Kesehatan Reproduksi saat ini merupakan hasil rentetan dari sejarah di masa
lalu.
a. Vienna Declaration and Programme of Action (25 Juni 1993)
Konferensi Internasional tentang HAM mendiskusikan tentang HAM dalam
perspektif gender. Pada konferensi ini dilakukan lah deklarasi bahwa “Hak asasi
perempuan dan Hak anak perempuan adalah mutlak, terpadu, dan merupakan
bagian dari HAM’.
b. International Conference on Population and Development (Kairo, 1994)
Konferensi ini melahirkan kebijakan baru tentang pembangunan dan
kependudukan, dimana tidak lagi terfokus pada pencapaian target populasi
tertentu tetapi lebih ditujukan pada upaya penstabilan laju pertumbuhan
penduduk yang berorientasi pada kepentingan pembangunan manusia. Bagian
terpenting pada program ini adalah penyediaan pelayanan kesehatan reproduksi
yang menyeluruh, yang memadukan KB, pelayanan kehamilan dan persalinan
yang aman, pencegahan dan pengobatan IMS/HIV, informasi dan konseling
seksualitas, serta pelayanan kesehatan perempuan yang mendasar lainnya.
c. Konferensi Perempuan Internasional ke-4 (Beijing, 1995)
Platform for action atau kerangka aksi memberikan fokus pada 12 area kritis,
yaitu kemiskinan, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, kekerasan perempuan
dan anak perempuan, konflik bersenjata, ekonomi, pengambilan keputusan di
lembaga, mekanisme institusional, HAM, media, lingkungan, dan diskriminasi.
d. ICPD + 5 (1999)
Lima tahun setelah ICPD Kairo. Ditentukan target baru ICPD+5 yaitu, akses
pendidikan dasar, akses fasilitas kesehatan, mengurangi kesenjangan
penggunaan kontrasepsi, sekurangnya 60% ibu melahirkan akan ditolong tenaga
terlatih, dan pelayanan pencegahan HIV untuk kelompok 15-24 tahun.
Referensi