1 perawat melaksanaan pelayanan keperawatan dengan tim 12. Perawat melakukan
pasien (Hand Over) namun berdasarkan
lainnya. kinerja sesuai kelompok
wawancara perawat dingatkan dan di
12. Hasil observasi dari 9 ruangan pada setiap katim tidak tim yang sudah
instrukisikan melengkapinya kurang dalam
menghitung ketergantungan pasien dan pembagian pasien ditentukan.
24 jam.
kelolaan tim tidak memiliki dasar apapun, dilakukan secara 13. Katim membagi kelolan
- Hasil observasi di 9 ruangan timbang
kebersamaan. pasien harus memiliki
terima setelah conference di nurse station
13. Hasil observasi di 9 ruangan Katim ditunjuk PK3, dari 9 dasar perhitungan misal
timbang terima pasien secara berkeliling
Katim di 9 ruangan yang diobservasi 6 Katim belum ketergantungan pasien
sesuai timnya masing-masing perawat yang
berpendidikan Ners namun berdasarkan hasil waawancara atau dasar lainnya.
akan berdinas menyapa pasien, namun dari
kepada kepala ruangan penunjukan katim yang dianggap 14. Berdasarkan SP2KP
4 kali timbang terima di pasien, perawat
kompeten dokumentasi akurat. Katim adalah jenjang
tidak selalu memperkenalkan diri dan
14. Hasil observasi di 9 ruangan timbang terima pasien dinas karir PK3 dan
menyampaikan lamanya berdinas dan
pagi dan siang dilakukan dengan cara conference di Nurse berpendidikan Ners.
15. Timbang terima pasien menganalisa keadaan umum serta
Station lalu timbang terima ke pasien langsung dipimpin
dinas pagi,siang, malam lingkungannya. Selesai operan keliling,
kepala ruang atau katim, namun saat shift siang ke malam
harus dilakukan sama semua perawat kembali yang akan berdinas
timbang terima tanpa conference lansung antar perawat secara
dengan cara conference masuk ke kelompok timnya masing-masing
personal.
di Nurse Station lalu dan yang selesai bedinas pulang.
15. Hasil observasi di 9 ruangan pada 4 status pasien ditemukan
- Hasil observasi di 9 ruangan ditemukan di
1 status pasien perawat masih ada melewatkan timbang timbang terima ke pasien
2 ruangan ada yang menjalani double shift
terima pasien (Hand Over) namun berdasarkan wawancara langsung atau langsung
mengcover dinas perawat lain yang tidak
perawat dingatkan dan di instrukisikan melengkapinya kurang didepan pasien
hadir.
dalam 24 jam. tergantung kesepakatan
16. Hasil observasi di 9 ruangan timbang terima setelah ruangan. 3. Potensi penurunan kinerja perawat ditandai
conference di nurse station timbang terima pasien secara 16. (Hand Over) timbang dengan :
berkeliling sesuai timnya masing-masing perawat yang akan terima dokumentasi
berdinas menyapa pasien, namun dari 4 kali timbang terima di tidak boleh terlewat - Hasil wawancara 9 ruangan pada setiap 4
pasien, perawat tidak selalu memperkenalkan diri dan setelah dinas selesai. perawat hasilnya menyatakan sebagian
menyampaikan lamanya berdinas dan menganalisa keadaan 17. Timbang terima pasien merasa belum mendapatkan kepuasan kerja
umum serta lingkungannya. Selesai operan keliling, semua secara berkeliling sesuai namun menjadi hal yang perlu disyukuri dan
perawat kembali yang akan berdinas masuk ke kelompok timnya perawat yang tetap konsisten memberikan kinerja terbaik.
timnya masing-masing dan yang selesai bedinas pulang. akan berdinas harus Hasil wawancara berharap adanya untuk
17. Hasil observasi di 9 ruangan ditemukan di 2 ruangan ada selalu memperkenalkan peningkatan tambahan tenaga, gaji yang
yang menjalani double shift untuk mengcover dinas perawat diri dan menyampaikan didapatkan bisa mencukupi. Berdasarkan
lain yang tidak hadir. lamanya berdinas dan instrumen kepuasan kepuasan 73% cukup
18. Hasil wawancara 9 ruangan pada setiap 4 perawat hasilnya menganalisa keadaan puas.
menyatakan sebagian merasa belum mendapatkan kepuasan umum serta - Hasil observasi 9 ruangan terdapat DRK per
kerja namun menjadi hal yang perlu disyukuri dan tetap lingkungannya. ruangan setingkat kepala ruang setiap selasa
konsisten memberikan kinerja terbaik. Hasil wawancara 18. Perawat berdinas harus antar profesi dan kamis bersama lintas
berharap adanya untuk peningkatan tambahan tenaga, gaji sesuai jadwal yang telah profesi membahas satu staus pasien dengn
yang didapatkan bisa mencukupi. Berdasarkan instrumen ditentukan. konteks laporan kematian.Hasil wawancara
kepuasan kepuasan 73% cukup puas. 19. Semakin baik kepuasan
di 9 ruangan dengan kepala ruangan
19. Hasil observasi 9 ruangan terdapat DRK per ruangan kerja perawat maka
melaksanakan rapat bulanan dan membahas
setingkat kepala ruang setiap selasa antar profesi dan kamis semakin baik kinerja
satu case yang terjadi namun tidak
bersama lintas profesi membahas satu staus pasien dengn perawat, kepuasan kerja
terdokumentasikan sesuai program DRK
konteks laporan kematian. harus dipertahankan
hanya bersifat internal ruangan bagian dari
20. Hasil wawancara di 9 ruangan dengan kepala ruangan dalam rentang baik.
rapat.
melaksanakan rapat bulanan dan membahas satu case yang 20. Perlu dilaksanakan DRK
terjadi namun tidak terdokumentasikan sesuai program DRK karena merupakan pilar
hanya bersifat internal ruangan dan bagian dari rapat. SP2KP.

TATA PROBLEM
IDEAL PROBLEM
KELOLA AKTUAL SOLVING
KLINIS (Rekomendasi)
1. Terdapat SOP dan panduan SBAR dan read 1. Tersedia SOP dan panduan SBAR Hambatan komunikasi efektif secara terintergrasi
back. dan read back. seluruh profesi dalam pelayanan kesehatan ditandai
2. Berdasarkan observasi di 9 ruangan metode 2. Metode komunikasi efektif adalah dengan :
komunikasi yang digunakan antar profesi catatan perkembangan pasien - Terdapat SOP dan panduan SBAR dan read back
terintergrasi catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT) untuk semua sesuai narasi SBAR.
terintergrasi (CPPT) dan SBAR dan read profesi di pelayanan. - Berdasarkan observasi di 9 ruangan metode
back. 3. Kolaborasi inter profesional di komunikasi yang digunakan antar profesi Sosialisasi dan atau

4 3. Berdasarkan observasi di 9 ruangan proses


pelaksanaan kolaborasi inter profesional di
ruang rawat inap ditandai dengan hanya
ruang rawat inap harus dilakukan
oleh semua profesi.
4. Sesuai SOP dan panduan SBAR
terintergrasi catatan perkembangan
terintergrasi (CPPT) dan SBAR dan read back.
- Berdasarkan observasi di 9 ruangan
pasien

proses
diseminasi tentang
SP2KP dan
sosialisasi dan atau
IPCP menjalan instruksi dan delegasi dari profesi dan read back narasi SBAR adalah pelaksanaan kolaborasi inter profesional di ruang diseminasi Panduan
(Interprofesion lain (dokter). menggunakan SBAR. rawat inap ditandai dengan hanya menjalan dan SOP tentang
al Colaboration 4. Berdasarkan observasi di 9 ruangan pada 4 5. Lembaran CPPT harus instruksi dan delegasi dari profesi lain (dokter). CPPT dan SBAR.
Practice) status pasien ditemukan penulisan SBAR digunakan oleh semua - Berdasarkan observasi di 9 ruangan pada 4 status
menggunakan SOAP di CPPT. profesi secara terintegrasi. pasien ditemukan penulisan SBAR menggunakan
5. Berdasarkan observasi di 9 ruangan SOAP di CPPT.
interaksi di ranap hanya perawat dan dokter - Berdasarkan observasi di 9 ruangan interaksi di
yang selalu menulis di lembaran CPPT, ranap hanya perawat dan dokter yang selalu
sementara dari PPA lain seperti Farmasi dan menulis di lembaran CPPT, sementara dari PPA
Gizi hanya sesekali. lain seperti Farmasi dan Gizi hanya sesekali.

TATA PROBLEM
IDEAL PROBLEM
KELOLA AKTUAL SOLVING
KLINIS (Rekomendasi)
1. Perawat selalu menjelaskan dan memberikan kesempatan 1. Pasien memiliki Potensi penurunan mutu pelayanan pasien ditandai

5
pasien dan keluarga untuk memutuskan beberapa hal terkait prinsip otonomi dalam dengan :
pelayanan perawatan. Pasien dan keluarga ikut terlibat 2. Perawat harus - Hasil observasi di 9 ruangan ditemukan hasil
dalam memberikan konfirmasi dan informasi terkait kondisi menganggap pasien observasi perawat masih menganggap pasien
Perawatan pasien. sebagai sebagai patner. sebagai klien atau objek belum sebagai patner. Sosialisasi dan atau
2. Hasil observasi di 9 ruangan ditemukan hasil observasi 3. Setiap perawat ruangan - Hasil wawancara di 9 ruangan dengan 4 perawat diseminasi tentang
Berpusat
perawat masih menganggap pasien sebagai klien atau objek harus sudah di setiap ruangan 3 perawat belum mengetahui SP2KP dan PCC.
Pada Pasien
belum sebagai patner. mengetahui tentang tentang PCC.
Atau Pasien
3. Hasil wawancara di 9 ruangan dengan 4 perawat di setiap PCC.
Center Care
ruangan 3 perawat belum mengetahui tentang PCC.

TATA PROBLEM
IDEAL PROBLEM
KELOLA AKTUAL SOLVING
KLINIS (Rekomendasi)
1. Hasil observasi dan wawancara di 9 ruangan 1. Pelayanan keperawatan harus Potensi penurunan pengembangan pendidikan perawat

6
kepada kepala ruangan ditemukan riset klinik dan memiliki riset klinik dan ditandai dengan :
pelayanan berbasis bukti ilmiah diruangan belum pelayanan berbasis bukti ilmiah - Berdasarkan observasi dan wawancara di 9 Pembentukan tim
bisa dilaksanakan. diruangan. ruangan kepada kepala ruangan ditemukan riset riset dan kerja sama
Riset Klinik 2. Hasil observasi di 9 ruangan juga belum 2. Pelayanan keperawatan harus klinik dan pelayanan berbasis bukti ilmiah dengan istitusi
Dan menentukan tim untuk bagian penelitian dan memiliki tim untuk bagian diruangan belum bisa dilaksanakan. pendidikan untuk
Pelayanan tidak memiliki alokasi dana untuk menunjang penelitian dan tersedia dana - Hasil observasi di 9 ruangan juga belum mebuat riset
Berbasis penelitian. untuk menunjang penelitian. menentukan tim untuk bagian penelitian dan berkala.
Bukti Ilmiah tidak memiliki alokasi dana untuk menunjang
penelitian.

TATA AKTUAL IDEAL PROBLEM PROBLEM


KELOLA SOLVING
KLINIS (Rekomendasi)
1 Hasil observasi dan wawancara di 9 ruangan 1. Sesuai Sistem Kesehatan Potensi hambatan singkronisasi sosialisasi penerapan
kepada kepala ruangan hasilnya belum ada Nasional (SKN) pelayanan informasi terkait pelayanan keperawatan ditandai Pengenalan
dokumentasi askep elektronik yang tersedia. kesehatan hasrus sudah mulai dengan : Sistem

7
2 Hasil observasi di 9 ruangan tersedia menerapkan sistem informasi - Hasil observasi dan wawancara di 9 ruangan Informasi
komunikasi / informasi menggunaan telepon berbasis digiatal atau elektronik . kepada kepala ruangan hasilnya belum ada terkait
atau via personal telepon perawat. 2. Setiap ruangan dipelayanan dokumentasi askep elektronik yang tersedia.
3 Hasil observasi di 9 ruangan belum tersedia Pelayanan
Pengelolaan harus tersedia alat komunikasi - Hasil observasi di 9 ruangan tersedia
Keperawatan
arsip seperti SPO, pegawai,dan data lain yang atau informasi safety. komunikasi / informasi menggunaan telepon atau
Informasi berbasis
bisa di akses sistem informasi. 3. Tersedia arsip seperti SPO via personal telepon perawat.
Klinis Evidance
secara manual atau elektronik - Hasil observasi di 9 ruangan belum tersedia arsip
yang mudah diakses setiap seperti SPO, pegawai,dan data lain yang bisa di Based.
pegawai. akses sistem informasi.

Anda mungkin juga menyukai