Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN


Fasilitator : Henny Ekawati, S.Kep.,Ners.,M.kes

Disusun Oleh :

Anggi Kusumanengtias

(1702012441)

5C Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan
metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan
perawat sendiri juga dapat menyesuaikan perubahan tersebut
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu sosial bidang lain karena fokus asuhan
keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah
berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan,
baik peserta didik dari diploma, S1 maupun S2
Tren praktek keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik
dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan.
Peran perawat meningkat dengan meluasnya fokus asuhan keperawatan. Tren dalam
keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan
yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori,
pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan profesional
menggambarkan trend dan praktik keperawatan.
Keperawatan dalam profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya
sebagai wujud kepeduliannya meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam
tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat meninggalkan keilmuannya maka
perawat dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi trend dan isu?


2. Apa kriteria trend dan isu?
3. Identifikasi tren dan isu !
4. Sebutkan contoh kasus trend dan isu dalam keperawatan
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi trend dan isu
2. Menguraikan kriteria trend dan isu
3. Menguraikan contoh kasus tren dan isu dalam keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Tren dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi
pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalah
sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya
berdasarkan fakta.
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial,
politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun
tentang krisis. Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun
belum jelas faktannya atau buktinya

2.2 Kriteria
2.2.1 Kriteria tren
1. Terjadi pada saat ini
2. Populer di kalangan masyarakat
3. Berupa fakta
2.2.2 Kriteria isu
1. Dibicarakan banyak orang
2. Berupa opini
3. Belum terbukti kebenarannya
2.3 Identifikasi
1. Cara Identifikasi Tren Keperawatan

a. Kumpulkan informasi dan data yang cukup mengenai suatu berita.

b. Pastikan sumber informasi dapat dipercaya dan kebenarannya diakui oleh


berbagai pihak.

c. Jangan dengan mudah mempercayai informasi yang baru saja didengar.

d. Data yang diperoleh diamati dalam jangka beberapa waktu, agar dari hasil
analisia tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi
dan faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan tersebut.
2. Cara Identifikasi Isu Keperawatan

a. Cari tahu sumber data berasal.

b. Analisis kepentingan isi dari isu yang beredar.

c. Tanamkan prinsip bahwa isu yang beredar bukanlah fakta dan kebenaran dari
isu yang baru saja beredar belum terjamin.

d. Persiapkan diri dalam menghadapi dan berespon terhadap isu, apakah


menerima atau menolak isu tersebut.

e. Pastikan isu yang beredar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

2.4 Kasus
" Ibu Bunuh Bayi Diduga Alami Baby Blues Syndrome "

TRIBUNJABAR.ID - Sang ibu yang tusuk bayi di Bandung diduga mengalami baby
blues syndrome. Hal ini biasa terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Jika baby blues
syndrome, ada gangguan lain yang lebih parah dan bisa mengakibatkan hal
mengerikan bagi sang ibu juga sang bayi. Seperti diberitakan sebelumnya, di Kota
Bandung, nasib tragis menimpa bayi yang baru berusia tiga bulan.Sang bayi diduga
ditusuk pakai pisau dapur oleh ibu kandungnya, Fm. Berdasarkan laporan wartawan
Tribunjabar.id, Fm diketahui ibu muda yang berusia 28 tahun.Ia tinggal di rumah dua
lantai di kawasan Cigadung, Cibeunying Kaler. Fm diketahui pula baru melahirkan
seorang bayi secara caesar. Sang bayi merupakan anak pertamanya. Namun, kini anak
kandungnya itu meninggal kerena dibunuh, Minggu (1/9/2019).

Bayi tersebut dibunuh setelah dimandikan.Berdasarkan keterangan polisi, ibu sang


bayi diduga mengalami baby blues syndrome. Melansir dari Alodokter,
baby blues syndrome memang kerap dialami para ibu setelah melahirkan Sindrom ini
muncul karena sang ibu merasa kaget atas beragam perubahan yang terjadi setelah
melahirkan. Biasanya, si ibu merasa gelisah juga kebingungan. Hal itu menyangkut
kemampuannya untuk menjadi ibu yang bertanggung jawab dan bisa merawat
anaknya secara baik. Kegelisahan itulah yang membuat sang ibu bisa sedih dan
gampang marah. Selain itu, bisa pula tiba-tiba menangis hingga susah tidur.
Kemudian, ibu yang mengalami baby blues syndrome bisa kehilangan nafsu makan.
Sebenarnya, sindrome ini termasuk ringan. Namun, akan lebih buruk jika gejala baby
bules syndrome ini tak kunjung berakhir setelah dua pekan. Sang ibu bisa jadi
mengalami depresi pasca melahirkan. Gejala depresi pasca melahirkan tentu lebih
parah. Ibu akan merasakan kegelisahan yang berlebihan. Hal tersebut membuat ibu
sedih hingga putus asa. Selain itu, akan membuat ibu tak punya ikatan dengan bayi
yang dilahirkannya. Jika dibiarkan, sang ibu bisa mengalami depresi berat. Kondisi ini
bisa saja menyebabkan gangguan psikosis setelah melahirkan. Gejalanya hampir
mirip dengan baby blues syndrome, tapi lebih parah.Penderitanya berisiko menyakiti
bayi hingga dirinya diri sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan pengobatan jika terjadi
gangguan psikosis pasca melahirkan. Jika perlu, bahkan mendapatkan perawatan.
Untuk depresi pasca melahirkan diperlukan untuk periksa ke psikiater atau psikolog.
Sementara itu, untuk baby blues syndrome sebenarnya bisa langsung diatasi melalui
dukungan keluarga biasanya, dalam waktu dua pekan.Sang ibu harus mencurahkan isi
hatinya soal kegelisahan yang dialami. Kemudian, ia pun harus memberikan waktu
pada diri sendiri untuk beradaptasi dengan rutinitas diri sendiri.

Ibu Bayi Ditangkap Polisi

Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema di Mapolsek Cibeunying Kaler, Jalan


Cikutra, mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi menjelang petang. Sang ibu yang
berada di rumah, nekat menusukkan pisau dapur ke tubuh bayi berusia tiga bulan itu.
"Iya, saat ini sudah diamankan dan sedang diperiksa untuk kepentingan penyidikan.
Ibunya berinisial Fm (28)," ujar Kapolrestabes. Belum diketahui motif di balik
pembunuhan nahas itu.Hanya saja, dugaan awal, sang ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya itu mengalami baby blues syndrome. "Masih diperiksa soal motifnya.
Mohon waktu hasil pengembangan pemeriksaannya," kata Kapolrestabes.

2.5 Analisa kasus

Kasus tersebut merupakan tren dalam dunia keperawatan maternitas karena kasus
tersebut memenuhi kriteria tren diantarnya :

1. Terjadi pada saat ini


Baby blues dewasa ini banyak dialami oleh ibu ibu yang melahirkan terutama
pada ibu yang melahirkan dengan sectio caesaria. Hal ini dikarenakan ibu
membutuhkan waktu lebih banyak untuk beradaptasi dengan dirinya sebab ibu
yang melahirkan dengan sectio caesaria mengalami 2 permasalahan yakni
pemulihan pasca persalinan dan penyembuhan luka operasi di daerah abdomen
(syaifudin 2006).

Kasus-kasus serangan sang ibu pada bayi karena baby blues juga tidak sedikit,
bahkan sang ibu tanpa sadar telah membunuh sang anak seperti yang terjadi
pada Ny. FM yang menusuk bayinya yang berusia 3 bulan dengan pisau di
rumahnya di kawasan Cigadung, Cibeunying Kaler, Bandung pada minggu 1
september 2019

2. Populer di kalangan masyarakat

Masyarakat tidak lagi asing dengan istilah baby blues. Istilah ini dimaknai
sebagai kecemasan dan kegelisahan yang dialami seorang ibu yang baru saja
melahirkan mengenai kemampuan dalam mengurus bayinya. Gejalanya
meliputi sedih, mudah menangis, cemas, mudah tersinggung peraaan labil,dan
cenderung menyalahkan diri sendiri.

3. Berdasarkan fakta

Ibu postpartum juga mengalami adaptasi psikologis. Menurut Rubin


dalam Varney (2007) menyatakan bahwa adaptasi psikologis terbagi atas tiga
fase, yaitu : fase taking in (ketergantungan), fase taking hold (ketergantungan
mandiri) dan fase letting go (kemandirian), ketiga fase tersebut akan terlewati
dengan baik jika ibu postpartum memperoleh dukungan sosial dari orang-
orang disekitarnya.Ibu postpartum yang gagal dalam fase taking In akan
menyebabkan postpartum blues (Bobak, 2005). Gejala yang dimunculkan pada
postpartum blues seperti reaksi sedih, mudah menangis, cemas, mudah
tersinggung, perasaan labil, cenderung menyalahkan diri sendiri, merasa tidak
mampu, gangguan pola tidur, tidak nafsu makan. Gejala ini akan muncul
setelah persalinan dan akan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari. Pada
ibu primipara dan ibu post sectio caesaria rentan sekali terjadinya postpartum
blues.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta. Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh
banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya

3.2 Saran

Diharapkan masyarakat jangan langsung percaya pada masalah kesehatan yang


sedang berkembang tanpa mengetahui kejelasan fakta atau bukti. Serta diharapkan
jika telah mengalami gejala-gejala penyakit baik fisik maupun psikologis segera
dibawa ke petugas kesehatan terdekat.
DAFTAR PUSTAKA

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ibu Bunuh Bayi Diduga Alami Baby
Blues Syndrome, Kenali Gejala Baby Blues Syndrome,
https://jabar.tribunnews.com/2019/09/02/ibu-tusuk-bayi-diduga-alami-baby-blues-syndrome-
kenali-gejalanya-jika-dibiarkan-lebih-mengerikan?page=4. (diakses pada 19 september 2019
pukul 14:45)

Syaifuddin. (2006). Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta :
Yayasan Bina Pustaka

Bobak,I.,Lowdermilk, D.L., Jensen, M.D., & Perry, S.E., (2005). Buku ajar keperawatan
maternitas. (4 ed). (R.Komalasari, Penyunt., M.A. Wijayarini, & P.I. Anugerah, Penerjemah).
Jakarta, Indonesia: EGC

Varney H, Jan M.K., Carolyn L.G. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi 4, volume 1.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai