Oleh :
2019
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif,
keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra
terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
Menurut Kementerian Luar Negeri, hingga Juli 2016, pemerintahan Indonesia telah
mendaftarkan 2.769.484 Warga Negara Indonesia dalam database e-perlindungan untuk
melindungi WNI yang berada di luar negeri. Dikutip dari detik.com, menurut catatan Migrant
Care, 178 Warga Negara Indonesia terancam hukuman mati di luar negeri per Maret 2018.
Dari jumlah tersebut, 117 WNI tercatat terancam hukuman mati di Malaysia.
Selain itu sebagai upaya untuk merealisasikan nawacita pertama, selama 4 tahun
menjabat, pemerintahan Jokowi telah membuat 7 pos lintas batas negara (PLBN) menjadi
semakin megah. Ketujuh pos tersebut adalah PLBN Entikong, Badau, dan Aruk di
Kalimantan Barat, serta PLBN Motaain, Motamasin, dan Wini di NTT, juga PLBN Skouw di
Papua.
Dalam menepati janji untuk turut menjaga perdamaian dunia, Indonesia resmi menjadi
Dewan Keamanan PBB dalam Sidang Umum PBB pada Juni 2018. Selain itu, mengenai
kesejahteraan prajurit TNI, menurut data Kantor Staf Presiden (KSP), pemerintah telah
membangun sebanyak 214.441 rumah untuk prajurit TNI hingga tahun 2018.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya
memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan
melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian pemilu, dan
lembaga perwakilan.
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2017 menunjukkan peningkatan 2,02 poin dari tahun
sebelumnya menjadi 72,11. IDI merupakan indeks yang mengukur tingkat capaian
pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek demokrasi, yakni Kebebasan Sipil (Civil Liberty),
Hak-Hak Politik (Political Rights), dan Lembaga Demokrasi (Institution of Democracy).
Artinya, stabilitas politik Indonesia meningkat pada era pemerintahan Jokowi-JK.
Grafik 2.2 Perkembangan Indeks Aspek IDI Nasional, 2009 - 2017 (sumber:
www.bps.go.id)
Pemerintah Indonesia juga mendapat pengakuan dalam hal kepercayaan publik kepada
institusi demokrasi. Tahun lalu, pemerintah Indonesia menduduki peringkat pertama dalam Trust
and Confidence in National Government berdasarkan data Gallup yang dirilis Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD) dalam publikasinya yang berjudul
Government at a Glance 2017. Indonesia bahkan mengalahkan sejumlah negara besar, seperti
Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Prancis.
Sementara itu, terkait penyeleggaraan pemerintahan yang bersih, Pusat Kajian Anti Korupsi
(PUKAT) UGM merilis catatan kritis upaya pemberantasan korupsi era pemerintahan Jokowi.
Pertama, pemerintah belum berhasil mewujudkan harmonisasi peraturan perundang-undangan
bidang korupsi mengacu pada peraturan UNCAC. Kedua, alih-alih menepati janji penguatan
kelembagaan KPK, justru seakan-akan ada upaya untuk menggembosi lembaga antirasuah
tersebut. Ketiga, kebijakan pencegahan, monitoring, dan evaluasi program pencegahan tindak
pidana korupsi juga belum berjalan optimal. Keempat, tidak berjalannya kebijakan preventif
untuk menyadarkan masyarakat melalui pendidikan antikorupsi, khususnya pendidikan
antikorupsi di tingkat perguruan tinggi. PUKAT juga menggarisbawahi isu pelemahan KPK,
adanya hutang kasus seperti BLBI, Century, dan e-KTP, kasus teror Novel Baswedan, serta
mafia peradilan yang hingga kini belum bisa diselesaikan.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pada 2018 anggaran Dana Desa mencapai Rp
60 triliun untuk 74.958 desa di seluruh Indonesia. Sejauh ini Dana Desa telah digunakan
untuk membangun199.100 kilometer jalan desa, 1.599 km jembatan, 325.599 unit
sambungan air bersih, 4.656 unit embung desa, 48.271 unit posyandu, 19.794 unit pasar desa,
43.723 unit PAUD desa, 342.137 unit sumur dan MCK, serta 299.345 unit drainase dan
irigasi untuk periode 2015-2017. Kemenkeu mencatat Dana Desa juga telah mengurangi
ketimpangan di desa dari 0,34 pada 2014 menjadi 0,32 pada 2017.
Sejak awal 2018 juga dilaksanakan Program Padat Karya Tunai untuk pedesaan. Sebagai
permulaan, target program ini adalah 1.000 desa dari 100 kabupaten yang memiliki
ketimpangan sosial tinggi. Anggaran Padat Karya Tunai pada tahun 2018 mencapai Rp 18
triliun untuk seluruh desa di Indonesia.
Dalam hal pembangunan, tol laut menjadi salah satu program unggulan pemerintahan
Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Saat dimulai pada 2015, pemerintah menetapkan 3
trayek. Pada tahun 2017 trayek tol laut ditambah menjadi sebanyak 13 trayek. Tujuh di
antaranya dioperasikan oleh PT Pelni dan 6 rute lainnya dioperasikan oleh swasta. Dalam
tiga tahun terakhir, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyelesaikan
pembangunan dan pengembangan 104 pelabuhan.
Namun, fokus Jokowi-JK di maritim belum menunjukkan perbaikan di sisi logistik.
Berdasarkan Logistics Performance Index (LPI) 2016, peringkat daya saing Indonesia turun
10 peringkat dari posisi tahun 2014 yang bertengger di ranking 53. Proporsi biaya logistik
Indonesia terhadap PDB mencapai 25%. Ini jauh lebih tinggi ketimbang Singapura (8%),
Jepang (11%), Thailand (15%) dan China (18%).
Pengamat Pelabuhan dan Pelayaran Saut Gurning menyebut, salah satu persoalan tol laut
yang belum selesai adalah tumpang-tindih layanan angkutan laut. Biaya angkut tol pun
disubsidi pemerintah, sehingga layanan swasta yang lebih dulu melayari rute tersebut kalah
bersaing. Secara kasat mata mungkin terlihat baik karena adanya penurunan biaya angkut.
Namun, kapasitas angkut armada tol laut masih lebih rendah dibanding kapasitas angkut
armada pelayaran swasta. Kelemahan lainnya, tol laut belum didukung kegiatan dan operasi
angkutan darat dari dan ke pelabuhan. Proses angkutan kargo dari pelabuhan lewat angkutan
darat, sungai, bahkan angkutan udara masih terkendala terbatasnya jumlah dan kapasitas alat
angkut dan kelayakan infrastruktur jalan.
Sektor transportasi darat di masa Jokowi juga tak lagi jawasentris. Sejak 2015,
pemerintah membangun jalur kereta api (KA) di Sulawesi Selatan sepanjang 16 kilometer
(km) di lintas Makassar - Parepare. Di Sumatera Selatan, saat ini sedang dibangun jalur
ganda Prabumulih-Kertapati sepanjang 82 km, LRT Palembang sepanjang 23 km, dan
penyelesaian jalur ganda Martapura – Baturaja sepanjang 32 km. Di Sumatera Utara,
pemerintah tengah mereaktivasi jaur KA Binjai-Besitang sepanjang 80 km dan Bandar
Tinggi-Kuala Tanjung sepanjang 21,5 Km.
Negara harus membangun politik legislasi yang kuat yakni pemberantasan korupsi,
penegakan HAM, perlindungan lingkungan hidup, dan reformasi lembaga penegak hukum.
Target ini tercapai salah satunya apabila diterbitkannya UU terkait instansi penegak hukum,
pengadilan dan instansi pendukung (lembaga kemasyarakatan dan rumah penyimpanan
barang sitaan) yang baru pada tahun 2017, yang didasarkan pada kajian komprehensif terkait
tugas dan kewenangan serta pola hubungan yang ideal antar-instansi tersebut. Pada
realisasinya, UU yang diterbitkan pada 2017 yang terkait dengan instansi penegakan hukum
tidak ditemukan.
Pemberantasan tindakan penebangan liar, perikanan liar, dan penambangan liar sudah
dilakukan oleh pemerintah. Target ini tercapai salah satunya dengan terbentuknya dan
berfungsinya Lembaga Pencegahan danPemberantasan Perusakan Hutan pada tahun 2015
yang sistem pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan anggarannya diatur secara
khusus dalam Peraturan Presiden nomor 16 Tahun 2015 mengenai lingkungan hidup yang di
dalamnya terdapat bahasan mengenai lembaga pencegahan dan pemberantasan perusakan
hutan.
Mengenai pemberantasan tindak kejahatan perbankan dan pencucian uang, pemerintah telah
merealisasikannya seiring tersusunnya dan terlaksananya audit penerimaan dan pengeluaran
keuangan Partai Politik (Parpol) untuk memastikan bahwa Parpol tidak digunakan sebagai
sarana pencucian uang dan kepentingan lainnya pada tahun 2017. Pada 2017, BPK sudah
melakukan audit pada parpol. Hal ini terkait dengan disetujuinya kenaikan dana Parpol
hampir 10 kali lipat dalam Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara 2018.
Sementara itu, terkait HAM dan penyelesaian secara berkeadilan terhadap kasus-kasus
pelanggaran HAM pada masa lalu, pemerintah telah merealisasikannya cara meningkatnya
jumlah perlindungan yang diberikan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)
menjadi 1500 kasus pada tahun 2016. Menurut Laporan Tahunan Lembaga Perlindungan
Saksi dan Korban tahun 2016, disebutkan bahwa sepanjang tahun 2016, LPSK meloloskan
1727 dari 2387 permohonan untuk diregister dan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
Permohonan perlindungan yang diajukan meliputi perlindungan hukum, perlindungan fisik,
pemenuhan hak prosedural, bantuan medis, bantuan psikologis, dan lain sebagainya. Pada
indikator ini, Pemerintahan Jokowi sudah menepati janjinya untuk menaikkan perlindungan
pada angka 1500 kasus dan direalisasikan pada 1727 kasus. Namun, di sisi lain, Ketua
Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mencatat, ada sembilan kasus HAM berat yang
bertahun-tahun belum juga diselesaikan oleh pemerintahan Jokowi.
Sementara itu, mengenai penegakan hukum, Anggota Pusat Kajian Antikorupsi UGM
Zaenal Arifin Mochtar menilai sektor penegakan hukum masih tertatih selama empat tahun
Presiden Joko Widodo memerintah. Hal ini bisa dilihat dari beberapa kasus yang masih
mangkrak seperti kasus Novel Baswedan. Ada pula sebelumnya teror terhadap para penyidik
KPK dan komisioner KPK.
Jokowi-JK menargetkan pembukaan 1 juta hektare lahan sawah baru di luar Pulau Jawa.
Pada 2017, sudah disiapkan 3,2 juta hektare lahan sub-optimal di luar Pulau Jawa untuk
menjadi sawah. Lahan sub-optimal yang dimaksud adalah rawa, pasang-surut, lahan kering,
dan tegalan. Selain pembukaan lahan baru untuk sawah, Jokowi-JK menjanjikan irigasi untuk
3 juta hektare sawah. Salah satu sumber irigasi adalah pembangunan waduk. Selama 4 tahun
ini, pemerintah sudah membangun 49 bendungan baru yang tersebar di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data diatas, keseimbangan Primer APBN juga tercatat terus menurun.
Kemandirian pada sumber pembiayaan domestik semakin baik.
Dalam hal mewujudkan revolusi karakter bangsa melalui kurikulum berbasis nasional
pemerintah juga belum memiliki tindakan atau langkah yang jelas. Ketidakjelasan langkah
pemerintah dapat kita cermati dengan adanya program Bela Negara yang masih berbentuk
konsep dan masih belum jelas bagaimana proses pelaksanaannya.
Selain itu, pemerintah juga melanjutkan program beasiswa bidik misi yang telah dirintis
oleh pemerintah sebelumnya. Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan bagi calon
mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk
menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat
waktu. Selain dibebaskan dari seluruh biaya perkuliahan, para penerima beasiswa juga
mendapatkan uang saku sebesar 650 ribu. Beasiswa bidikmisi bisa menjadi sarana
pemerataan pendidikan di Indonesia. Bahkan berita terkini mengabarkan jika kuota dan uang
saku penerima beasiswa akan dinaikkan di tahun ini.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2018. Indeks Persepsi Korupsi 2017, Skor Indonesia di Angka
37. Tersedia di : https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-kpk/229-indeks-persepsi-korupsi-2017-
skor-indonesia-di-angka-37 (diakses pada 27 Maret 2019)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Badan Bahasa Petakan 652 Bahasa Daerah di
Indonesia. Tersedia di : https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/07/badan-bahasa-
petakan-652-bahasa-daerah-di-indonesia (diakses pada 27 Maret 2019)
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. 2017. Pada 2016, Intoleransi Meningkat. Tersedia di :
https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2017/01/16/276/pada-2016-intoleransi-
meningkat.html (diakses pada 27 Maret 2019)
Badan Pusat Statistik. 2018. Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Tingkat Nasional 2017
Mengalami Peningkatan Dibandingkan dengan IDI Nasional 2016. Tersedia di :
https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/08/15/1534/indeks-demokrasi-indonesia--idi--tingkat-
nasional-2017-mengalami-peningkatan-dibandingkan-dengan-idi-nasional-2016.html (diakses
pada 27 Maret 2019)
Kompas.com. 2018. Penasaran "Dwelling Time" di Atas 3 Hari, Menhub akan Datangi Tanjung
Priok. Tersedia di : https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/03/145600326/penasaran-
dwelling-time-di-atas-3-hari-menhub-akan-datangi-tanjung-priok. (diakses pada 28 Maret 2019)
Kompas.com. 2019. Penegakan Hukum pada Pemerintahan Jokowi Disebut Masih Tertatih.
Tersedia di : https://nasional.kompas.com/read/2019/01/10/08400471/penegakan-hukum-pada-
pemerintahan-jokowi-disebut-masih-tertatih. (diakses pada 28 Maret 2019)
Detikcom. 2018. Pukat UGM Rilis 4 Catatan Buruk Pemberantasan Korupsi Era Jokowi.
Tersedia di : https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4336231/pukat-ugm-rilis-4-catatan-
buruk-pemberantasan-korupsi-era-jokowi (diakses pada 28 Maret 2019)